Anda di halaman 1dari 4

PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

FKTP POLIKLINIK dr.JAYA PERMANA M


SATBRIMOB POLDA SIP:445/5472-Dinkes/226-SIP-Dum/XII/04
JABAR

1. Pengertian Pelayanan pasien risiko tinggi adalah proses memberikan pelayanan


klinis kepada pasien yang memiliki risiko tinggi baik karena usia,
kondisi penyakit yang bisa menimbulkan kematian, pasien dengan
penyakit yang sangat menular baik pada petugas maupun pasien
lainnya, ataupun pasien dalam keadaan emergensi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan pasien
beresiko tinggi dan mencegah penularan penyakit baik pada petugas
maupun pasien lainnya.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Poliklinik Satbrimob Polda Jabar Nomor / / / / ,
tentang

4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.02.02/


MENKES/ 514/ 2015, tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 11 tahun 2017,
tentang Keselamatan Pasien;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 9 tahun 2014,
tentang Klinik;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 46 tahun 2015,
tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.

5. Prosedur 1. Petugas mengidentifikasi kebutuhan pasien dengan melakukan


pengkajian awal yang didalamnya meliputi juga penilaian risiko jatuh,
penilaian tingkatan nyeri, dan kondisi emergensi yang mungkin dialami
pasien.
2. Petugas menentukan diagnosa dan rencana tindakan yang akan
dilakukan sesuai kebutuhan pasien.
3. Petugas memberikan informasi yang jelas mengenai kondisi pasien
kepada pasien atau keluarga pasien beserta rencana tindakan yang
akan dilakukan.
4. Petugas senantiasa memperhatikan keselamatan diri dengan
menggunakan APD yang sesuai serta senantiasa melakukan five
moment hand hygiene selama melakukan tindakan medis.
5. Petugas mengganti linen setiap hari dan menempatkan linen yg sudah
dipakai ditempat infeksius.
6. Petugas senantiasa melakukan monitoring dan evaluasi kondisi pasien
serta melakukan pencatatan mengenai hal tersebut dalam catatan
terintegrasi pasien.
7. Petugas menyarankan rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi
apabila kondisi pasien tidak mampu dilayani di Klinik dikarenakan
keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki Klinik.
8. Petugas mendokumentasikan seluruh kegiatan tersebut di dalam
Rekam Medis Pasien.
6. Diagram alir -

7. Unit Terkait 1. Pendaftaran


2. Unit Layanan Umum
3. Unit Layanan Gigi
4. Unit Layanan KIA
5. Unit IGD

8. Riwayat Perubahan Dokumen


No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Terbit
PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI
No.Dokumen :
No.Revisi :
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman :

FKTP POLIKLINIK dr.JAYA PERMANA M


SATBRIMOB SIP:445/5472-Dinkes/226-SIP-Dum/XII/04
POLDA JABAR

Unit :...................................................................................................
Nama Petugas :...................................................................................................
Tanggal Pelaksanaan :...................................................................................................

No. Kegiatan Ya Tidak Tidak


berlaku
1. Apakah petugas mengidentifikasi kebutuhan pasien dengan
melakukan pengkajian awal yang didalamnya meliputi juga
penilaian risiko jatuh, penilaian tingkatan nyeri, dan kondisi
emergensi yang mungkin dialami pasien?
2. Apakah petugas menentukan diagnosa dan rencana tindakan
yang akan dilakukan sesuai kebutuhan pasien?
3. Apakah petugas memberikan informasi yang jelas mengenai
kondisi pasien kepada pasien atau keluarga pasien beserta
rencana tindakan yang akan dilakukan?
4. Apakah petugas senantiasa memperhatikan keselamatan diri
dengan menggunakan APD yang sesuai serta senantiasa
melakukan five moment hand hygiene selama melakukan
tindakan medis?
5. Apakah petugas senantiasa melakukan monitoring dan evaluasi
kondisi pasien serta melakukan pencatatan mengenai hal
tersebut dalam catatan terintegrasi pasien?
6. Apakah petugas menyarankan rujuk ke fasilitas kesehatan yang
lebih tinggi apabila kondisi pasien tidak mampu dilayani di Klinik
dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki
Klinik?
7. Apakah petugas mendokumentasikan seluruh kegiatan tersebut
di dalam Rekam Medis Pasien?

Compliance Rate (CR) : ………………%

Bandung, - -2020

Pelaksana Auditor

……………………………………
NIP.

Anda mungkin juga menyukai