Anda di halaman 1dari 3

SCREENING VISUAL

No. Dokumen : …./….-SOP/KPSS/VI/2023


Tanggal Terbit : 02 Juni 2023
No. Revisi : -
Halaman : 1/2
Ditetapkan Oleh :
SOP Pimpinan Klinik Pratama Sinar Sehat
(Standar Operasional Prosedur)

H. Komarudin, S.Kep.NERS.
SIPP : ...............................................
Pengertian : Skrining visual merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi
kebutuhan pasien yang dilakukan pada kontak pertama dengan pasien,
dengan melihat dan menilai secara langsung keadaan/ kondisi pasien.
Screening ini dilakukan oleh penerima pasien pertama, bahkan sebelum
pasien daftar.
Tujuan : Sebagai acuan bagi petugas untuk melakukan skrining visual
terhadap pasien agar kebutuhan pasien dapat segera di tangani dengan
tepat dan cepat oleh petugas pemberi layanan.
Kebijakan : SK Pimpinan Klinik Pratama Sinar Sehat Batujajar tentang Pelayanan
Klinis
Referensi : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11.Tentang
Keselamatan Pasien
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2022.Panduan
praktik klinis bagi dokter di fasilitas tingkat pertama tahun 2022

Langkah-langkah : Persiapan Form Screening Visual


Petugas yang dapat melakukan Screening:
a. Petugas Keamanan
b. Petugas Driver
c. Petugas Skrining
d. Petugas Pendaftaran

Langkah-Langkah
1) Lakukan skrining visual oleh tenaga keamanan, petugas skrining, atau
petugas lainnya kepada setiap pasien yang datang ke Klinik. Isi lembar
Screening Visual.
a) Apabila petugas melihat pasien yang datang dengan keadaan
kegawatan (seperti sesak nafas, nyeri hebat, pucat, muntah, pendarahan,
tidak sadarkan diri, kejang, semponyongan, lemas) segera antarkan
pasien ke IGD.
b) Apabila tidak ditemukan keadaan kegawatan, namun pasien tersebut
mengunakan alat bantu berjalan, gangguan pola jalan, tuna Netra segera
antarkan pasien ke ruang pendaftaran. Dahulukan pendaftarannya.

2) Saat di admission (pendaftaran/administrasi) lakukan skrining visual


oleh petugas admission.
a) Apabila petugas menemukan adanya kegawatan, arahkan pasien
ke UGD, apabila pasien dalam keadaan hamil dan mempunyai
keluhan dalam kehamilannya (misal pecah ketuban, perdarahan,
kontraksi, dsb) arahkan pasien ke kamar bersalin
b) Apabila pasien tidak ditemukan kegawatan, tanyakan tujuan
kedatangan pasien serta jelaskan jenis pelayanan, waktu pelayanan
yang disediakan oleh klinik kemudian arahkan pasien ke Ruang
pelayanan yang dituju atau ke petugas yang ingin dituju pasien.

3) Saat pasien berada di Ruang Penunjang Medis (Ruang obat,


laboratorium, Ruang Gizi, Ruang Sanitasi), lakukan skrining visual oleh
petugas terkait :
a) Apabila petugas menemukan adanya kegawatan, arahkan pasien
ke IGD (misal pecah ketuban, perdarahan, kontraksi, dsb) tetapi
tidak ada tanda kegawatan, arahkan pasien ke kamar bersalin.
b) Apabila tidak ditemukan kegawatan pada pasien, layani pasien
sesuai kebutuhannya.

Semua petugas yang melakukan Screening Visual mengisi lembar


Screening Visual, dan dimasukan kedalam bundle rekam medik pasien.

Dokumen Terkait : - Rekam Medis Pasien


- Lembar/ Formulir screening Visual (Diisi oleh Petugas)

Unit Terkait : - Pendaftaran


- Poli Umum
- Poli Gigi
- IGD
Rekam Jejak : No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan berlaku

Anda mungkin juga menyukai