0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
80 tayangan3 halaman
SOP skrining pasien di klinik menjelaskan prosedur skrining yang dilakukan petugas administrasi dan tenaga medis untuk menilai kondisi awal pasien sebelum berobat dan menentukan tindakan selanjutnya. Skrining meliputi pengecekan identitas, pengukuran vital, dan penilaian risiko kesehatan pasien.
SOP skrining pasien di klinik menjelaskan prosedur skrining yang dilakukan petugas administrasi dan tenaga medis untuk menilai kondisi awal pasien sebelum berobat dan menentukan tindakan selanjutnya. Skrining meliputi pengecekan identitas, pengukuran vital, dan penilaian risiko kesehatan pasien.
SOP skrining pasien di klinik menjelaskan prosedur skrining yang dilakukan petugas administrasi dan tenaga medis untuk menilai kondisi awal pasien sebelum berobat dan menentukan tindakan selanjutnya. Skrining meliputi pengecekan identitas, pengukuran vital, dan penilaian risiko kesehatan pasien.
No. Revisi : 00 SOP Mitra Sehat Keluarga Tanggal Terbit : Anda Halaman : 1/3
KLINIK PRATAMA dr. Rina Widarti
PUTRI RAHAYU Penanggung MEDIKA jawab Klinik
1. Pengertian Merupakan suatu rangkaian kegiatan penilaian awal
terhadap pasien yang akan berobat di klinik. Skrining dilakukan pada saat sebelum dan setelah melakukan pendaftaran. Skrining sebelum pasien melakukan pendaftaran dilakukan oleh petugas administrasi. Skrining setelah pasien melakukan pendaftaran dilakukan oleh tenaga medis. 2. Tujuan Melakukan penapisan pasien sebelum dilakukan pemeriksaan oleh dokter.
3. Kebijakan Surat Keputusan Penanggung jawab Klinik Putri Rahayu
Medika nomor : SK/00/PRM/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis. 4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/MENKES/PER/X/2010 Tentang Standar Pelayanan Kedokteran 5. Prosedur Petugas yang melakukan skrining awal adalah bagian administrasi Bagian administrasi melakukan penilaian fisik secara visual. Bila ditemukan pasien yang memiliki risiko jatuh maka petugas administrasi memberikan tanda resiko jatuh atau fasilitas yang membantu pada pasien Bila petugas menemukan pasien yang memiliki risiko penyakit dengan penyebaran airbone disease, maka petugas administrasi memberikan masker kepada pasien tersebut dan memastikan masker terpasang dengan benar. Petugas administrasi melakukan proses pendaftaran dan pengecekan terhadap identitas pasien. Petugas administrasi mengantarkan rekam medis kepada petugas skrining selanjutnya yaitu tenaga medis. Petugas skrining memanggil pasien sesuai nomor antrian dan mengkonfirmasi identitas pasien. Petugas skrining menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan pasien Petugas skrining melakukan pengecekan tanda - tanda vital (TTV) yaitu tekanan darah, suhu badan, nadi, dan pernapasan. Petugas skrining melakukan pengukuran lingkar perut pada pasien tertentu. Semua hasil pemeriksaan dicatat dalam rekam medis. Selanjutnya petugas menyerahkan rekam medis ke ruangan dokter. 6. Bagan alir PETUGAS PETUGAS SKRINING PENDAFTARAN yaitu tenaga medis
RUANGAN DOKTER
7. Dokumen terkait Rekam medis pasien
8. Unit Terkait - Bagian pendaftaran - Pojok skrining - Ruangan dokter 9. Rekaman historis perubahan
Tanggal Mulai No Yang diubah Isi Perubahan diberlakukan