Anda di halaman 1dari 91

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

KLINIK PRATAMA RAWAT JALAN


NUSANTARA KESEHATAN

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan | Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com
VISI DAN MISI
KLINIK PRATAMA RAWAT JALAN NUSANTARA KESEHATAN

VISI
“Menjadi Klinik Yang Unggul Dan Terpercaya Dalam Mewujudkan Masyarakat Indonesia
Yang Sehat Secara Paripurna”

MISI
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, prevemtif, kuratif dan
rehabilitatif.
3. Mendukung akses layanan kesehatan yang berkelanjutan.
4. Mendukung program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 2


DAFTAR ISI

No Standar Operasional Prosedur Nomor SOP Halaman


1. SOP Alur Pelayanan Pasien KPRJ-NS/SM/SOP/001 ...........4
2. SOP Pendaftaran Pasien KPRJ-NS/SM/SOP/002 ...........6
3. SOP Pemeriksaan Fisik KPRJ-NS/SM/SOP/003 ...........8
4. SOP Penanganan Syok Anafilaktik KPRJ-NS/SM/SOP/004 ...........10
5. SOP Penatalaksanaan Heacting KPRJ-NS/SM/SOP/005 ...........12
6. SOP Penatalaksanaan Anestesi Lokal KPRJ-NS/SM/SOP/006 ...........15
7. SOP Penatalaksanaan Pemasangan Infus KPRJ-NS/SM/SOP/007 ...........17
8. SOP Pemeriksaan Asam Urat Dengan Stik KPRJ-NS/SM/SOP/008 ...........19
9. SOP Pemeriksaan Gula Darah Dengan Stik KPRJ-NS/SM/SOP/009 ...........21
10. SOP Pemeriksaan Kolesterol Dengan Stik KPRJ-NS/SM/SOP/010 ...........23
11. SOP Surat Keterangan Sehat KPRJ-NS/SM/SOP/011 ...........25
12. SOP Surat Keterangan Sakit KPRJ-NS/SM/SOP/012 ...........27
13. SOP Pemeriksaan Tekanan Darah KPRJ-NS/SM/SOP/013 ...........29
14. SOP Pemeriksaan Suhu Tubuh KPRJ-NS/SM/SOP/014 ...........31
15. SOP Pemeriksaan Denyut Nadi KPRJ-NS/SM/SOP/015 ...........33
16. SOP Pemeriksaan Pernafasan KPRJ-NS/SM/SOP/016 ...........35
17. SOP Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) KPRJ-NS/SM/SOP/017 ...........37
18. SOP Injeksi Intravena KPRJ-NS/SM/SOP/018 ...........40
19. SOP Injeksi Intramuscular KPRJ-NS/SM/SOP/019 ...........43
20. SOP Injeksi Subcutan KPRJ-NS/SM/SOP/020 ...........46
21. SOP Pemberian Oksigen KPRJ-NS/SM/SOP/021 ...........49
22. SOP Penggunaan APAR KPRJ-NS/SM/SOP/022 ...........51
23. SOP Sterilisasi Alat KPRJ-NS/SM/SOP/023 ...........53
24. SOP Anamnesa KPRJ-NS/SM/SOP/024 ...........55
25. SOP Pemberian Obat Kepada Pasien Dan Pelabelan KPRJ-NS/SM/SOP/025 ...........57
26. SOP Penyimapanan Obat KPRJ-NS/SM/SOP/026 ...........59
27. SOP Penggunaan Kursi Roda KPRJ-NS/SM/SOP/027 ...........61
28. SOP Pelayanan Klinik Selama Masa Pandemi KPRJ-NS/SM/SOP/028 ...........63
29. SOP APD Dalam Penanganan Covid-19 KPRJ-NS/SM/SOP/029 ...........66
30. SOP Rujukan Pasien Umum KPRJ-NS/SM/SOP/030 ...........70
31. SOP Pemeriksaan Rapid Test Covid-19 KPRJ-NS/SM/SOP/031 ...........72
32. SOP Rujukan Pasien Positif Covid-19 KPRJ-NS/SM/SOP/032 ...........76
33. SOP Pemeriksaan GeNose C19 KPRJ-NS/SM/SOP/033 ...........78
34. SOP Penggunaan GeNose C19 KPRJ-NS/SM/SOP/034 ...........82
35. SOP Penggantian HEPA GeNose C19 KPRJ-NS/SM/SOP/035 ...........86
36. SOP Pemeliharaan dan Dekontaminasi GeNose C19 KPRJ-NS/SM/SOP/036 ...........88
37. Flow Chart SOP ...........90

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 3


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/001
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Alur Pelayanan Pasien
Halaman : 1/2

SOP ALUR PELAYANAN PASIEN


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/001
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016
Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 4


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/001
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Alur Pelayanan Pasien
Halaman : 2/2

Pengertian Proses urutan pelayanan pasien di Klinik Pratama Nusantara Kesehatan sesuai
kebutuhan pasien berdasarkan dengan ketentuan yang berlaku.
Tujuan Pasien dan keluarga mendapatkan informasi dan paham terhadap tahapan dan
prosedur pelayanan klinis.
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Klinik.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan.
Prosedur 1. Petugas pendaftaran meminta pasien yang datang untuk mengambil nomor urut
dan meminta pasien untuk menunggu di ruang tunggu.
2. Petugas pendaftaran memanggil pasien sesuai nomor urut dan mendaftarkan
pasien.
3. Petugas pendaftaran menuliskan nama pasien di buku rekam medis (bila
pasien baru) atau menyiapkan rekam medis bila pasien lama.
4. Dokter dan perawat melakukan pemeriksaan kepada pasien.
5. Bila diperlukan pasien melakukan pemerikaan laboratorium sederhana.
6. Berdasarkan pemeriksaan, dokter menentukan diagnosa medis dan perawat
menetukan diagnosa keperawatan prioritas.
7. Dokter memberikan terapi atau resep obat (jika obat yang diperlukan tidak
tersedia) dan berkolaborasi dengan perawat memberikan edukasi kesehatan
kepada pasien dan keluarga.
8. Dokter atau perawat memberikan obat kepada pasien atau keluarga dan
menjelaskan prosedur mengkonsumsinya.
9. Jika kondisi pasien membutuhkan fasilitas khusus atau tidak dapat ditangani
di Klinik Pratama Nusantara Kesehatan, dokter akan menyiapkan resume
medis dan merujuk pasien.
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
- Kartu status pasien
Dokumen - Buku Register
terkait - Buku rekam medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 5


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/002
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Pendaftaran Pasien
Halaman : 1/2

SOP PENDAFTARAN PASIEN


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/002
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 6


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/002
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Pendaftaran Pasien
Halaman : 2/2

Pengertian Proses awal bagi pasien yang akan mendapatkan layanan kesehatan di Klinik
Pratama Nusantara Kesehatan
Tujuan Sebagai acuan dalam menertibkan urutan pelayanan dan memudahkan
mendapatkan informasi rekam medis bagi seluruh fasilitas pelayanan
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur 1. Petugas pendaftaran meminta pasien yang datang untuk mengambil nomor
urut dan meminta pasien untuk menunggu di ruang tunggu.
2. Petugas pendaftaran memanggil pasien sesuai nomor urut dan
mendaftarkan pasien
3. Petugas pendaftaran menuliskan nama pasien di buku rekam medis dan
buku register
4. Pasien dibuatkan kartu kontrol dan kartu status pasien
5. Dokter atau perawat menanyakan keluhan pasien
6. Dokter atau perawat melakukan pemeriksaan kepada pasien
7. Dokter atau perawat menuliskan hasil pengkajian pasien di buku status
8. Kartu status akan disimpan kembali sesuai dengan nomor rekam medis
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
- Kartu status pasien
Dokumen - Buku Register
terkait - Buku rekam medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 7


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/003
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Pemeriksaan Fisik
Halaman : 1/2

SOP PEMERIKSAAN FISIK


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/003
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 8


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/003
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Pemeriksaan Fisik
Halaman : 2/2

Pengertian Pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang
dianggap perlu
Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemeriksaan fisik
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur 1. Informed Consent
2. Menjelaskan prosedur tindakan
3. Menyiapkan alat dan bahan sesuai kebutuhan
4. Cuci Tangan
5. Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran
b. Keadaan Umum
6. Melakukan pemeriksaan seluruh bagian tubuh atau sesuai kebutuhan dengan
cara :
Lakukan pemeriksaan dengan
cara melihat (inspeksi)

Lakukan pemeriksaan dengan


cara Meraba (palpasi)
Posisikan
Klien
Sesuai Lakukan pemeriksaan dengan
kebutuhan cara Mengetuk(perkusi)

Lakukan pemeriksaan dengan


cara mendengar (auskultasi)

7. Menjelaskan Hasil Pemeriksaan

Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan


- Kartu status pasien
Dokumen - Buku Register
terkait - Buku rekam medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 9


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/004
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Penanganan Syok Anafilaktik
Halaman : 1/2

SOP PENANGANAN SYOK ANAFILAKTIK


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/004
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 10


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/004
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Penanganan Syok Anafilaktik
Halaman : 2/2

Pengertian Syok Anafilaktik adalah keadaan alergi yang mengancam jiwa yang ditandai
dengan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba dan penyempitan saluran
pernafasan, menyebabkan penderita jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri.
Tujuan Sebagai Pedoman kerja bagi Dokter/Perawat dalam melakukan pelayanan
penanganan Syok Anafilaktik.
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur

Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan

Dokumen terkait - Kartu status pasien


- Buku Register
- Buku rekam medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 11


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/005
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Penatalaksanaan Heacting
Halaman : 1/3

SOP PENATALAKSANAAN HEACTING


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/005
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 12


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/005
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Penatalaksanaan Heacting
Halaman : 2/3

Pengertian Heacting adalah penjahitan luka terbuka


Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan penjahitan sampai luka tertutup oleh jahitan
untuk menghindari infeksi lanjutan
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur Persiapan Peralatan

1. Handscoen
2. Duk Lubang steril
3. Kasa steril
4. Lidokain steril
5. Spuit 3 cc
6. Betadine
7. Alcohol 70%
8. Benang Silk Kulit
9. Benang Catgut
10. Bak instrumen steril berisi :
a. Pinset chirugis d. Nalvouder
b. Pinset anatomi e. Nald heacing
c. klem arteri kecil f. Gunting
11. Cairan Na Cl
12. Cairan H2O2 hidrogen peroksida

Prosedur
1. Siapkan alat kedekat pasien dan menjelasakan ke pasien atau keluarga
pasien (Informed Consent)
2. Cuci tangan dan memakai handscoen
3. Dep luka dengan kasa steril, kemudian bersihkan dengan cairan NaCl.
Apabila kotor siram dengan H2O2
4. Olesi daerah luka dengan betadine
5. cc disekitar
pingiran luka tunggu 5 menit kemudian Anastesi
6. Pasang Duk bolong sesuaikan dengan ukuran luka
7. Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila ada pembuluh darah yang
terpotong diklem diikiat dengan benang catgut
8. Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau ada kotoran ambil
dengan pinset anatomi
9. Pasang jarum kulit dan benang kulit dinalvolder, lalu jahit bibir luka
dengan rapi, setelah luka ditutup olesi dengan betadine. Lalu tutup

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 13


dengan kasa steril dan verband.
10. Bersihkan daerah bekas luka
11. Duk bolong dibuka
12. Cuci tangan dan Rapihkan alat
13. Konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga sterilitas didaerah luka)
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
- Buku rekam medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 14


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/006
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Penatalaksanaan Anestesi Lokal
Halaman : 1/2

SOP PENATALAKSANAAN ANESTESI LOKAL


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/006
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 15


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/006
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Penatalaksanaan Anestesi Lokal
Halaman : 2/2

Pengertian Anastesi Lokal adalah teknik memasukan Obat yang mampu menghambat
konduksi syaraf
Tujuan Untuk menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri pada tubuh ketika dilakukan
tindakan pembedahan atau heacting
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur 1. Pasien masuk ke dalam ruangan tindakan
2. Setelah pasien mengisi dan menandatangani lembar Informed Consent
petugas menyiapkan alat, diantaranya: spuit 3/5 cc, Lidokain 1%, Kassa
sterile, betadine dan sarung tangan.
3. Dokter atau perawat memberi tahu pasien akan dilakukan penyuntikan untuk
mengurangi rasa sakit saat tindakan panjahitan atau pembedahan minor
lainnya
4. Dokter atau perawat cuci tangan terlebih dahulu kemudian menggunakan
sarung tangan.
5. Bersihkan area yang akan dilakukan tindakan dengan kassa sterile dan
betadine.
6. Pasang doek atau kain steril untuk memperkecil ruang tindakan.
7. Masukkan jarum pada ujung laserasi atau luka dan dorong masuk kearah
bawah antara mukosa dan kulit sepanjang luka mengikuti garis dimana jarum
jahitnya akan masuk atau keluar
8. Aspirasi dan kemudian injeksikan anastesi tersebut sambil menarik jarum ke
titik dimana jarum masuk. Atau jika tidak dilakukan aspirasi maka setelah
spuit dimasukkan sampai dalam kemudian ditarik sambil disemprotkan
perlahan-lahan
9. Hentikan penginjeksian anastesi atau jarum dicabut tapi dibelokkan kembali
jarum sepanjang garis lain dimanadirencanakan akan dibuat jahitan.
10. Ulangi proses penusukan jarum pada ujung luka disebelahnya, sehingga
seluruh daerah kemungkinan akan dijahit sudah dianastesi.
11. Tunggu beberapa lama dan sambil melakukan penekanan dengan gaas pada
luka
12. Tanyakan apakah pasien merasa nyeri atau tidak
13. Jika pasien merasa nyeri jangan dulu melakukan penjahitan
14. jika pasien sudah tidak merasa nyeri,lakukan penjahitan luka atau tindakan
pembedahan minor lainnya
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
- Buku rekam medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 16


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/007
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP
Penatalaksanaan Pemasangan Infus Halaman : 1/2

SOP PENATALAKSANAAN PEMASANGAN INFUS


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/007
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 17


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/007
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP
Penatalaksanaan Pemasangan Infus Halaman : 2/2

Pengertian Pemasangan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah vena dalam
jumlah banyak dan dalam waktu yang lama denganmenggunakan infuse
Tujuan Untuk memenuhi kebutuhan cairan dan memberikan obat langsung melalui
vena pasien
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur 1. Persiapan alat
a. Standard infuse f. Gunting
b. Cairan infuse g. Plester
c. Handscoon h. Pengalas
d. Kapas alcohol i. Bengkok
e. Gaas Bethadine
2. Persiapan pasien
a. Pasien diberi penjelasan
b. Perawat cuci tangan
c. Bawa alat ke dekat pasien
d. Cek dan pasang cairan yang akan diberikan, gantungkan di standard
infuse
e. Pasang pengalas
3. Pelaksanaan
a. Cuci tangan
b. Siapkan area yang akan dipasang
c. Tekan vena yang akan ditusuk
d. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5 – 10cm
e. Tusukkan jarum / abocath pada vena yang telah ditentukan
f. Tutup bagian yang ditusuk dengan gaas bethadine, fiksasi yang kuat
g. Atur tetesan infuse sesuai program pengobatan
h. Catat waktu pemasangan, jenis cairan dan jumlah tetesan
i. Rapikan Pasien, bereskan alat-alat kemudian mencuci tangan

Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan


Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
- Buku rekam medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 18


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/008
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP
Pemeriksaan Asam Urat Dengan Stik Halaman : 1/2

SOP PEMERIKSAAN ASAM URAT DENGAN STIK


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/008
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 19


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/008
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP
Pemeriksaan Asam Urat Dengan Stik Halaman : 2/2

Pengertian Pemeriksaan untuk menilai kadar Asam urat didalam tubuh dengan
pengambilan sampel darah perifer
Tujuan Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Asam Urat Pasien dan sebagai data
dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta pengobatannya
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur 1. Alat
a. Multi Check Pemeriksaan asam urat
b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip asam urat
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akandilakukan
b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip asam urat pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang telahterpasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehata
Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
- Buku rekam medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 20


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/009
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP
Pemeriksaan Gula Darah Dengan Stik Halaman : 1/2

SOP PEMERIKSAAN GULA DARAH DENGAN STIK


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/009
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 21


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/009
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi : -
SOP
Pemeriksaan Gula Darah Dengan Stik Halaman : 2/2

Pengertian Pemeriksaan untuk menilai kadar Gula Darah didalam tubuh dengan
pengambilan sampel darah perifer
Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Gula Darah Pasien dan sebagai
Tujuan data dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta pengobatannya
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur 1. Alat
a. Multi Check Pemeriksaan Gula Darah
b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip Gula Darah
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip Gula Darah pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang telah
terpasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
- Buku rekam medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 22


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/010
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP
Pemeriksaan Kolesterol Dengan Stik Halaman : 1/2

SOP PEMERIKSAAN KOLESTEROL DENGAN STIK


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/010
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 23


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/010
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP
Pemeriksaan Kolesterol Dengan Stik Halaman : 2/2

Pengertian Pemeriksaan untuk menilai kadar Kolesterol didalam tubuh dengan


pengambilan sampel darah perifer
Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Kolesterol Pasien dan sebagai
Tujuan data dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit sertapengobatannya
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur 1. Alat
a. Multi Check Pemeriksaan Kolesterol
b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip Kolesterol
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akandilakukan
b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip Kolesterol pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang telah terpasang
pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil

Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan


Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
- Buku rekam medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 24


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/011
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Surat Keterangan Sehat
Halaman : 1/2

SOP SURAT KETERANGAN SEHAT


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/011
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 25


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/011
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Surat Keterangan Sehat
Halaman : 2/2

Pengertian Pembuatan surat keterangan seseorang dinyatakan sehat oleh Dokter


Tujuan Sebagai pedoman pembuatan surat keterangan sehat
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur 1. Petugas memastikan identitas pasien dengan pengisian data
2. Menanyakan adakah keluhan kepada pasien
3. Melakukan pemeriksaan pada tanda-tanda vital (Tekanan Darah, Nadi, Suhu,
Pernafasan), mengukur berat dan tinggi badan
4. Melakukan pemeriksaan golongan darah bila pasien belum mengetahui
golongan darahnya.
5. Dokter melakukan pemeriksaan kepada Pasien (anamnesis dan pemeriksaan
fisik)
6. Menyiapkan Surat Keterangan Sehat (mengisi biodata Pasien)
7. Dokter menandatangi surat keterangan sehat dilengkapi dengan stempel
basah Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
Dokumen terkait - Arsip surat keluar
- Blanko surat keterangan sehat
- Buku Register

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 26


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/012
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Surat Keterangan Sakit
Halaman : 1/2

SOP SURAT KETERANGAN SAKIT


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/012
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 27


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/012
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Surat Keterangan Sakit
Halaman : 2/2

Pengertian Pembuatan surat keterangan seseorang dinyatakan Sakit oleh Dokter


Tujuan Sebagai pedoman pembuatan Surat Keterangan Sakit
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur 1. Petugas memastikan identitas pasien dengan pengisian data
2. Menanyakan adakah keluhan kepada pasien
3. Melakukan pemeriksaan pada tanda-tanda vital (Tekanan Darah, Nadi,
Suhu, Pernafasan)
4. Dokter melakukan pemeriksaan kepada Pasien (anamnesis, pemeriksaan
fisik, Diagnosa, dan terapi )
6. Menyiapkan Surat Keterangan Sakit
7. Dokter menandatangi surat keterangan sakit dilengkapi dengan stempel
basah Klinik Pratama Nusantara Kesehatan.
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
Dokumen terkait - Arsip surat keluar
- Blanko surat keterangan Sakit
- Buku Register
- Rekam Medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 28


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/013
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Pemeriksaan Tekanan Darah
Halaman : 1/2

SOP PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/013
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 29


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/013
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Pemeriksaan Tekanan Darah
Halaman : 2/2

Pengertian Tata cara mengukur tekanan darah dengan menggunakan tensi meter untuk
mengetahui tekanan darah
Tujuan Sebagai acuan untuk mengukur tekanan darah
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur 1. Alat
a. Stetoskop
b. Tensi Meter
c. Buku Catatan
d. Alat Tulis

2. Langkah-langkah
a. Informed Consent
b. Lengan baju dibuka atau digulung
c. Manset tensi meter dipasang pada lengan atas dengan pipa karetnya
berada disisi luar tangan.
d. Pompa tensi meter dipasang
e. Denyut arteri brachialis diraba lalu stetoskop di tempatkan pada
daerah tersebut.
f. Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka,
selanjutnya balon dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar
lagi dan air raksa didalam pipa gelas naik.
g. Sekrup balon dibuka perlahan – lahan sambil memperhatikan
turunnya air raksa, dengarkan bunyi denyutan pertama dan
terakhir.
h. Hasil dicatat
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
- Buku rekam medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 30


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/014
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Pemeriksaan Suhu Tubuh
Halaman : 1/2

SOP PEMERIKSAAN SUHU TUBUH


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/014
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 31


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/014
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Pemeriksaan Suhu Tubuh
Halaman : 2/2

Pengertian Suhu tubuh adalah indikator untuk menilai keseimbangan antara


pembentukan dan pengeluaran panas. Rentang suhu tubuh dapat diukur
dengan menggunakan termometer air raksa melalui oral, rektal, maupun
axila dan menggunakan termometer digital.
Tujuan Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu tubuh
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur 1. Alat
a. Thermometer
b. Tiga buah botol
- Botol pertama berisi larutan sabun
- Botol kedua berisi larutan desinfektan
- Botol ketiga berisi larutan air bersih
c. Kertas/tissue
d. Buku catatan suhu
e. Sarung tangan

2. Langkah-langkah
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Gunakan sarung tangan
d. Atur posisi pasien.
e. Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila dengan
menggunakan tisu.
f. Letakan termometer pada daerah aksila dan lengan pasienfleksi diatas
dada.
g. Setelah 3-10 menit angkat termometer dan baca hasilnya.
h. Catat hasil.
i. Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
j. Cuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan air bersih, dan
keringkan.
k. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan

Dokumen terkait - Kartu status pasien


- Buku Register
- Buku rekam medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 32


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/015
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Pemeriksaan Denyut Nadi
Halaman : 1/2

SOP PEMERIKSAAN DENYUT NADI


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/015
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 33


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/015
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Pemeriksaan Denyut Nadi
Halaman : 2/2

Pengertian Denyut nadi merupakan indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler.


Tujuan Untuk mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi, dan kekuatan)
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur 1. Alat
a. Arloji (jam) atau stop-watch.
b. Buku catatan nadi.
c. Pena

2. Langkah-langkah
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien.
d. Letakkan kedua tangan penderita telentang disisi tubuh.
e. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan dihitung)
f. Periksa denyut nadi (arteri) dengan menggunakan ujungjari
telunjuk, jari tengah, dan jari manis.
g. Tentukan frekuensi permenit, keteraturan irama dankekuatan
denyutan.
h. Catat hasil
i. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan


Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
- Buku rekam medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 34


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/016
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Pemeriksaan Pernafasan
Halaman : 1/2

SOP PEMERIKSAAN PERNAFASAN


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/016
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 35


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/016
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Pemeriksaan Pernafasan
Halaman : 2/2

Pengertian Pernapasan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui sistem


pernapasan.
Tujuan Mengetahui irama, frekuensi, dan kedalaman pernapasan
Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional ProsedurAdministrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan

Prosedur 1. Alat
a. Arloji (jam) atau stop-watch.
b. Buku catatan.
c. Pena

2. Langkah-langkah
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien.
d. Hitung frekuensi dan irama pernapasan.
e. Catat hasil.
f. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan


Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
- Buku rekam medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 36


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/017
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
SOP Revisi :-
Penggunaan Alat Pelindung Diri
Halaman : 1/3
(APD)

SOP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/017
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 37


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/017
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
SOP Revisi :-
Penggunaan Alat Pelindung Diri
Halaman : 2/3
(APD)

Pengertian Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat APD adalah kelengkapan


yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk
menjaga keselamatan pekerjaan itu sendiri dan orang di sekelilingnya
Tujuan Untuk mencegah penularan infeksi
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur 1. Persiapan Alat :
a. Sarung Tangan (Gloves)
b. Masker
c. Baju Bedah

2. Langkah-langkah Pemakaian APD Sarung Tangan :


a. Cuci tangan
b. Pakai baju bedah
c. Siapkan area yang cukup luas, bersih dan kering untuk membuka
paket sarung tangan. Perhatikan tempat menaruhnya (steril atau
meinimal DTT).
d. Buka pembungkus sarung tangan, minta bantuan petugas lain untuk
membuka pembungkus sarung tangan letakkan sarung tangan
dengan bagian telapak tangan menghadap keatas.
e. Ambil salah satu sarung tangan dengan memegang pada sisi sebelah
dalam lipatannya, yaitu bagian yang akan bersentuhan dengan kulit
tangan saat dipakai.
f. Posisikan sarung tangan setinggi pinggang dan menggantung ke
lantai, sehingga bagian lubang jari-jari tangannya terbuka. Masukkan
tangan (jaga sarung tangan supaya tetap tidak menyentuh
permukaan.
g. Ambil sarung tangan kedua dengan cara menyelipkan jari-jari tangan
yang sudah memakai sarung tangan ke bagian lipatan yaitu bagian
yang tidak akan bersentuhan dengan kulit tangan saat dipakai
h. Lepas sarung tangan setelah menggunakan secara perlahan rendam
pada cairan desinfektan
i. Cuci Tangan
3. Langkah-langkah Pemakaian APD Masker
a. Ikatkan tali masker bagian atas pada kepala tepat diatastelinga
b. Ikatkan tali masker bagian bawah pada kepala tepat di leher sisi
belakang
c. Posisikan masker terutama pada bagian yang terdapat kawat pipih
sehingga letak akan stabil pada hidung

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 38


d. Pastikan masker dengan sempurna menutupi hidung dan mulut
dimana batas tepi atas menutup hidung setinggi kelopak
matabawah dan batas bawah menutup sampai dagu
e. Ganti masker setiap 4 jam atau jika masker sudah lembab atau
rusak.
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
- Buku rekam medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 39


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/018
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Injeksi Intravena
Halaman : 1/3

SOP INJEKSI INTRAVENA


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/018
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 40


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/018
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Injeksi Intravena
Halaman : 2/3

Pengertian Proses pemasukan terapi melalui pembuluh darah vena (pembuluh darah)
1. Pasien yang tidak bisa mendapatkan terapi secara oral
Tujuan 2. Pasien dengan kontra indikasi obat oral
3. Pasien tidak sadar
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur 1. Persiapan Tempat:
a. Pasang tirai untuk privasi dokter

2. Persiapan alat dan obat


a. Buku catatan pemberian obat
b. Alkohol swab
c. Sarung tangan steril
d. Obat injeksi
e. Spuit sesuai kebutuhan
f. Bak instrumen
g. Bengkok
h. Perlak dan alasnya
i. Plester
j. Kasa Steril
k. Tempat sampah
l. Safety Box
m. Torniquet

3. Langkah- langkah penyuntikan


a. Beri salam dan perkenalkan diri pada pasien dankeluarga
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur penyuntikan
c. Cuci tangan
d. Dekatkan alat-alat ke pasien
e. Jaga Privacy
f. Atur posisi nyaman pasien
g. Tentukan area insersi.
h. Pasang perlak di area yang akan di injeksi
i. Pasang torniquet 5-10 cm di lokasi yang akan diinsersi
j. Pasang sarung tangan
k. Desinfeksi area yang akan di insersi dengan tekhik sekali usap atau
memutar dari dalam keluar sekali usap
l. Tusukkan needle pada area yang telah di desinfeksi dengan sudut
15-30°

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 41


m. Cek kebenaran jarum dengan melakukan aspirasi, bila cairan darah
keluar, tidak diperkenankan menyuntik
n. Masukkan obat Intra vena secara perlahan
o. Tarik jarum dan spuit secara cepat dengan sudu yang sama ketika
memasukkan jarum
p. Tekan bekas tusukan dengan kapas alkohol
q. Tutup bekas suntikan dengan kassa steril dan alkohol
r. Rapikan alat-alat
s. Lepaskan sarungan tangan
t. Cuci tangan
u. Beritahu pasien dan keluarga bila prosedur telah selesai
v. Pasien dirapikan dan diatur posisi senyaman mungkin

Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan


Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
- Buku rekam medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 42


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/019
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Injeksi Intramuscular
Halaman : 1/3

SOP INJEKSI INTRAMUSCULAR


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/019
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 43


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/019
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Injeksi Intramuscular
Halaman : 2/3

Pengertian Injeksi yang dilakukan untuk mengantarkan suatu zat ke dalam otot, dengan
tujuan dapat diserap dengan cepat oleh pembuluh darah.
Tujuan Memasukkan terapi pengobatan pada jaringan otot agar cepat terserap oleh tubuh
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

Prosedur A. Persiapan Tempat:


1. Pasang tirai untuk privasi dokter

B. Persiapan alat dan obat


1. Buku catatan pemberian obat
2. Alkohol swab
3. Sarung tangan steril
4. Obat injeksi
5. Spuit sesuai kebutuhan
6. Bak instrumen
7. Bengkok
8. Perlak dan alasnya
9. Plester
10. Kasa Steril
11. Tempat sampah
12. Safety Box

C. Langkah- langkah penyuntikan


1. Beri salam dan perkenalkan diri pada pasien dankeluarga
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur penyuntikan
3. Cuci tangan
4. Dekatkan alat-alat ke pasien
5. Jaga Privacy
6. Atur posisi nyaman pasien
7. Tentukan area insersi.
8. Pasang perlak di area yang akan di injeksi
9. Pasang sarung tangan
10. Desinfeksi area yang akan di insersi dengan tekhik sekali usap atau
memutar dari dalam ke luar sekali usap
11. Tusukkan needle pada area yang telah di desinfeksi dengan sudut 90°
12. Cek kebenaran jarum dengan melakukan aspirasi, bila cairan darah keluar,
tidak diperkenankan menyuntik
13. Masukkan obat intramuscular secara perlahan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 44


14. Tarik jarum dan spuit secara cepat dengan sudut yang sama ketika
memasukkan jarum
15. Tekan bekas tusukan dengan kapas alkohol
16. Tutup bekas suntikan dengan kassa steril dan alkohol
17. Rapikan alat-alat
18. Lepaskan sarungan tangan
19. Cuci tangan
20. Beritahu pasien dan keluarga bila prosedur telah selesai
21. Pasien dirapikan dan diatur posisi senyaman mungkin
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
- Buku rekam medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 45


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/020
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Injeksi Subcutan
Halaman : 1/3

SOP INJEKSI SUBCUTAN


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/020
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 46


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/020
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Injeksi Subcutan
Halaman : 2/3

Pengertian Penyuntikan obat atau vaksin ke dalam hipodermis, yaitu lapisan kulit yang
berada di antara dermis dan epidermis.
Tujuan Memasukkan terapi pengobatan pada jaringan subcutan (dibawah kulit) untuk
diarbsorbsi
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur A. Persiapan Tempat:
1. Pasang tirai untuk privasi dokter

B. Persiapan alat dan obat


1. catatan pemberian obat
2. Alkohol swab
3. Sarung tangan steril
4. Obat injeksi
5. Spuit sesuai kebutuhan
6. Bak instrumen
7. Bengkok
8. Perlak dan alasnya
9. Plester
10. Kasa Steril
11. Tempat sampah
12. Safety Box

C. Langkah- langkah penyuntikan


1. Beri salam dan perkenalkan diri pada pasien dan keluarga
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur penyuntikan
3. Cuci tangan
4. Dekatkan alat-alat ke pasien
5. Jaga Privacy
6. Atur posisi nyaman pasien
7. Tentukan area insersi.
8. Pasang perlak di area yang akan di injeksi
9. Pasang sarung tangan
10. Desinfeksi area yang akan di insersi dengan tekhik sekali usap atau
memutar dari dalam ke luar sekali usap
11. Tusukkan needle pada area yang telah di desinfeksidengan sudut 45°
12. Cek kebenaran jarum dengan melakukan aspirasi, bila cairan darah
keluar, tidak diperkenankan menyuntik

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 47


13. Masukkan obat Subcutan secara perlahan
14. Tarik jarum dan spuit secara cepat dengan sudut yang sama ketika
memasukkan jarum
15. Tekan bekas tusukan dengan kapas alkohol
16. Tutup bekas suntikan dengan kassa steril dan alkohol
17. Rapikan alat-alat
18. Lepaskan sarungan tangan
19. Cuci tangan
20. Beritahu pasien dan keluarga bila prosedur telah selesai
21. Pasien dirapikan dan diatur posisi senyaman mungkin
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
- Buku rekam medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 48


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/021
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Pemberian Oksigen
Halaman : 1/2

SOP PEMBERIAN OKSIGEN


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/021
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 49


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/021
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Pemberian Oksigen
Halaman : 2/2

Pengertian Memasukan oksigen ke dalam paru – paru melalui saluran pernafasan


dengan menggunakan alat
Tujuan Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur 1. Petugas mencuci tangan
2. Mengontrol flow meter dan humidifier
3. Mengontrol apakah peralatan berfungsi
4. Cara pemasangan :
Nasal Kanul
a. Memasang kanul secara tepat pada hidung
b. Mengatur aliran oksigen sesuai kebutuhan
c. Beri posisi yang nyamanMasker
a. Memasang selang masker pada perangkat oksigen
b. Mengatur aliran oksigen sesuai keubutuhan
c. Memakaikan masker pada wajah pasien
d. Mengontrol apakah pasien sudah merasa nyaman

5. Melakukan fiksasi dengan plester


6. Melakukan pencatatan :
a. Reaksi pasien, pernafasan dan nadi
b. Cara pemberian
c. Jumlah liter oksigen yang digunakan
- Observasi pasien tiap 15 menit

Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan


Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
- Buku rekam medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 50


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/022
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Penggunaan APAR
Halaman : 1/2

SOP PENGGUNAAN APAR


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/022
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 51


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/022
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Penggunaan APAR
Halaman : 2/2

Pengertian APAR ( Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat yang ringan serta mudah
digunakan untuk satu orang guna memadamkan api/ kebakaran pada mula
terjadi kebakaran
Tujuan Pedoman langkah – langkah pemakaian APAR ( Alat Pemadam Api Ringan)
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur 1. Penggunaan APA ( Alat Pemadam Api Ringan) / Tabung Pemadam
Kebakaran :
a. Tarik / Lepas Pin pengunci tuas APAR / Tabung Pemadam.
b. Arahkan selang ke titik pusat api
c. Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR / TabungPemadam.
d. Sapukan secara merata sampai api padam

2. Hal – hal yang perlu diketahui dalam penggunaan APAR :


a. Perhatikan arah angin ( Usahakan badan/ muka menghadap searah
dengan arah angin) supaya media pemadam benar – benar efektif
menuju ke pusat api dan jilatan api tidak mengenai tubuh petugas
pemadam.
b. Perhatikan sumber kebakaran dan gunakan jenis APAR yang sesuai
dengan klasifikasi sumber kebakaran.

Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan


Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
- Buku rekam medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 52


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/023
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Sterilisasi Alat
Halaman : 1/2

SOP STERILISASI ALAT


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/023
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 53


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/023
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Sterilisasi Alat
Halaman : 2/2

Pengertian Sterilisasi alat merupakan tingkat pemrosesan ulang yang diperlukan saat
memproses peralatan/perangkat medis dengan menghancuran semua bentuk
kehidupan mikroba termasuk bakteri, virus, SOPra dan jamur.
Tujuan Mencegah kontaminasi dan penyebaran penyakit menular kepada pasien.
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur 1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas menyiapkan peralatan yang akan disteril
3. Petugas memastikan kondisi sterilisator berfungsi denganbaik
4. Petugas memasukan peralatan yang akan disteril kedalamsterilisator
5. Petugas menghidupkan sterilisator dan menunggu proses sterilisasi selesai
kurang lebih 20 menit
6. Petugas membuka pintu sterilisator dan mengeluarkan peralatan yang
sudah steril menggunakan korentang steril.
7. Petugas meletakan peralatan yang sudah disteril ditempatyang semestinya.
8. Petugas mencuci tangan.
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
Dokumen terkait - Kartu pemeliharaan alat

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 54


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/024
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Anamnesa
Halaman : 1/2

SOP ANAMNESA
Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/024
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 55


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/024
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Anamnesa
Halaman : 1/2

Pengertian Tanya jawab antara petugas dan pasien untuk mendapatkan gambaran
kesehatan pasien secara sistematis
Tujuan Mengetahui tentang riwayat kesehatan pasien dan digunakan untuk menentukan
tindakan dokter/perawat dan menentukan diagnosa
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur 1. Menerima pasien datang
2. Memanggil pasien sesuai nomor urut
3. Bina hubungan saling percaya dengan memberi senyum, salam dan sapa
pada pasien dan keluarga
4. Mempersilahkan pasien duduk
5. Menjaga privacy pasien
6. Memulai anamnesa dengan menanyakan biodata pasien
7. Menanyakan keluhan utama yang dirasakan pasien
8. Menanyakan riwayat penyakit sekarang
9. Menanyakan keluhan atau riwayat penyakit terdahulu
10. Menanyakan riwayat penyakit keluarga
11. Riwayat alergi
12. Mengisi status pasien dengan data – data yang ditemukan
13. Melakukan kegiatan selanjutnya ( pemeriksaan fisik)
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
- Buku rekam medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 56


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/025
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Pemberian Obat Kepada Pasien
Dan Pelabelan Halaman : 1/2

SOP PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN DAN PELABELAN


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/025
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com
dr. Sesylia Clarissa
SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 57


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/025
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Pemberian Obat Kepada Pasien
Dan Pelabelan Halaman : 1/2

Pengertian Pemberian obat kepada pasien merupakan proses kegiatan dimulai dari
penyimpanan obat dengan tepat, pengecekan kembali terhadap jenis obat
dan dosis sesuai resep dokter sampai dengan penyerahan obat yang telah di
beri etiket/label
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk menjamin
ketepatan pemberian obat kepada pasien dalam dosis dan cara pemakaian
yang benar
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur 1. Petugas menerima resep dari pasien dan menuliskan nomor antrian
2. Petugas memeriksa kelengkapan resep
3. Petugas memeriksa ketersediaan obat, jika obat yang diresepkan tersedia
maka resep dapat langsung dikerjakan, apabila terdapat obat yang tidak
tersedia, konsultasikan dengan dokter penulis resep
4. Petugas meracik/menyiapkan obat
5. Petugas memberi etiket/label, dengan mencantumkan :
a. Nama Pasien
b. Tanggal pemberian obat
c. Waktu pemberian obat
d. Frekuensi pemberian obat
e. Informasi obat
6. Petugas memeriksa kembali resep yang dikerjakan dengan obat yang
telah disiapkan oleh petugas
7. Petugas memanggil nama pasien sesuai dengan urutannya
8. Petugas menyerahkan obat satu persatu kepada pasien dengan
menjelaskan cara pemakaian obat dan indikasinya
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
Dokumen terkait - Buku Obat

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 58


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/026
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Penyimapanan Obat
Halaman : 1/2

SOP PENYIMAPANAN OBAT


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/026
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab

Klinik Pratama Rawat Jalan


Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com dr. Sesylia Clarissa
SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 59


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/026
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Penyimapanan Obat
Halaman : 1/2

Pengertian Prosedur penyimpanan obat – obat (obat paten, obat generik, injeksi,
infus) di instalasi farmasi
Tujuan 1. Untuk menjaga mutu sediaan farmasi
2. Untuk memudahkan pelayanan
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur 1. Pisahkan penyimpanan obat – obat kategori V ( Vital) ditempat sendiri, beri
tanda khusus, susun menurut alfabet
2. Obat disimpan berdasarkan jenisnya, tablet, syrup, injeksi dalam ampul, vial,
cairan infus dan sebagainya, disusun menurut alfabet
3. Jangan meletakan sediaan farmasi langsung diatas lantai, simpanlah dalam
rak/lemari atau diatas palet
4. Periksa tanggal kadaluarsanya obat yang tanggal kadaluarsanya pendek
sebaiknya digunakan terlebih dahulu
5. Beri tanda/label nama obat pada wadah penyimpanan
6. Stock disusun berdasarkan sistem FIFO (First In First Out)
7. Bila obat disimpan dalam dus/kardus besar, maka pada dus harus ada
keterangan: jumlah isi, nama obat, tanggal expire date, nama pabrik, dan
tanggal penerimaan.
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
Dokumen terkait - Buku Obat

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 60


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/027
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Penggunaan Kursi Roda
Halaman : 1/2

SOP PENGGUNAAN KURSI RODA


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/027
Tanggal Pembuatan 16 Januari 2017
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab

Klinik Pratama Rawat Jalan


Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com dr. Sesylia Clarissa
SIP: 445/48022/XII/2016

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 61


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/027
Nusantara Kesehatan Tanggal : 16 Januari 2017
Revisi :-
SOP Penggunaan Kursi Roda
Halaman : 1/2

Pengertian Kursi beroda dua yang dapat didorong yang berfungsi untuk memindahkan /
mobilisasi klien dari satu tempat ke tempat lainnya
Tujuan Untuk tranSOPrtasi memindahkan pasien
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
Prosedur 1. Pastikan kunci roda aman dan siap pakai
2. Kunci rem pada roda dengan benar
3. Bantu pasien untuk duduk diatas kursi roda dengan benar
4. Buka kunci rem roda sebelum menjalankan kursi roda
5. Dorong kursi dengan pasien diatasnya dengan tenang dan hati -hati
6. Sebelum menurunkan pasien kunci rem roda lagi
7. Bantu pasien untuk turun dari kursi roda
8. Beresekan kursi roda dan kembalikan ketempat semula
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
Dokumen terkait - Buku Obat

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 62


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/028
Nusantara Kesehatan Tanggal : 20 Maret 2020
Revisi :-
SOP Pelayanan Klinik
Selama Masa Pandemi Halaman : 1/3

SOP PELAYANAN KLINIK SELAMA MASA PANDEMI


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/028
Tanggal Pembuatan 20 Maret 2020
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab

Klinik Pratama Rawat Jalan


Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com dr. Sesylia Clarissa
SIP: 3650/3708/3.1/1004/10/2018

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Dr. Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 63


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/028
Nusantara Kesehatan Tanggal : 20 Maret 2020
Revisi :-
SOP Pelayanan Klinik
Selama Masa Pandemi Halaman : 2/3

Pengertian Skrining merupakan proses penapisan pasien di mana seorang individu


dievaluasi dan disaring menggunakan kriteria gejala dan riwayat epidemiologis,
untuk menentukan pasien tersebut masuk ke dalam kategori dicurigai COVID-
19 atau bukan.
Tujuan Sebagai acuan bagi klinik dalam melakukan penyesuaian proses pelayanan
kesehatan selama masa pandemi.
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan Dan
Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
Prosedur A. Alur Pasien
1. Alur pasien datang atau mendaftar harus mematuhi ketentuan skrining.
2. Diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 40 s/d
60 detik atau dengan hand sanitizer selama 20 s/d 30 detik.
3. Semua pasien WAJIB menggunakan masker.

B. Skrining
1. Diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 40 s/d
60 detik atau dengan hand sanitizer selama 20 s/d 30 detik.
2. Semua pasien WAJIB menggunakan masker.
3. Proses skrining tetap harus memperhatikan jarak antar individu >1 meter.
4. Bila dari hasil skrining pasien/ pengunjung dan petugas klinik dicurigai
COVID-19 maka pasien/ pengunjung dan petugas klinik tersebut diarahkan
ke fasilitas triase COVID-19.
5. Bila dari hasil skrining pengunjung dan petugas tidak memenuhi kriteria
kecurigaan COVID-19, maka bisa langsung ke tempat yang ingin dituju.
6. Bagi pasien dalam keadaan gawatdarurat yang tidak memungkinkan
dilakukan skrining, maka pasien tersebut dikelompokan ke dalam pasien
suspek COVID-19 sampai dapat dibuktikan hasilnya negatif.
7. Tempat skrining harus dipastikan memiliki ventilasi alami yang memadai.
8. Lokasi tempat skrining :
- Pastikan lokasi sedekat mungkin dengan pintu masuk klinik guna
memusatkan semua pintu masuk.
- Pastikan akses yang baik untuk pasien, pengunjung dengan keamanan
yang terjamin.
- Upayakan lokasi skrining cukup luas untuk menghindari antrian.
9. Alur semua pasien dan pengunjung yang mengakses bersifat satu arah.
10. Rekomendasi untuk fasilitas dan sarana prasarana:

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 64


a. Fasilitas cuci tangan dengan air mengalir dan sabun / hand sanitizer
tersedia di setiap pintu masuk ruangan,
b. Pengaturan jarak duduk > 1 m di ruang tunggu
c. Sistem ventilasi dan sirkulasi udara yang baik,
d. Pembatas fisik (barrier) pasien dan petugas (kaca /plastik)
e. Pembatas / pemisah antar zona
f. Pengunjung / pengantar dilarang masuk
g. Ada tempat sampah terpisah untuk sampah infeksius atau non-
infeksius.
11. Area rawat jalan COVID-19 dapat dilengkapi dengan ruangan
khusus/tersendiri untuk pengambilan sampel/swab; petugas menggunakan
APD yang sesuai serta melakukan prosedur PPR yang ketat setiap tindakan
pengambilan sample/swab; pastikan ruangan tersebut mempunyai ventilasi
yang baik.
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
Dokumen terkait - Buku Registrasi
- Buku Rekam Medis

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 65


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/029
Nusantara Kesehatan Tanggal : 20 Maret 2020
Revisi :1
SOP Penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) Dalam Penanganan Covid-19 Halaman : 1/4

SOP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DALAM PENANGANAN COVID-19


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/029
Tanggal Pembuatan 20 Maret 2020
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab

Klinik Pratama Rawat Jalan


Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com dr. Sesylia Clarissa
SIP: 3650/3708/3.1/1004/10/2018

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Dr. Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 66


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/029
Nusantara Kesehatan Tanggal : 20 Maret 2020
Revisi :1
SOP Penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) Dalam Penanganan Covid-19 Halaman : 2/4

Pengertian Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi seseorang dari potensi bahaya/risiko.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) dalam rangka pencegahan terjadinya transmisi/penularan COVID-19.
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
3. Standar Alat Pelindung Diri Dalam Manajemen Penanganan Covid-19,
Kemenkes RI tahun 2020.
Prosedur A. PERSIAPAN
1. Menyediakan akses sarana cuci tangan berupa air mengalir dan sabun atau
hand sanitizer.
2. Menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD).
a. Masker Bedah
(Surgical/facemask);

b. Masker N95;

c. Pelindung wajah (face


shield)

d. Pelindung mata
(goggles);

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 67


e. Gaun (gown)

f. Sarung tangan

g. Penutup Kepala

h. Sepatu bot

B. PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


1. Pakai terlebih dahulu baju dan sepatu kerja khusus
2. Cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer
3. Pakai topi bedah sekali pakai
4. Pakai masker pelindung medis (N95)
5. Pakai sarung tangan dalam
6. Pakai kacamata pelindung

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 68


7. Pakai sarung tangan karet sekali pakai
8. Pemakaian selesai

C. PELEPASAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


1. Ganti sarung tangan
2. Lepaskan pakaian pelindung
3. Lepaskan kacamara pelindung
4. Lepaskan masker
5. Lepaskan topi
6. Lepaskan sarung tangan
7. Pelepasan selesai

Keterangan :
1. Setelah digunakan, APD harus dibuang di tempat sampah infeksius (plastik
warna kuning) untuk dimusnahkan di incinerator.
2. APD yang akan dipakai ulang dimasukkan ke tempat linen infeksius dan
dilakukan pencucian sesuai ketentuan.
3. Petugas yang melakukan pemeriksaan menggunakan thermo scan
(pengukuran suhu tanpa menyentuh pasien), thermal imaging cameras, dan
observasi atau wawancara terbatas, harus tetap menjaga jarak minimal 1 m
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
Dokumen terkait - Buku Inventaris APD

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 69


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/030
Nusantara Kesehatan Tanggal : 20 Maret 2020
Revisi :1
SOP Rujukan Pasien Umum
Halaman : 1/2

SOP RUJUKAN PASIEN UMUM


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/030
Tanggal Pembuatan 20 Maret 2020
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab

Klinik Pratama Rawat Jalan


Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com dr. Sesylia Clarissa
SIP: 3650/3708/3.1/1004/10/2018

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Dr. Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 70


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/030
Nusantara Kesehatan Tanggal : 20 Maret 2020
Revisi :1
SOP Rujukan Pasien Umum
Halaman : 2/2

Pengertian Pasien Dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan dokter/perawat/bidan


memerlukan pelayanan di Rumah Saki baik untuk diagnostik penunjang atau
terapi.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan pengantaran rujukan sampai rumah sakit tujuan
dengan cepat dan aman.
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan.
Prosedur 1. Dokter menyatakan pasien perlu rujukan
2. Dokter menjelaskan dan meminta persetujuan kepada keluarga pasien untuk
dirujuk.
3. Keluarga pasien setuju.
4. Dokter membuat surat rujukan.
5. Keluarga pasien menerima surat rujukan.
6. Petugas mempersiapkan kesiapan pasien dan Petugas yang lain segera
menghubungi sopir Ambulan.
7. Sopir menyiapkan ambulan (jika sudah siap sopir segera menghubungi
petugas bahwa ambulan sudah siap)
8. Petugas mendampingi dan mengantarkan pasien ke tempat tujuan dengan
ambulan.
9. Setelah selesai mengantarkan pasien dan kembali ke Klinik.
10. Petugas menulis laporan kegiatan pada buku kegiatan.

Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan


- Fasilitas Kesehatan Rujukan
Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
- Surat rujukan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 71


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/031
Nusantara Kesehatan Tanggal : 20 Maret 2020
Revisi :1
SOP Pemeriksaan Rapid Test
Covid-19 Halaman : 1/4

SOP PEMERIKSAAN RAPID TEST COVID-19


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/031
Tanggal Pembuatan 20 Maret 2020
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab

Klinik Pratama Rawat Jalan


Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 3650/3708/3.1/1004/10/2018

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Dr. Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 72


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/031
Nusantara Kesehatan Tanggal : 20 Maret 2020
Revisi :1
SOP Pemeriksaan Rapid Test
Covid-19 Halaman : 2/4

Pengertian Pemeriksaan Rapid Test Antibodi SARS-COV-2 (COVID-19) adalah pemeriksaan


antibodi IgM & IgG terhadap SARS-COV-2.
Tujuan 1. Penggunaan Rapid Test COVID-19 untuk mendeteksi keberadaan antigen virus
Covid-19 pada sampel yang berasal dari saluran pernafasan.
2. Mencegah terjadinya kesalahan hasil pemeriksaan akibat kesalahan penggunaan
Rapid Test.
3. Mencegah terjadinya penularan penyakit dari pasien COVID-19 dengan hasil
test negatif palsu (false negative).
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan.
3. Pedoman Umum Kesiapsiagaan Menghadapi Penyakit Coronavirus (2019-
nCoV) Kementerian Dalam Negeri Tahun 2020.
Prosedur 1. Selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum dan sesudah
tindakan.
2. Pemasangan APD sesuai SOP Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Dalam
Penanganan Covid-19:
a. Mengganti baju dengan baju kerja;
b. Menggunakan pelindung sepatu (shoe cover);
c. Memakai sarung tangan dalam;
d. Mengenakan jubah (gown) lengan panjang dan sekali pakai;
e. Memakai masker bedah dan N95;
f. Ketika mengenakan masker bedah dan N95, periksa selalu kerapatannya (fit
test);
g. Memakai pelindung mata (yaitu kacamata google);
h. Menggunakan headcap (pelindung kepala), dan face shield;
i. Memakai sarung tangan luar, diusahakan menutupi lengan baju
3. Menyediakan tempat sampah infeksius

Bahan pengambilan spesimen:


1. Formulir pengambilan spesimen;
2. Swab dakron atau flocked swab, viscous, rayon
3. Tongue spatel
4. Parafilm
5. Plastik klip
6. Marker atau label

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 73


Cara pengambilan spesimen swab nasofaring:
1. Gunakan APD sesuai standar
2. Gunakan swab yang terbuat dari dakron/rayon steril dengan tangkai plastik atau
jenis flocked swab (tangkai lebih lentur).
3. Pastikan tidak ada obstruksi (hambatan pada lubang hidung).
4. Masukkan secara perlahan swab ke dalam hidung, pastikan posisi swab pada
septum bawah hidung, secara perlahan-lahan ke bagian nasofaring.
5. Swab kemudian dilakukan gerak memutar secara perlahan.

Prosedur pemeriksaan
A. Prosedur:
1.

2.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 74


B. Interpretasi

C. Pelaporan
Hasil deteksi antigen: positif
Saran:
a. Pemeriksaan konfirmasi dengan pemeriksaan RT-PCR;
b. Lakukan karantina atau isolasi mandiri selama 14 hari;
c. Menerapkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat: mencuci tangan,
menerapkan etika batuk, menggunakan masker saat sakit, menjaga
stamina), dan physical distancing;
d. Sarankan melakukan isolasi mandiri dan lapor diri ke Puskesmas sesuai
domisili untuk dilakukan pemantauan.

Hasil deteksi antigen: negatif


Saran :
a. Rapid test diulang satu kali diantara hari 1 ke 7-10 setelah test pertama.
b. Sarankan melakukan isolasi mandiri.
Catatan:
a. Hasil negatif tidak menyingkirkan kemungkinan terinfeksi SARS-CoV-2
sehingga masih berisiko menularkan ke orang lain, disarankan tes ulang atau
tes konfirmasi, bila probabilitas pretes relatif tinggi, terutama bila pasien
bergejala atau diketahui memikili kontak dengan orang yang terkonfirmasi
COVID-19;
b. Hasil negatif dapat terjadi pada kondisi kuantitas antigen pada spesimen di
bawah level deteksi alat.
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
- Surat Hasil Pemeriksaan
- Kwitansi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 75


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/032
Nusantara Kesehatan Tanggal : 20 Maret 2020
Revisi :1
SOP Rujukan Pasien Positif
COVID-19 Halaman : 1/2

SOP RUJUKAN PASIEN POSITIF COVID-19


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/032
Tanggal Pembuatan 20 Maret 2020
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 3650/3708/3.1/1004/10/2018

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Dr. Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 76


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/032
Nusantara Kesehatan Tanggal : 20 Maret 2020
Revisi :1
SOP Rujukan Pasien Positif
COVID-19 Halaman : 2/2

Pengertian Kursi beroda dua yang dapat didorong yang berfungsi untuk memindahkan /
mobilisasi klien dari satu tempat ke tempat lainnya
Tujuan Untuk transoprtasi memindahkan pasien
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan.
3. Pedoman Umum Kesiapsiagaan Menghadapi Penyakit Coronavirus (2019-
nCoV) Kementerian Dalam Negeri Tahun 2020.
Prosedur Dokter/ Perawat menanyakan gejala ISPA (demam/batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak
napas) dan melakukan tindakan sesuai kriteria sebagai berikut:
1. Bila tidak ada gejala ISPA, tanyakan tentang riwayat kontak erat
 Tidak ada riwayat kontak dengan Pasien Dalam Pemantauan (PDP), diperlakukan
sesuai kondisi klinis dan dianjurkan untuk observasi (karantina) mandiri di tempat
tinggal;
 Adanya riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi COVID-19, termasuk
dalam kriteria Orang Tanpa Gejala (OTG) disarankan melakukan isolasi mandiri dan
lapor diri ke Puskesmas sesuai domisili untuk dilakukan pemantauan.
2. Bila memiliki gejala ISPA namun tidak ada sesak napas/gambaran klinis pneumonia,
masuk kedalam kriteria Orang Dalam Pemantauan (ODP)
 Lakukan pencatatan di surat keterangan dan dilaporkan ke Puskesmas terdekat.
 Selanjutnya pasien pergi ke rumah sakit terdekat dengan domisili untuk
mendapatkan terapi obat.
 Sarankan melakukan isolasi mandiri dan lapor diri ke Puskesmas sesuai domisili
untuk dilakukan pemantauan
3. Apabila memiliki gejala ISPA dengan sesak napas/gambaran klinis pneumonia, lakukan
sesuai tata laksana Pneumonia COVID-19.
 Lakukan pencatatan dan dibuatkan surat keterangan untuk dibawa ke rumah sakit
rujukan covid-19 oleh pasien guna mendapatkan pengobatan rawa inap.

Catatan:
Kontak Erat adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada dalam ruangan
atau berkunjung (dalam radius 1 meter dengan kasus pasien dalam pengawasan, probable
atau konfirmasi) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah
kasus timbul gejala.
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
- Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL)
Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
- Surat Hasil Pemeriksaan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 77


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/033
Nusantara Kesehatan Tanggal : 01 April 2021
Revisi :-
SOP Pemeriksaan GeNose C19
Halaman : 1/4

SOP PEMERIKSAAN GENOSE C19


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/033
Tanggal Pembuatan 01 April 2021
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 1288/SIP/DPMPTSP/MDN/3.1/III/2021

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Dr. Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 78


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/033
Nusantara Kesehatan Tanggal : 01 April 2021
Revisi :-
SOP Pemeriksaan GeNose C19
Halaman : 2/4

Pengertian GeNose C19 adalah alat yang dibuat khusus oleh para ahli dari Universitas Gajah
Mada (UGM) untuk mendeteksi infeksi virus Corona melalui hembusan napas.
Tujuan Sebagai acuan dalam mempermudah memahami cara pembersihan alat GeNose
C19 yang baik oleh petugas klinik.
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan.
3. Manual V1-1 Direktorat Pengembang Usaha dan Inkubasi UGM.
Prosedur A. Persiapan Alat
1. GeNose C19 di tempatkan pada ruang terbuka atau ruang dengan sistem
sirkulasi udara adekuat dimana terdapat aliran udara konstan mengalir.
2. GeNose C19 dipanaskan dan disetel pada mode “Flushing” selama 30
menit hingga 1 jam.
3. Klik “shift signal” pada kolom bar diatas, dan pastikan sinyal tertinggi
tidak diatas 2500 mV.
4. Bila memungkinkan dilakukan analisis kondisi saturasi ruangan sebelum
memulai proses pemeriksaan.
5. Diklik “Analyze” dengan kondisi mesin tanpa tersambung kantung nafas.
6. Apabila hasil prediksi: "LOW SIGNAL" muncul , maka kondisi ruangan
ditengarai "oversaturasi" dan poisis GeNose C19 disarankan dipindahkan
ke tempat lain.
7. Dipastikan katup ungu HME filter dipasang pada selang sampling dalam
kondisi tertutup. Setelah beberapa kali lepas pasang kantung napas,
terkadang katup ungu HME filter terlepas, sehingga hasil bacaan napas
inkonklusive/ invalid. Apabila terjadi, tutup kembali katup ungu.
8. Apabila mesin dipindahkan maka power mesin dimatikan terlebih dahulu
dan disetup pada tempatyang baru. Setelah setup selesai dilakukan flushing
terlebih dahulu selama kurang lebiih 5 menit.
9. Selalu pastikan GeNose tidak terkontaminasi bau yang kuat dengan cara
mengecek kondisi bau ruangan secara manual sebelum mulai menyalakan
GeNose

B. Koleksi Sampel
1. Pastikan individu telah menjalani puasa yang cukup ½ -1 jam sebelum
melakukan pemeriksaan napas.
2. Individu diharap tidak makan / minum bahan makanan yang mengandung:
bawang putih, petai, durian, jengkol, petis, alkohol, kopi, teh,
minuman soda, serta TIDAK MEROKOK kurang lebih ½-1 jam
sebelum pemeriksaan.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 79


3. Dipastikan individu yang akan dites diedukasi dan memahami cara
menghembuskannafas kedalam kantung nafas.
4. Dipastikan individu yang akan dites menghembuskan nafas 2-3x (Dengan
posisi terlindung masker) sebelum menghembuskan nafas ke kantung.
5. Disarankan pengambilan nafas ulang bila sinyal invalid atau low signal.
6. Disarankan penggunaan kantung nafas sekali pakai untuk meningkatkan
akurasipembacaan dan menghindari kontaminasi.

C. Interpretasi
1. Pembacaan dan interpretasi pada GeNose C19 adalah sampel dengan
• NEGATIF(0,50-0,60);
• POSITIVE (0,50-0,60);
• NEGATIVE WITH HIGH PROBABILITY dan
• POSITIVE WITH HIGH PROBABILITY
2. Apabila Pasien yang dinyatakan NEGATIVE dan NEGATIVE WITH
HIGH PROBAILITY, maka dapat dipastikan pasien negatif COVID-19.
3. Apabila terdapat pembacaan POSITIVE (0,50-0,60), maka disarankan
dilakukan pengambilan ulang ke- 2, 30 menit sesudah pengambilan
pertama. Tanyakan kepada pasien riwayat makan, minum dan merokok
sebelum pengambilan napas
4. Selama menunggu arahkan Pasien untuk meminum banyak air putih,
berkumur
5. Apabila hasil pembacaan kedua terbaca NEGATIVE, maka diulang
kembali ke-3 secara langsung, dan apabila tetap NEGATIVE, maka
disimpulkan hasil pembacaan NEGATIVE.
6. Apabila hasil konsisten POSITIVE setelah pengulangan kedua, maka
disarankan untukmengkonfirmasi dengan PCR
7. Apabila pasien dinyatakan POSITIVE WITH HIGH PROBBABILITY
pada satu kali kantung nafas, maka tidak perlu diilakukan pengulangan dan
pasien disarankan untuk melakukan pemeriksaan PCR
8. PERLU DIPERHATIKAN BAHWA HASIL NEGATIF ATAU
POSITIF
Tetap selaku lakukan anamnesis terutama 3 hal :
 Adakah gejala? Sejak kapan?
 Adakah riwayat kontak? Sejak kapan?
 Perjalanan? Sejak kapan?
PENTING: untuk merekomendasikan kapan PCR konfirmasi
dilakukan
9. Disarankan untuk melakukan update dari AI secara berkala melalui unduh
informasi di lamandaring nantinya

D. Interpretasi: Khusus operator medis


1. PERLU DIPERHATIKAN BAHWA HASIL NEGATIF ATAU POSITIF
Tetap selaku lakukan anamnesis terutama 3 hal :
 Adakah gejala? Sejak kapan?
 Adakah riwayat kontak? Sejak kapan?
 Perjalanan? Riwayat makan di luar? Sejak kapan?

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 80


2. PENTING:
 Untuk merekomendasikan kapan PCR konfirmasi dilakukan
 Untuk memastikan pada hasil NEGATIVE (0,5-0,6) perlu diulang atau
tidak.
3. KAPAN HASIL NEGATIVE (0,5-0,6) harus diulang
 Apabila pasien menunjukkan gejala
 Apabila pasien terdapat riwayat kontak dengan terkonfirmasi positif pada
hari ke-1 pasca kontak

Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan


- Buku Registrasi
Dokumen terkait - Surat Keterangan Pemeriksaan
- Buku Penggunaan Alat

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 81


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/034
Nusantara Kesehatan Tanggal : 01 April 2021
Revisi :-
SOP Penggunaan GeNose C19
Halaman : 1/5

SOP PENGGUNAAN GeNose C19


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/034
Tanggal Pembuatan 01 April 2021
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 1288/SIP/DPMPTSP/MDN/3.1/III/2021

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Dr. Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 82


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/034
Nusantara Kesehatan Tanggal : 01 April 2021
Revisi :-
SOP Penggunaan GeNose C19
Halaman : 2/5

Pengertian 1. GeNose C19 adalah alat yang dibuat khusus oleh para ahli dari Universitas
Gajah Mada (UGM) untuk mendeteksi infeksi virus Corona melalui
embusan napas.
2. Flushing juga dapat menunjukkan kestabilan masing- masing sensor.
3. Screening mode Merupakan mode sederhana, analisis data secara langsung
diprediksi tanpa harus menyimpan data.
4. Advanced mode Merupakan mode lengkap, data harus disimpan agar dapat
diprediksi.
Tujuan Sebagai acuan dalam mempermudah memahami penggunaan alat GeNose C19
yang baik oleh petugas klinik.
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan.
3. Manual V1-1 Direktorat Pengembang Usaha dan Inkubasi UGM.
Prosedur A. Persiapan Alat
1. GeNose C19 ditempatkan pada ruang terbuka atau ruang dengan sistem
sirkulasi udara adekuat dimana terdapat aliran udara konstan mengalir.
2. GeNose C19 dipanaskan dan disetel pada mode "Flushing" selama 30
menit hingga 1 jam.
3. Klik "shift signal" pada kolom bar diatas, dan pastikan sinyal tertinggi
tidak di atas 2500 mV.
4. Bila memungkinkan dilakukan analisis kondisi saturasi ruangan
sebelum memulai proses pemeriksaan
5. Diklik "Analyze" dengan kondisi mesin tanpa tersambung kantung
nafas.
6. Apabila hasil prediksi: "LOW SIGNAL" muncul, maka kondisi ruangan
ditengarai "oversaturasi" dan poisis GeNose C19 disarankan
dipindahkan ke tempat lain.
7. Dipastikan katup ungu HME filter dipasang pada selang sampling
dalam kondisi tertutup. Setelah beberapa kali lepas pasang kantung
napas, terkadang katup ungu HME filter terlepas, sehingga hasil bacaan
napas inkonklusive/ invalid. Apabila terjadi, tutup kembali katup ungu.
8. Apabila mesin dipindahkan maka power mesin dimatikan terlebih
dahulu dan disetup pada tempat yang baru. Setelah setup selesai
dilakukan flushing terlebih dahulu selama kurang lebiih 5 menit.
9. Selalu pastikan GeNose tidak terkontaminasi bau yang kuat dengan
cara mengecek kondisi bau ruangan secara manual sebelum mulai
menyalakan GeNose.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 83


B. Koleksi Sampel
1. Pastikan individu telah menjalani puasa yang cukup ½ -1 jam sebelum
melakukan pemeriksaan napas.
2. Individu diharap tidak makan/minum bahan makanan yang
mengandung: bawang putih, petai, durian, jengkol, petis, alkohol, kopi,
teh, minuman soda, serta TIDAK MEROKOK kurang lebih ½-1 jam
sebelum pemeriksaan.
3. Dipastikan individu yang akan dites diedukasi dan memahami cara
menghembuskan nafas kedalam kantung nafas.
4. Dipastikan individu yang akan dites menghembuskan nafas 2-3x
(Dengan posisi terlindung masker) sebelum menghembuskan nafas ke
kantung.
5. Disarankan pengambilan nafas ulang bila sinyal invalid atau low signal
6. Disarankan penggunaan kantung nafas sekali pakai untuk
meningkatkan akurasi pembacaan dan menghindari kontaminasi.

C. Interpretasi
1. Pembacaan dan interpretasi pada GeNose C19 adalah sampel dengan
a. NEGATIF(0,50-0,60);
b. POSITIVE (0,50-0,60);
c. NEGATIVE WITH HIGH PROBABILITY dan
d. POSITIVE WITH HIGH PROBABILITY
2. Apabila Pasien yang dinyatakan NEGATIVE dan NEGATIVE WITH
HIGH PROBAILITY, maka dapat dipastikan pasien negatif COVID-
19.
3. Apabila terdapat pembacaan POSITIVE (0,50-0,60), maka disarankan
dilakukan pengambilan ulang ke- 2, 30 menit sesudah pengambilan
pertama. Tanyakan kepada pasien riwayat makan, minum dan merokok
sebelum pengambilan napas
4. Selama menunggu arahkan Pasien untuk meminum banyak air putih,
berkumur
5. Apabila hasil pembacaan kedua terbaca NEGATIVE, maka diulang
kembali ke-3 secara langsung, dan apabila tetap NEGATIVE, maka
disimpulkan hasil pembacaan NEGATIVE.
6. Apabila hasil konsisten POSITIVE setelah pengulangan kedua, maka
disarankan untuk mengkonfirmasi dengan PCR
7. Apabila pasien dinyatakan POSITIVE WITH HIGH PROBBABILITY
pada satu kali kantung nafas, maka tidak perlu diilakukan pengulangan
dan pasien disarankan untuk melakukan pemeriksaan PCR

PERLU DIPERHATIKAN BAHWA HASIL NEGATIF ATAU


POSITIF
Tetap selaku lakukan anamnesis terutama 3 hal :
a. Adakah gejala? Sejak kapan?
b. Adakah riwayat kontak? Sejak kapan?
c. Perjalanan? Sejak kapan?
8. PENTING: untuk merekomendasikan kapan PCR konfirmasi dilakukan
9. Disarankan untuk melakukan update dari AI secara berkala melalui
unduh informasi di laman daring nantinya

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 84


Interpretasi: Khusus Operator Medis
1. PERLU DIPERHATIKAN BAHWA HASIL NEGATIF ATAU
POSITIF
Tetap selaku lakukan anamnesis terutama 3 hal :
a. Adakah gejala? Sejak kapan?
b. Adakah riwayat kontak? Sejak kapan?
c. Perjalanan? Riwayat makan di luar? Sejak kapan?
2. PENTING:
b. Untuk merekomendasikan kapan PCR konfirmasi dilakukan
c. Untuk memastikan pada hasil NEGATIVE (0,5-0,6) perlu diulang
atau tidak.
3. KAPAN HASIL NEGATIVE (0,5-0,6) harus diulang
a. Apabila pasien menunjukkan gejala
b. Apabila pasien terdapat riwayat kontak dengan terkonfirmasi positif
pada hari ke-1 pasca kontak

Gambar: Alur Penggunaan GeNose C19

Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan


Dokumen terkait - Buku Panduan GeNose C19
- Buku Daftar Infentaris
- Hasil GeNose C19/Surat Keterangan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 85


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/035
Nusantara Kesehatan Tanggal : 01 April 2021
Revisi :-
SOP Penggantian HEPA GeNose C19
Halaman : 1/2

SOP PENGGANTIAN HEPA GeNose C19


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/035
Tanggal Pembuatan 01 April 2021
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab

Klinik Pratama Rawat Jalan


Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 1288/SIP/DPMPTSP/MDN/3.1/III/2021

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Dr. Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 86


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/035
Nusantara Kesehatan Tanggal : 01 April 2021
Revisi :-
SOP Penggantian HEPA GeNose C19
Halaman : 2/2

Pengertian 1. GeNose C19 adalah alat yang dibuat khusus oleh para ahli dari Universitas
Gajah Mada (UGM) untuk mendeteksi infeksi virus Corona melalui embusan
napas.
2. HEPA adalah singkatan dari high-efficiency particulate absorbing atau
penyerap udara partikulat berefisiensi tinggi.
Tujuan Sebagai acuan dalam mempermudah memahami cara mengganti HEPA/Filter alat
GeNose C19 yang baik oleh petugas klinik.
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan.
3. Manual V1-1 Direktorat Pengembang Usaha dan Inkubasi UGM.
Prosedur 1. Unit HEPA dibuka
2. HEPA filter dilepas dari unit HEPA
3. Selang PU dicabut dari HEPA filter
4. HEPA filter baru dipasang ke selang PU melalui konektor PLUG. (Katup
warna ungu pada HEPA filter dipastikan dalam keadaan tertutup dengan baik.
5. HEPA filter dimasukkan ke dalam unit HEPA dengan cara selang dimasukkan
terlebih dahulu.
6. Unit HEPA ditutup kembali
7. Dilakukan RESET pada menu device-Reset (GeNose AI Dashboard)
8. Dilakukan proses pembersihan HEPA filter baru melalui opsi Cleaning tool
pada menu Tools (GeNose AI Dashboard)

Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan


- Buku Panduan GeNose C19
Dokumen terkait - Buku Daftar Infentaris

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 87


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/036
Nusantara Kesehatan Tanggal : 01 April 2021
Revisi :-
SOP Pemeliharaan dan Dekontaminasi
GeNose C19 Halaman : 1/2

SOP PEMELIHARAAN DAN DEKONTAMINASI GeNose C19


Nomor SOP KPRJ-NS/SM/SOP/036
Tanggal Pembuatan 01 April 2021
Tanggal Revisi -

Disusun Oleh,
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Rawat Jalan
Nusantara Kesehatan

Jalan Bhakti Luhur No 17 Medan


Kode Pos. 20123 | Telp. (061) 8449183 dr. Sesylia Clarissa
Email. kliniknusantarakesehatan19@gmail.com SIP: 1288/SIP/DPMPTSP/MDN/3.1/III/2021

Ditetapkan oleh,
Ketua Yayasan

Dr. Parlindungan Purba, SH., MM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 88


Klinik Pratama Rawat Jalan Nomor : KPRJ-NS/SM/SOP/036
Nusantara Kesehatan Tanggal : 01 April 2021

SOP Pemeliharaan dan Dekontaminasi Revisi :-


GeNose C19 Halaman : 2/2

Pengertian GeNose C19 adalah alat yang dibuat khusus oleh para ahli dari Universitas
Gajah Mada (UGM) untuk mendeteksi infeksi virus Corona melalui embusan
napas.
Tujuan Sebagai acuan dalam mempermudah memahami cara pembersihan alat
GeNose C19 yang baik oleh petugas klinik.
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan.
3. Manual V1-1 Direktorat Pengembang Usaha dan Inkubasi UGM.
Prosedur A. Pemeliharaan
1. Pada pemeliharaan awal penggunaan GeNose C19, mesin perlu
dikalibrasi dan dicek ulang setelah testing 5000 sampel nafas.
2. Pengecekan dan pemeliharaan berikutnya dilakukan setelah pemeriksaan
100.000 sampel nafas atau apabila muncul malfungsi atau gangguan.
B. Pembersihan Bagian Luar
1. Dipastikan GeNose C19 dalam keadaan mati dan catu daya dilepas.
2. Tunggu selama 10 detik untuk mencegah kemungkinan terjadi elektro-
statik.
3. Gunakan lap lembut yang dibasahi sedikit air.
4. Lap permukaan luar GeNose C19 sampai bersih.
5. Lakukan sesering mungkin jika dibutuhkan.
C. Pembersihan Ruang Sensor
Pembersihan ruang sensor di dalam mesin GeNose, secara otomatis
dilakukan pada saat proses Flushing dan Waiting time (setelah proses
analisis sampel nafas). Selama proses ini, udara dari referensi akan
membersihkan ruang sensor.

Catatan Tambahan
Dalam kondisi tertentu, untuk mencegah pantogen di permukaan luar
GeNose C19, gunakan cairan desinfektan tanpa pewangi. Jangan
menyemprot langsung cairan desinfektan, tetapi gunakan lap seperti dalam
metode pembersihan (desinfektan tipe swab/oles, seperti alkohol 96%).
Pastikan tidak perangkat GeNose C19 dalam keadaan mati dan catu daya
dilepaskan. Mengggunakan cairan disinfektan dalam keadaan GeNose C19.
Gunakan cairan disifektan yang mudah menguap. Apabila perlu keringkan
dibawah sinar maytahari dan tidak mengoperasikan secara langsung setelah
dilakukan disifektan.
Unit terkait - Klinik Pratama Nusantara Kesehatan
Dokumen terkait - Buku Petujuk Penggunaan Alat

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 89


FLOW CHART SOP KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT
Pelaksana Mutu Baku
Resepsionis/
No Kegiatan Ket
Pasien Administrasi Dokter Waktu Dokumen
Klinik
1 Pasien yang datang 5-10 Menit  KTP
melakukan registrasi/  BPJS/KKS
pendaftaran administrasi (Bila ada)
pada resepsionis Klinik.  Kartu
Selanjutnya pasien akan Pendaftaran
menunggu antrian.  Buku
. administrasi
Pasien masuk dengan  Rekam Medis
Pasien
mematuji protokol
pencegahan covid 19
2 Dokter melakukan Menyesuaikan Rekammedik,
pemeriksaan Fisik, Status Pasien,
Anemesa, Diagnosa dan Peralatan
menuliskan resep. Pemeriksaan
Kesehatan
Berikut Jenis Pelayanan (menyesuaikan).
Kesehatan :
- Pelayanan Umum
- Pelayanan Gigi
- Pelayanan
KIA/KB/ANC
- Pelayanan
Laboratorium
Sederhana
- Pelayanan Home Care
- Pelayanan
Pemeriksaan Mata
Sederhana
- Pelayanan Rapid
antigen dan antibody
Jika pasien perlu dilakukan 5-10 mnt Surat Rujukan,
tindakan lebih lanjut, maka Status Pasien,
dokter merujuk pasien ke Rekam Medis
rumah sakit, unutk Pasien.
dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut.
Jika tidak perlu dirujuk, 5-10 mnt Resep dan obat-
maka pasien langsung dapat obat
memperoleh obat dari
petugas.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 90


3 Pasien mengambil obat dan
petugas memberikan
menjelaskan dengan baik
aturan pemakaian obat.
4 Pasien umum melakukan 5-10 mnt Menyesuaikan
pembayaran administrasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KLINIK PRATAMA (RAWAT JALAN) NUSANTARA SEHAT 91

Anda mungkin juga menyukai