Anda di halaman 1dari 29

RENCANA STRATEGIS BISNIS

UNIT LAUNDRY

Dr Susy Himawati MARS


Direktur Umum dan Operasional RSAB Harapan
Kita
Disampaikan pada acara pelatihan Linen dan manajemen
Laundry, Jakarta, 22-25 Agustus 2016
VISI & MISI

VISI Menjadi unit kerja yang


menyelenggarakan pelayanan
laundry secara profesional dan
unggul Tahun 2021
MISI
 Menyelenggarakan sentralisasi
pengelolaan linen yang berbasis
mutu dan keselamatan pasien.
MASALAH  Menyelenggarakan pengendalian
dan pencegahan infeksi produk
STRATEGIS linen yang menunjang keselamatan
PELAYANAN pasien.
 Menciptakan iklim kerja yang
LAUNDRY RS kondusif, menyediakan SDM yang
kompeten dan berkinerja tinggi, serta
pemenuhan sarana dan prasarana sesuai
praktek binatu yang terbaik.
VISI & TANTANGAN STRATEGIS UNIT LAUNDRY
VISI 2019 :
Menjadi unit kerja yang
menyelenggarakan pelayanan
laundry secara profesional dan
unggul Tahun 2021

TANTANGAN & SASARAN STRATEGI UNIT


LAUNDRY 2021

1. Terbatasnya SDM yang kompeten, termasuk


Market
System /
Process pendidikan dan penelitiannya.
Organisation
2. Belum tumbuhnya budaya akademik dan budaya
excellent.

Technology
3. Belum lengkapnya sarana dan prasarana :
Product / People/ 4. Menyiapkan Akreditasi Rumah Sakit
Services Culture
a. Kepatuhan pada standar pelayanan.
b. Monitoring dan evaluasi indikator manajerial
dan klinis.
c. Countinous improvement.
Unit Laundry d. Kebijakan &SOP pelayanan laundry
2016 7. Belum optimalnya koordinasi/kerjasama antar unit kerja
8. Mewujudkan tempat yang aman dan nyaman untuk
staf.
9. dll
POSISI MALCOLM BALRIDGE FOR PERFORMANCE
EXCELLENT

4
BUDAYA KERJA ORGANISASI RS
WORLD
Lean Hospital CLASS
SIX SIGMA, PERFORMANCE
GKM,
SUMBANG SARAN, VISI
ABC,
ABB,
JIT, D
P
SDM-BK
QFD A S
ISO KINERJA 2
JCI
BSC, PRISM, PPBS
D MBCfPE
P
A S

KINERJA1

THN 2013 THN 2019


DIAGNOSA KINERJA ORGANISASI RS dengan
TEORI : MALCOLM BALRIDGE (Malcolm Balridge for Performance Excellent)
2014 Balridge Hospital Care Criteria Excellence Framework
A Totally Integrated Systems Prospective
Organizational Profile : Environmetal Relationship & Challenges
P1. Organizational Description
P2. Organizational Situation

2 5 7
Strategic Planning Workforce Focus Result
2.1 Strategy 5.1 Stategy 7.1 Health Care outcome
1
Development Engagement 7.2 Customer Focused
Leadership
2.2 Strategy 5.2 Workforce Outcomes
1.1 Senior
Deployment Environment 7.3 Financial & Market
Leadership
oucomes
1.2 Governance
& Social
CORE VALUES 7.4 Work Focused Outcomes
7.5 Process Effectiveness
Responsibility 3
6 Outcomes
Customer Focus 7.6 Leadership Outcomes
Process
3.1 Customer
Management
Management
6.1 work system
3.2 Voice of the
6.2 Work Process
customer
4
Measurement, Analysis & Knowledge Management
4.1 Measurement, Analysis & Improvemenr
4.2 Management of Information, knowledge &
Information Technolofy
PENILAIAN DIAGNOSA KINERJA ORGANISASI
BERDASARKAN MBCfPE
Global Image
6 875 – 1000: World Class Leader

775 – 875: Benchmark Leader Excellent

676 – 775: Industry Leader

576 – 675: Emerging Industry Leader

476 – 575: Good Performance


Average

376 – 475: Early Improvements

276 – 375: Early Results Early


Step
0 – 276: Early Development
4 (EMPAT) KATEGORI PENILAIAN
MBCfPE TERHADAP KINERJA ORGANISASI

7
Hasil Penelitian …
Perusahaan global yang berhasil melakukan transformasi dari perusahaan
dengan hasil (kinerja) baik menjadi perusahaan dengan hasil (kinerja) luar
biasa (Good to GREAT) memiliki BUDAYA DISIPLIN yang kuat dan melekat

HASIL BAIK

KARYAWAN YANG PIKIRAN PERILAKU


DISIPLIN YANG DISIPLIN YANG DISIPLIN

HIRARKI BIROKRASI KONTROL


“Good to Great”, Jim Collins, Harper Collins, 2001
Where Are We Now ?
RUMAH SAKIT DR CIPTO MANGUNKUSUMO, JAKARTA
RUMAH SAKIT.................

Opportunity
2016

MSOCIOECONOMICS - TECHNOLOGY - COMPETITORS – CUSTOMERS –


2015

Stability Growth
GROWTH

SUPPLIERS – GOVERNMENT RULES – INTERNATIONAL ASPECTS


Weakness MARKETTING – TECHNOLOGY – OPERATIONAL – HUMAN RECOURCES – FINANCIAL –
FACILITIES (SARANA/PRASARANA) – OTHERS (CULTURE, BRAND NAME) Strengths

Decline
Decline Diversity
Survive

Threat
VISI : Menjadi unit kerja yang menyelenggarakan pelayanan laundry secara profesional dan unggul Tahun 2021
2016-2021 U.LAUNDRY

Perspektif
Kepuasan
pelanggan
Pelanggan

VISI - Menjadi unit kerja yang menyelenggarakan


pelayanan laundry secara profesional dan unggul Tahun
2021
AGENDA PERUBAHAN

PENATAAN ULANG SISTEM MANAJEMEN RUMAH SAKIT DALAM


UPAYA PERBAIKAN GAP ANTARA KONDISI SAAT INI DAN KONDISI
MASA DEPAN/ IDEAL

1. Sistem Perencanaan & Pengendalian Kinerja


2. Sistem Organisasi
3. Sistem Pelayanan kepada pengguna jasa
4. Sistem Pengembangan Kompetensi
5. Transformasi Budaya
AGENDA PERUBAHAN I
SISTEM PERENCANAAN & PENGENDALIAN KINERJA
Kondisi Saat ini Kondisi Ideal/ Masa Program Strategis
depan
Belum efektifnya Mekanisme 1. Pembuatan Mekanisme
mekanisme Perencanaan & Perencanaan (RSB, RBA,
perencanaan & Pengendalian Kinerja RKT, Kontrak Kinerja) dan
pengendalian kinerja yang sistematis, koheren Monev Kinerja seluruh level
Unit Kerja & terpadu Unit Kerja serta Perbaikan
2. Penerapan integrasi sistem
kinerja
Program Unit Kerja Program unit Kerja Penyempurnaan sistem dan
berorientasi pada berorientasi pada mekanisme kinerja pelayanan,
konsep penjualan Konsep Pemasaran pembelajaran dan Penelitian di RS

Frontliner berperilaku Frontliner berperilaku Survey Eksternal & Internal


reaktif terhadap Proaktif terhadap untuk meningkatkan kepuasan
perubahan-2 variabel perbahan-perubahan pelanggan
pasar variabel pasar
AGENDA PERUBAHAN I (lanjutan)

SISTEM PERENCANAAN & PENGENDALIAN KINERJA

1. Pembuatan Rencana Strategi Bisnis (RSB) rumah


sakit yang memuat : visi, misi, peta strategis,
sasaran strategis, dan KPI dengan rincian seperti
berikut
2. Penerapan integrasi sistem kinerja
Penerapan integrasi sistem kinerja
VISI & MISI UNIT LAUNDRY
VISI
Menjadi unit kerja yang menyelenggarakan pelayanan sterilisasi dan binatu
secara profesional dan unggul Tahun 2019.

MISI
Menyelenggarakan sentralisasi pengelolaan linen yang berbasis mutu dan
keselamatan pasien.
Menyelenggarakan pengendalian dan pencegahan infeksi produk linen yang
menunjang keselamatan pasien.
Menciptakan iklim kerja yang kondusif, menyediakan SDM yang kompeten
dan berkinerja tinggi, serta pemenuhan sarana dan prasarana sesuai praktek
laundry yang terbaik.

NILAI BUDAYA RUMAH SAKIT (contoh)


Professional
Care
Countinuous Improvement
Synergy
GOAL

1. Terselenggaranya sentralisasi pengelolaan Linen yang


berbasis mutu dan keselamatan pasien

2. Tercapainya pengendalian dan pencegahan infeksi untuk


produk linen yang menunjang keselamatan pasien

3. Tercapainya SDM yang cukup dan kompeten sesuai


standar kompetensi dalam menjalankan pelayanan
sterilisasi dan binatu.
ANALISA SWOT
NO STRENGTH (KEKUATAN) BOBOT RATING SCORE
1 Memiliki SDM yang cukup, berpengalaman, dan bermotivasi tinggi untuk belajar 0.25 3 0.75
3 Pelayanan tepat waktu sesuai standar 0.15 4 0.60
4 Tersedianya pedoman pelayanan , SOP dan tarif pelayanan. 0.20 4 0.80
5 Tersedianya peralatan yang memadai dengan kapasitas cukup untuk dapat 0.15 3 0.45
digunakan melaksanakan pelAyanan internal dan eksternal.
6 Tersedianya bangunan dan tata ruang yang cukup luas dan memadai. 0.10 3 0.30
7 Tersedianya bahan baku yang cukup untuk melakukan produksi dan pelayanan 0.15 4 0.45
sterilisasi dan binatu
TOTAL SCORE 1 3.35

NO WEAKNESS (KELEMAHAN) BOBOT RATING SCORE


1 Kompetensi SDM yang belum sesuai dengan standar 0.20 4 0.80
2 Budaya kerja yang belum mendukung kinerja unit 0.20 3 0.60
3 Kurang lebih 50% peralatan berusia lebih dari 20 tahun 0.10 3 0.30
4 Masih adanya peralatan yang kurang lengkap, spt sterilisastor suhu rendah 0.10 2 0.20
dengan EO, washer disinfector, mesin cuci dry clean
5 Belum tersentralisasinya dekontaminasi instrumen 0.15 3 0.45
6 Masih ada komplain terhadap kualitas hasil cuci 0.10 2 0.20
7 Kurangnya pemeliharaan sarana dan prasarana secara rutin 0.15 3 0.45
TOTAL SCORE 1 3.00
NO OPPROTUNITIES (PELUANG) BOBOT RATING SCORE
1 Adanya kebijakan BUK Kemenkes tentang RS kelas dunia, sistem rujukan, 0.20 4 0.80
pengembangan spesialistik dan sub spesialistik, JKN, dan MDGs
2 Adanya Kebijakan Kemkes tentang Pedoman Pelayanan Sterilisasi Sentral 0.15 4 0.45
3 Adanya Kebijakan Kemkes tentang Pedoman Pengelolaan Linen RS 0.15 4 0.45
4 Pentingnya program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit 0.20 4 0.80
5 Kesadaran masyarakat akan gaya hidup tinggi, terutama untuk pencucian baju di 0.15 3 0.45
laundry.
6 Prospek bisnis internal dan eksternal cukup baik karena adanya permintaan 0.15 3 0.45
Pencucian dan sterilisasi dari luar dengan harga yang bersaing.
TOTAL SCORE 1 3.40

NO THREAT (ANCAMAN) BOBOT RATING SCORE


1 Pelanggan semakin mengerti tentang perlindungan hukum terhadap 0.30 3 0.60
penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit
2 Pengetahuan masyarakat mengenai sterilitas bahan-bahan yang harus 0.30 3 0.60
digunakan di rumah sakit semakin meningkat dengan adanya keterbukaan
informasi.
3 Peralatan di RS lain lebih lengkap (mis,: mesin dry clean dan sterilisasi suhu 0.20 4 0.80
rendah) sehingga peluang bisnis ekternal berkurang.
4 Adanya perusahaan outsourcing pelayanan dibidang binatu. 0.20 3 0.60
TOTAL SCORE 1 2.60
POSISI BISNIS INSTALASI LAUNDRY TAHUN 2016
Dari perhitungan pembobotan dan rating di atas, diperoleh nilai-nilai koordinat sebagai berikut :
Sumbu X : Kekuatan - Kelemahan = 3.35 – 3.00 = 0.35
Sumbu Y : Peluang - Ancaman = 3.40 – 2.60 = 0.80
Dengan koordinat tersebut, maka posisi Instalasi Sterilisasi dan Binatu berdasarkan analisa SWOT
berada di kuadran I (Growth), dapat dilihat pada gambar berikut :
Opportunity
Kuadran II Kuadran I
Stability Growth
(0,35 : 0,80)

Weakness Strength

Kuadran III
Divensif/ Kuadran IV
survival Diversification

Threat
DIAGRAM TOWS

STRENGTH (S) WEAKNESS(W)


 Memiliki SDM yang cukup, berpengalaman dan  Kompetensi SDM yang belum sesuai dengan standar
bermotivasi yang tinggi untuk belajar  Budaya kerja yang belum mendukung kinerja unit
 Pelayanan tepat waktu sesuai standar  Kurang lebih 50% peralatan berusia lebih dari 20
 Tersedianya pedoman pelayanan , SOP dan tarif tahun
pelayanan.  Masih adanya peralatan yang kurang lengkap, spt
 Sebagian peralatan yang cukup memadai dengan sterilisastor suhu rendah dengan EO, washer
kapasitas cukup untuk dapat digunakan disinfector, mesin cuci dry clean
melaksanakan pelayanan internal dan eksternal.  Masih ada komplain terhadap kualitas hasil cuci
 Tersedianya bangunan dan tata ruang yang cukup luas  Belum tersentralisasi pelayanan dekontaminasi
dan memadai. instrumen
 Tersedianya bahan baku yang cukup untuk melakukan  Kurangnya pemeliharaan sarana dan prasarana
produksi dan pelayanan sterilisasi dan binatu secara rutin
OPPORTUNITY (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
 Adanya kebijakan BUK Kemenkes tentang RS kelas  Optimalisasi sentralisasi pengelolaan sterilisasi dan  Meningkatkan kompetensi SDM (LG)
dunia, sistem rujukan, pengembangan spesialistik binatu berbasis mutu dan keselamatan pasien.(PBI)  Meningkatkan budaya kerja SDM yang mendukung
dan sub spesialistik, JKN, dan MDGs  Mengembangkan pelayanan sterilisasi dan binatu kinerja unit (LG)
 Adanya Kebijakan Kemkes tentang Pedoman untuk pihak eksternal (karyawan dan keluarga pasien)  Mengganti peralatan yang baru (LG)
Pelayanan Sterilisasi Sentral (F)  Menambah peralatan yang belum sesuai dengan
 Adanya Kebijakan Kemkes tentang Pedoman  Melengkapi sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar peralatan (LG)
Pengelolaan Linen RS persyaratan pedoman pelayanan (LG)  Meningkatkan monitoring dan evaluasi pelayanan
 Pentingnya program pencegahan dan pengendalian  Memperbaiki sarana yang mendukung sistem alur dekontaminasi di luar CSSD (PBI)
infeksi di rumah sakit penerimaan dan distribusi linen kotor dan linen bersih
 Kesadaran masyarakat akan gaya hidup tinggi, (LG)
terutama untuk pencucian baju di laundry.  Meningkatkan kualitas linen dan sterilisasi (PBI)
 Prospek bisnis internal dan eksternal cukup baik  Melakukan efisiensi anggaran (F)
karena adanya permintaan Pencucian dan sterilisasi
dari luar dengan harga yang bersaing
THREATH (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
 Pelanggan semakin mengerti tentang perlindungan  Meningkatkan kepuasan pelanggan (C)  Melengkapi peralatan sesuai dengan standar (EO,
hukum terhadap penerima jasa pelayanan kesehatan  Pemenuhan sarana, prasaran, dan fasilitas yang sesuai washer disinfector, mesin cuci dry clean) (LG)
di rumah sakit praktek sterilisasi dan binatu terbaik (LG)  Meningkatkan pelayanan sterilisasi dengan
 Pengetahuan masyarakat mengenai sterilitas bahan-  Optimalisasi pengelolaan linen (PBI) sentralisasi dekontaminasi instrumen (PBI)
SASARAN STRATEGIS
Sasaram Strategis berdasarkan Tantangan Strategis
TANTANGAN STRATEGIS SASARAN STRATEGIS
1. Belum optimalnya pengelolaan sterilisasi dan binatu 1. Terwujudnya cost effectiveness pengelolaan
berbasis mutu dan keselamatan pasien Linen
2. Terbatasnya SDM yang kompeten 1. Terwujudnya kepuasan pelanggan internal dan
3. Belum tumbuhnya budaya organisasi berkinerja eksternal
tinggi 2. Terwujudnya akreditasi nasional
4. Menyiapkan Akreditasi KARS dan JCI 1. Terwujudnya optimalisasi sentralisasi
a. Kepatuhan pada standar pelayanan
pengelolaan laundry berbasis mutu dan
b. Monitoring dan evaluasi indikator manajerial dan
klinis keselamatan pasien.
c. Countinous Improvement
2. Peningkatkan kualitas linen
d. SOP pendidikan dan penelitian
1. Belum sempurnanya proses bisnis dan manajemen 3. Peningkatkan monitoring dan evaluasi quality
fasilitas
control linen
2. Koordinasi/kerjasama tim kerja yang baik belum
optimal 4. Terwujudnya penyempurnaan proses bisnis dan
Belum lengkapnya sarana, prasarana sesuai best sistem manajemen linen
practice 1. Terwujudnya budaya kinerja
2. Terwujudnya peningkatan kuantitas dan
kualitas SDM
3. Terwujudnya keandalan sarana dan prasarana
4.
PETA STRATEGI UNIT LAUNDRY

VISI RUMAH SAKIT 2021


Perspektif
Perspektif Finansial
Terwujudnya Kepuasan TerwujudnyaAakreditasi
Customer Pelanggan Nasional

Perspektif Terwujudnya optimalisasi pengelolaan


Terwujudny
Proses linen berbasis quality & safety a cost
Bisnis effectivenes
Internal s
Terwujudnya kualitas Terwujudnya monitoring dan
pengelolaan
linen evaluasi pelayanan linen
linen

Terwujudnya penyempurnaan proses bisnis dan


sistem manajemen linen

Perspektif
Pertumbuhan Terwujudnya Budaya kerja yg excelen
&
Pembelajaran Terwujudnya peningkatan
Terwujudnya SPA sesuai best
kompetensi staf sesuai jaob
practice layanan linen
desc
SASARAN STRATEGIS, KPI, BOBOT, TARGET

PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS KPI BOBO PIC TARGET


T 2016 2017 2018 20119 2020
FINANSIAL SS.1.1 Terwujudnya 1. Efisiensi 5 Ka Unit
cost effectiveness anggaran Laundr 7% 7% 7% 7% 7%
pengelolaan y
sterilisasi dan binatu
CUSTOMER SS.2.1Terwujudnya 1. Tingkat Ka Unit 85% 85% 90% 95% 95%
kepuasan
kepuasan pelanggan pelanggan* 5 Laundr
internal dan eksternal y
1. Persentase Ka Unit 90% 95% 95% 100% 100%
komplain
yang 6 Laundr
ditindak y
lanjuti
SS.2.2 Terwujudnya 1. Terakredfitas 5 Ka Unit KARS - KARS
Akreditasi RS i Nasional Laundr
Nasional/Internasion y
1. Tersertifikasi 5 100% Sur Sur 100% Sur
al
nya ISO 9001 vailen vailen vailen
: 2008* ce ce ce
Lanjutan............

INTERNAL SS.3.1 Terwujudnya 1. Persentase Ka Unit 3% 3% 2 2% 1


cuci ulang
BUSINESS optimalisasi sentralisasi linen Binatu % %
PROCESS pengelolaan linenberbasis 6
mutu dan keselamatan
pasien
SS.3.2 Peningkatkan 1. Persentase Ka Unit < 6 x 10³spora species Bacillus
capaian
kualitas linen indikator Binatu per inchi persegi
mikrobiologi 7
linen bersih

SS.3.4 Terwujudnya 1. Jumlah 5 1 1 1 1 1


penyempurnaan proses masalah yang
bisnis dan sistem diselesaikan
manajemen Instalasi dengan
Sterilisasi Sentral dan menggunakan
Binatu metode PDSA
Kaizen
LEARNING & SS.4.1 Terwujudnya 1. Indeks budaya Ka Unit 80% 82% 84% 86% 88%
korporat*
GROWTH budaya kinerja Laundry
5

SS.4.1 Terwujudnya 1. % peningkatan Ka Unit 60% 65% 75% 85% 95%


kompetensi staf
peningkatan kuantitas sesuai dengan Laundry
6
dan kualitas SDM job desc

1. IKI Ka Unit 1 1 1 1 1
Laundry
6

SS.4.2 Terwujudnya 1. % Ka Unit 100% 100% 100% 100% 100%


Ketersersediaan
keandalan sarana dan linen yang Laundry
berkualitas di 7
prasarana
ruang rawat inap

1. Tingkat Ka Unit 60% 65% 70% 80% 90%


kehandalan 6
sarfas Laundry
SS 4.3 Terwujudnya 1. Indeks Budaya Ka Unit 80 % 80% 85% 85% 90%
Korporat 6
budaya kerja Laundry
KPI PIC PROGRAM PROGRAM
INDUK 2015 2016 2017 2018 2019
isiensi Ka. Unit Penghematan Penghematan Penghematan Penghematan Penghematan Penghematan
anggaran CSSD penggunaan penggunaan penggunaan penggunaan penggunaan penggunaan
dan bahan pencuci bahan pencuci bahan pencuci bahan pencuci bahan pencuci bahan pencuci
Binatu dan bahan dan bahan baku dan bahan baku dan bahan dan bahan baku dan bahan baku
baku produksi produksi : produksi : baku produksi produksi : produksi :
1. Penghema 1. Penghema : 1. Penghema 1. Penghema
tan tan tan tan
1. Penghe
pemakaia pemakaia pemakaia pemakaia
matan
n n n n
pemakai
2. Standarisa 2. Standarisa 2. Standarisa 2. Standarisa
an
si bahan si bahan si bahan si bahan
2. Standari
pencuci pencuci pencuci pencuci
sasi
dan bahan dan bahan dan bahan dan bahan
bahan
baku baku baku baku
pencuci
dan
bahan
baku
Tingkat Ka. Unit Survey Survey Survey Survey Survey Survey
kepuasan CSSD kepuasan kepuasan dan kepuasan dan kepuasan dan kepuasan dan kepuasan dan
pelanggan dan pelanggan tindak lanjut tindak lanjut tindak lanjut tindak lanjut tindak lanjut
Binatu Internal
rsentase komplain Ka. Unit Penanganan Penanganan Penanganan Penanganan Penanganan
yang ditindak CSSD dan komplain komplain internal komplain internal komplain internal komplain internal
lanjuti Binatu serta perbaikan serta perbaikan serta perbaikan serta perbaikan
berkesinambungan berkesinambungan berkesinambunga berkesinambunga
n n
RS Terakreditasi Ka. Unit Pemenuhan Pemenuhan Standar Pemenuhan Standar Pemenuhan Pemenuhan
Nasional dan CSSD dan Standar Akreditasi Akreditasi Akreditasi Standar Akreditasi Standar Akreditasi
Internasional Binatu
Tersertifikasi ISO Ka. Unit Terwujudnya ISO Terwujudnya ISO Terwujudnya ISO Terwujudnya ISO Terwujudnya ISO
9001 : 2008 CSSD dan 9001 : 2008 9001 : 2008 9001 : 2008 9001 : 2008 9001 : 2008
Binatu
Persentase cuci Ka. Unit Meminimalkan cuci Meminimalkan cuci Meminimalkan cuci Meminimalkan Meminimalkan
ulang linen Binatu ulang linen ulang linen ulang linen cuci ulang linen cuci ulang linen
Persentase capaian Ka. Unit Pencapaian Pencapaian Pencapaian Pencapaian Pencapaian
indikator Binatu indikator indikator indikator indikator indikator
mikrobiologi linen mikrobiologi linen mikrobiologi linen mikrobiologi linen mikrobiologi linen mikrobiologi linen
bersih bersih bersih bersih bersih bersih
Persentase capaian Ka. Unit Pencapaian Pencapaian Pencapaian Pencapaian Pencapaian
indikator CSSD indikator indikator indikator indikator indikator
mikrobiologi mikrobiologi mikrobiologi barang mikrobiologi barang mikrobiologi mikrobiologi
barang steril barang steril steril steril barang steril barang steril
Persentase jumlah Ka. Unit Meminimalkan Meminimalkan Meminimalkan Meminimalkan Meminimalkan
barang steril yang CSSD barang steril yang barang steril yang di barang steril yang di barang steril yang barang steril yang
di reject di reject reject reject di reject di reject
Jumlah masalah Ka. Unit Implementasi Implementasi Implementasi Implementasi Implementasi Implementasi
yang diselesaikan Laundry
dengan
menggunakan
metode PDSA
Indeks budaya Ka. Unit Transformasi Transformasi Transformasi Transformasi Transformasi Transformasi
korporat Laundry Budaya Budaya Budaya Budaya Budaya Budaya
% peningkatan Ka. Unit Peningkatan Peningkatan Peningkatan Peningkatan Peningkatan Peningkatan
kompetensi staf Laundry Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM
sesuai dengan job
desc
IKI Ka. Peningkatan Pembentukan Pemantapan dan Pemantapan dan Pemantapan dan Pemantapan dan
UnitLaun Kinerja SDM Follw-Up Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan
dry Unit Follw-Up Unit Follw-Up Unit Follw-Up Unit Follw-Up
Persentase Ka. Unit Pemenuhan linen Pemenuhan linen Pemenuhan linen Pemenuhan linen Pemenuhan linen Pemenuhan linen
ketersediaan linen Binatu yang berkualitas yang berkualitas di yang berkualitas di yang berkualitas yang berkualitas yang berkualitas di
yang berkualitas di Ruang Rawat Ruang Rawat Inap Ruang Rawat Inap di Ruang Rawat di Ruang Rawat Ruang Rawat Inap
di ruang rawat Inap Inap Inap
inap
Tingkat Ka. Unit Pemenuhan sarfas Pemenuhan sarfas Pemenuhan sarfas Pemenuhan Pemenuhan Pemenuhan sarfas
kehandalan sarfas CSSD Instalasi Sterilisasi Instalasi Sterilisasi Instalasi Sterilisasi sarfas Instalasi sarfas Instalasi Instalasi Sterilisasi
dan dan Binatu dan Binatu dan Binatu Sterilisasi dan Sterilisasi dan dan Binatu
Binatu Binatu Binatu

Anda mungkin juga menyukai