Anda di halaman 1dari 19

BUKU LOGBOOK PRAKTIK PROFESI

STASE MANAJEMEN KEBIDANAN

IDENTITAS MAHASISWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
PROGRAM PROFESI

Nama Mahasiswa : Aminah


NIM : 202110077
Tempat/ Tanggal Lahir : Minasatene, 09 Desember 1988
No. HP : 085255884484
Email : aminahasnawir@gmail.com
Alamat : Bonto Panno, Kel. Sibatua, Kec
Pangkajene, Kab. Pangkep

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI PROGRAM PROFESI


INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS (ITKES)
MUHAMMADIYAH SIDRAP
2022/2023

1
SAMBUTAN
REKTOR ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP

Dengan senantiasa memanjatkan puji dan syukur kepada Allah


SWT, karena atas rahmat dan karuniaNya jualah maka Logbook Praktik
Stase Manajemen Kebidanan Program studi Pendidikan Profesi Bidan
Program Profesi ITKES Muhammadiyah Sidenreng Rappang tahun
2022/2023 dapat diselesaikan.
Kami haturkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas
kerjasama dalam melaksanakan tugas – tugas ini dengan baik
Harapan kami dengan Kepada semua pihak yang telah berjasa
dalam penyusunan loogbook ini, sekali lagi diucapkan terima kasih. Dan
marilah kita berkomitmen untuk memajukan Pendidikan Tinggi ITKES
Muhammadiyah Sidrap dengan menjadi bagian penting dalam
Peningkatan Sumber Daya Manusia yang islami dan berkemajuan.

Pangkajene,..........................1444 H
18 Oktober 2022 M
Rektor,

TTD
DR.Muhammad Tahir, SKM.,M.
Kes NBM.

2
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena


atas izin-Nya jualah maka Logbook Praktik Stase Manajemen
Kebidanan Program studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi
ITKES Muhammadiyah Sidenreng Rappang tahun 2022 - 2023 dapat
diselesaikan.
Kami sadar bahwa apa yang terkandung dalam pedoman ini belum

tersaji dengan optimal, sehingga perlu kritik dan saran demi

tersempurnanya pedoman ini.

Jazakumullahu khairan katsiran.

Fastabiqulkhaerat.

Sidrap, 18 Oktober 2022


Ketua Prodi Pendidikan Profesi
Bidan ITKes Muhammadiyah Sidrap

TTD

Wilda Rezki Pratiwi, S.ST., M.


Kes NBM. 1259290

3
4
STASE XI

MANAJEMEN KEBIDANAN

5
STASE XI
MANAJEMEN KEBIDANAN

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan pengalaman belajar klinik pada mahasiswa
dalam lingkup manajemen pelayanana kebidanan yang meliputi :
Pengambilan keputusan dalam pelayanan kebidanan dan manajemen
pelayanan kebidanan
2. Tujuan Khusus
a. Mampu membuat keputusan secara tepat dalam pelayanan
kebidanan berdasarkan pemikiran logis,kritis,inovatif sesuai
dengan kode etik
b. Mampu mengelolah pelayanan kebidanan di tempat praktek
mandiri bidan dan di fasilitasi pelayanan kesehatan lainnya dalam
lingkup tanggung jawab
B. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Waktu Praktik : 07 – 19 november 2022
Tempat : puskesmas bowong cindea
Bagian : ruangan kia dan tata usaha
C. KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI
1. Keterlibatan bidan dalam pengambilan keputusan

2. Pengambilan keputusan klinis

3. Komunikasi Interpersonal atau Konseling (KIP/K)

4. Praktik KIP/K dalam pelayanan kebidanan

5. Manajemen pelayanan

6. Melakukan Langkah-langkah manajemen pelayanan

7. Aplikasi manajemen kebidanan pelayanan

8. Penjaminan mutu dalam pelayanan kebidanan

9. Asuhan yang Dipimpin oleh Bidan (Midwifery Led/L&D care)

10. Evidence terkait asuhan kebidanan

11. Role model dalam asuhan kebidanan

6
12. Manajemen dalam asuhan kebidanan

13. Manajemen Bidan Praktek Mandiri

14. Pengukuran kualitas dan mutu asuhan

D. TARGET

1. Laporan Manajemen Ruangan 1


KIA
2. Laporan Manajemen Pelayanan 1
Wahana Praktik ( Puskesmas)

E. PENILAIAN

No Target Stase Tanggal Catatan


Pelaksanaan
1. Laporan 07 november 2022 Mahasiswa telah mampu mengkaji masalah yang
Manajemen ada di KIA Puskesmas Bowong Cindea,
Ruangan KIA Memaparkan dengan jelas, memberi solusi, saran
dan masukan kepada Manajemen KIA untuk
perbaikan system pencatatan, pelaporan, struktur
dan organisasi kia

2 Laporan 19 november 2022 Diskusi tentang beban tugas bidan yang ada di
Manajemen Puskesmas, pustu, poskesdes, yang banyak terlibat
Pelayanan dalam kegiatan program di luar KIA, seperti gizi,
Wahana promkes, PISPK, PKPR, posyandu,Home care
( sijagai)
Praktik Penanggung jawab UKM di Puskesmas Bowong
( Puskesmas) Cindea adalah Bidan kordinator

7
LAPORAN MANAJEMEN DI PUSKESMAS BOWONG CINDEA
STASE MANAJEMEN KEBIDANAN
2022/ 2023

Preseptor Pembimbing Pendidikan : Nur laela,S.ST,M.Keb

Disusun Oleh :
(AMINAH - 202110077)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP

i
Halaman Pengesahan

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL------------------------------------------------------------------------------i
HALAMAN PENGESAHAN--------------------------------------------------------------------ii
DAFTAR ISI----------------------------------------------------------------------------------------iii
BAB I PENDAHULUAN-------------------------------------------------------------------------1

1. LATAR BELAKANG--------------------------------------------------------------------1
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI
PUSKESMAS BOWONG CINDEA--------------------------------------------------3
BAB III ANALISIS SITUASI PUSKESMAS BOWONG CINDEA
(ANALISIS SWOT)---------------------------------------------------------------------6
BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH YANG DITEMUKAN TERKAIT
MANAJEMEN PUSKESMAS BOWONG CINDEA-----------------------------7
BAB V KESIMPULAN dan SARAN-----------------------------------------------------------9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mengelola Puskesmas sebagai satu unit organisasi yang didalamnya terdapat
sumber daya manusia, peralatan, anggaran dan program program kegiatan dan
lingkungan internal dan eksternal memerlukan ilmu manajemen . Manajemen
diterjemahkan dalam tiga rangkaian utama yaitu P1 Perencanaan, P2 Penggerakan dan
pelaksanaan serta P3 Pengawasan, Pengendalian dan penilaian.
Langkah Pertama dalam mekanisme perencanaan Tingkat Puskesmas
menyusun RUK yang meliputi usulan kegiatan wajib dan usulan kegiatan
pengembangan. RUK yang telah tersusun dibahas di dines kesehatan kab/kota
diajukan kepemda melalui dinkes. Selanjutnya RUK yang sudah terangkum dalam
usulan dinkes akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh dukungan pembiayaan dan
dukungan politisi.
Dalam penyelenggaraan program/ upaya kesehatan pokok di puskesmas
berdasarkan rencana yang ada dilakukan pengorganisasian. Dalam pelaksanaan
program kegiatan harus jelas siapa yang menjadi unsur pemimpin dan siapa yang
menjadi unsur supervisior, dan siapa yang menjadi unsur pelaksana., dan perlu
dibangun komitmen serta koordinasi perlu dikembangkan di puskesmas melalui
lokakarya mini bulanan dan lokakarya mini tribulanan.
Untuk mengukur konerja program atau pencapaian program maka harus
dituangkan dalam dokumen penilaian kinerja puskesmas dengan menghitung hasil
capaian dari standar pelayanan minimal dari enak upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan yang diprioritaskan sesuai kebutuhan di wilayah kerjanya.
Agar dicapai pelayanan yang bermutu dan berkinerja tinggi, untuk itu prinsip
dasar mutu dan peningkatan kinerja perlu dipahami oleh manajer puskesmas dan staf,
salah satu diantaranya juga penyusunan standar prosedur pelayanan.
2. Tujuan
- Mahasiswa mengetahuai dan memahami serta menggali lebih dalam tentang
pelaksanaan upaya atau program pokok puskesmas
- Memahami manajemen pengelolaan di puskesmas , melaksanakan pelayanan
kesehatan yang bermutu dengan berlandaskan pada dokumen SOP yang ditetapkan
3. Fungsi wahana praktek
Peraturan Menteri Kesehatan No 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, pada pasal 5 mengamanatkan bahwa Puskesmas menyelenggarakan
fungsi dalam penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat / UKM dan Upaya
Kesehatan Perorangan /UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya. Selain itu
Puskesmas juga menyelenggarakan fungsi sebagai wahana pendidikan, sesuai dengan
1
pasal 8. Yang mengamanatkan Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan
Tenaga Kesehatan. Dan ketentuan mengenai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan
sebagaimana dimaksud, dilaksanakan sesuai dengan  ketentuan peraturan perundang-
undangan.
4. Kegiatan wahana pokok praktik
Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat, dalam
pelaksanaan kegiatannya dijalankan dalam bentuk 5 program esensial puskesmas.
Berdasarkan Permenkes Nomor 75 tahun 2014, Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat
Dalam pelaksanaan tugas, puskesmas menyelenggarakan fungsi :
Penyelenggara UKM di tingkat pertama di wilayah kerjanya,Penyelenggara UKP
tingkat pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana
pendidikan tenaga kesehatan.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI
PUSKESMAS BOWONG CINDEA

1. Data Keadaan geografis


- Puskesmas Bowong Cindea dengan kode 73090502 terletak di kmp Lempangan
Desa Bowong Cindea wilayah Kec Bungoro Kab Pangkep, Luas wilayah Km2,
Desa Bowong Cindea 5,28, Desa Bulu Cindea 7,0, Kelurahan Bori Appaka : 7,80.
- Batas Batas wilayah Sebelah utara : Kec Labakkang, Sebelah Selatan : Kecamatan
Pangkajenne, Sebelah Timur : Kelurahan Samalewa, Sebelah Barat : Selat
Makassar
2. Visi dan misi
- Visi : Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas, Terjangkau dan
Merata
- Misi :
1) Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berstandar
2) Membangun kemandirian perorangan, keluarga dan masyakarat di bidan
kesehatan
3) Membangun komitmen lintas sector dalam menggerakkan pembangunan
berwawasan kesehatan
3. jumlah penduduk : 14.143 jiwa. Laki laki 6.935 jiwa. Perempuan 7.208 jiwa
4. Manajerial (tugas kepala puskesmas/kepala ruangan)
a. Menyusun dan menetapkan rencana operasional pelaksanaan pembinaan
puskesmas yang meliputi program dan kegiatan puskesmas berdasarkan petunjuk
teknis kegiatan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
b. Mengkoordinasikan dan membina pelaksanaan urusan dinas kesehatan yang
menjadi tugas pokok dan fungsi puskesmas berdasarkan petunjuk teknis kegiatan
untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
c. Mengendalikan pelaksanaan urusan dinas kesehatan yang menjadi tugas pokok
dan fungsi puskesmas berdasarkan petunjuk teknis kegiatan untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
d. Menyelenggarakan dan atau memfasilitasi kerja sama dengan satuan kerja
perangkat daerah, instansi, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dalam
pelaksanaan urusan dinas kesehatan sesuai dengan renja dan renstra puskesmas
agar terlaksananya program kesehatan di daerah.

3
e. Mengevaluasi dan menilai secara periodik hasil – hasil pelaksanaan urusan dinas
kesehatan yang menjadi tugas pokok dan fungsi puskesmas berdasarkan peraturan
dan prosedur yang berlaku agar diperoleh hasil kerja yang benar dan akurat.
f. Mengendalikan perencanaan, pemanfaatan serta pencatatan anggaran dan
kekayaan daerah pada puskesmas berdasarkan DPA puskesmas sebagai acuan
anggaran pelaksanaan seluruh kegiatan puskesmas.
g. Melaksanakan pembinaan sikap perilaku dan disiplin pegawai, peningkatan
kompetensi dan penilaian kinerja setiap pegawai, selaku individu dan dalam
organisasi puskesmas dalam urusan pemerintah daerah dibidang kesehatan
berdasarkan peraturan-peraturan tentang disiplin pegawai agar tercipta situasi
kerja yang kondusif.
h. Menyajikan dan melaporkan akuntabilitas hasil kinerja dan hasil penilaian kinerja,
sebagai suatu pertanggung jawaban kepala puskesmas dalam pelaksanaan urusan
dinas kesehatan sesuai petunjuk pelaksanaan pekerjaan agar tercapai tingkat
kinerja yang diharapkan.
i. Melaksanakan tugas lain dalam rangka mendukung penyelenggaraan urusan di
bidang kesehatan sesuai dengan situasi yang terjadi agar tercipta situasi yang
kondusif di bidang kesehatan.
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas kesehatan sesuai
dengan perintah yang diberikan baik secara lisan maupun tulisan untuk
menciptakan situasi yang kondusif dibidang kesehatan.
5. Fasilitas pelayanan kesehatan
a. Terdapat 2 pustu
b. 2 poskesdes
c. 1 PMB
6. Tenaga Kesehatan
- Dokter Umum 1 orang h. Kesmas 1 orang
- Dokter gigi 2 orang i. Kesling 2 orang
- Perawat 9 orang j.. Laboran 2 orang
- Bidan ASN 7 orang k. Farmasi 5 orag
- Bidan Non ASN 31 orang l. Administasi 3 orang
- Nutrision 4 orang m. Pekarya 5 orang
- Promkes 1 orang n. Rekam medik 1 orag
7. Program KIA
a. Pemeriksaan kehamilan
b. Pelayanan persalinan
c. Perawatan nifas
d. Pelayanan keluarga berencana
4
e. Deteksi tumbuh kembang balita
f. Konsultasi kesehatan reproduksi
g. Imunisasi
h. Konsultasi kesehatan calon pengantin
i. MTBS/MTBM
j. PKPR
k. Iva Test

5
BAB III
ANALISIS SITUASI PUSKESMAS BOWONG CINDEA (ANALISIS SWOT)
1. Strengh (kekuatan) internal
- Memiliki banyak staf,
- Memiliki kebijakan yang sesuai dengan peraturan daerah
- Memiliki staf berpenduduk asli di wilayah puskesmas
- Tugas pokok tersampaikan dengan baik kepada sasaran masyakarat

2. Weakness (kelemahan) internal


- Petugas medis memiliki etos kerja yang relative kurang
- Beberapa petugas belum memiliki kompetensi
- Beberapa staf memiliki beban kerja tidak sesuai profesi dan kompetensinya
- Fasilitas penunjang di puskesmas kurang memadai
- Kondisi puskesmas masih kurang aman
3. Oppurtunity (peluang) eksternal
- Mendapat dukungan penuh dari pemerintah lembaga masyarakat Aisiyiyah dan
CSR PT Semen Tonasa dari para pegawai baik bidan, perawat masih dapat
ditingkatkan
- Peran serta masyarakat cukup baik
- Pemanfaatan sarana dan prasarana dapat ditingkatkan
4. Treath (ancaman) eksternal
- Berdirinya klinik faskes dasar yang melayani peserta JKN dan non JKN
- Daya beli masyarakat menurun
- Tingkat pendidikan pendudukan sekitar rendah
- Adanya presepsi masyarakat yang beranggapan bahwa pelayanan kesehatan tidak
begitu penting.

6
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH YANG DITEMUKAN TERKAIT
MANAJEMEN PUSKESMAS BOWONG CINDEA

1. PRIORITAS MASALAH
- Petugas medis memiliki etos kerja yang relative kurang
- Beberapa petugas belum memiliki kompetensi
- Fasilitas penunjang di puskesmas kurang memadai
- Kondisi puskesmas masih kurang aman
2. ANALISIS PENYEBAB MASALAH (POHON MASALAH)
- Sebagian pegawai memiliki Etos kerja yang hanya menjalankan tugas tanpa
memperhatikan kualitas dari pekerjaannya, menunjukkan bahwa terdapat pegawai
tidak memiliki komitmen yang kuat dalam bekerja
- Kurangnya kesempatan staf untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan untuk
peningkatan kapasitasnya
- Sarana prasarana yang dibutuhkan kadang tidak terpenuhi karena panjangnya
proses birokrasi untuk mendapatkan kebutuhan utamanya untuk kebutuhan fisik
yang bernilai anggaran besar
- Tidak adanya satpam atau petugas keamanan di puskesmas
3. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
- Perlu selalu di Refres komitmen kerja dan kesadaran petugas dalam melakukan
tugas dan tanggung jawabnya
- Mengusulkan secara berkala pelatihan dan pendidikan untuk staf agar kompetensi
dan kapasitas tenaga staf dapat meningkat hingga kinerja kerja staf dapat optimal
- Melakukan advokasi ke lembaga yang dapat membantu memenuhi kebutuhan
fasilitas dan sarana selain melakukan birokasi ke struktur kedinasan. Misalnya
dengan membuat proposal kebutuhan ke CSR
- Mengusulkan ke dinas kesehatan dan pemda agar semua puskesmas di
Kab.Pangkep ada satpamnya dan berkompeten

4. PERENCANAAN OPERASIONAL

No Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Lokasi Sumber PJ


Dana
1 Etos kerja Family Agar staf Secara Didalam Operasion Kepala
7
gathering,semangat berkala gedung al puskesmas
melakukan kerja dan setiap 1 maupun di puskesmas dan tim
monev, dankesadaran bulan atau luar manajemen
pembinaan dalam tribulanan gedung
secara bekerja puskesmas
berkala dapat di
tingkatkan
2. Peningkatan Pelatihan Agar staf Secara Tempat DAK, Manajemen
kompetensi dan kapasitas berkala pelatihan DAU, puskesmas
kegiatan pendidikan dan sepanjang dan Swadaya
kinerja masa kerja pendidikan petugas
petugas petugas yang
dapat kompeten
meningkat

8
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Pohon masalah merupakan metode paling tepat untuk mencari penyebab suatu
masalah. Metode ini hampir sama dengan metode diagram tulang ikan. Kedua cara
tersebut selalu digunakandalam melakukan perencanaan, khusunya bagi petugas di
puskesmas yang ingin meningkatkan system manajemen puskesmas.

Pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat selalu diprioritaskan agar


tingkat kepuasan masyarakat dalam menerima pelayanan kesehatan semakin tinggi,
walaupun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.

2. Saran
Agar semua bidan pelaksana dapat melakukan pencatatan dan pelaporan secara
baik, perlu dilakukan monitoring secara berkala oleh bidan koordinator agar saat di
temukan kelalaian dalam pencatatan oleh petugas dapat segera diambil tindak lanjut
perbaikan dan pembinaan.

Anda mungkin juga menyukai