IDENTITAS MAHASISWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
PROGRAM PROFESI
1
SAMBUTAN
REKTOR ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP
Pangkajene,..........................1444 H
18 Oktober 2022 M
Rektor,
TTD
DR.Muhammad Tahir, SKM.,M.
Kes NBM.
2
KATA PENGANTAR
Fastabiqulkhaerat.
TTD
3
4
STASE XI
MANAJEMEN KEBIDANAN
5
STASE XI
MANAJEMEN KEBIDANAN
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan pengalaman belajar klinik pada mahasiswa
dalam lingkup manajemen pelayanana kebidanan yang meliputi :
Pengambilan keputusan dalam pelayanan kebidanan dan manajemen
pelayanan kebidanan
2. Tujuan Khusus
a. Mampu membuat keputusan secara tepat dalam pelayanan
kebidanan berdasarkan pemikiran logis,kritis,inovatif sesuai
dengan kode etik
b. Mampu mengelolah pelayanan kebidanan di tempat praktek
mandiri bidan dan di fasilitasi pelayanan kesehatan lainnya dalam
lingkup tanggung jawab
B. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Waktu Praktik : 07 – 19 november 2022
Tempat : puskesmas bowong cindea
Bagian : ruangan kia dan tata usaha
C. KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI
1. Keterlibatan bidan dalam pengambilan keputusan
5. Manajemen pelayanan
6
12. Manajemen dalam asuhan kebidanan
D. TARGET
E. PENILAIAN
2 Laporan 19 november 2022 Diskusi tentang beban tugas bidan yang ada di
Manajemen Puskesmas, pustu, poskesdes, yang banyak terlibat
Pelayanan dalam kegiatan program di luar KIA, seperti gizi,
Wahana promkes, PISPK, PKPR, posyandu,Home care
( sijagai)
Praktik Penanggung jawab UKM di Puskesmas Bowong
( Puskesmas) Cindea adalah Bidan kordinator
7
LAPORAN MANAJEMEN DI PUSKESMAS BOWONG CINDEA
STASE MANAJEMEN KEBIDANAN
2022/ 2023
Disusun Oleh :
(AMINAH - 202110077)
i
Halaman Pengesahan
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL------------------------------------------------------------------------------i
HALAMAN PENGESAHAN--------------------------------------------------------------------ii
DAFTAR ISI----------------------------------------------------------------------------------------iii
BAB I PENDAHULUAN-------------------------------------------------------------------------1
1. LATAR BELAKANG--------------------------------------------------------------------1
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI
PUSKESMAS BOWONG CINDEA--------------------------------------------------3
BAB III ANALISIS SITUASI PUSKESMAS BOWONG CINDEA
(ANALISIS SWOT)---------------------------------------------------------------------6
BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH YANG DITEMUKAN TERKAIT
MANAJEMEN PUSKESMAS BOWONG CINDEA-----------------------------7
BAB V KESIMPULAN dan SARAN-----------------------------------------------------------9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mengelola Puskesmas sebagai satu unit organisasi yang didalamnya terdapat
sumber daya manusia, peralatan, anggaran dan program program kegiatan dan
lingkungan internal dan eksternal memerlukan ilmu manajemen . Manajemen
diterjemahkan dalam tiga rangkaian utama yaitu P1 Perencanaan, P2 Penggerakan dan
pelaksanaan serta P3 Pengawasan, Pengendalian dan penilaian.
Langkah Pertama dalam mekanisme perencanaan Tingkat Puskesmas
menyusun RUK yang meliputi usulan kegiatan wajib dan usulan kegiatan
pengembangan. RUK yang telah tersusun dibahas di dines kesehatan kab/kota
diajukan kepemda melalui dinkes. Selanjutnya RUK yang sudah terangkum dalam
usulan dinkes akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh dukungan pembiayaan dan
dukungan politisi.
Dalam penyelenggaraan program/ upaya kesehatan pokok di puskesmas
berdasarkan rencana yang ada dilakukan pengorganisasian. Dalam pelaksanaan
program kegiatan harus jelas siapa yang menjadi unsur pemimpin dan siapa yang
menjadi unsur supervisior, dan siapa yang menjadi unsur pelaksana., dan perlu
dibangun komitmen serta koordinasi perlu dikembangkan di puskesmas melalui
lokakarya mini bulanan dan lokakarya mini tribulanan.
Untuk mengukur konerja program atau pencapaian program maka harus
dituangkan dalam dokumen penilaian kinerja puskesmas dengan menghitung hasil
capaian dari standar pelayanan minimal dari enak upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan yang diprioritaskan sesuai kebutuhan di wilayah kerjanya.
Agar dicapai pelayanan yang bermutu dan berkinerja tinggi, untuk itu prinsip
dasar mutu dan peningkatan kinerja perlu dipahami oleh manajer puskesmas dan staf,
salah satu diantaranya juga penyusunan standar prosedur pelayanan.
2. Tujuan
- Mahasiswa mengetahuai dan memahami serta menggali lebih dalam tentang
pelaksanaan upaya atau program pokok puskesmas
- Memahami manajemen pengelolaan di puskesmas , melaksanakan pelayanan
kesehatan yang bermutu dengan berlandaskan pada dokumen SOP yang ditetapkan
3. Fungsi wahana praktek
Peraturan Menteri Kesehatan No 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, pada pasal 5 mengamanatkan bahwa Puskesmas menyelenggarakan
fungsi dalam penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat / UKM dan Upaya
Kesehatan Perorangan /UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya. Selain itu
Puskesmas juga menyelenggarakan fungsi sebagai wahana pendidikan, sesuai dengan
1
pasal 8. Yang mengamanatkan Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan
Tenaga Kesehatan. Dan ketentuan mengenai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan
sebagaimana dimaksud, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
4. Kegiatan wahana pokok praktik
Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat, dalam
pelaksanaan kegiatannya dijalankan dalam bentuk 5 program esensial puskesmas.
Berdasarkan Permenkes Nomor 75 tahun 2014, Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat
Dalam pelaksanaan tugas, puskesmas menyelenggarakan fungsi :
Penyelenggara UKM di tingkat pertama di wilayah kerjanya,Penyelenggara UKP
tingkat pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana
pendidikan tenaga kesehatan.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI
PUSKESMAS BOWONG CINDEA
3
e. Mengevaluasi dan menilai secara periodik hasil – hasil pelaksanaan urusan dinas
kesehatan yang menjadi tugas pokok dan fungsi puskesmas berdasarkan peraturan
dan prosedur yang berlaku agar diperoleh hasil kerja yang benar dan akurat.
f. Mengendalikan perencanaan, pemanfaatan serta pencatatan anggaran dan
kekayaan daerah pada puskesmas berdasarkan DPA puskesmas sebagai acuan
anggaran pelaksanaan seluruh kegiatan puskesmas.
g. Melaksanakan pembinaan sikap perilaku dan disiplin pegawai, peningkatan
kompetensi dan penilaian kinerja setiap pegawai, selaku individu dan dalam
organisasi puskesmas dalam urusan pemerintah daerah dibidang kesehatan
berdasarkan peraturan-peraturan tentang disiplin pegawai agar tercipta situasi
kerja yang kondusif.
h. Menyajikan dan melaporkan akuntabilitas hasil kinerja dan hasil penilaian kinerja,
sebagai suatu pertanggung jawaban kepala puskesmas dalam pelaksanaan urusan
dinas kesehatan sesuai petunjuk pelaksanaan pekerjaan agar tercapai tingkat
kinerja yang diharapkan.
i. Melaksanakan tugas lain dalam rangka mendukung penyelenggaraan urusan di
bidang kesehatan sesuai dengan situasi yang terjadi agar tercipta situasi yang
kondusif di bidang kesehatan.
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas kesehatan sesuai
dengan perintah yang diberikan baik secara lisan maupun tulisan untuk
menciptakan situasi yang kondusif dibidang kesehatan.
5. Fasilitas pelayanan kesehatan
a. Terdapat 2 pustu
b. 2 poskesdes
c. 1 PMB
6. Tenaga Kesehatan
- Dokter Umum 1 orang h. Kesmas 1 orang
- Dokter gigi 2 orang i. Kesling 2 orang
- Perawat 9 orang j.. Laboran 2 orang
- Bidan ASN 7 orang k. Farmasi 5 orag
- Bidan Non ASN 31 orang l. Administasi 3 orang
- Nutrision 4 orang m. Pekarya 5 orang
- Promkes 1 orang n. Rekam medik 1 orag
7. Program KIA
a. Pemeriksaan kehamilan
b. Pelayanan persalinan
c. Perawatan nifas
d. Pelayanan keluarga berencana
4
e. Deteksi tumbuh kembang balita
f. Konsultasi kesehatan reproduksi
g. Imunisasi
h. Konsultasi kesehatan calon pengantin
i. MTBS/MTBM
j. PKPR
k. Iva Test
5
BAB III
ANALISIS SITUASI PUSKESMAS BOWONG CINDEA (ANALISIS SWOT)
1. Strengh (kekuatan) internal
- Memiliki banyak staf,
- Memiliki kebijakan yang sesuai dengan peraturan daerah
- Memiliki staf berpenduduk asli di wilayah puskesmas
- Tugas pokok tersampaikan dengan baik kepada sasaran masyakarat
6
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH YANG DITEMUKAN TERKAIT
MANAJEMEN PUSKESMAS BOWONG CINDEA
1. PRIORITAS MASALAH
- Petugas medis memiliki etos kerja yang relative kurang
- Beberapa petugas belum memiliki kompetensi
- Fasilitas penunjang di puskesmas kurang memadai
- Kondisi puskesmas masih kurang aman
2. ANALISIS PENYEBAB MASALAH (POHON MASALAH)
- Sebagian pegawai memiliki Etos kerja yang hanya menjalankan tugas tanpa
memperhatikan kualitas dari pekerjaannya, menunjukkan bahwa terdapat pegawai
tidak memiliki komitmen yang kuat dalam bekerja
- Kurangnya kesempatan staf untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan untuk
peningkatan kapasitasnya
- Sarana prasarana yang dibutuhkan kadang tidak terpenuhi karena panjangnya
proses birokrasi untuk mendapatkan kebutuhan utamanya untuk kebutuhan fisik
yang bernilai anggaran besar
- Tidak adanya satpam atau petugas keamanan di puskesmas
3. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
- Perlu selalu di Refres komitmen kerja dan kesadaran petugas dalam melakukan
tugas dan tanggung jawabnya
- Mengusulkan secara berkala pelatihan dan pendidikan untuk staf agar kompetensi
dan kapasitas tenaga staf dapat meningkat hingga kinerja kerja staf dapat optimal
- Melakukan advokasi ke lembaga yang dapat membantu memenuhi kebutuhan
fasilitas dan sarana selain melakukan birokasi ke struktur kedinasan. Misalnya
dengan membuat proposal kebutuhan ke CSR
- Mengusulkan ke dinas kesehatan dan pemda agar semua puskesmas di
Kab.Pangkep ada satpamnya dan berkompeten
4. PERENCANAAN OPERASIONAL
8
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Pohon masalah merupakan metode paling tepat untuk mencari penyebab suatu
masalah. Metode ini hampir sama dengan metode diagram tulang ikan. Kedua cara
tersebut selalu digunakandalam melakukan perencanaan, khusunya bagi petugas di
puskesmas yang ingin meningkatkan system manajemen puskesmas.
2. Saran
Agar semua bidan pelaksana dapat melakukan pencatatan dan pelaporan secara
baik, perlu dilakukan monitoring secara berkala oleh bidan koordinator agar saat di
temukan kelalaian dalam pencatatan oleh petugas dapat segera diambil tindak lanjut
perbaikan dan pembinaan.