Anda di halaman 1dari 3

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan apa yang penulis dapatkan dalam studi kasus dan pembahasan

pada asuhan kebidanan BBL pada bayi Ny. “I” dengan Bayi Baru Lahir

Normal di Puskesmas Bonto Perak, maka penulis mengambil kesimpulan

yaitu :

1. Pengkajian telah dilaksanakan dengan mengumpulkan semua data

melalui tekhnik wawancara (anamnesa), pemeriksaan fisik dan

neuromuskuler serta pemeriksaan penunjang. Hasil pada kasus bayi

Ny. “I” data subjektif ibu mengatakan ini adalah anak pertama setelah

menikah ± 1 tahun dengan suami yang bernama Tn.”M”, HPHT

tanggal 01 – 09 – 2018, HTP tanggal 08 juni 2019, kunjungan ANC

lebih dari 4 kali, imunisasi TT 2 kali selama hamil, bayi lahir tanggal

23 mei 2019 dan ditolong oleh bidan dan mahasiswa, bayi telah di

IMD dan mendapat obat – obatan yaitu Vitamin K1 (neo – k) dan salep

mata tetracyclien 1%, bayi sudah BAK dan belum BAB. Hasil

pemeriksaan fisik adalah : pada data objektif dimana TTV : S : 36,5˚C,

P : 40 kali/menit, N : 142 kali/menit. Pemeriksaan antropometri BB :

2800 gram, PB : 47 cm, LK : 31 cm, LD : 30 cm, nilai apgar score

8/10 dan Pemeriksaan neuromuskuler bayi menggunakan ballard score

atau dubowitz yaitu pada maturitas neuromuscular hasilnya : 17 poin

110
111

sedangkan maturitas fisik hasilnya :17 poin, sehingga didapatkan = 17

+ 17= 34 poin = 37 minggu, Kesan : maturitas bayi aterm 37 minggu.

2. Menginterpretasi Diagnosa / Masalah Aktual, data yang didapatkan

berdasarkan data subjektif dan objektif. Dapat disimpulkan pada kasus

bayi Ny. “I” diagnosa yaitu : BCB/SMK/PBK, dari data ibu HPHT

tanggal 01 – 09 – 2018 sampai ibu melahirkan tanggal 23 – 05 – 2019

dengan masa kehamilan 37 minggu 5 hari dan pada Kurva Lubchenco

didapatkan bahwa bayi lahir dengan berat 2800 gram dengan masa

kehamilan 37 minggu sehingga hasilnya bayi cukup bulan dan sesuai

masa kehamilan. Pada diagnosa presentase belakang kepala (PBK)

didapatkan hasil pada waktu proses persalinan tampak duluan adalah

ubun- ubun kecil.

3. Diagnosa Potensial pada kasus bayi Ny. “I” dengan bayi baru lahir

normal adalah hipotermi karena pengaruh faktor di lingkungan sekitar

bayi.

4. Antisipasi / kolaborasi pada kasus bayi Ny.”I” dengan bayi baru lahir

normal tidak ada karena tidak ada data yang menunjang untuk

dilakukan tindakan segera.

5. Perencanaan pada kasus ini adalah observasi keadaan umum, tanda –

tanda vital bayi setiap per 8 jam per hari, melakukan pemeriksaan fisik

pada bayi baru lahir dan melakukan perawatan bayi baru lahir

dirumah.
112

6. Pelaksanaan pada bayi Ny. “I” dengan bayi baru lahir normal adalah

dilakukan sesuai dengan rencana tindakan.

7. Evaluasi dari studi kasus ini adalah keadaan bayi Ny. “I” dengan bayi

baru lahir normal yaitu tanda – tanda vital dalam batas normal dan

keadaan umum bayi baik.

8. Pendokumentasian pada kasus ini yaitu asuhan kebidanan pada bayi

Ny.”I” dengan bayi baru lahir normal telah dilakukan.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Petugas kesehatan

Diharapkan petugas kesehatan terutama bidan untuk lebih

benar di dalam menerapkan standar operasional prosedur (SOP) pada

asuhan bayi baru lahir normal sesuai dengan pedoman yang sudah di

tetapkan, apakah itu dari diknas maupun dari kemenkes.

2. Bagi Institusi Pendidik

Diharapkan bagi institusi pendidikan agar benar – benar

menyiapkan dan mendampingi mahasiswa dalam mengeksplorasi

kasus – kasus kebidanan dan bayi baru lahir sehingga memperoleh

pembelajaran dari setiap kasus yang dialami sehingga tercipta tenaga

yang professional.

Anda mungkin juga menyukai