Anda di halaman 1dari 5

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT

NOMOR : 944/PER/RS/I/2014
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN STERILISASI

RUMAH SAKIT

DIREKTUR RUMAH SAKIT

MENIMBANG :a.Bahwa penyakit menular membentuk ancaman serius bagi


kesehatan masyarakat;
b. Bahwa rumah sakit menjadi tempat dengan tingginya insiden
penyakit yang disebabkan mikro-organisme yang dengan
mudah menyebar dari pasien ke pasien melalui petugas,
peralatan dan bahan lain yang digunakan untuk perawatan
pasien;
c. Bahwa suplai peralatan dan bahan-bahan untuk penggunaan
medis yang steril memainkan peran penting dalam upaya
mengurangi penyebaran penyakit dalam pelayanan
kesehatan;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a,b, dan c, perlu diterbitkan Surat Keputusan Direksi
tentang Kebijakan Pelayanan Sterilisasi di Rumah Sakit
.

MENGINGAT :1. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


nomor 270/Menkes/SK/III/2007 Tentang Pedoman Manajerial
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Kesehatan Lainnya.
2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 382/Menkes/SK/III/2008 Tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Kesehatan Lainnya
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
HK.07.06/III/2371/09 tentang Ijin Penyelenggaraan Rumah
Sakit.
4. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di Indonesia, Dirjen P2M &
Penyehatan Lingkungan Dan Diejen Pelayanan Medik Depkes
R1, 2002
5. Buku Pedoman dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan

Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, DEPKES RI, 2007.


6. Buku Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya,
DEPKES RI, 2007

MEMUTUSKAN:

MENETAPKAN :
KESATU : Kebijakan Pelayanan Sterilisasi Rumah Sakit
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal diterbitkan dan akan
dilakukan evaluasi setiap tahunnya.
KETIGA : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perbaikan maka akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Semarang
Tanggal : 16 Rabiul Awal 1435H

18 Januari 2014M

RUMAH SAKIT

Direktur Utama

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT

NOMOR : /PER/RS/I/2014

TANGGAL : JANUARI 2014

KEBIJAKAN PELAYANAN STERILISASI

A. PENGERTIAN

Pelayanan Sterilisasi adalah kegiatan yang memproses semua bahan, peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan pelayanan medik rumah sakit, mulai dari perencanaaan, pengadaan,
pencucian, pengemasan, pemberian tanda, proses sterilisasi, penyimpanan dan pendistribusian untuk
memenuhi kebutuhan rumah sakit.

Sterilisasi Pusat (CSSD) adalah unit penunjang bisnis sebagai pengelola sterilisasi di rumah
sakit dan melaksanakan kegiatan sterilisasi secara sentral untuk menunjang kelancaran pelayanan.

Satelit sterilisasi adalah tempat pelayanan sterilisasi di Unit Kerja yang melakukan keseluruhan
atau sebagian proses sterilisasi dibawah supervisi dan koordinasi PPI dan CSSD.

B. TUJUAN PELAYANAN STERILISASI

1. Membantu unit lain dirumah sakit yang membutuhkan kondisi steril untuk mencegah terjadinya
infeksi.

2. Menurunkan angka kejadian infeksi dan membantu mencegah serta menanggulangi infeksi
nosokomial

3. Efisiensi tenaga medis atau paramedic untuk kegiatan yanag berorientasi pada pelayanan terhadap
pasien.

4. Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan.

C. RUANG LINGKUP
1. Instalasi Kamar Bedah

2. Instalasi Rawat Jalan

3. Instalasi Rawat Inap

4. Instalasi Gawat Darurat

5. Instalasi Rawat ICU

6. Instalasi peristi
7. Instalasi Penunjang Medik

8. Kamar Bersalin

9. Instalasi SEC

D. KEBIJAKAN
1. Peralatan dan perlengkapan untuk pelayanan medik

a. Perencanaan

b. Pengadaan

c. Pencucian
d. Pengemasan
e. Pemberian tanda
f. Proses sterilisasi

g. Penyimpanan dan distribusi

2. Perencanaan

 Perencanaan kebutuhan alat medik dan linen yang disterilkan dilakukan oleh bagian CSSD RS dengan
koordinasi unit pengguna.

3. Pengadaan

Pengadaan alat dan bahan yang berhubungan dengan bagian sterilisasi dilakukan oleh bagian CSSD
melalui gudang pengadaan logistik dan farmasi.

4. Pencucian

Pencucian dan pembilasan alat-alat yang telah digunakan tidak dilakukan di ruang perawatan.

Pencucian dan atau dekontaminasi yang tidak dilakukan di unit sterilisasi pusat, dilakukan sama
dan atas supervisi PPI

Semua peralatan yang kotor harus dibersihkan secara baik sebelum dilakukan proses
desinfeksi/sterilisasi.

Setelah dibilas air mengalir alat dikeringkan/diangin-anginkan supaya kering.

5. Pengemasan

Setiap melakukan setting instrument, alat kesehatan/linen harus disesuaikan dengan fungsinya.

Setiap kemasan set alat/ set instrumen diberi daftar nama alat dan jumlahnya.

Pengemasan linen menggunakan duk besar dan pemberian nama set linen disetiap bungkusnya.

Bahan medis steril (kassa, lidi kapas, handscoon, dll) disiapkan CSSD sesuai permintaan unit
pengguna.

6. Pemberian tanda

Memberi tanda labeling, indikator luar pada instrument, alat kesehatan/linen dan BHP yang
menyatakan tanggal sterilisasi, tanggal kadaluarsa, kode nama petugas yang menyetiril.

7. Proses sterilisasi

Melakukan sterilisasi terhadap instrument/alat kesehatan berdasarkan jenis alat kesehatan yaitu
sebagai berikut :
1. Alat kesehatan/ instrument yang terbuat dari stanlis steel disterilkan dengan sterilisator suhu tinggi
dengan pemanasan 1340 C selama 45 menit

2. Alat kesehatan yang terbuat dari katun / kassa / kapas disterilkan dengan sterilisator suhu tinggi dengan
pemanasan 134 0 C selama 45 menit

3. Alat kesehatan yang rentan terhadap panas seperti catheter dll

disterilkan dengan sterilisator suhu rendah EO (Ethylene Oxide) dengan pemanasan 55 0 C proses
selama 3 jam dan aerasi minimal 3 jam bisa lebih.

Melakukan pemeriksaan terhadap alat kesehatan/ instrument yang

telah disteril apakah masing-masing alat/bahan telah menjalani proses sterilisasi dengan maksimal.

8. Penyimpanan dan Distribusi


Ruang penyimpanan harus dekat dengan alat sterilisator

Akses terbatas.

Ada alat pengukur suhu, suhu :18 - 22 0 C , kelembaban : 35 % - 75 %

Alat instrument yang telah dilakukan proses sterilisasi disiman dirak penyimpanan kemudian
dilakukan distribusi.

Pendistribusian dilakukan oleh petugas CSSD yang diserahkan kepada petugas ruangan.

E. DOKUMEN TERKAIT

1. Buku pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial RS


2. Buku Pedoman Sterilisasi Pusat RS

F. Semua SPO sterilisasi alat Kesehatan yang ada di bagian CSSD RS

G. MONITORING DAN EVALUASI

Melihat dan mengamati indikator sterilisasi pada masing-masing mesin sterilisasi antar lain :

Indikator biologi dilakukan secara teratur dan terus menerus (1 minggu sekali).

Indikator kimia / label monitoring yang dipasang pada setiap kemasan yang akan disterilkan ( setiap
siklus ).

Bowie dick test dilakukan secara teratur dan terus menerus ( setiap hari ).

Pemeriksaan kultur mikroorganisme yang diambil dari sample kemasan oleh petugas laboratorium (
setiap 6 bulan sekali ).

Anda mungkin juga menyukai