ANEMIA
1. Pengertian (Definisi)Asuhan keperawatan pasien dengan anemia
a. Nutrisi
b. Pertumbuhan
2. Asesmen Keperawatan c. Gangguan penyerapan
d. Perdarahan
e. Perfusi perifer
a. Intoleransi aktivitas
b. Ketidakefektifan perfusi jaringan
c. Gangguan pertukaran gas
Diagnosa d. Gangguan menelah
3.
Keperawatan e. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
f. Risiko tinggi cidera
g. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit
h. Ansietas
1. Konjungtiva tidak anemis
Kriteria
2. Akral hangat
4. Evaluasi/Nursing
3. Tanda-tanda vital dalam rentang normal
Outcome
4. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
a. Managemen energi
1) Kaji penyebab kelemahan.
2) Kaji kemampuan klien dalam bergerak.
3) Pantau TTV.
4) Pantau asupan nutrisi yang adekuat, untuk
memastikan sumber daya energi.
5) Pantau respon kardiovaskular
b. Regulasi Hemodinamik
Intervensi
5. 1) Kaji status hemodinamik
Keperawatan
2) Pantau tanda dan gejala status perfusi
3) Pantau tekanan periper, CRT, dan suhu
klien.
4) Pantau nilai elektrolit.
5) Pantau intake dan outout klien.
6) Kolaborasi bersama dokter untuk
melakukan tranfusi darah, jika masakah
tidak teratasi.
a. Nutrisi (mengandung zat besi, asam
folat,vitamin b12 dan C)
6. Informasi dan Edukasi
b. Konsumsi vitamin yang mengandung zat besi
c. Aktivitas
Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif
setelah dilaksanakan intervensi dan dibandingkan
7. Evaluasi dengan NOC serta analisis terhadap
perkembangan diagnosis keperawatan yang telah
ditetapkan
8. Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan
a. Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku
Diagnosis Keperawatan, edisi 7. EGC :
Jakarta.
b. Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman,
J.M., Wagner, C.M. (Eds). (2013). Nursing
intervention classification (NIC) (6th ed). St.
Louis : Mosby Elsevier
9. Kepustakaan c. James, S.R., Nelson, K.A., & Ashwill, J.W.
(2013) Nursing Care of Children Principles &
Practice (4th edition). St. Louis : Elsevier
Saunders
d. Wilkinson, J.M., & Ahern, N.R. (2011).
Diagnosis Keperawatan Diagnosis NANDA,
NIC Intervensi, NOC Outcome (Edisi 9).
Jakarta: EGC
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN (SAK)
DIABETES MELLITUS
DIARE
Asuhan keperawatan pada pasien dengan
1. Pengertian (Definisi)
diare
a. Pola BAB, frekwensi, jumlah, warna, bau,
konsistensi
b. Adanya muntah
c. Demam
Asesmen d. TTV
2.
Keperawatan e. Intake dan output
f. Tanda dehidrasi
g. Nyeri
h. Pengkajian bio, psikososial, spiritual dan
budaya
a. Diare (00013)
b. Risiko ketidakseimbangan volume cairan
(00025)
Diagnosa c. Risiko ketidakseimbangan elektrolit
3.
Keperawatan (00195)
d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan (00002) 5. Nyeri akut (00132)
e. Risiko kerusakan integritas kulit (00047)
a. Suhu tubuh dalam batas normal 36,5oC -
37,5oC
b. Tidak ada kejang
Kriteria
c. Intake cairan adekuat
4. Evaluasi/Nursing
d. Tidak ada nyeri
Outcome
e. Tidak terjadi penurunan kesadaran
f. BAB: frekwensi, warna, bau, konsistensi
g. Tidak ada kerusakan integritas kulit
5. Intervensi a. Manajemen cairan dan elektrolit
Keperawatan 1) Hitung intake dan output cairan
2) Observasi jumlah, warna, konsentrasi,
Berat Jenis urine, dan elektrolit
3) Monitor status hidrasi (kelembaban
membran mukosa, nadi adekuat,
tekanan darah ortostatik)
4) Observasi capillary Refill
5) Berikan cairan oral sesuai kebutuhan
6) Berikan larutan gula garam/oralit bila
perlu
7) Kolaborasi pemberian cairan intravena
b. Manajemen nyeri lakukan teknik relaksasi,
distraksi, guided imagery
c. Manajemen Nutrisi
1) kaji berat badan, tinggi badan, dan
lingkar lengan atas
2) kaji kebiasaan makanan, dan kaji
adanya alergi makanan
3) Kaji keluhan mual dan muntah yang
dialami pasien.
4) kaji kebutuhan nutrisi dan kalori
5) Berikan makanan dalam porsi kecil dan
frekuensi sering.
6) Pertahankan pemberian ASI pada bayi
7) Catat jumlah/porsi makanan yang
dihabiskan oleh pasien setiap hari
8) kolaborasi pemberian nutrisi sesuai
dengan kebutuhan kalori dan jenis
makanan.
d. Perawatan Perianal
1) kolaborasi pemberian antiemetik
2) Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih
dan kering
3) Monitor adanya kemerahan pada kulit
disekitar anal d. Oleskan minyak
kelapa/baby oil pada kulit disekitar anal
4) Bersihkan daerah anal dengan air,
hindari penggunaan tissu basah
e. Bantu pemenuhan Activity Daily Living
f. Intervensi kolaborasi: pemasangan infus
dan medikasi
g. Monitoring dan evaluasi:
1) Observasi tanda-tanda vital
2) Obeservasi frekwensi, karakteristik dan
volume diare
3) Observasi tanda-tanda dehidrasi
4) Observasi intake dan output cairan
5) Observasi skala, frekwensi dan
insensitas nyeri
6) Observasi integritas kulit perianal
6. Informasi dan a. Mempertahankan asupan cairan
Edukasi b. Cara kompres
c. Pencegahan diare: Hand hygiene
d. Pemberian larutan gula garam/oralit
e. Menjaga kebersihan makanan dan
peralatan makan
f. Penggunaan sumber air bersih
g. Minum obat teratur
h. Mengenali tanda bahaya umum dan tanda
dehidrasi
Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif
setelah dilaksanakan intervensi dan
7. Evaluasi dibandingkan dengan NOC serta analisis
terhadap perkembangan diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan
8. Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan
a. Bulecheck, G.M., Butcher, H.K.,
Dochterman, J.M., Wagner, C.M. (Eds).
(2013). Nursing intervention classification
(NIC) (6th ed). St. Louis : Mosby Elsevier
b. James, S.R., Nelson, K.A., & Ashwill, J.W.
(2013) Nursing Care of Children Principles
& Practice (4th edition). St. Louis : Elsevier
Saunders
c. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds).
(2014). NANDA international Nursing
Diagnoses: Definitions & classification,
2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell
9. Kepustakaan
d. Hockenberry, J.M. & Wilson, D. (2009).
Wong’s Nursing Care of Infants and
Children. (8th edition). Canada :Mosby
Company
e. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L.,
Swanson, E. (Eds). (2013). Nursing
outcome classifications (NOC) (5th ed). St.
Louis: Mosby Elsevier.
f. Wilkinson, J.M., & Ahern, N.R. (2011).
Diagnosis Keperawatan Diagnosis
NANDA, NIC Intervensi, NOC Outcome
(Edisi 9). Jakarta: EGC
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN (SAK)
EFUSI PLEURA
Efusi pleura merupakan salah satu kelainan
yang mengganggu system pernafasan. Efusi
pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat
penumpukan cairan dalam pleura berupa
FEBRIS
Febris/ demam adalah kenaikan suhu tubuh
diatas variasi sirkardian yang normal sebagai
1
Pengertian (Definisi) akibat dari perubahan pada pusat
.
termoregulasi yang terletak dalam
hipotalamus anterior
1. Suhu lebih tinggi dari 37,50 C – 400 C
2. Kulit kemerahan
3. Hangat pada sentuhan
2 Asesmen
4. Peningkatan frekuensi pernapasan
. Keperawatan
5. Menggigil
6. Dehidrasi
7. Kehilangan nafsu makan
1. Peningkatan suhu tubuh b/d proses
infeksi.
3 Diagnosa 2. Kurang pengetahuan mengenai
. Keperawatan penyakitnya b/d kurang informasi.
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
anoreksia
1. Suhu tubuh dalam batas normal (36,5-37,5
C).
Kriteria 2. Rasa cemas berkurang atau hilang.
4
Evaluasi/Nursing
. 3. Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhI
Outcome
4. Pasien dapat menghabiskan porsi yang
disediakan
HIPERTENSI
HIPOTENSI