Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

1. 1 KONSEP DASAR PENYAKIT


A. Definisi IMA
Infark miokard adalah suatu proses dimana jaringan miokard mengalami
kerusakan (nekrosis) dalam region jantung yang mengalami penurunan suplai darah
adekuat karena terjadi sumbatan pada arteri coroner sehingga aliran darah keotot
jantung tidak cukup akan menyebabkan otot jantung mengalami kematian. Infark
miokard akut dikenal sebagai serangan jantung, oklusi koroner, atau hanya
“koroner”, yang merupakan kondisi mengancam jiwa yang ditandai dengan
pembentukan area nekrotik lokal didalam miokardium. Infark miokard akut biasanya
mengikuti oklusi mendadak dari arteri koroner dan henti mendadak dari aliran darah
dan oksigen ke otot jantung.Jadi otot jantung harus berfungsi terus menerus,
penyumbatan darah ke otot serta munculnya area nekrotik merupakan suata yang
patal. Berdasarkan data penelitian (Lutfi, 2019)
Framingham, sekitar 45% dari semua kasus infark miokard akut terjadi pada orang
yang lebih muda dari 65 tahun dan 5% terjadi pada orang yang lebih muda dari 40
tahun. 85% orang meninggal karena infark miokard berusia 65 tahun atau lebih.
Infark Miokard Akut (IMA) adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh
karena sumbatan pada arteri koroner. Sumbatan akut terjadi oleh karena adanya
aterosklerotik pada dinding arteri koroner sehingga menyumbat aliran darah ke
jaringan otot jantung (Asyisyifa, 2022)
B. Etiologi
Menurut (Kertikasari, 2022) etiologi IMA sebagai berikut:
1. Suplai oksigen ke miocard berkurang yang disebabkan oleh 3 faktor :
a. Faktor pembuluh darah : Aterosklerosis, spasme, arteritis.
b. Faktor sirkulasi : Hipotensi, stenosos Aurta, insufisiensi.
c. Faktor darah : Anemia, hipoksemia, polisitemia.
2. Curah jantung yang meningkat :
a. Aktifitas yang berlebihan.
b. Emosi.
c. Makan terlalu banyak.
d. Hypertiroidisme.
3. Kebutuhan oksigen miocard meningkat pada :
a. Kerusakan miocard.
b. Hypertropimiocard.
c. Hypertensi diastolic.

4. Usia lebih dari 40 tahun sangat beresiko


5. Jenis kelamin: insiden pada pria tinggi, sedangkan pada wanita meningkat
setelah menopause.
6. Perokok aktif
7. Obesitas
C. Tanda dan Gejala
Menurut (Kertikasari, 2022) tanda dan gejala sebagai berikut:
1. Lokasi substernal
2. Sifat nyeri : rasa sakit seperti ditekan, terbakar, tertindih benda berat,
ditusuk, diperas dan diplintir
3. Nyeri hebat pada dada kiri menyebar ke bahu kiri, leher kiri dan lengan atas
kiri
4. Faktor pencetus : latihan fisik, stress emosi, udara dingin, dan sesudah
makan
5. Gejala yang menyertai : keringat dingi, mual, muntah, sulit bernafas, cemas
dan lemas
6. Dispnea
D. Patofisiologi
Iskemia yang berlangsung lebih dari 30-45 menit akan menyebabkan
kerusakan selular yang ireversibel dan kematian otot atau nekrosis. Bagian
miokardium yang mengalami infark atau nekrosis akan berhenti berkontraksi secara
permanent. Jaringan yang mengalami infark dikelilingi oleh suatu daerah iskemik
yang berpotensi dapat hidup. Ukuran infark akhir bergantung dari nasib daerah
iskemik tersebut. Bila pinggir daerah ini mengalami nekrosis maka besar daerah
infark akan bertambah besar, sedangkan perbaikan iskemia akan memperkecil
daerah nekrosis. Infark miokard akut (IMA) terjadi ketika pasokan darah ke bagian
jantung terputus secara tiba-tiba, biasanya karena sumbatan pada satu atau lebih
arteri koroner. (Lutfi, 2019)
PATHWAYS

Aterosklerosis
Trombosis
Konstriksi arteri koronaria

Aliran darah ke jantung menurun

Oksigen turun

Jaringan Miocard Iskemik

Nekrose lebih dari 30 menit

Supply dan kebutuhan oksigen ke jantung tidak seimbang

Supply Oksigen ke Miocard turun

Metabolisme an aerob Seluler hipoksia

Timbunan asam laktat Integritas membran sel berubah


meningkat nyeri

Cemas
fatique Kontrakt tas turun Risiko
penuruna
n curah
Intoleransi aktifitas jantung
COP turun Kegagalan pompa jantung

Gangguan perfusi jaringan


Gagal jantung

Resiko kelebihan volume cairan ekstravaskuler


E. Pemeriksaan Penunjang
Menurut (Irdan & Herman, 2021) :
1. EKG
2. Foto thorax
3. Echocardiogram
4. Percutaneus Coronary Angiografi (PCA)
5. Tes Treadmill. Uji latih jantung untuk mengetahui respon jantung terhadap
aktivitas
6. Laboratorium
F. Penatalaksaan Medis
Menurut (Berliani, 2019) :
1. Pemberian oksigen tambahan melalui sungkup/kanula hidung dan
pemantauan saturasi oksigen
2. Mengurangi nyeri dada
3. Terapi fibrinolitik dengan pemberian tissue-type plasminogen activator serta
aspirin dan heparin dalam waktu 90 menit sejak onset geja
4. Mofifikasi pola hidup
5. Obat penghambat enzim pengonversi angiotensin ( ACE inhibator ) untuk
mengurangi preload dan afterload.
6. Beta blocker untuk menurunkan kecepatan denyut jantung, sehingga kerja
jantung menjadi berkurang.
7. Statin untuk menurunkan kolesterol yang merupakan penyebab
aterosklerosis
8. Pembedahan
1. 2 ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan proses
yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien. Dalam pengkajian
meliputi sebagai berikut:
1. Identitas pasien, terdiri dari
2. Identitas orangtua terdiri dari nama, umur, agama, suku, Bahasa, pendidikan,
pekerjaan, penghasilan, alamat
3. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Pada pasien IMA
b. Riwayat penyakit sekarang
Menjelaskan dari awal keluhan pasien hingga pasien MRS
c. Riwayat penyakit dahulu
Dikaji untuk mengetahui apakah pasien pernah mengalami penyakit
atau keluhan yang sama sebelumnya
d. Genogram
4. Pola fungsi kesehatan
a. Pola presepsi dan tata laksana kesehatan
b. Pola nutrisi dan metabolism
c. Pola eliminasi
d. Pola istirahat tidur
e. Pola aktivitas
5. Pemeriksaan fisik (head to toe)
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Perkusi
d. Auskultasi
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut
2. Intoleransi aktivitas
3. Resiko penurunan curah jantung
C. Intervensi
Perencanaan keperawatan adalah suatu proses di dalam pemecahan masalah
yang merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yang akan dilakukan,
bagaimana dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang melakukan dari semua tindakan
keperawatan. Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan
tertulis yang menggambarkan masalah kesehatan pasien, hasil yang akan diharapkan,
tindakan-tindakan keperawatan dan kemajuan pasien secara spesifik (Rangkuti,
2020)
DAFTAR PUSTAKA

Asyisyifa, R. (2022). Laporan Pendahuluan Infark Miokard Akut ( Ima ).

Berliani, I. (2019). ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN DIAGNOSA


MEDIS INFARK MIOKARD AKUT (STEMI ANTERIOR) DI RUANG MELATI RSUD
BANGIL - PASURUAN.

Irdan, & Herman. (2021). Jurnal ilmiah karya kesehatan. Identifikasi Potensi Bahaya,
Penilaian Dan Pengendalian Penyakit Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Puuwatu Kota Kendari, 01(July), 1–7. https://stikesks-kendari.e-
journal.id/JIKK/article/view/467

Kertikasari, E. (2022). ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. B DENGAN


DIAGNOSA MEDIS INFARK MIOKARD AKUT ANTEROSEPTAL DI RUANG
JANTUNG DAN HCU JANTUNG RSPAL dr. RAMELAN. ‫הארץ‬, 8.5.2017, 2003–
2005. www.aging-us.com

Lutfi, M. (2019). LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT II


“Kardiomiopati.” 1–15.

Rangkuti, N. A. (2020). Perencanaan Keperawatan Sebagai Proses Keperawatan (p. 9).


https://osf.io/e38vj/

Anda mungkin juga menyukai