Disusun oleh :
B. ETIOLOGI
Penyebab utama dari CAD adalah terjadinya aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah pengerasan pada dinding arteri. Aterosklerosis ditandai
dengan adanya penimbunan plak, kolersterol, di lapisan intima arteri.
Timbunan ini dinamakan ateroma atau plak. Walaupun pengetahuan tentang
kejadian etiologi tidak lengkap, namun jelas bahwa tidak ada faktor tunggal
yang bertanggung jawab untuk perkembangan aterosklerosis. Ada beberapa
faktor resiko yang mengakibatkan terjadinya CAD yaitu :
a. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi
1) Usia
Kerentanan terhadap aterosklerosis meningkat dengan bertambahnya
usia. Pada laki-laki biasanya risiko meningkat setelah 45 tahun
sedangkan pada wanita umur 55 tahun.
2) Jenis Kelamin
Aterosklerosis 3 kali lebih sering terjadi pada pria dibanding dengan
wanita. Wanita agaknya relatif lebih kebal terhadap penyakit ini
karena dilindungi oleh hormon estrogen, namun setelah menopause
sama rentanya dengan pria.
3) Ras
Orang Amerika-Afrika lebih rentan terhadap aterosklerosis dibanding
orang kulit putih
4) Riwayat Keluarga CAD
Riwayat keluarga yang menderita CAD, meningkatkan kemungkinan
timbulnya aterosklerosis prematur
b. Faktor yang dapat dimodifikasi
1) Hiperlipidemia
Adalah peningkatan lipid serum yang meliputi : Kolesterol > 200
mg/dl, Trigliserida >200 mg/dl. LDL > 160 mg/dl, HDL <35 mg/dl.
2) Hipertensi
Adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik. Hipertensi
terjadi jika tekanan darah melebihi 140/90 mmHg. Peningkatan
tekanan darah mengakibatkan bertambahnya beban kerja jantung.
Akibatnya timbul hipertrofi ventrikel sebagai kompensasi untuk
meningkatkan kontraksi. Ventrikel semakin lama tidak mampu lagi
mengkompensasi tekanan darah yang terlalu tinggi hingga akhirnya
terjadi dilatasi dan payah jantung. Dan jantung terancam oleh
aterosklerosis koroner.
3) Merokok
Merokok akan melepaskan nikotin dan karbonmonoksida ke dalam
darah. Karbonmonoksida lebih besar daya ikatnya dengan hemoglobin
dari pada dengan oksigen. Akibatnya suplai darah untuk jantung
berkurang karena telah didominasi oleh karbondioksida. Sedangkan
nikotin yang ada dalam darah akan merangsang pelepasan
katekolamin. Katekolamin ini menyebabkan kontriksi pembuluh darah
sehingga suplai darah ke jantung berkurang. Merokok juga dapat
meningkatkan adhesi trombosit yang mengakibatkan terbentuknya
thrombus.
4) Diabetes Mellitus
Hiperglikemia menyebabkan peningkatan agregasi trombosit. Hal ini
akan memicu terbentuknya trombus. Pasien diabetes mellitus juga
berrati mengalami kelainan dalam metabolisme termasuk lemak
karena terjadinya toleransi terhadap glukosa.
5) Obesitas
Obesitas adalah jika berat badan lebih dari 30% berat badan standar.
Obesitas akan meningkat kerja jantung dan kebutuhan oksigen.
6) Inaktifitas Fisik
Inaktifitas fisik akan meningkatkan resiko aterosklerosis. Dengan
latihan fisik akan meningkatkan HDL dan aktivitas fibrinolysis
7) Stres dan Pola Tingkah Laku
Stres akan merangsang Hiperaktivitas HPA yang dapat mempercepat
terjadinya CAD. Peningkatan kadar kortisol menyebabkan
aterosklerosis, hipertensi dan kerusakan sel endotel pembuluh darah
dan merangsang kemotaksis.
D. CLINICAL PATHWAY
Faktor pencetus : usia, jenis kelamin, merokok, kolesterol tinggi, diabetes
mellitus
Aterosklerosis
Penurunan
Perasaan takut akan penyakit Penurunan perfusi jaringan curah jantung
jantung
Koping inefektif
Suplai oksigen dan nutrisi Kerja otot jantung
terganggu menurun
Ansietas
Nyeri Sesak
Mekanisme
kompensasi
Ketidakefektifan pola nafas pertahanan curah
jantung
Refleks simpatis
vasokontriksi
Retensi natrium
Hipervolemia Edema
dan air
Serabut eferen
Nyeri
Data Objektif :
a. Perubahan preload
1) Mumur jantung
2) Berat badan bertambah
3) Pulmonary artery wedge
pressure (PAWP)
menurun
b. Perubahan afterload
1) Pulmonary vaskular
resistance (PVR)
meningkat/menurun
2) Systemic vascular
resistance (SVR)
meningkat/menurun
c. Perubahan Kontraktilitas
1) Cardiac index (CI)
menurun
2) Left Ventricular Stroke
work indek (LVSWI)
menurun
3) Stroke volume indek
(SVI) menurun
Data Objektif
a. Frekuensi nafas meningkat
b. Frekuensi nadi meningkat
c. Tekanan darah meningkat
d. Diaforesis
e. Tremor
f. Muka tampak pucat
g. Suara bergetar
h. Kontak mata buruk
i. Sering berkemih
j. Berorientasi pada masa lalu
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut b.d Agen pencedera fisiologis (iskemia) (D.0077)
2. Penurunan Curah Jantung b.d Perubahan kontraktilitas miokardium
(D.0008)
3. Pola Nafas Tidak Efektif b.d Hambatan upaya nafas (D.0005)
4. Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen, kelemahan (D.0056)
5. Hipervolemia b.d Gangguan mekanisme regulasi, kelebihan asupan
cairan (D.0022)
6. Ansietas b.d ancaman terhadap kematian (D.0080)
Kolaborasi Kolaborasi
- kolaborasi pemberian - obat analgetik
analgetik, jika perlu adalah zat-zat yang
dapat mengurangi
atau menghalau rasa
nyeri tanpa
menghilangkan
kesadaran
Kolaborasi
- antiaritmia adalah
obat yang digunakan
untuk menangani
kondisi aritmia atau
ketika denyut
jantung berdetak
terlalu cepat atau
lambat dan tidak
teratur
Edukasi
- mengoptimalkan
keseimbangan cairan
dan membantu
mengencerkan
sekret sehingga
mudah dikeluarkan
- manfaat batuk
efektif agar pasien
dapat mengeluarkan
secret dengan
maksimal
Kolaborasi
- bronkodilator
meningkatkan
ukuran lumen
percabangan
trakeobronkial
sehingga
menurunkan tahanan
terhadap aliran
udara
Kolaborasi
- untuk
memaksimalkan
proses
penyembuhan
pasien
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian
diuretik
- kolaborasi penggantian
kehilangan kalium
akibat diuretik
Kolaborasi
kolaborasi pemberian obat
antiansietas, jika perlu
DAFTAR PUSTAKA
Aryani. (2021). Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada Pasien Tn. K Dengan
CAD Post PCI Di Ruang Intermediate PJT RSUP Sanglah Denpasar.
Directoral disertation Poltekes Kemenkes Denpasar. Diakses Tanggal
3 November 2022