Anda di halaman 1dari 10

TRAUMA KEPALA

DEFINISI

• Trauma kepala yaitu adanya deformasi berupa


penyimpangan bentuk atau penyimpangan garis pada
tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan
(accelerasi decelerasi) yang merupakan perubahan
bentuk oleh perubahan peningkatan pada percepatan
faktor dan penurunan kecepatan, serta notasi yaitu
pergerakkan pada kepala dirasakan juga oleh otak
sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan.
ETIOLOGI

• Sebagian besar disebabkan oleh:

– kecelakaan lalu lintas,

– perkelahian,

– jatuh dan

– cedera olah raga.

• Cedera kepala terbuka sering disebabkan akibat benda


tajam dan tembakan sehingga dapat menyebabkan
fraktur tulang dan laserasi dura mater.
MANIFESTASI KLINIS

• Ganguan kesadaran

• Konfusi

• Abnormalitas pupil

• Serangan (onset) tiba-tiba berupa defisit neuorologis,


perubahan tanda vital, ganguan penglihatan, disfungsi
sensorik, kejang otot, sakit kepala, vertigo (pusing),
ganguan pergerakan, kejang, dan syok akibat cidera
multi sistem.
PATOFLOW Trauma Kepala

Tulang kepala Jaringan otak

Fraktur linear, Hematom, edema, kontusio

fraktur kommunited, Gangguan kesadaran,

fraktur depressed, gangguan TTV

fraktur basis Kelainan neurologis

Respons fisiologis otak NDx. Gangguan


Cedera otak mobilitas fisik

Kerusakan sel otak

Gangguan autoregulasi rangsangan simpatis Stress lokalis

Penurunan aliran tahanan vaskuler sistemik & TD Peningkatan sekresi

darah ke otak tekanan pembuluh darah pulmonal asam lambung

O2 berkurang terjadi tekanan hidrostatik Mual, muntah

Gangguan metabolisme Kebocoran cairan kapiler NDx. Perubahan pemenuhan

Produksi asam laktat Edema paru nutrisi kurang dari kebutuhan

Edema otak Curah jantung menurunt

NDx. Ketidakefektifan perfusi Difusi O2 terhambat

jaringan serebral

NDx. Gangguan pertukaran gas


KOMPLIKASI

• Kebocoran cairan serebrospinal

• Epilepsi pascatrauma

• Sindroma pascakonkusi

• Hematoma subdural kronik


DIAGNOSA dan INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
ketidakseimbangan perfusi ventilasi dan perubahan
membrane alveolar-kapiler.

Intervensi :
– Istirahatkan klien dalam posisi semifowler

– Pertahankan oksigenasi

– Observasi tanda vital tiap jam atau sesuai respon klien

– Kolaborasi pemeriksaan AGD


DIAGNOSA dan INTERVENSI
KEPERAWATAN
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan
dengan peningkatan tekanan intracranial

Intervensi :
– Ubah posisi klien secara bertahap

– Jaga suasana tenang

– Atur posisi pasien bedrest

– Kurangi cahaya ruangan

– Awasi kecepatan tetesan cairan infuse


DIAGNOSA dan INTERVENSI
KEPERAWATAN
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
neurovascular

Intervensi :
– Pantau keseimbangan cairan

– Pantau tanda-tanda vital

– Pemeriksaan serial elektrolit darah atau urine dan osmolalitas

– Evaluasi elektrolit

– Lakukan uji urine

Anda mungkin juga menyukai