Anda di halaman 1dari 44

PELATIHAN PETUGAS LAUNDRY RS

RS JANTUNG HARAPAN KITA

IR. MOHAMMAD NASIR, MSi

MANAJEMEN LIMBAH
L AU N D RY RU M A H S A K I T

Tanggal 22 - 26 Agustusl 2016 – PELATIHAN TAHUN 2016


LINGKUP Pembahasan :
Mengapa limbah Laundry/RS penting diolah?
01

Tantangan pengelolaan limbah RS (Laundry)


02

Jenis dan dampak limbah RS (laundry)


03

04 Penanganan limbah Laundry

05 Pengelolaan Risiko kontaminasi limbah Laundry

06 Mengukur indikator kinerja penanganan limbah laundry

Tanggal 25-29 April 2016 – PELATIHAN TAHUN 2016

1
LATAR Belakang
Limbah RS (termasuk Laundry) menjadi isu strategis manajemen RS,
karena :
1. Dampak Pencemaran lingkungan
2. Risiko Infeksi dan K3 rumah sakit

“Penanganan limbah RS (Laundry) perlu


dilaksanakan dengan SISTEM,
MANAJEMEN DAN TEKNOLOGI yang baik 
Tenaga limbah yang professional ”

Tanggal 25-29 April 2016 – PELATIHAN TAHUN 2016

2
TANTANGAN Penanganan limbah RS?

Perkembangan Peraturan Perundangan LH


01

02 Amdal

03 Konflik Sosial

04 Kinerja manajemen (Pencitraan organisasi)

05 Tuntutan Hukum

Tanggal 25-29 April 2016 – PELATIHAN TAHUN 2016

3
KASUS Kesalahan Penanganan limbah RS?

Tanggal 25-29 April 2016 – PELATIHAN TAHUN 2016

4
LIMBAH RS .. Mengapa perlu manajemen?

Sumber Daya

Data TANTANGAN
Limbah Informasi Keputusan LIMBAH RS
TERKINI
RS

Manajemen

Tanggal 25-29 April 2016 – PELATIHAN TAHUN 2016

5
6
Sumber LIMBAH RUMAH SAKIT

Rawat Jalan dan Rawat Adminsitrasi


IGD/ Kamar Operasi LAUNDRY Dapur Gizi Laboratorium /utilitas
Inap

Pewadahan Pre- Treatment/Pengolahan Awal : Limbah Cair

: Limbah Padat
Pengangkutan
TAHAPAN PENGOLAHAN

Pengolahan IPAL

Penyimpanan Sementara
Pembuangan

Pengolahan limbah laundry penting :


Pengolahan/ Pemusnahan
TOKSIK DAN INFEKSIUS

6
JENIS DAN KARAKTERISTIK Limbah Laundry RS

01 Limbah cair (Air Limbah)


Karakteristik yang diperhatikan : pH Tinggi (toksik), Bahan
kimia/detergent (B3), Mikroorganisme Pathogen

02 Limbah padat infeksius/ B3


Karakteristik yang diperhatikan : Mikroorganisme Pathogen,
limbah padat tajam (kotoran/cairan pasien, instrument/benda
tajam, linen bekas/terinfeksi dll)

03 Limbah Domestik (Basah dan Kering)


Karakteristik yang diperhatikan : cepat membusuk,
mengundang vector penyakit (bekas makanan, kegiatan
administrasi, kemasan bahan kimia laundry dll)

7
PENCEMARAN Air Limbah
(Dalam Sistem Pengendalian Pencemaran Air Permukaan)

8
DAMPAK Limbah laundry

• PENCEMARAN LINGKUNGAN
− Pembuangan air limbah laundry secara langsung ke air permukaan / Tanah
tanpa melalui pengolahan (IPAL)
− Pembuangan limbah padat infeksius secara langsung tanpa pemusnahan

• INFEKSI / PENYAKIT AKIBAT KERJA (K3) :


− Penanganan air limbah awal tanpa fasilitas pre-treatment dan alai pelindung
diri
− Penanganan limbah infeksi tanpa fasilitas proteksi (Tempat pewadahan,
kantong plastic,

• MENGGANGGU PROSES IPAL :


− pH tinggi menjadi toksik/racun bagi pertumbuhan mikroorganisme
(+) dalam IPAL (shock loading)

9
CONTOH DAMPAK Limbah Laundry RS

01

02

01 PENCEMARAN LINGKUNGAN 02 TERINFEKSI / PAK (K3)


Air sungai berbusa akibat kandungan detergen Petugas laundry tertusuk benda tajam dan mengancam
yang tinggi dalam air limbah kesehatannya pada tahap penanganan pembersihan linen
kotor

10
Dampak
Pembuangan
air limbah ke
tanah di RS

11
CONTOH JENIS-JENIS “BAKTERI” DALAM IPAL

12
CONTOH JENIS-JENIS “PROTOZOA” DALAM IPAL

13
CONTOH JENIS-JENIS “PROTOZOA” DALAM IPAL

14
CONTOH JENIS-JENIS “FUNGI” DALAM IPAL

15
Bagaimana Mengolah Limbah Laundry?

PRINSIP PENANGANAN/PENGOLAHAN
LIMBAH CAIR LAUNDRY

• Proteksi 4 PENDEKATAN :
• TEKNOLOGI (ENGINEERING CONTROL)
• Hilangkan/kurangi sifat toksik/infeksinya
• PERATURAN (REGULATION CONTROL)
• Ubah Sifatnya • ADMINISTRASI (ADMINISTRATIVE CONTROL)
• Kurangi jumlah/ukuran limbahnya • JALUR KESEHATAN (HEALTH CONTROL)

16
PENANGANAN TEKNIS
LIMBAH CAIR LAUNDRY

1. Menyediakan saluran tertutup (close rioll) dalam area ruang cuci


2. Membangun pre-treatment basin (bak pengolah awal)
 Melakukan netralisasi  dengan bahan kimia (Biaya tinggi)
 Pengenceran dengan sumber air limbah lain (Misal air KM, Washtafel dll)
3. Menyalurkaan buangan air limbah ke perpipaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (setelah pH netral)
4. Air limbah water closet petugas, disarankan tidak dicampur dengan pre-treatment, tapi ditampung
dengan bak pengumpul air limbah untuk disalurkan lagi keIPAL
5. Memasang sign/symbol larangan kontak dengan air limbah
6. Penggunaan alat pelindung diri/kerja bagi petugas

17
NETRALISASI Air Limbah Laundry
(Pengenceran menggukan air limbah KM/Washtafel)

Air limbah WC
Bak Pengumpul

pH Normal

pH : > 10 pH : 6-9

LAUNDRY Q1
PRE-TREATMENT
(Q1+Q2+Q3) IPAL

Q3
(KM, Washtafel) pH : 6-9
Q2 pH : 6-9
(KM, Washtafel)

RAWAT INAP RAWAT JALAN

Bak Pengumpul

18
TARGET PENGOLAHAN Air Limbah RS
(Sebagai Sistem Dalam Mengurangi Beban Cemaran Air Limbah)

19
IPAL /TEKNOLOGI PENGOLAHAN Air Limbah RS
(Sebagai Sistem Dalam Mengurangi Beban Cemaran Air Limbah)

20
PENANGANAN TEKNIS
LIMBAH PADAT INFEKSIUS LAUNDRY

1. Penyiapan fasilitas pewadahan limbah infeksi dan dilengkapi kantong plastik kuning
2. Penyiapan ruang peyimpanan sementara limbah infeksi
3. Pembuangan limbah infeksi setiap hari (Tanpa retention time > 8 jam kerja)
4. Pemusnahan limbah infeksi dengan insinerator
5. Memasang sign/symbol larangan kontak dengan limbah infeksi
6. Penggunaan alat pelindung diri/kerja bagi petugas

21
CONTOH PEWADAHAN
LIMBAH PADAT INFEKSIUS LAUNDRY

22
CONTOH PEWADAHAN
LIMBAH PADAT INFEKSIUS LAUNDRY

23
CONTOH PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH PADAT INFEKSIUS
LAUNDRY

24
CONTOH MESIN PEMBAKAR
LIMBAH PADAT INFEKSIUS LAUNDRY

25
SKEMA PEMILAHAN LIMBAH PADAT LAUNDRY

PROSEDUR

Limbah Non Medis Limbah Medis Limbah Medis Tajam

Sampah Daur Sampah Tempat Penyimpanan Sementara


Ulang Terbuang (TPS) Limbah Medis

3R

Dinas Kebersihan Penanganan On-Site (Insinerator) Penanganan Off-Site (Perusahaan


Pengolah Limbah B3)

26
PENANGANAN TEKNIS
LIMBAH LINEN INFEKSIUS LAUNDRY

1. Penyiapan fasilitas pewadahan limbah linen infeksi dan dilengkapi kantong plastic
kuning (volume besar)
2. Penyiapan ruang peyimpanan sementara limbah linen infeksi
3. Pembuangan limbah infeksi setiap hari (Tanpa retention time > 8 jam kerja) dilengkapi
berita acara (BA)
4. Pemusnahan limbah infeksi dengan insinerator
5. Memasang sign/symbol larangan kontak dengan limbah infeksi
6. Penggunaan alat pelindung diri/kerja bagi petugas

27
LINEN TERKONTAMINASI/
BEKAS DI LAUNDRY
DIPERLAKUKAN SEBAGAI LIMBAH
INFEKSIUS

28
PENANGANAN PERATURAN DAN ADMINISTRASI
LIMBAH LAUNDRY

1. Penunjukkan petugas khusus limbah dan SOTK nya


2. Penyiapan Panduan/ Pedoman/ SOP limbah laundry
3. Program penyiapan fasilitas dan re-kondisi fasilitas limbah dan APK
4. Program pencatatan dan pelaporan kasus kecelakaan kerja (penyakit akibat kerja)
5. Program pencatatan dan monitoring metode penanganan limbah
6. Program Medical check up petugas limbah
7. Program penyegaran/ rotasi petugas limbah
8. Peneydiaan makanan tambahan petugas limbah

29
PENGELOLAAN RISIKO:
Penanganan Limbah Cair Infeksius Laundry

1 2 3 4 5
PR
OS
ES

PENERIMAAN PENCUCIAN DAN PENYIMPANAN DAN


PEMBERSI HAN PENYETRIKAAN DISTRIBUSI LINEN
LINEN KOTOR PENGERINGAN LINEN
LINEN KOTOR LINEN BERSIH BERSIH
KOTOR

SU
B

PR
OS A. Pencatatan ruangan,
A. Penggelaran linen
jenis dan jumlah linen A. Penyiapan detergen dan A. Pemindahan linen ke
ES B. Pemilahan linen kotor
kotor
pembersih
B. Pengambilan
ruang setrika A. Pemindahan linen ke
(infeksi dan non B. Penyiapan Start On mesin B. Penyiapan start on ruang simpan
sampah /instrument
infeksi) C. Pemasukkan linen ke mesin mesin B. Pemilahan jenis linen
ikutan
C. Pemindahan linen D. Pencucian dan pembilasan C. Penyetrikan/ pangel
C. Pembersihan dan C. Distribusi dan
kotor ke rarea E. Pengeringan D. Pelipatan linen bersih
pencucian
pembilasan pencatatan
D. Perendamam dn
disenfeksi linen
infeksius

30
Matriks Grading Risiko
Proses laundry berdasarkan dampak dan kemungkinan terhadap risiko kontaminasi dari limbah cair
laundry.

No Kegiatan Probability Besaran Risiko


dampak Dampak
(1 sd 5) (1 sd 5)

1 PENERIMAAN 1 2 2
LINEN KOTOR

2 PEMBERSI 5 5 25
HAN LINEN
KOTOR
3 PENCUCIAN 3 5 15
DAN
PENGERINGAN
LINEN KOTOR
4 PENYETRIKAAN 1 1 1
LINEN BERSIH

5 PENYIMPANAN 1 1 1
DAN
DISTRIBUSI
LINEN BERSIH
KEGAGALAN PENANGANAN Pembersihan Linen Kotor
A B C D

PENGAMBILAN PERENDAMAM DN
PENGGELARAN PEMBERSIHAN DAN
SAMPAH DISENFEKSI LINEN
LINEN KOTOR PEMBILASAN
/INSTRUMENT IKUTAN INFEKSIUS

MODUS KEGAGALAN

1. Terjadi kontak
1. Terjadi Sentuhan cairan rendaman dg
1. Terjadi Sentuhan 1. Terjadi cipratan air petugas
petugas dengan petugas dengan cucian infeksius kpf
cairan tubuh pasien cairan tubuh pasien petugas 2. Terjadi ceceran air
rendaman saat
pemindahan

32
Matriks Grading Risiko
sub proses serah laundry berdasarkan dampak dan kemungkinan terhadap risiko kontamninasi
limbah cair.

No Kegiatan Probability Besaran Risiko


dampak Dampak
(1 sd 5) (1 sd 5)

1 PENGGELARAN 3 3 9
LINEN KOTOR

2 PENGAMBILAN 3 3 9
SAMPAH
/INSTRUMENT
IKUTAN

3 PEMBERSIHA 5 5 25
N DAN
PEMBILASAN

4 PERENDAMAM 5 4 20
DN DISENFEKSI
LINEN INFEKSIUS

33
Rencana Tindak Lanjut

Penyusunan SPO sub proses pembersihan dan pembilasan linen kotor


01
pada tahap proses pembersihan dan pembilasan linen kotor

02
Sosialisasi SOP sub proses pembersihan dan pembilasan linen kotor

Penyediaan alat pelindung diri petugas khusus pembersihan dan


pembilasan
03

Monitoring Pelaksanaan.
04

34
PENGELOLAAN RISIKO:
Penanganan Limbah Padat Infeksius Laundry

1 2 3 4 5

PENERIMAAN PEMBERSI HAN PENCUCIAN DAN PENYETRIKAAN PENYIMPANAN DAN


LINEN KOTOR LINEN KOTOR PENGERINGAN LINEN KOTOR LINEN BERSIH DISTRIBUSI LINEN BERSIH

SU
B

PR
A. Pencatatan ruangan, A. Penyiapan detergen dan
OS jenis dan jumlah linen
A. Penggelaran linen
pembersih A. Pemindahan linen ke
kotor
ES B. Pemilahan linen kotor
B. Pengambilan
B. Penyiapan Start On mesin ruang setrika A. Pemindahan linen ke
(infeksi dan non C. Pemasukkan linen ke B. Penyiapan start on ruang simpan
sampah
infeksi) mesin mesin B. Pemilahan jenis linen
/instrument ikutan
C. Pemindahan linen D. Pencucian dan C. Penyetrikan/ pangel
C. Pembersihan dan C. Distribusi dan
kotor ke rarea pembilasan D. Pelipatan linen bersih
pencucian
pembilasan
E. Pengeringan pencatatan
D. Perendamam dn
disenfeksi linen
infeksius

35
Matriks Grading Risiko
Proses laundry berdasarkan dampak dan kemungkinan terhadap risiko kontaminasi dari limbah
padat infeksius laundry.

No Kegiatan Probability Besaran Risiko


dampak Dampak
(1 sd 5) (1 sd 5)

1 PENERIMAAN 1 2 2
LINEN KOTOR

2 PEMBERSI 5 5 25
HAN LINEN
KOTOR

3 PENCUCIAN 3 5 15
DAN
PENGERINGAN
LINEN KOTOR

4 PENYETRIKAAN 1 1 1
LINEN BERSIH

5 PENYIMPANAN 1 1 1
DAN
DISTRIBUSI
LINEN BERSIH
KEGAGALAN PENAnGANAN:
Pembersihan Linen Kotor
A B C D

PENGAMBILAN PERENDAMAM DN
PENGGELARAN PEMBERSIHAN DAN
SAMPAH DISENFEKSI LINEN
LINEN KOTOR PEMBILASAN
/INSTRUMENT IKUTAN INFEKSIUS

MODUS KEGAGALAN

1. Terjadi Sentuhan
petugas dengan
1. Terjadi Sentuhan sampah medis dan
1. Kejadian tertusuk 1. Terjadi kontak cairan
petugas dengan cairan tubuh pasien
jarum/instrument rendaman saat
sampah medis dan 2. Kejadian tertusuk tajam yang teringgal pemindahan
cairan tubuh pasien jarum/instrument
tajam

37
Matriks Grading Risiko
sub proses serah laundry berdasarkan dampak dan kemungkinan terhadap risiko kontamninasi
limbah padat medis.

No Kegiatan Probability Besaran Risiko


dampak Dampak
(1 sd 5) (1 sd 5)
1 PENGGELARAN 3 3 9
LINEN KOTOR
2 PENGAMBILAN 3 3 9
SAMPAH
/INSTRUMENT
IKUTAN
3 PEMBERSIHAN 5 5 25
DAN
PEMBILASAN
4 PERENDAMAM DN 5 4 20
DISENFEKSI LINEN
INFEKSIUS

38
Rencana Tindak Lanjut

Penyusunan SPO sub proses pengambilan sampah dan intrumen ikutan


01
pada tahap proses pembersihan linen kotor

Sosialisasi SOP sub proses pengambilan sampah dan intrumen ikutan


02

Penyediaan alat pelindung diri petugas khusus pembersihan kinen


kotor
03

Monitoring Pelaksanaan.
04

39
INDIKATOR KINERJA Pengelolaan Limbah Laundry

Tidak ditemukan indikasi pencemaran tanah dan air saluran/sungai


01
oleh buangan airlimbah

02 Angka kejadian tertusuk limbah tajam pada petugas laundry

03 Tingkat pentaatan metode penanganan limbah laundry

40
KESIMPULAN

Limbah RS/Laundry saat ini menjadi program strategis manajemen RS,


01
terkait dampak B3/toksik yang ditimbulkan

02
Limbah Laundry perlu dikelola dengan metode yang benar sesuai
ketentuan

03
Penanganan limbah launri dilaksanakan melalui 4 pendekatan :
teknologi, administrasi/peraturan dan jalur kesehatan
Tahapan pembersihan dan pembilasan linen bekas dan pengambilan
04
sampah infeksi dan instrument meadji titik risiko kontaminais limbah
yang tertinggi (menjadi prioritas program)

40

Anda mungkin juga menyukai