Anda di halaman 1dari 17

ASIMILASI AKULTURASI

DIFUSI AKOMODASI
ASIMILASI
Asimilasi timbul jika ada dua individu atau
kelompok masyarakat dengan latar budaya
berbeda berinteraksi dengan intensif dalam
jangka waktu lama. Dengan begitu lama-kelamaan,
salah satu budaya individu atau kelompok
masyarakat tersebut akan hilang. Proses
perubahan sosial dengan bentuk asimilasi ini
merupakan usaha untuk mengurangi perbedaan
antargolongan masyarakat guna mencapai suatu
tujuan demi kepentingan bersama.
AKULTURASI
Akulturasi dapat diartikan sebagai sebuah proses
masuknya suatu kebudayaan asing ke dalam
sekelompok masyarakat, hingga unsur kebudayaan
asing itu dapat diterima dan diolah ke dalam
kebudayaan masyarakat tersebut. Cepat atau
lambatnya unsur kebudayaan asing dapat diterima
kelompok masyarakat bergantung kepada cara masuk
dari budaya tersebut. Jika, unsur kebudayaan
tersebut masuk dengan cara pemaksaan, maka
akulturasi akan berjalan cukup lama. Namun, jika
melalui proses yang damai, maka unsur kebudayaan
tersebut relatif lebih cepat diterima.
DIFUSI
Difusi merupakan proses penyebaran berbagai
unsur pembentuk kebudayaan, baik berupa ide,
keyakinan, dan lain sebagainya. Hal ini disebarkan
dari individu ke individu yang lain, atau bahkan
lebih luas dari pada itu.
JENIS-JENIS DIFUSI
Difusi intramasyarakat merupakan difusi unsur
kebudayaan antarindividu atau golongan dalam
masyarakat yang dipengaruhi beberapa faktor
seperti adanya pengakuan bahwa unsur budaya
baru tersebut memiliki banyak kegunaan.
difusi antarmasyarakat ialah difusi unsur
kebudayaan dari satu masyarakat ke
masyarakat yang lain. Difusi antarmasyarakat
terjadi karena adanya kontak sosial
antarmasyarakat hingga timbul pengakuan akan
kegunaan unsur kebudayaan baru tersebut.
AKOMODASI
Akomodasi dapat dipahami sebagai keadaan yang
menunjukkan keseimbangan dalam hubungan sosial
antara individu dengan kelompok-kelompok yang
berkaitan dengan norma atau nilai yang berlaku di
masyarakat.
JENIS-JENIS AKOMODASI
1. Koersi (Coercion)
Bentuk akomodasi yang pertama yaitu koersi, koersi merupakan suatu cara
dalam menyelesaikan pertengkaran dengan cara pemaksaan kehendak
terhadap suatu pihak tertentu yang lebih lemah.
2. Kompromi (Compromise)
Komprosi adalah bentuk akomodasi yang ketika salah satu pihak terlibat
konflik maka akan saling mengurangi tuntutan hingga tercapainya
penyelesaian.
3. Arbitrasi (Arbitration)
Arbitasi adalah bentuk akomodasi yang dilakukan ketika pihak yang sedang
berselisih tidak bisa mencapai kompromi dan membutuhkan pihak ketiga maka
dilakukanlah arbitrasi. 
4. Mediasi (Mediation)
Mediasi adalah bentuk akomodasi yang mirip dengan arbitrasi. Bedanya
mediasi dengan arbitrasi yaitu pihak ketiga pada mediasi bersikap netral
tidak memihak ke pidah manapun. Selain bersikap netral pihak ketiga pada
mediasi tidak berwewenang untuk memberikan keputusan penyelesaian dari
konflik yang terjadi antara kedua belah pihak tersebut.
5. Konsiliasi (Conciliation)
Konsiliasi adalah bentuk akomodasi yang mempunyai tujuan
menyatukan keinginan dari tiap pihak dengan hasil akhir
mendapakan kesepakatan bersama. 
6. Toleransi (Toleration)
Toleransi adalah sikap saling menghormati dan menghari
setiap perbedaan yang ada pada masyarakat.
7. Statemate
Statemate yaitu bentuk akomodasi dimana ketika setiap
pihak sedang berselisih mempunyai kekuatan yang sama atau
seimbang. Sehingga pada akhirnya perselisihan itu berhenti
pada suatu keadaan dimana kedua pihak tersebut tidak
dapat maju ataupun mundur.
8. Ajudikasi
Ajudikasi adalah suatu cara untuk menyelesaikan konflik
ataupun sengketa melalui jalur hukum atau pengadilan.
9. Displacement 
Displacement yaitu bentuk akomodasi yang cara
penyelesaian perselisihannya yaitu dengan cara
mengalihkan perhatian pada objek bersama. Contohnya
seperti adanya perselisihan sengketa Indonesia –
Australia mengenai ZEE (Zona Ekonomi Ekslusif),
konflik sengketa ini berakhir dengan adanya pembagian
eksploitasi dan ekplorasi. Perselisihan ini awalnya
terjadi karena keberadaan sumber daya alam.
10. Konversi (Convertion)
Konversi adalah bentuk akomodasi yang cara
penyelesaian perselisihannya dengan menjadikan salah
satu pihak harus mengalah dan dapat menerima
kemenangan pihak lain.
MATERI KE 2
Bentuk-Bentuk Perubahan
Sosial Budaya
1. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat
a. Perubahan lambat
Disebut juga evolusi. Perubahan tersebut
terjadi karena usaha-usaha masyarakat
dalam menyesuaikan diri dengan keadaan
lingkungan dan kondisi-kondisi baru yang
timbul sejalan dengan pertumbuhan
masyarakat.
Contoh:
perubahan pada struktur masyarakat.
Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
Budaya dan Penyebabnya
b. Perubahan cepat
Disebut juga dengan revolusi, yaitu perubahan sosial mengenai unsur-unsur
kehidupan atau lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif
cepat.
Persyaratan yang mendukung terciptanya revolusi:
1) Ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.
2) Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu
memimpin masyarakat tersebut.
3) Harus bisa memanfaatkan momentum untuk melaksanakan
revolusi.
4) Harus ada tujuan gerakan yang jelas dan dapat ditunjukkan
kepada rakyat.
5) Kemampuan pemimpin dalam menampung, merumuskan, serta
menegaskan rasa tidak puas masyarakat dan keinginan-keinginan
yang diharapkan untuk dijadikan program dan arah gerakan revolusi.
Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
Budaya dan Penyebabnya
2. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
a. Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada
unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa
pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi
masyarakat.
Contoh: perubahan mode rambut/mode pakaian.
b. Perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada
unsur-unsur struktur sosial yang membawa pengaruh
langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat.
Contoh: dampak ledakan penduduk dan dampak
Industrialisasi bagi pola kehidupan masyarakat.
Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
Budaya dan Penyebabnya
3. Perubahan yang Direncanakan dan Perubahan Tidak Direncanakan
a. Perubahan yang direncanakan merupakan perubahan
yang telah diperkirakan atau direncanakan terlebih
dahulu oleh pihak-pihak yang hendak melakukan perubahan di
masyarakat. Pihak-pihak tersebut dinamakan agent of change,
yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat
kepercayaan masyarakat untuk memimpin satu atau lebih
lembaga-lembaga kemasyarakatan yang bertujuan untuk
mengubah suatu sistem sosial.
Contoh:
Perubahan tatanan pemerintahan, misalnya perubahan
tata pemerintahan Orde Baru menjadi tata pemerintahan Orde
Reformasi.
Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
Budaya dan Penyebabnya
b. Perubahan yang tidak direncanakan merupakan
perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan
masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya
akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan.
Contoh: munculnya berbagai peristiwa kerusuhan
menjelang masa peralihan tatanan Orde Lama ke
Orde Baru dan peralihan tatanan Orde Baru ke Orde
Reformasi.
TUGAS
KERJAKAN TUGAS DILKS HALAMAN 10 BAGIAN
TUGAS MANDIRI YA. TULIS DIBUKU KALIAN
DAN KUMPULKAN DI GCR YA JANGAN LUPA
NAMA DAN KELAS KALIAN

Anda mungkin juga menyukai