PENDAHULUAN
Penduduk merupakan salah satu faktor penting dalam perencanaan pembangunan daerah.
Karena penduduk merupakan sumber daya manusia yang partisipasinya sangat diperlukan agar
perencanaan dapat berjalan dengan baik. Penduduk juga merupakan motor penggerak
pembangungan sehingga tidak dapat dilepaskan peranannya dalam pembangunan daerah. Selain
sebagai subjek dalam proses pembangunan, penduduk dapat juga bertindak sebagai objek,
dimana ia akan menjadi target dalam setiap proses pembangunan. Oleh karena itu analisis
kependudukan sangat efesiensi dan efektivitas perencanaan pembangunan agar berhasil
sebagaimana diharapkan.
Dalam analisis kependudukan, banyak faktor yang perlu diperhatikan dan dianalisis
sehingga dapat memberikan informasi akurat dalam rangka menentukan berbagai keputusan
yang akan diambil selama proses perumusan Perencanaan Pembangunan Daerah. Penduduk pada
dasarnya merupakan target utama yang ingin dituju oleh setiap proses pembangunan, yaitu
berupa peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal yang bisa dianalisis dalam hal kependudukan
pada umumnya menyangkut masalah yang berkaitan dengan perubahan keadaan penduduk
seperti kelahiran, kematian, jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, proyeksi jumlah
penduduk dan perkembangan penduduk. Faktor faktor tersebut memiliki peranan penting
sebagai bahan yang perlu diketahui dalam rangka menentukan berbagai keputusan yang
berkaitan dengan proses pembangunan.
Dalam kaitannya dengan proses Perencanaan Pembangunan Daerah, data dan informasi
yang diperoleh melalui konsep analisis demografi sangat diperlukan. Dalam satu sisi, data data
statistik kependudukan perlu diketahui oleh setiap perencanaan pembanguan, kemudian pada sisi
lainnya perencanaan pembangunan harus mampu melakukan analisis dari kondisi penduduk
yang ada, dikaitkan dengan fungsi, peranan dan kontribusi serta pengaruhnya terhadap aspek
aspek lain dalam proses pembangunan yang menyeluruh. Harus diketahui, bagaimana
pengaruhnya terhadap perkembangan ekonomi , sosial, budaya, pembangunan fisik dan
sebagainya.
1
Selain itu hakikat analisis sosial menurut Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2007
adalah suatu upaya yang dilakukan dalam mengembangkan kawasan untuk mencapai
pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam analisis sosial terdapat beberapa bidang pendukungnya, yaitu bidang pendudukan,
kesehatan, ketenagakerjaan, pendapatan, kesejahteraan, dan lainnya. Analisis kependudukan
adalah analisis yang dilakukan untuk memperoleh gambaran potensi, kondisi serta komposisi
penduduk yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan kebijakan penyebaran penduduk
dan untuk memperoleh gambaran situasi dan kondisi objektif dari berbagai perencanaan
pengembangan/pemberdayaan masyarakat. Dari data analisis penduduk kita dapat mengetahui
tingkat kesejahteraan masyarakat. Data itu juga dapat dijadikan sebagai acuan dalam
menentukan kebijakan yang akan diambil untuk peningkatan kesejahteraan rakyat yang
merupakan terminologi dari berbagai kebijakan publik yang diselenggarakan pemerintah.
Menurut PP No. 39 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, menyatakan
bahwa kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial
warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat
melaksanakan fungsi sosialnya.
2
BAB II
DESKRIPSI WILAYAH
Pusat pemerintahan Kecamatan Medan Timur terletak di jalan HM Said No.1 Kelurahan
Gaharu berada di areal tanah seluas 1400 m2 yang memiliki fasilitas 1 (satu) unit gedung kantor,
1 (satu) unit rumah dinas dan 1 (satu) unit aula dengan luas 100 m2. Saat ini Kecamatan Medan
Timur dipimpin seorang camat yang bernama bapak Drs. Parulian Pasaribu, M.Si, yang terpilih
menjadi camat Medan Timur Pada 1 juni 2011.
3
2.2 Kondisi Geografis
Kecamatan Medan Timur merupakan salah satu kawasan inti perkotaan yang masing
masing-masing berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Medan Deli
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Medan Kota
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan
Medan Perjuangan
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Medan Barat
Adapun luas wilayah Kecamatan Medan Timur adalah 7,82 Km2 dengan jarak 1,5 Km
dari kantor walikota Medan. Secara astronomis Kematan Medan Timur terletak 3o3212 LU dan
98o4736 BT. Sedangkan topografi wilayah Kecamatan Medan Timur merupakan wilayah yang
relatif landai dengan ketinggian 25 m diatas permukaan laut.
Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru merupakan wilayah yang terluas di Kecamatan
Medan Timur yaitu dengan luas 1,17 Km2 dengan rincian luas masing-masing kelurahan dapat
dilihat pada tabel berikut :
4
2.3 Peta Kecamatan Medan Timur
5
2.4 Sarana dan Prasarana
Letaknya yang berada di inti kota membuat sarana dan prasarana di Kecamatan Medan
Timur cukup memadai. Hal ini bisa dilihat dari ketersediaan beberapa sarana pendidikan,
kesehatan dan tempat ibadah serta pusat perbelanjaan modern maupun tradisional yang mudah di
temukan.
Beberapa perguruan tinggi yang cukup ternama di Kota Medan yang berada di wilayah
Kecamatan Medan Timur adalah Universitas Nomensen dan Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara (UMSU). Instansi pemerintahan yang berada di Kecamatan Medan Timur
diantaranya Polsek Medan Timur, Kejaksaan Negeri, Dinas Kominfo Propinsi Sumatera Utara
dan Kota Medan.
Adapun jumlah sarana prasarana pendukung di Kecamatan Medan Timur dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
6
Gambar 2.1 Sarana Pendidikan Kecamatan Medan Timur
7
Gambar 2.2 Sarana Ibadah Kecamatan Medan Timur
8
Gambar 2.3 Sarana Kesehatan Kecamatan Medan Timur
9
1 2 3 4
9. Door Smeer :
- Door smeer Mobil 10 15
- Door smeer Motor 18 23
10. Restoran/warung :
- Restoran 5 5
- Warung 218 232
11. Tukang Pangkas 42 51
12. Salon 15 20
13. Video game/play station 2 5
14. Penyewa Kaset 3 5
15 Pabrik 15 17
16. Pergudangan 22 27
Sumber Data Profil Kecamatan Tahun 2012
10
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 HASIL
Dari data pada tebel diatas terlihat pertambahan penduduk Kecamatan Medan Timur
pertahunnya. Selain itu juga dapat dihitung pertumbuhan penduduk Kecamatan Medan Timur
yang menunjukan perkiraan jumlah penduduk pada januari 2015 yaitu sekitar 138.319 jiwa. Dari
jumlah pertumbuhan penduduk tersebut Kecamatan Medan Timur memiliki pertumbuhan
penduduk relatif rendah, hal ini disebabkan besarnya angka migrasi yang keluar dan kelahiran
yang rendah. Jika dilihat dari segi kepadatan penduduk Kecamatan Medan Timur merupakan
kecamatan yang cukup padat, yang memiliki kepadatan penduduk sekitar 17.681 jiwa/ Km2.
11
Sedangkan jika dilihat dari kelurahannya diketahui bahwa kelurahan Pulo Brayan Darat I
memiliki jumlah penduduk yang paling banyak yaitu 20.265 pada tahun 2014 dan tingkat
kepadatan penduduk yang tinggi pula yaitu sekitar 27.020 jiwa/Km2. Sedangkan kelurahan
dengan penduduk paling sedikit yaitu kelurahan Gang Buntu.
12
3.1.2 Jumlah Penduduk Menurut Usia
Jumlah penduduk menurut usia untuk Kecamatan Medan Timur dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
Dari data pada tabel diatas dapat diketahui jumlah usia belum produktif ditambah usia
yang sudah tidak produktif lagi sebanyak 58.556 jiwa dan usia yang produktif sebanyak 79.712
jiwa, sehingga diperoleh angka beban ketergantungan yaitu 73,4 jiwa per 100 usia produktif.
Dengan artian setiap 100 penduduk usia produktif menanggung beban ekonomi terhadap 73,4
orang usia tidak produktif.
13
Jenis pekerjaan di Kecamatan Medan Timur dapat dilihat pada tabel berikut ini :
14
Dengan tingginya tingkat pendidikan di suatu daerah maka tersedianya Sumber Daya
Manusia yang berkualitas. SDM yang berkualitas ini dapat memberikan kontribusi dalam
kemajuan wilayah tersebut, yaitu kemajuan dalam semua aspek kehidupan.
Seperti yang kita ketahui pendidikan adalah faktor penentu keberhasilan pembangunan
manusia di suatu daerah. Selain hal tersebut pembangunan pendidikan juga dilihat dari indikator
proses pendidikan itu sendiri. Dalam hal ini rasio murid terhadap sekolah dan rasio murid
terhadap guru sangat berpengaruh. Dimana rasio murid terhadap sekolah merupakan angka rata-
rata jumlah murid yang mampu ditampung untuk suatu sekolah. Sedangkan rasio murid terhadap
guru merupakan angka rata-rata jumlah murid yang dihadapi oleh stau orang guru. Semakin kecil
jumlah kedua rasio ini maka menunjukan perkembangan yang positif. Dari itu maka jumlah
sekolah dan tenaga pengajar harus dalam keadaan yang relavan dengan jumlah murid yang akan
belajar di suatu sekolah dan yang akan diajar oleh seorang guru.
15
3.1.5 Jumlah Kelahiran Penduduk
Tingkat kelahiran yang tidak terlalu tinggi yaitu 0,29 jiwa/1.000 jiwa. Hal tersebut
sebagai akibat dari program KB yang berjalan dengan baik. Selain itu kesadaran masyarakat
yang meningkat akan pentingnya KB bagi kesehatan ibu dan masa depan anak yang lebih baik.
Dan juga didukung dengan tempat pelayan KB yang memadai. Berikut tempat pelayanan KB
dikecamatan Medan Timur :
1. RSUD Dr Pirngadi
2. Puskemas Glugur Darat I
3. Pustu Bengkel
4. Klinik Mantap
5. Klinik Telkom
6. RS Rosiva
7. RS Pelabuhan
8. Klinik Harimanta
9. RS Imelda
10. Klinik Hanna Kasih
16
3.1.6 Jumlah Kematian Penduduk
Dari data pada tabel diatas jumlah kematian penduduk Kecamatan Medan Timur tahun
2014 labih kecil dari jumlah kelahiran. Namun jumlah nya tidak begitu jauh berbeda antara
kematian dan kelahiran. Adapun angka kematian penduduk kasar kecamatan medan timur dapat
dihitung sekitar 0,27 jiwa per 1.000 jiwa. Angka kematian tersebut terbilang tidak terlalu tinggi,
hal tersebut dikarenakan banyaknya sarana dan fasilitas kesehatan yang memadai yang tersebar
diseluruh kelurahan di kecamatan medan timur. Dari data kelahiran dan kematian maka diketahui
pertumbuhan penduduk Kecamatan Medan Timur bernilai positif walaupun terbilang rendah.
Selain kelahiran dan kematian Migrasi (imigrasi/emigrasi) juga mempengaruhi pertumbuhan
penduduk suatu daerah. Imigrasi wilayah Kecamatan Medan Timur tahun 2014 adalah 217 jiwa
dan emigrasi tahun 2014 sebanyak 168 jiwa.
17
3.2 PEMBAHASAN
Dari hasil data kependudukan yang telah diperoleh diatas maka dapat dihitung beberapa
perhitungan analisis data kependudukan seperti yang akan dijelaskan dibawah ini.
18
3.2.4 Angka Beban Ketergantungan (DR)
Angka beban ketergantungan adalah perbandingan antara penduduk usia tidak produktif
dan penduduk usia produktif. Angka beban ketergantungan dapat dirumuskan sebagai berikut.
Dimana :
B = jumlah kelahiran selama 1 tahun
P = jumlah penduduk pertengahan tahun
K = konstanta ( umumnya 1.000)
19
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kemajuan suatu wilayah ditentukan oleh kerjasama yang baik dalam memanfaatkan
potensi yang ada di wilayah tersebut demi pencapaian kemajuan wilayah dan kesejahteraan
masyarakat. Begitu pula di Kecamatan Medan Timur dibutuhkan kerjasama yang baik pula
antara pemerintah kecamatan dan masyarakat medan timur dalam pemanfaatan potensi yang ada
di medan timur. Dengan latar belakang tingkat pendidikan yang tinggi, pertumbuhan penduduk
yang positif walaupun relatif rendah, tingkat kesehatan yang baik , dan berbagai fasilitas yang
memadai dapat menjadi cikal bakal kemajuan dan pembangunan di Kecamatan Medan Timur.
Selain itu peran serta dan kerja keras pemerintah kecamatan untuk lebih membawa kecamatan
Medan Timur kearah yang lebih baik dari yang sekarang ini terutama infrastruktur di kecamatan
Medan Timur.
4.2 Saran
Pemerintah Kecamatan seharusnya lebih memperhatikan infrastruktur jalan di setiap
kelurahan , hal itu juga demi kelancaran jalur transportasi masyarakat. Selain itu pegawai
kecamatan seharusnya mempermudah para peneliti yang melakukan riset kependudukan, dimana
riset tersebut tidak berjuan politik tertentu. Hasil riset ini juga nantinya dapat menjadi sumber
data dan masukan bagi kenerja pemerintahan kecamatan. Pemerintah KECAMATAN Medan
Timur juga harus memperhatikan distribusi penduduk agar tidak terjadi kepadatan pendduduk
yang tinggi di satu kelurahan, dengan memperhatikan migrasi penduduk disetiap kelurahan dan
melakukan perhitungan kepadatan penduduk ditiap kelurahan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Riyadi dan Bratakusuma, Deddy Supriady. 2003. Perencanaan Pembangunan Daerah ; Strategi
Menggali Potensi Dalam Mewujudkan Otonomi Daerah. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
21