Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

"URGENSI AGAMA DALAM MERAIH KEBAHAGIAAN"

Disusun oleh:

Name : Ashabussunan

Prodi : Pendidikan Bahasa Inggris

NIM :

Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

INSTITUT PENDIDIKAN NUSANTARA GLOBAL

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan bagi
penulis, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat beserta salam tidak lupa kita
haturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa perubahan dan
lembar baru dalam sejarah Islam sehingga kita bisa mengenal hakekat dalam bertuhan.
Makalah ini di susun agar pembaca dan pendengar dapat memperluas ilmu pengetahuan
walaupun dengan keterbatasan waktu ini. Adapun yang akan di bahas pada makalah ini adalah "
Hakekat Manusia Bertuhan".
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan ilmu yang lebih bagi pembaca dan
khususnya bagi penulis. walaupun banyak kekurangan dari makalah ini. Saran dan masukan
sangat penulis harapkan, demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis
DAFTAR ISI

Judul…………………………………………………………………………………

Kata pengantar ………………………………………………………………………

Daftar isi ……………………………………………………………………………..

BAB 1: PENDAHULUAN……………………………………………………………

A. Latar belakang………………………………………………………......

BAB II : PEMBAHASAN………………….......................................................

A. Konsep kebahagiaan menurut tuhan ……………………………………….

B. Cara meraih kebahagiaan ……………………

BAB III: PENUTUP…………………………………………………………………

A. kesimpulan ………………………………………………………………..

B. Saran ………………………………………………………………….....

Daftar pustaka ………………………………………………………………


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebahagiaan adalah keinginan setiap manusia yang ada di bumi. Manusia yang
beragama maupun tidak sama-sama mencari tahu apa arti kebahagiaan yang sebenarnya.
Takluput mereka yang berhasil menemukannya maupun tersesat dijalannya. Banyak
manusiayang mengartikan kebahagiaan adalah kekayaan, kepopuleran, kekuasaan, gaya
hedon, dll.Tapi, mereka malah memasuki jurang kegelapan tanpa menemukan
kebahagiaan yangdiinginkan. Sebagai umat muslim, kita telah diberikan kitab paduan
hidup yaitu Al-Quran.Dimana di dalamnya terdapat arti sebenarnya dari kebahagiaan.
Selain itu juga terdapat cara-cara bagaimana meraih kebahagiaan tersebut.Oleh karena
itu, disamping memenuhi tugas dari mata kuliah agama islam, penulissendiri sekaligus
juga ingin menemukan apa arti dari kebahagiaan di dunia ini serta cara-carameraihnya.B.
Runusan Masalah1. Bagaimana konsep kebahagiaan menurut islam?2. Bagaimana cara
agama meraih kebahagiaan?C. Tujuan Pembahasan Masalah1. Mengetahui konsep
kebahagiaan menurut islam2. Mengetahui cara-cara agama meraih kebahagiaan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Kebahagiaan Menurut Islam

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahagia adalah keadaan atau perasaansenang
dan tentram,bebas dari segala yang menyusahkan. Sedangkan kebahagiaan adalahkesenangan
dan ketenteraman hidup lahir batin. Chaplin mengartikan konsep sebagai satu ideumum atau
pengertian umum, biasanya disusun dengan satu kata, simbol, atau tanda, dan lalusatu ide yang
mengkombinasikan beberapa unsur dari sumber yang berbeda ke dalam satugagasan tunggal.
Jadi, kesimpulannya konsep kebahagiaan yaitu makna kebahagiaan,karakteristik orang yang
bahagia dan cara-cara untuk mendapatkan kebahagiaan.Al-Ghazali berpendapat bahagia adalah
kelezatan yang sejati yaitu bilamana manusiadapat dengan tetap mengingat Allah. Zayd ibn
Thabit berpendapat bahwa kebahagiaan adalah jika petang dan pagi seorang manusia telah
memperoleh aman dari gangguan manusia. YuliaWoro Puspitorini menjelaskan bahwa
kebahagiaan akan datang sebagai suatu pikiran atau perasaan kesenangan dan ketentraman lahir
batin, manusia mengalami ketenangan danmerasa berharga. Ibnu Khaldu, kebahagiaan adalah
tunduk dan patuh mengikuti garis-garisketentuM. Iqbal Dirham dalam bukunya mengatakan
bahwa bahagia dimulai dari ketenanganhati dalam menerima suatu peristiwa dan menunjukkan
sikap yang tenang dalam menyikapiatau memberikan respons terhadap peristiwa tersebut.
Semakin tenang hati manusia makaakan semakin bahagia. Sebaliknya jika hati tidak tenang
maka kehidupan akan runyam dantidak menyenangkan. Bahagia ternyata adalah a good thing in
our mind/ heart (sesuatu yangindah di dalam hati dan pikiran). Berdasarkan pengertian-
pengertian diatas disimpulkan bahwa kebahagiaanmerupakan suatu keadaan pikiran atau
perasaan yang berupa kesenangan dan ketentramanhidup yang dirasakan oleh manusia dalam
menghadapi berbagai hal dalam hidup ditandaidengan ketenangan yang bersifat lahir dan batin
sehingga merasa berharga, baik dari dirinyasendiri maupun orang lain. .

B. . Cara Meraih Kebahagiaan

Mencapai kebahagiaan tidak dilakukan secara tiba-tiba. Jadi, perlu cara agar
manusiadapat meraih kebahagian. Menurut Rahmat, kebahagiaan dapat diraih melalui empat
cara.Pertama, segala sesuatu di dunia hanya sementara. Kedua, ppenderitaan ada karena hasrat
dannafsu harus dipuaskan. Ketiga manusia agar tidak merasakan penderitaan,mereka
harusmenghentikan keinginannya supaya jalan menuju kebahagiaan dan kebebasan
menjaditerbuka. Keempat, kebahagiaan dan kebebasan dapat dicapai dengan iman dan
latihanruhaniah. Al-Ghazali dalam bukunya “Kimia al-Sa’adah” (2001; 2017) menjelaskan
bahwakebahagiaan dapat diraih ketika manusia bisa mengenal diri, mengenal Tuhan,
mengenaldunia, dan mengenal akhirat.Menurut Haidar Bagir, ada tiga bentuk usaha yang dapat
dilakukan manusia untukmeraih kebahagiaan. Pertama, bekerja keras untuk memperjuangkan
dan memenuhi apa sajayang kita inginkan dalam hidup.Namun,pada dasarnya manusia tidak
akan pernah puassehingga cara ini dapat diketahui bahwa manusia tak akan pernah merasa
semua yangdiinginkam dalam hidup akan terpenuhi. Cara ini tidak akan membawa kebahagiaan.
Kedua,mengurangi atau menekan kebutuhan. Dengan berkurangnya kebutuhan, kemungkinan
takterpenuhi kebutuhan menjadi semakin kecil. Namun, karena manifestasi dari sifat
fitrahmanusia untuk mencapai kesempurnaan, betapapun kesempurnaan tak mungkin benar-
benardapat dicapai. Jadi, sebelum benar-benar dapat mendatangkan kebahagiaan, cara ini sudah
bertentangan dengan fitrah manusia. Dengan kata lain, cara ini tidak realistis. Dan semuayang
bertentangan dengan fitrah manusia akan menjadi sumber ketidakbahagiaan. Ketiga,memiliki
sikap batin sedemikian rupa sehingga segala yang terjadi selalu kita syukuri.Membangun suasana
batin yang ditopang dengan sikap sabar dan rasa syukur, akan mampumeredam kondisi yang
berpotensi menimbulkan kegelisahan dalam hidup. Poin ketiga samasekali tidak menihilkan cara
pada poin pertama di atas. Mari bekerja keras, mari kejarkesempurnaan sebatas kemampuan
yang dimiliki. Akan tetapi at any point in time harus bersabar dan bersyukur atas apa saja yang
telah diraih, rela terhadap apa saja yang sudahdiberikan Allah. Manusia kan bahagia bila selalu
berfikir positif dalam keadaan apapun,selalu mencari hikmah dibalik setiap keadaan.

Menurut M. Iqbal Irham dalam bukunya “panduan meraih kebahagiaan menurut Al-Quran”
menyebutkan ada empat cara mendapatkan kebahagiaan:

1. Ridha Firman Allah subhanahu wata’ala:(QS. Al-Maidah: 119) Seorang manusia yang
ridha dan menerima apa yang dipilihkanAllah untuknya, pasti mengetahui bahwa pilihan
Allah adalah sesuatu yang terbaik baginyadalam segala situasi dan kondisi. Keridhaan ini
akan meringankan seluruh beban hidupnya,sehingga manusia akan merasa jauh lebih
tenang dan tenteram.. Kegundahan, kegalauan, dankeletihan yang dirasakan oleh
manusia, sesungguhnya sangat tergantung pada sejauh manatingkat penentangannya
terhadap takdir dan kecenderungannya dalam menghdapi hawanafsu. Siapa yang ridha
pada takdir, pasti akan merasakan ketenangan dan ketentramanataupun sebaliknya.

2. Rendah Hati (Tawadhu’) Rendah hati secara bahasa berasal dari kata Khafidhah yang
berarti memudahkanurusan (orang lain) atau memberikan kemudahan bagi orang lain. Ia
juga bermakna ‘turun’karena turun berarti menuju tempat yang lebih rendah dari
sebelumnya. Perjalanan untuksemakin dekat kepada Allah dan meraih kebahagiaan
dimulai dengan meninggalkan keakuanyang selalu muncul dalam diri. Melepaskan
keakuan (egoisme) berarti melepaskankesombongan yang sudah tertanam pada diri
karena diri merupakan arena permainan darihawa nafsu, perlombaan adu kecongkakan,
dan memanjakan kemauan tanpa mengenal batas.Hal yang melandasi pelepasan sikap
keakuan pada diri adalah mengagungkan Allah sekaligusmnunjukkan hakikat diri kita
yang hina, mengakui segala kesalahan , kelemahan,kekurangan, dan aib

3. Zikir Firman Allah subhanahu wata’ala;(QS. Ar-Ra’d: 28)Berzikir kepada Allah


merupakan kualitas hati dan jiwa yang diperoleh melaluilatihan (riyadhah) dan upaya
sungguh-sungguh (mujahadah) untuk mendekatkan diri(taqarrub) kepada-Nya. Manfaat
pada fisik yang dirasakan oleh pezikir yaitu menyehatkan,menguatkan badan, serta
mencerahkan muka sehingga bagi yang melihatnya akan merasakanketeduhan dan
kesejukan yang indah. Zikir juga akan memunculkan kehebatan dankegagahan, sehingga
sang pezikir tampak berwibawa. Zikir juga akan menjauhkan pelakunyadari gangguan
dan godaan setan serta bala tentaranya sekaligus melemahkan kekuatanmereka. Zikir
akan menjauhkan kesedihan, ketakutan, kecemasan, dan duka

mendatangkan kebahagiaan, suka cita, kegembiraan dan membawa kemudahan dalam


rezeki.Secara ruhani, zikir membawa individu mendekat (taqarrub) kepada Allah,
menyebabkanhadir keridhaan-Nya dalam kehidupan.

4. Berdoa Firman Allah subhanahu wata’ala: (QS. At-Taubah: 103)Doa adalah tali
penghubung antara hamba dan Tuhannya. Dengan doa individu akanmengetahui hakikat
dirinya sebagai seorang yang lemah dan sangat membutuhkan Allahsebagai
penolongnya.. Sebagai media komunikasi, doa memiliki andil yang sangat besar dalam
memberikanketenangan jiwa manusia. Manusia yang tidak melakukannya akan
kehilangan sandaran dan pertolongan yang besar dari yang Maha Agung dalam
menghadapi masalah kehidupan. Doamemiliki pengaruh psikis yang sangat besar
terhadap diri dan jiwa seseorang.Manusia yangsering berdoa dan selalu behubungan
dengan Allah sangat jarang terkena putus asa dan pesimis.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kebahagiaan adalah kesenangan dan ketenteraman hidup lahir batin..Kebahagiaanmerupakan


suatu keadaan pikiran atau perasaan yang berupa kesenangan dan ketentramanhidup yang
dirasakan oleh manusia dalam menghadapi berbagai hal dalam hidup ditandaidengan ketenangan
yang bersifatCara meraih kebahagiaan, kebahagiaan dan kebebasan dapat dicapai dengan iman
danlatihan ruhaniah. kebahagiaan dapat diraih ketika manusia bisa mengenal diri,
mengenalTuhan, mengenal dunia, dan mengenal akhirat. Manusia kan bahagia bila selalu berfikir
positif dalam keadaan apapun, selalu mencari hikmah dibalik setiap keadaan. Ada empat paduan
meraih kebahagiaan; ridha, rendah hati,l dzikir, dan berdoa.

B. SARAN

Kebahagiaan adalah impian semua orang. Orang akan melakulan apapun untukmendapatkan
kebagiaan. Sebagai umat muslim kadang lupa bahwa kita memiliki al-quranyang berisi segala
hal yang kita butuhkan. Selain itu konsep kebagian serta cara meraihnyasudah banyak ulama
yang berpendapat. Dengan memperdalam agama kita, niscaya kita akanmendapat kebahagiaan
yang diidam-idamkan.
DAFTAR PUSTAKA

Sari, Endah Puspita, d.k.k. (2018).

Indikator Kebahagiaan (Al-Sa’adah) dalam Perspektif Alquran dan Hadis.

Volume 23 Nomor 2, PSIKOLOGIKADepartemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa


Indonesia Pusat Bahasa... hal. 114.Hamka, Tasauf Moderen, (Jakarta: Djajamurni, 1961), hal.
25Mohamad Surya, Bina Keluarga, (Semarang: Aneka Ilmu, tt ), hal. 346.Yulia Woro
Puspitorini, Tingkah Laku Proposial dan Kebahagiaan, (Semarang: ProdiPsikologi Unika
Soegijapranata, 2012), hal. 20.M. Iqbal Irham, Panduan Meraih Kebahagiaan Menurut Al-
Qur’an...hal. 8..

Anda mungkin juga menyukai