Anda di halaman 1dari 3

Nama : Afifah Luftiah Tantri

Nim : 0310201044
Kelas : Tadris Biologi-2
Dosen Pengampu : Bapak Roni Afriadi, M.pd
Mata Kuliah : Fisiologi Hewan

ARTIKEL
Kontrol Metabolisme dan Energi
Tujuan :
1. Untuk mengetahui tentang metabolisme.
2. Untuk mengetahui tentang energi.
3. Untuk memahami penyediaan enzim.
4. Untuk menyelesaikan tugas dari dosen.
5. Untuk menambah wawasan bagi para pembaca.

Materi :
1. Metabolisme
Metabolisme merupakan keseluruhan reaksi biokimia yang diperlukan untuk merubah
bahan makanan yang telah diperoleh dari hasil pencernaan untuk dapat digunakan oleh tubuh,
jenis nutrisi yang dicerna dan akan digunakan oleh tubuh terbagi menjadi enam kategori yaitu
karbohidrat, protein, lipid, mineral, vitamin, dan air. Metabolisme mutlak diperlukan untuk
menjaga homeostasis kimiawi tubuh. Energi metabolisme diperlukan untuk mencerna nutrisi,
yang kemudian akan menghasilkan energi yang lebih besar pula dari nutrisi yang dicerna
sehingga dapat digunakan untuk menjalankan proses-proses kehidupan yang vital lainnya.
Secara umum, proses metabolisme energi terbagi menjadi dua kategori yaitu:
• Anabolisme: dimana substansi sederhana dikonversi menjadi substansi kompleks,
dan
• Katabolisme: yang melibatkan reaksi penguraian atau degradasi molekul kompleks
menjadi molekul sederhana yang disertai pelepasan energi.

2. Energi
Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja atau menimbulkan
perubahan dan dapat diukur menurut jumlah kerja yang dilakukan selama terjadi perubahan.
Semua perubahan fisika dan kimia selalu berkaitan erat dengan distribusi energi (terpakai
atau dihasilkan). Sesuai hukum termodinamika, bahwa energi tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan tetapi energi dapat berubah dari satu bentuk kebentuk lainnya. Misalnya energi
kimiawi yang terkandung dalam bahan makanan berupa karbohidrat akan dapat dirubah
menjadi energi spesifik yang digunakan oleh hewan untuk menggerakkan otot-otot tubuhnya
sehingga dapat beraktivitas.
Ada beberapa jenis energi yang sangat erat kaitannya dengan proses fisiologi yaitu: energi
kinetik molekul, energi potensial, dan energi aktivasi.
• Energi kinetik berkaitan dengan pergerakan molekul. Hasil dari pergerakan molekul
biasanya akan menimbulkan panas tubuh bagi hewan karena adanya pergerakan yang
aktif dari molekul-molekul pada kondisi di atas suhu mutlak.
• Energi potensial adalah energi yang berkaitan dengan energi yang terkunci dalam
struktur molekul. Energi tersebut dapat dilepaskan selama reaksi berlangsung dimana
ikatan kimiawi dipecah atau dibentuk kembali.
• Energi aktivasi adalah energi yang diperlukan untuk mengganggu kesetimbangan
gaya atau kekuatan dalam molekul misalnya asam lemak atau glukosa agar terjadi
pemutusan ikatan-ikatan atom antar molekul tersebut dapat terjadi melalui mekanisme
selanjutnya.
• Energi aktivasi erat kaitannya dengan energi kinetik molekul dimana jika energi
kinetik rendah (misalnya molekul berada pada suhu rendah) maka energi aktivasi
akan dibutuhkan dalam jumlah lebih besar sehingga terjadi reaksi-reaksi yang penting
bagi proses biokimia dalam tubuh.

3. Penggunaan Energi dan Kontrol Enzimatis


Secara kimiawi, enzim adalah kompleks molekul protein yang disintesis di dalam sel.
Keberadaan enzim sebagai biokatalisator sangat penting terutama untuk melangsungkan
reaksi-reaksi biokimia metabolisme yang seharusnya berjalan pada temperatur yang lebih
tinggi jika tanpa katalisasi.
Sejumlah besar energi yang dihasilkan dari reaksi katabolisme dalam
tubuh(metabolisme seluler) akan dimanfaatkan oleh tubuh untuk berbagai kepentingan
fisiologis sehingga proses kehidupan dapat terus berlangsung. Energi dari ATP sangat
dibutuhkan sehingga laju produksi ATP juga harus seimbang atau lebih tinggi dari jumlah
yang terus dipakai oleh berbagai sistem fisiologis. Jika tidak terapat kontrol spesifik, maka
berbagai proses penggunaan energi ATP akan berlangsung dengan efisiensi yang rendah dan
berbagai reaksi biokimia dalam tubuh akan berlangsung dengan energi aktivasi yang besar.
Oleh sebab itu, keberadaan enzim sebagai biokatalisator sangat diperlukan sehingga
mengefisienkan pemanfaatan energi yang tersedia dengan tanpa menghambat kelangsungan
proses fisiologis. Bahkan keberadaan enzim justru akan meningkatkan laju aktivitas tersebut
secara sistematis.

Anda mungkin juga menyukai