Anda di halaman 1dari 7

MODUL II - PENGANTAR METABOLISME

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam pelaksanaan Modul –II maka dosen melakukan pembelajaran sebagai berikut :
1. Selama 10 menit pertama dosen memberikan quis kepada mahasiswa dengan
pertanyaan yang ada pada modul satu.
2. Selama 5 menit pertama, dosen menjelaskan tentang sub materi pembelajaran
Metobolisme dalam perspektif Islam
3. Selama 45 menit dosen menjelaskan Sub materi pembelajaran Pengantar
Metabolisme
4. Selama 25 menit dosen dan mahasiswa melakukan diskusi
5. Evaluasi pembelajaran 5 menit
Sesuai dengan yang tercantum di dalam modul (mahasiswa dan dosen) serta
beberapa peraturan tambahan yang telah disepakati.

Dengan metode pembelajaran yang terstruktur, berulang, dan terukur maka diharapkan
mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat FKIK UIN Alauddin Makassar menjadi
mahasiswa yang dapat melakukan proses pembelajaran secara efektif dan efisien.

Poin-poin penting atas jawaban pertanyaan di atas terdapat pada bagian II modul ini

B. Ruang Lingkup Isi

Isi dari modul ini membahas mengenai Pengantar Metabolisme

C. Sasaran Pembelajaran Modul

Peraturan Pembelajaran
1. Mahasiswa memahami tentang persiapan sebelum kuliah tatap muka, tugas baca
dan tugas modul serta kewajiban evaluasi hasil kuliah tatap muka.
2. Setelah proses pembelajaran dosen-mahasiswa yang dipandu dengan modul
masing-masing, maka dosen dapat menggali capaian kompetensi mahasiswa
terkait pencemaran lingkungan yang indikatornya adalah kemampuannya dalam
hal:
a. Mampu menjelaskan Pengertian Metabolisme
b. Mampu menjelaskan Tahapan Metabolisme (Katabolisme dan Anabolisme)
c. Mampu menjelaskan Hal-Hal yang mempengaruhi Metabolisme dan
Gangguan Metabolik
MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Metabolisme

Kata Metabolisme berasal dari bahasa Yunani = Metabolismeos yang


memiliki arti "perubahan". Secara istilah metabolisme merupakan proses kompleks
yang melibatkan berbagai jalur lintasan reaksi kimia. Metabolisms dan jalur
metabolisme ini telah banyak di teliti oleh para ahli sehingga telah banyak
menghasilkan terobosan dan ilmu terkini yang dapat menjelaskan jalur-jalur
metabolisme secara detail. [1]
Metabolisme merupakan seluruh reaksi kimia yang bertujuan
mempertahankan kehidupan yang terjadi di dalam suatu organisme. Terdapat tiga
tujuan utama proses metabolisme, pertama mengonversi bahan bakar atau makanan
untuk dijadikan bahan baku penyusun protein, lipid, asam nukleat dan beberapa jenis
karbohidrat. Kedua mengonversi makanan energi untuk menjalankan proses pada
tingkat seluler, dan ketiga mengeliminasi limbah metabolis.
Metabolisme juga dapat dikatakan sebagai terjadinya semua reaksi kimia
yang pada organisme hidup, termasuk perpindahan zat dan pencernaan dalam dan di
antara sel yang berbeda. Kelompok reaksi yang terjadi pada tingkat sel dikenal
dengan nama metabolisme perantara atau metabolisme intermediet.
Ada beberapa lintasan metabolisme ketika reaksi kimia, terjadi perubahan
pada sebuah senyawa menjadi senyawa lain melalui beberapa proses dengan
difasilitasi enzim yang bersifat spesifik. Kemudian apa perbedaaan metabolisme
dengan proses pencernaan?
Proses pencernaan diartikan sebagai proses yang dilakukan oleh tubuh
ketika memecah serta mengolah makanan menjadi zat gizi, dan hanya terjadi pada
organ pencernaan yang ada di tubuh manusia. Sementara proses terjadinya
metabolisme bisa di berbagai sel dalam tubuh yang dikendalikan oleh protein khusus.
[2]
Secara umum, terdapat empat fungsi metabolisme di dalam sel, yaitu:
a. Menghasilkan energi kimia yang berasal dari energi matahari atau dari
pemecahan zat-zat nutrisi yang diperoleh dari lingkungan luar sel
b. Perubahan zat-zat nutrisi menjadi senyawa yang dibutuhkan sel
c. Pembentukan senyawa-senyawa makromolekul yang berasal dari senyawa-
senyawa mikromolekul di dalam sel
d. Sintesis dan pemecahan biomolekul yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi-
fungsi sel[1]

2. Tahapan/Jalur Metabolisme (Anabolisme dan Katabolisme)


Metabolisme adalah proses dasar yang terjadi pada setiap makhluk hidup.
Manusia, hewan dan tumbuhan mengalami proses yang sama agar berfungsi normal
dalam kehidupan sehari-hari. Metabolisme, hanya dapat berlangsung jika ada: 1)
materi atau zat yang bereaksi, 2) energi, 3) ATP dan 4) enzim.
Pada tubuh manusia, metabolisme bekerja melalui dua proses, yaitu
katabolisme dan anabolisme dan prosesnya berlangsung secara bersamaan. Berikut
penjelasannya:
a. Anabolisme, disebut juga dengan reaksi penyusunan, adalah tahap pembakaran
energi. Dikatakan demikian, karena energi yang ada akan digunakan untuk
perbaikan jaringan tubuh yang rusak sehingga terbentuk yang baru sekaligus
menghasilkan berbagai hormon. Jika mengonsumsi lebih banyak kalori dari
makanan maupun minuman, maka secara otomatis tubuh juga akan menyimpan
lebih banyak energi yang dihasilkan sebagai jaringan lemak.

Tahapan Anabolisme:
1) Produksi prekursor seperti asam amino, monosa- karida, dan nukleotida
2) Pengaktivasian senyawa-senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif
menggunakan energi dari ATP
3) Penggabungan prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein,
polisakarida, lemak, dan asam nukleat

Contoh hasil anabolisme:


1) glikogen, lemak, dan protein
2) molekul protein, protein-karbohidrat, dan protein lipid

Gambar 2 Jalur Anabolisme


Sumber: https://assets.e-ujian.id/website/11677/1692957886-anabolisme.jpg

b. Katabolisme, disebut juga dengan reaksi pemecahan, adalah proses pembakaran


kalori dari makanan beserta pengolahan dan pemecahan nutrisinya yang
digunakan oleh tubuh sebagai energi. Metabolisme akan mengubah zat-zat dalam
makanan dan minuman yang masuk ke tubuh. Contohnya seperti asam amino
yang sebelumnya adalah kandungan protein, karbohidrat menjadi glukosa, dan
lemak menjadi asam lemak. Selanjutnya zat-zat tersebut diserap ke dalam darah
dan didistribusikan ke sel-sel tubuh untuk digunakan ketika tubuh memerlukan
sumber energi.

Fungsi reaksi katabolisme : untuk menyediakan energi dan komponen yang


dibutuhkan oleh reaksi anabolisme. Contoh: Respirasi atau fermentasi.

Tahapan Katabolisme
1) Molekul organik besar seperti protein, polisakarida, atau lemak dicerna
menjadi molekul yang lebih kecil
2) Molekul-molekul yang lebih kecil diubah menjadi molekul yang lebih
kecil, biasanya asetil koenzim A (Asetil KoA), yang melepaskan energi
3) Kelompok asetil pada KoA dioksidasi menjadi air dan karbon dioksida
pada siklus asam sitrat dan rantai transpor elektron, dan melepaskan
energi yang disimpan dengan cara mereduksi koenzim (NAD+) menjadi
NADH

Gambar 1 Jalur Katabolisme


Sumber: https://assets.e-ujian.id/website/11677/1692955387-katabolisme.jpg

Gambar 3 Perbedaan Anabolisme dan Katabolisme


Sumber: https://kocostar.id/wp-content/uploads/2022/11/bagan-beda-
katabolisme-dan-anabolisme-aerobik-anaerobik-kemositesis-fotositesis-materi-
metabolisme-sel-biologi-kelas-12.png

Rangkaian peristiwa dalam jalur metabolisme tidak hanya melibatkan untaian


reaksi kimia atau proses transpor zat-zat kimia, namun juga membutuhkan
seperangkat molekul untuk memicu ataupun menghambat terjadinya reaksi kimia
serta proses-proses lainnya. terdapat dua perangkat penting untuk proses metabolisme
yaitu, enzim dan hormon.
3. Hal-Hal yang mempengaruhi metabolisme tubuh dan Gangguan Metabolik
Setiap orang umumnya berbeda-beda dalam menghasilkan energi melalui
tingkat metabolisme atau banyaknya kalori yang dibakar oleh tubuh. Berikut ini
adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi tingkat metabolisme:
a. Suhu Tubuh: Secara alami, metabolisme akan meningkat ketika suhu tubuh
menurun (hipotermia) atau ketika tubuh kedinginan. Hal itu terjadi agar suhu
tubuh meningkat dan menjadi normal, maka organ di dalam tubuh juga dapat
berfungsi dengan baik.
b. Stimulan: Stimulan seperti kafein yang terkandung di dalam minuman dan obat-
obatan yang mengandung stimulan seperti metilfenidat atau amfetamin juga dapat
meningkatkan metabolisme tubuh.
c. Hormon: Di dalam tubuh, terdapat hormon tiroid yang bertugas mengatur
metabolisme tubuh. Oleh karena itu, hormon tiroid dapat menurunkan atau
meningkatkan metabolisme tubuh jika mengalami gangguan.
d. Kehamilan: Metabolisme pada tubuh wanita yang hamil akan meningkat dan
berguna untuk menunjang proses perkembangan dan pertumbuhan organ-organ
dan jaringan dalam tubuh janin. Ini terjadi pada usia 15 minggu kehamilan hingga
trimester ketiga, biasanya proses metabolisme mulai meningkat.
e. Komsumsi Makanan dan Minuman: Jika kurang dalam mengonsumsi makanan
maupun minuman, hal tersebut dapat memperlambat proses metabolisme tubuh.
Sebaliknya, metabolisme tubuh dapat meningkat jika terlalu banyak makan atau
minum, terlebih jika makanan atau minuman yang dikonsumsi mengandung
terlalu banyak kalori dan nutrisi (contohnya protein) serta antioksidan seperti
polifenol.
f. Ukuran dan Komposisi tubuh: Badan yang lebih besar serta lebih berotot mampu
membakar lebih banyak energi daripada ukuran badan yang lebih kecil, bahkan
ketika tidak melakukan kegiatan apapun atau sedang beristirahat. Hal ini terjadi
karena jaringan otot lebih aktif dalam proses terjadinya metabolisme tubuh
dibandingkan jaringan lemak.
g. Jenis Kelamin: Tubuh wanita lebih sedikit membakar energi dibandingkan
dengan tubuh pria. Hal ini karena pria kerap memiliki lebih banyak jaringan otot
dan lebih sedikit lemak tubuh jika dibandingkan wanita.
h. Usia: Seiring bertambahnya usia, jumlah lemak semakin meningkat tetapi
sebaliknya dengan jumlah otot yang cenderung menurun. Hal tersebut bisa
memperlambat pembakaran kalori atau proses metabolisme untuk menghasilkan
energi.
i. Genetik: Faktor selanjutnya, yaitu berasal dari genetik atau keturunan yang dapat
memengaruhi ukuran juga pertumbuhan jaringan otot. Hal ini bisa memengaruhi
metabolisme tubuh seseorang atau pembakaran energi pada kemudian hari.
j. Tingkat Aktivitas: Banyak melakukan aktivitas fisik seperti olahraga dapat
membuat tubuh membakar lebih banyak energi, terutama jika rutin berolahraga.

Gangguan metabolik akan menyebabkan tubuh memiliki terlalu sedikit atau


terlalu banyak zat penting untuk tetap sehat, ini terjadi karena kegagalan dalam proses
metabolisme. Akibatnya beberapa penyakit dapat timbul jika beberapa zat penting
tersebut jumlahnya kurang atau lebih. Tubuh manusia harus memiliki beberapa jenis
protein dan juga asam amino yang digunakan supaya memaksimalkan fungsinya.
Jika tidak terpenuhi hal tersebut bisa menyebabkan gangguan yang membuat
kesulitan untuk beraktivitas, gangguan tersebut terjadi dalam bermacam bentuk.
Contohnya seperti vitamin atau enzim yang menghambat reaksi kimia penting pada
tubuh akibat menghilang, reaksi kimia abnormal yang dapat menghambat proses
metabolisme tubuh, kekurangan gizi, sampai munculnya penyakit pada organ dalam
yang berhubungan dengan metabolisme (pankreas, hati, kelenjar endokrin, dll).
Banyak kemungkinan kelainan terjadi yang disebabkan oleh gangguan
metabolik, maka dari itu banyak jenis penyakit yang dapat timbul. Banyak sekali
gangguan yang berhubungan dengan proses metabolisme telah diidentifikasi dan terus
ditemukan. Beberapa jenis penyakit yang bisa terjadi adalah sebagai berikut:
a. Penyakit Tiroid
Kelenjar tiroid adalah organ kecil yang terletak di bagian leher bawah
berbentuk seperti kupu-kupu. Berfungsi untuk memproduksi hormon tiroksin yang
akan mendukung proses metabolisme untuk menjaga fungsi berbagai fungsi vital
tubuh, terutama jantung, otak, otot dan kulit. Penyakit tiroid terjadi ketika kerja
kelenjar tiroid terganggu, bisa terjadi karena kelenjar tiroid menjadi kurang aktif
(hipotiroid) atau terlalu aktif (hipertiroid).
Gejala jika terjadi hipertiroid bisa dilihat ketika jantung berdebar, mata
menonjol, penurunan berat badan, pembengkakan kelenjar leher atau gondok dan
terjadi peningkatan tekanan darah. Sementara gejala terjadinya hipotiroidisme adalah
detak jantung pelan, terjadi sembelit, penambahan berat badan dan tubuh yang mudah
lelah dan lemas.
b. Diabetes
Diabetes terjadi karena terdapat gangguan ketika proses metabolisme butuh
saat menghasilkan hormone insulin. Hal ini berakibat kurangnya hormone insulin
pada tubuh sehingga terjadi peningkatan kadar gula yang berlebihan atau tidak
normal. Produksi jumlah hormone insulin yang tidak cukup pada pankreas akan
memunculkan diabetes tipe 1. Diabetes tipe 2 terjadi karena hormone insulin tidak
dapat direspon dengan baik oleh tubuh.
Ini dikenal sebagai resistensi insulin. Seiring berkembangnya kondisi tersebut,
penyakit ini juga bisa menyebabkan kebutaan dan penyakit jantung, masalah
pembuluh darah, masalah pada ginjal, dan nyeri yang disebabkan oleh kerusakan
saraf.
c. Kelainan Lainnya
Kelainan Metabolisme Bawaan. Salah satu penyakit yang bisa terjadi karena
gangguan metabolik adalah kelainan dalam penyimpanan lisosom. Bagian ini adalah
tempat yang digunakan untuk memecah produk limbah yang berasal dari
metabolisme. Gangguan metabolisme akan terjadi bila terdapat penumpukan zat
beracun yang disebabkan oleh kurangnya enzim lisosom.
Galaktosemia terjadi karena adanya kerusakan untuk memecah galaktosa, hal
itu bisa menimbulkan penyakit kuning, pembesaran hati atau muntah. Contoh
umumnya terjadi pada bayi yang baru lahir setelah mengonsumsi ASI atau susu
formula.

III. SUMBER KEPUSTAKAAN


[1]D. Syahrizal, N. A. Puspita, and Masrisa, Metabolisme dan Bioenergetika, Aceh.
Syiah Kuala Press, 2020.
[2]Nandy, “Mengenal Proses Metabolisme Pada Tubuh Manusia,” 2024.
https://www.gramedia.com/literasi/proses-metabolisme-tubuh-manusia/ (accessed
Mar. 09, 2024).
IV. TUGAS MODUL
1. Cari 5 jurnal penelitian lima tahun terakhir yang berhubungan dengan tahap
Metabolisme (Anabolisme dan Katabolisme)
2. Review Jurnal
3. Quis:

V. INDIKATOR PENILAIAN

Evaluasi Pembelajaran per modul (EPm)

Komponen Nilai Rata- Perhitungan


No Bobot (%) Skor (Xn)
Penilaian Rata Nilai
Tugas dan Karya
1 a 35 A X 35/100
Mandiri
2 Kuis b 35 B X 35 /100
Kehadiran dan
3 c 30 C X 30/100
Keaktivan di Kelas
Jumlah EPm (a/b/c/d/dst)

Materi modul- ini diharapkan dapat dipahami oleh mahasiswa dan mampu
memenuhi indikator kompetensi dalam hal-hal sebagai berikut :
a. Mampu menjelaskan Pengertian Metabolisme
b. Mampu menjelaskan Jalur Metabolisme (Anabolisme dan Katabolisme)
c. Mampu menjelaskan Hal-Hal yang mempengaruhi Metabolisme dan Gangguan
Metabolik

VI. PENUTUP
Modul ini diharapkan pula dapat menjadi pedoman pembelajaran sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan efisien dan efektif dalam mencapai sasaran pembelajaran
melalui peran aktif yang terintegrasi dari semua pihak terkait.

Anda mungkin juga menyukai