Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN

1) Musci (Lumut Daun)


Lumut sejati atau disebut juga Lumut daun atau Bryophyta juga nama lain yaitu

Musci adalah anggota tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berspora yang
termasuk dalam supervidi tumbuhan lumut atau Bryophyta. Lumut ini disebut sebagai
lumut sejati, karena bentuk tubuhnya seperti tumbuhan kecil yang memiliki bagian
akar (rizoid), batang dan daun. Lumut ini merupakan kelompok lumut terbanyak
dibandingkan lumut lainnya, yaitu sekitar 10.000 spesies. Kurang lebih terdapat
12.000 jenis lumut daun yang ada dialam ini. Lumut daun merupakan tumbuhan kecil
yang mempunyai batang semu dan tumbuhannya tegak. Lumut ini tidak melekat pada
substratnya, tetapi mempunyai rizoid yang melekat pada tempat tumbuhnya. Bentuk
daunnya berupa lembaran yang tersusun spiral. Contoh spesies lumut daun yang
terkenal adalah lumut gambut atau Sphagnum sp. Menutup paling tidak 30%
permukaan daratan dibumi, dengan kerapatan tertinggi terdapat dikutub utara.
Gambut pada lapisan tanah gambut yang tebal dapat mengikat senyawa karbon
organic dan mekanisme ini sangat penting untuk menstabilkan konsentrasi
karbondioksida di atmosfer bumi, sehingga mengurangi dampak efek rumah kaca.

3
Tumbuhan ini mempunyai thalus seperti daun yang kecil-kecil sehingga sering
disebut lumut daun. Daunnya terdiri atas beberapa lapisan sel yang pada lapisan
atasnya mengandung banyak klorifil dan tersusun menurut panjang daun serta
merupakan jaringan asimilasi. Pogonatum sp. Ini termasuk dalam bangsa Bryales dan
termasuk dalam Subordo Nematodanteae berdasarkan sifar gigi-gigi peristomnya, dan
termasuk ke dalam Politrichaceae karena memiliki banyak rambut, mungkin
maksudnya kaliptranya banyak ditutupi rambut.
Disebut lumut daun karena pada jenis lumut ini telah ditemukan daun meskipun
ukurannya masih kecil. Lumut daun merupakan jenis lumut yang banyak dijumpai
sehingga paling dikenal. Contoh-contoh spesiesnya adalah Polytrichum juniperinum,
Furaria, Pogonatum cirratum, dan Sphagnum.
Ciri-ciri Karakteristik/ Sifat Umum Lumut Daun :
o Gametofit tumbuh tegak dan merayap
o Berkembang dari Protonema
o Mempunyai daun, batang dan rhizoid multiseluler
o Daun hanya terdiri dari satu sel dengan rusuk tengah, tersusun spiral atau
melingkari batang
o Arkegonium membentuk kalipra yang menempel diatas kapsul
o Kapsul bagian bawah fotosintesis dan mempunyai stomata
o Kapsul mempunyai kolumela, pecah dengan gigi-gigi peristom, tidak dijumpai
adanya elater
o Tangkai (seta) bertambah panjang secara perlahan selama perkembangan
kapsul. Kuat dan biasanya berwarna
o Tumbuhnya masih berupa talus
o Warna hijau, mempunyai klorofil a dan b tetapi tidak ada variasi dalam bentuk
plastidanya
o Lumut yang masig primitif tubuhnya berupa lembaran yang merayap, tetapi
untuk yang lebih maju, talusnya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi
o Daun-daun (filod) terdiri atas satu lapisan sel dan mempunyai rusuk tengah
o Dibagian tengah terutama dekat rusuk tengah daun selalu terdiri atas lebih dari
satu lapis sel, tetapi belum ada daging daun (mesofil)

4
o Terdapat pembagian pekerjaan dalam talusnya, ada seperti jaringan asimilasi
dan jaringan penyimpanan cadangan makanan
o Mempunyai liang udara yang berfungsi seperti stoma
o Dinding sel terdiri atas selulosa
o Alat kelamin terdiri atas anteridium (jantan) dan arkegonium (betina)
o Arkegonium berbentuk botol, bagian yang lebar disebut perut dan yang sempit
disebut leher, mempunyai dinding sel yang terdiri dari selapis sel Anteridium
berbentuk bulat atau seperti gada, mempunyai dinding sel yang terdiri dari
selapis sel steril, didalamnya terdapat spermatozoid sel telur yang telah
dibuahi akan membentuk embrio lalu tumbuh menjadi suatu badan kecil yang
akan menghasilkan spora yaitu sporogonium yang tetap menempel pada
induknya.

CONTOH : Rhizogonium, Rhodobryum, Leucobryum, Hypopterygium,


Pogonatum, Spagnum

Peranan/ Manfaat Lumut Daun (Musci)

Secara umum lumt daun memiliki peranan sebagai berikut :

a. Dalam ekosistem yang masih alami, lumut merupakan tumbuhan perintis


karena dapat melapukan bantuan sehingga dapat ditempati oleh tumbuhan
lain
b. Lumut dapat menyerap air yang berlebihan, sehingga dapat mencegah
terjadinya banjir (karena sifat selnya yang menyerupai spons)
c. Lumut jenis marchantia polymorpha dapat sebagai obat radang hati
d. Lumut sphagum dapat dijadikan sebagai bahan pengganti kapas dalam
industri tekstil
e. Sebagai media tanam banih tumbuhan bahan bakar
f. Sebagai pupuk penyubur tanah
g. Produsen
h. Mencegah erosi
i. Sebagai penyedia oksigen
j. Sebagai ornamen tata ruang
5

2) Hepaticae (Lumut Hati)

Lumut hati atau Hepaticae dapat bereproduksi secara seksual dengan peleburan
gamet jantan dan betina, secara aseksual dengan pesan gemmae. Lumut hati tubunya
terbagi menjadi dua lobus, sehingga tampak seperti lobus pada hati. lumut hati
mencakup sekitar 6.500 spesies. Bentuk gametofit pada lumut tersusun dari struktur
yang membentuk hati pipih yang disebut dengan talus yang tidak terdiferensiasi
menjadi akar, batang dan daun. Dalam sporangium tumbuhan lumut hati terdapat
elatera (sel yang berbentuk gulungan) yang akan melepaskan saat kapsul terbuka dan
membantu memancarkan spora. Contohnya adalah Marchantia polymorpha.
Morfologi bervariasi. Ada 2 tipe lumut hati yaitu lumut hati bertalus (lumut hati)
dan lumut hati berdaun (lumut hati berdaun). Lumut hati melekat pada substrat
dengan rhizoid uniselluler (Hasan dan Ariyanti, 2004). Pada kebanyakan lumut
thalloid selain rhizoid juga dijumpai sisik-sisik. Sporofit pada kelompok lumut ini
hidupnya hanya sebentar, lunak dan tidak berklorofil. Spora yang telah masak
dikeluarkan dari kapsul dengan cara kapsul pecah menjadi 4 bagian memanjang atau
lebih (Gradstein, 2003).
6

Ciri-ciri Lumut Hati adalah sebagai berikut:


o Tubuhnya masih berupa talus dan mempunyai rhizoid.
o Gametofit berbentuk anteredium dan arkegonium yang berbentuk seperti
payung.
o Tidak memiliki jaringan meristematik sehingga sporofitnya terbatas.
o Berkembang secara generatif dengan oogami, dan secara vegetatif dengan
fragmentasi, tunas dan kuncup eram (gemma atau struktur seperti mangkok
dipermukaan gametofit).
o Lumut hati sering ditemui ditanah yang lembab, seperti hutan hujan tropis.
3) Anthocerotaceae (Lumut Tanduk)
Karakteristik Lumut Tanduk :

a. Tubuhnya mirip lumut hati, tetapi berbeda pada sporofitnya.


b. Bentuk tubuh lumut tanduk berupa lembaran yang ujungnya bercabang-cabang
menyerupai tanduk, sehingga disebut lumut tanduk
c. Gametofit berupa talus yang sederhana, yaitu berbentuk cakram dengan tepi
bertoreh, dosiventral, tidak ada rusuk tengah dan tidak ada percabangan
menggarpu, tumbuh melekat pada tanah dengan perantara rizoid.
d. Gametofitnya berupa talus yang lebar dan tipis dengan tepi yang berlekuk.
e. Rizoid berada pada bagian ventral.

f. Pangkal sporofit dibentuk dengan selubung dari jaringan gametofit.


g. Berdasarkan analisis asam nukleat, ternyata lumut ini masih berkerabat paling
dekat dengan tanaman berpembuluh dibanding kelas lain pada tumbuhan lumut.
h. Struktur anatomi talus (gametofit) homogen, tiap sel mengandung satu kloroplas
dengan satu pirenoid yang besar.
i. Pada sisi ventral dari talus terdapat stoma dengan dua sel penutup yang berbentuk
ginjal.
j. Sporogonium terdiri dari kaki dan kapsul (tanpa seta). (Tjitrosoepomo, 2011: 187)

Disebut lumut tanduk karena morfologi sporofitnya mirip seperti tanduk hewan.
Masing-masing mempunyai kloroplas tunggal berukuran besar, lebih besar dari
kebanyakan tumbuhan lumut. Contohnya adalah Anthoceros leavis.
Ciri-ciri Lumut Tanduk adalah:
o Tubuhnya mirip lumut hati namun sporofitnya membentuk kapsul yang
memanjang (seperti tanduk).
o Gametofitnya berupa talus yang lebar dan tipis dengan tepi berlekuk.
o Rhizoid berada pada bagian perut
o Berhabitat didaerah yang mempunyai kelembagaan yang tinggi

Peranan lumut tanduk :

a. Digunakan oleh ilmuwan sbg model dlm experimen biologi tumbuhan.


b. Lumut mampu merombak struktur batu menjadi tanah.
c. Lumut berperan dalam menjaga ketersediaan air dan mencegah banjir dalam
ekosistem hutan.
d. Lumut dapat digunakan sebagai bahan bakar atau atap rumah.
e. Lumut dapat digunakan untuk menjaga tanah dari erosi dan kekeringan pada
musim kemarau.
8

A. DAUR HIDUP TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)

Lumut mengalami siklus hidup diplobiontik dengan pergantian menciptakan


heteromorfik. Kelompok tumbuhan ini menunjukkan pergiliran menciptakan gametofit
dan sporofit yang secara morfologi berbeda. Generasi yang dominan adalah gametofit,
sementara sporofitnya permanen melekat dan tergantung pada gametofit. Generasi
sporofit selama hidupnya mendapat makanan dari gametofit seperti pada Gambar.
Pada siklus hidup tumbuhan lumut, sporofit menghasilkan spora yang akan
berkecambah menjadi protonema. Selanjutnya dari protonema akan muncul gametofit.
Generasi gametofit mempunyai satu set kromosom (haploid) dan menghasilkan organ sex
(gametangium) yang disebut archegonium (betina) yang menghasilkan sel telur dan
antheredium (jantan) yang menghasilkan sperma berflagella (antherezoid dan
spermatozoid). Gametangium biasanya dilindungi oleh daun-daun khusus yang disebut
bract (daun pelindung) atau oleh struktur pelindung lainnya. Gametangium jantan
(antheredium) berbentuk bulat atau seperti gada, sedangkan gametogonium betinanya
(arkegonium) berbentuk seperti botol dengan bagian lebar disebut perut dan bagian yang
sempit disebut leher. Gametangia jantan dan betina dapat dihasilkan pada tanaman yang
sama (monoceous) atau pada tanaman berbeda (dioceous). Fertilisasi sel telur oleh
antherezoid menghasilkan zigot dengan dua set kromosom (diploid). Zigot merupakan
awal generasi sporofit.

Selanjutnya pembelahan zigot membentuk sporofit dewasa yang terdiri dari kaki
sebagai pelekat pada gametofit, seta atau tangkai dan kapsul (sporangium) di bagian
ujungnya. Kapsul merupakan tempat yang dihasilkannya melalui meiosis. Setelah spora
masak dan dibebaskan dari kapsul berarti satu siklus hidup telah lengkap.

B. REPRODUKSI TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)


Reproduksi lumut bergantian antara seksual dengan aseksualnya. Reproduksi
aseksualnya dengan spora haploid yang di bentuk dalam sporofit, sedangkan dalam
seksualnya dengan membentuk gamet-gamet, baik gamet jantan maupun betina yang
dibentuk dalam gametofit. Ada 2 macam gametangium, yaitu sebagai berikut:
1) Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan bagian
lebar yang disebut perut, bagian yang sempit disebut leher. Keduanya mempunyai
dinding yang tersusun atas selapis sel. Diatas perut terdapat saluran leher dan satu
induk yang besar, sel ini akan megalami pembelahan dan menghasilkan sel telur.
2) Anteredium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding
anteredium terdiri dari selapis sel yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah sel
induk spermatozoid. Sel induk ini membelah secara miosis dan menghasilkan
spermatozoid yang bentuknya seperti spiral pendek, sebagian besar terdiri dari inti
dan bagian dalam terdapat dua bulu cambuk.

Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian melalui suatu


pergiliran keturunan yang disebut metagenesis. Jika anteredium dan arkegium terdapat
dalam satu individu mata tumbuhan lumut tersebut berumah satu (monoesis). Sedangkan
jika dalam individu hanya terdapat anteredium atau arkrgonium saja maka tumbuhan
tersebut berumah dua (diesis).
10

Pada siklus hidup tumbuhan lumut, sprofit menghasilkan spora yang akan
berkecambah menjadi protomena. Selanjutnya dari protomena akan muncul gametofit.
Generasi gametofit mempunyai satu set kromosom (haploid) yang menghasilkan organ
kelamin (gametangium) yang disebut archegonium (betina) yang menghasilkan sel telur
dan antheredium (jantan) yang menghasilkan sperma berflagella (antherezoid dan
spermatozoid).Gametangium biasanya dilindungi oleh daun-daun khusus yang disebut
bract (daun pelindung) atau oleh struktur pelindung lainnya. Gametangium jantan
(antheredium) berbentuk bulat atau seperti gada, sedangkan gametogonium betinanya
(arkegonium) berbentuk seperti botol dengan bagian lebar disebut perut dan bagian yang
sempit disebut leher. Gametangia jantan dan betina dapat dihasilkan pada tanaman yang
sama (monoceous) atau pada tanaman berbeda (dioceous).

Fertilisasi sel telur oleh antherezoid menghasilkan zigot dengan dua set kromosom
(diploid). Zigot merupakan awal generasi sporofit. Selanjutnya pembelahan zigot
membentuk sporofit dewasa yang terdiri dari kaki sebagai pelekat pada gametofit, seta
atau tangkai dan kapsul (sporangium) di bagian ujungnya. Kapsul merupakan tempat
yang dihasilkannya melalui meiosis. Setelah spora masak dan dibebaskan dari kapsul
berarti satu siklus hidup telah lengkap.
11

C. SIKLUS METAGENESIS TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)


Spora yang jatuh ditempat lembab akan tumbuh menjadi protonema. Protonema
kemudian tumbuh menjadi tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut menghasilkan anteredium
dan arkegonium. Anteredium menghasilkan spermatozoid (sel kelamin jantan), sedangkan
arkegonium menghasilkan ovum (sel kelamin betina) ,. Spermatozoid kemudian
membuahi sel telur dan menghasilkan zigot. Zigot hasil pembuahan akan tumbuh menjadi
sporangium. Sporangium menghasilkan spora. Spora terkumpul pada kotak spora
(sporangium). Apabila kotak spora pecah, maka spora akan bertebaran. Jika spora jatuh
pada tempat yang lembab maka akan terjadi siklus berikut:

D. MANFAAT TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)


Tumbuhan lumut jenis tertentu dapat dimanfaatkan untuk dekorasi ruangan (ornamen
tata ruang). jenis lumut lainnya dapat dijadikan bahan obat, sedangkan manfaat tumbuhan
lumut yang hidup di hutan dapat menyerap udara di musim kemarau dan membantu
menahan erosi sehingga dapat mencegah banjir. Selain manfaat tadi, tumbuhan lumut
juga dapat dijadikan indikator biologi untuk melihat kerusakan lingkungan di sekitarnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di negera China, lebih terbukti dari 40 jenis lumut
telah digunakan masyarakat China sebagai bahan obat-obatan seperti hasil perawatan-
gatal dan penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri dan jamur.

12

Berikut adalah beberapa manfaat tumbuhan lumut bagi manusia:


1) Dapat dimanfaatkan sebagai tanaman ijuk.
2) Dapat mencegah terjadinya erosi dan banjir.
3) Menyediakan cadangan udara karena dapat meyerap udara di musim kemarau.
4) Lumut jenis tertentu dapat dijadikan sebagai obat seperti obat hati, penyakit mata,
dan kulit.
5) Dapat dijadikan antibakteri, antikanker, dan antiseptik.
6) Dapat membantu menghilangkan racun akibat gigitan ular.
7) Dapat dijadikan sebagai obat luka bakar.
8) Sebagai obat untuk merangsang pertumbuhan rambut.

Sebagai tumbuhan tingkat rendah, lumut memiliki fungsi yang tidak kalah penting
tumbuhan lain. Beberapa jenis Bryophyta berfungsi sebagai tumbuhan perintis, juga
bermanfaat untuk pengobatan dan bernilai estetis sebagai tanaman hias. Beberapa jenis
lumut memiliki manfaat dalam dunia kesehatan. Untuk mengenal manfaat tumbuhan
lumut lebih jauh dapat dilihat dari potensi yang dikandungnya, di antaranya ekstrak lumut
dapat digunakan sebagai antikanker, antibakteri, antifungi, antifidan (tidak dimakan oleh
serangga), perawatan darah tinggi, epilepsi, sebagai antiseptik, penyakit kulit, luka bakar,
luka sayatan, perawatan penyakit jantung, menumbuhkan rambut, menghilangkan racun
akibat gigitan ular, sebagai pendegradasi logam berat yang terkandung dalam tanah
pertanian. Tumbuhan lumut yang sudah dikenal manfaatnya sebagai obat-obatan terbagi
atas dua golongan yaitu lumut hati dan lumut daun. Beberapa tumbuhan lumut tersebut
antara lain:

1) Marchantia polymorpha dikenal juga dengan lumut hati, jenis tersebut dapat
digunakan sebagai obat hepatitis, menghilangkan racun akibat gigitan ular.
2) Conocephalum conicum, juga termasuk lumut hati, berfungsi sebagai antibakteri,
antifungi, menyembuhkan luka bakar dan luka luar.
3) Frullania tamarisci, merupakan lumut hati yang dapat digunakan sebagai obat
antiseptik.
4) Fissidens japonicum, merupakan lumut daun, dapat digunakan untuk membantu
pertumbuhan rambut.

13

5) Rhodobryum giganteum, merupakan jenis lumut daun yang dapat merawat


tekanan darah tinggi dan sebagai sedatif atau obat bius.
6) Cratoneuron filicinum, termasuk lumut daun yang mengandung senyawa untuk
mengobati penyakit jantung.
7) Haplocladium catillatum, merupakan lumut daun, yang berguna untuk merawat
perawatan pneumonia.

Anda mungkin juga menyukai