Anda di halaman 1dari 18

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari – hari, kita sering menggunakan berbagai bahan

kimia. Sebagian besar dari masyarakat tidak menyadari akan bahaya dari bahan –

bahan kimia tersebut, bahan kimia yang banyak digunakan didalam kehidupan sehari -

hari memang tidak memberikan akibat secara langsung dan cepat namun,

membutuhkan waktu lama.

Kita mungkin tahu polimer yang merupakan suatu golongan bahan kimia

yang banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari – hari maupun dalam industri.

Polimer meliputi plastik, karet, serat, dan nilon. Beberapa senyawa penting dalam

tubuh makhluk hidup, yaitu karbohidrat (polisakarida), protein, dan asam nukleat,

juga merupakan polimer.

Keramik telah di temukan sejak jaman dahulu,terbukti dengan ditemukan

benda-benda sejarah yang terbuat dari tanah liat seperti guci-guci,wadah,perlengkapan

tempat makanan,tempat air minum dan lain sebagainya.Keramik merupakan material

organik non logam yang mengandung unsur logam dan non logam yang terutama

berikatan ionik dan kovalen. Mateial dari keramik tersebut mengandung tingkat

perbadaan dalam ikatan kimia nya.


2

Keramik pada proses pembuatannya memiliki beberapa tahap proses agar

berhasil.proses pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama. Bahan

pembuatan keramik terdiri dari tanah liat. Dari tanah liat tersebut lalu dapat diolah

seperti menjadi batu bata,celengan,lantai yang terbuat dari keramik,piring,cobekan

dan lain-lain. Pada umumnya material keramik memiliki tekstur keras dan

rapuh,dengan tingkat kekerasan yang rendah. Keramik adalah bahan isolator yang dan

panas yang baik karena tidak ada elektron yang terkonduksi. Material keramik

memiliki titik leleh yang tinggi dan kestabilan kimia terhadap lingkungan yang tinggi

karena tingkat kestabilan.


3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Polimer

Polimer atau kadang-kadang disebut sebagai makromolekul, adalah molekul

besar yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana.

Kesatuan-kesatuan berulang itu setara dengan monomer, yaitu bahan dasar pembuat

polimer. Akibatnya molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul

yang sangat besar. Sebagai contoh, polimer poli (feniletena) mempunyai harga rata-

rata massa molekul mendekati 300.000. Hal ini yang menyebabkan polimer tinggi

memperlihatkan sifat sangat berbeda dari polimer bermassa molekul rendah,

sekalipun susunan kedua jenis polimer itu sama. Polimer adalah rantai berulang dari

atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yang disebut

monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik (memiliki rantai karbon), ada juga

banyak polimer inorganik. Contoh terkenal dari polimer adalah plastik dan DNA.

Meskipun istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi

polimer sebenarnya terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat

dan kegunaan yang beragam. Bahan polimer alami seperti shellac dan amber telah

digunakan selama beberapa abad. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuah polisakarida

yang terjadi secara alami yang ditemukan dalam tumbuhan. Biopolimer seperti
4

protein dan asam nukleat memainkan peranan penting dalam proses biologi. Dalam

kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan. Berikut ini

beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita (Harinayanti.dkk. 2013).

2.2 Sejarah Polimer

Polimer, sebenarnya sudah ada dan digunakan manusia sejak berabad- abad

yang lalu. Polimer – polimer yang sudah digunakan itu adalah jenis polimer alam

seperti selulosa, pati, protein, wol, dan karet. Istilah polimer pertama kali digunakan

oleh kimiawan dari Swedia, Berzelius (1833). Polimer merupakan molekul besar

yang terbentuk dari unit – unit berulang sederhana. Nama ini diturunkan dari

bahasa Yunani Poly, yang berarti “banyak” dan mer, yang berarti “bagian”.

Sedangkan industri polimer (polimer sintesis) baru dikembangkan beberapa puluh

tahun terakhir ini.

Dengan berkembangnya industri polimer, ternyata membawa dampak

positif terhadap jumlah pengangguran. Hal ini disebabkan karena industri polimer

menyerap banyak tenaga kerja. Karena sifatnya yang karakteristik maka bahan

polimer sangat disukai. Sifat – sifat polimer yang karakteristik ini yaitu, mudah diolah

untuk berbagai macam produk pada suhu rendah dengan biaya murah, ringan

maksudnya rasio bobot/volumnya kecil. tahan korosi dan kerusakan terhadap

lingkungan yang agresif, bersifat isolator yang baik terhadap panas dan listrik,
5

berguna untuk bahan komponen khusus karena sifatnya yang elastis dan plastis,berat

molekulnya besar sehingga kestabilan dimensinya tinggi (Ganto. A. 2013).

2.3 Manfaat Polimer

Kita hidup dalam era polimer, plastik, serat, elastomer, karet, protein, selulosa

semuanya ini merupakan istilah umum yang merupakan bagian dari polimer. Dari

contoh-contoh di atas dapat kita bayangkan bahwa polimer mempunyai manfaat

yang besar dalam semua bidang kehidupan. Kata Ganto. A. 2013 Adapun manfaat dari

polimer ini antara lain sebagai berikut:

-Dalam bidang kedokteran: banyak diciptakan alat-alat kesehatan seperti:

termometer, botol infus, selang infus, jantung buatan dan alat transfusi darah.

-Dalam bidang pertanian: dengan adanya mekanisasi pertanian.

-Dalam bidang teknik: diciptakan alat-alat ringan seperti peralatan pesawat.

-Dalam bidang otomotif: dibuat alat-alat pelengkap mobil

2.4 Struktur Polimer

Bila Anda ingin memahami struktur polimer, Anda dapat mengidentifikasi

monomer yang secara berulang-ulang menyusun polimer tersebut. Karena polimer

merupakan molekul yang besar, maka polimer umumnya disajikan dengan

menggambarkan hanya sebuah rantai. Sebuah rantai yang digambarkan tadi harus

mencakup paling tidak satu satuan ulang yang lengkap.


6

2.4. 1 Polimer Berdasarkan Reaksi Pembentukannya

Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah polimerisasi adisi dan

polimerisasi kondensasi. Jenis reaksi yang monomernya mengalami perubahan reaksi

tergantung pada strukturnya. Suatu polimer adisi memiliki atom yang sama seperti

monomer dalam unit ulangnya, sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-

atom yang lebih sedikit karena terbentuknya produk sampingan selama

berlangsungnya proses polimerisasi.

2.4. 2. Polimer Berdasarkan Sifat Thermalnya

Plastik adalah salah satu bentuk polimer yang sangat berguna dalam

kehidupan sehari-hari. Beberapa plastik memiliki sifat-sifat khusus, antara lain lebih

mudah larut pada pelarut yang sesuai, pada suhu tinggi akan lunak, tetapi akan

mengeras kembali jika didinginkan dan struktur molekulnya linier atau bercabang

tanpa ikatan silang antar rantai. Proses melunak dan mengeras ini dapat terjadi

berulang kali. Sifat ini dijelaskan sebagai sifat termoplastik.

Bahan-bahan yang bersifat termoplastik mudah untuk diolah kembali karena

setiap kali dipanaskan, bahan-bahan tersebut dapat dituangkan ke dalam cetakan yang

berbeda untuk membuat produk plastik yang baru. Polietilen (PE) dan polivinilklorida

(PVC) merupakan contoh jenis polimer ini. Sedangkan beberapa plastik lainnya

mempunyai sifat-sifat tidak dapat larut dalam pelarut apapun, tidak meleleh jika
7

dipanaskan, lebih tahan terhadap asam dan basa, jika dipanaskan akan rusak dan tidak

dapat kembali seperti semula dan struktur molekulnya mempunyai ikatan silang antar

rantai. Polimer seperti ini disusun secara permanen dalam bentuk pertama kali mereka

dicetak disebut polimer termosetting. Polimer ini banyak digunakan untuk membuat

alat-alat rumah tangga yang tahan panas seperti cangkir.

2.4.3. Polimer Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer

buatan. Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, seperti amilum,

selulosa, kapas, karet, wol, dan sutra. Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi

dan polimer sintetis. Polimer regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi.

Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis

adalah polimer yang dibuat dari molekul sederhana (monomer) dalam pabrik

2 5. Polimer Sintetis

Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil

kondensasi fenol dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran

Belgia Leo Baekeland pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari

produk-produk konsumsi yang dipakai secara luas. Beberapa contoh polimer yang

dibuat oleh pabrik adalah nylon dan poliester, kantong plastik dan botol, pita karet,

dan masih banyak produk lain yang Anda lihat sehari-hari.


8

Ahli kimia telah mensintesis polimer di dalam laboratorium selama 100 tahun.

Dapatkah Anda membayangkan kehidupan tanpa mengenal polimer sintesis ini? Pada

musim hujan, Anda mungkin akan kehujanan saat pergi sekolah tanpa membawa jas

hujan yang terbuat dari nilon, makan makanan yang basi untuk makan siang tanpa

kantong plastik atau suatu wadah dari bahan polimer, dan memakai seragam olahraga

yang terbuat dari bahan tekstil yang lebih berat dari buatan pabrik sintesis. Banyak

polimer telah membantu kita dalam menyumbang kehidupan kita.

2.6 Polimer Alam

Laboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Selsel

kehidupan juga merupakan pabrik polimer yang efisien. Protein, DNA, kitin pada

kerangka luar serangga, wool, jaring laba-laba, sutera dan kepompong ngengat, adalah

polimer-polimer yang disintesis secara alami. Serat-serat selulosa yang kuat

menyebabkan batang pohon menjadi kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi

seratus kaki dibentuk dari monomer-monomer glukosa, yang berupa padatan kristalin

yang berasa manis. Banyak polimer-polimer sintesis dikembangkan sebagai pengganti

sutra. Gagasan untuk proses tersebut adalah benang-benang sintesis yang dibentuk di

pabrik diambil dari laba-laba. Amati Gambar 6 yang menggambarkan kesamaan

antara pemintalan dari laba-laba dan pemintalan secara industri.

Benang yang panjang, halus dipintal ketika molekul-molekul polimer itu ditekan

melalui lubang kecil didalam pemintalan, baik secara alami dan industry.
9

Karet merupakan polimer alam yang terpenting dan dipakai secara luas.

Bentuk utama dari karet alam, terdiri dari 97% cis-1,4-poliisoprena, dikenal sebagai

hevea rubber. Karet ini diperoleh dengan menyadap kulit sejenis pohon (hevea

brasiliensis) yang tumbuh liar. Hampir semua karet alam diperoleh sebagai lateks

yang terdiri dari sekitar 32 – 35% karet dan sekitar 5% senyawa lain, termasuk asam

lemak, gula, protein, sterol, ester dan garam (Afri. 2016).

Polimer alam lain adalah polisakarida, selulosa dan lignin yang merupakan bahan dari

2.7. Jenis-ienis Polimer

a) Poly Ethylene (PE)

Barang Plastik Yang Digunakan Sebagai Packing Minuman Atau Barang Cairan.

b) Poly Propylene (PP)

Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Dipakai Pada Packing Makanan Kering Atau

Snack.

c) Poly Vinly Chlorine (PVC)

Bahan Plastik Yang dipergunakan Untuk Packing Botol Minyak,Daging,Pipa Air Dan

Jendela Plastik.

d) Oriented Polystyrene (OPP)

Sangat Bening,Kurang Tahan Panas.

e) High Density Polyethylene (HDPE)

Bahan Plastik Yang Berwarna Putih susu Atau Putih Bersih.


10

f) Karet Bahan

Adalah Karet Yang Berupa Karet Gelang Bersifat Transparant,Kuat dan Elastis.

g) Low Density Polyethylene (LDPE)

Bahan Plastik Yang digunakan Untuk Pelapis Kaleng.

h) Polyethylene Terephthalate (PET)

2.8 Pengertian Keramik

Keramik berasal dari bahasa Yunani yaitu “ceramicos” dari kata “ceramos”

atau “keramos” yang berarti tanah liat. “Ceramos” adalah nama dewa yang bertugas

melindungi orang-orang yang mata pencahariannya membentuk tanah liat yang

dibakar. Keramik diartikan sebagai suatu benda yang terbuat dari bahan nonlogam dan

anorganis yang dibuat melalui proses pembakaran.

Istilah lain yang sepadan dengan keramik adalah gerabah, tembikar, dan

porselin. Gerabah atau tembikar adalah keramik yang terbuat dari bahan tanah liat

dengan suhu pembakaran yang tergolong rendah, sedangkan porselin adalah keranik

yang terbuat dari bahan kaolin dan suhu pembakarannya tergolong tinggi (Astalog.

2018).

Pengertian keramik adalah cakupan untuk semua benda yang terbuat dari

tanah liat (lempung), yang mengalami proses panas / pembakaran sehingga mengeras.

Balai Besar Keramik Bandung, mendefinisikan keramik sebagai berikut:


11

“Keramik adalah produk yang terbuat dari bahan galian anorganik non - logam yang

telah mengalami proses panas yang tinggi. Dan bahan jadinya mempunyai struktur

kristalin dan non-kristalin atau campuran dari padanya. Definisi keramik yang

pengertiannya luas dan umum adalah “bahan-bahan yang dibakar tinggi”, termasuk

didalamnya adalah semen, gibs, besi (metal) dan lain sebagainya. Karena hal itulah

sebutan keramik bervariasi seperti gerabah, tembikar, mayolika, email, keramik putih,

terracota, porselin, keramik batu (stoneware), benda tanah liat, barang pecah-belah,

benda api, cermet (keramik-metal), gelas, semen api, keramik halus, kaca, silikon dan

lain sebagainya(Utomo. A. M. 2012).

2.9 Sifat Keramik

Keramik memiliki sifat kimia, mekanik, fisika, panas, elektrik, dan magnetik

yang membedakan mereka dari material lain seperti logam dan plastik. Industri

keramik merubah sifat keramik dengan cara mengontrol jenis dan jumlah material

yang digunakan untuk pembuatan. (Safira. R. 2016).

Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan

mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada lingkungan

geologi di mana bahan diperoleh. sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik

pada kebanyakan jenis keramik adalah britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada

keramik jenis tradisional seperti barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan

sebagainya, coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik bandingkan dengan piring
12

dari logam, pasti keramik mudah pecah, walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis

keramik tertentu, terutama jenis keramik hasil sintering, dan campuran sintering

antara keramik dengan logam. sifat lainya adalah tahan suhu tinggi, sebagai contoh

keramik tradisional yang terdiri dari clay, flint dan feldfar tahan sampai dengan suhu

1200 C, keramik engineering seperti keramik oksida mampu tahan sampai dengan

suhu 2000 C (Ariadi. A. 2016).

Secara umum sifat keramik meliputi :

1. Keras, kuat, tetapi bersifat getas atau mudah pecah.

2. Tahan terhadap korosi.

3. Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.

4. Sifat listriknya dapat menjadi isolator, semikonduktor, konduktor bahkan

superkonduktor.

5. Dapat bersifat magnetik dan non magnetik.

2.10 Pembagian Keramik

Adapun menurut (Mia. K. 2015) . Keramik dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1.Keramik tradisional

Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan

alam, seperti kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini adalah: barang pecah

belah (dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk industri

(refractory).
13

2. Keramik industri

Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik teknik, advanced

ceramic, engineering ceramic, techical ceramic) adalah keramik yang dibuat dengan

menggunakan oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2,

MgO,dll). Penggunaannya: elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan

pada bidang medis.

2.11Bahan dan Alat Pembuatan Keramik

Secara garis besar menurut (Arnolselbun. 2016). bahan baku yang

dipergunakan untuk membuat keramik Terdiri atas 3 macam (triaxial), yaitu :

1.Tanah liat (Clay). Kandungan utama dari tanah liat antara lain Kaolinite

(Al2O3.2SiO2.2H2O), Montmorillinote, Illite, Halloysite, Perbedaan kandungan

tanah liat memberikan sifat yang berbeda-beda. Sifat tanah liat yang penting untuk

pembuatan keramik antara lain Plastisitas (kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah

retak), Fusibilitas (kemampuan untuk dilebur), Bahan baku pasir (kwarsa), Fungsi

(sebagai bahan non plastik).

2.Pasir Berfungsi sebagai bahan pengisi, namun jika penambahan terlalu banyak

silikat dalam pasir menyebabkan keretakan pada waktu pembakaran.

3.Feldspar Bahan baku feldspar berfungsi sebagai bahan pengikat dalam pembuatan

keramik, dan Menurunkan temperatur pembakaran. Ada beberapa jenis bahan feldspar

yang diantaranya K-feldspar, Na-feldspar, Ca-feldspar. Bahan lainnya yaitu :


14

4. Kaolin Nama kaolin berasal dari bahasa cina, kauling yang berarti pegunungan

tinggi, yaitu gunung yang terletak dekat Jakhau Cina yang tanah lempungnya sudah

dimanfaatkan dalam pembuatan keramik sejak beberapa abad lalu. Kaolin adalah

tanah liat putih yang mempunyai mutu penyusutan yang baik selama pengeringan dan

pembakaran. Clay jenis ini merupakan clay yang paling penting dalam pembuatan

keramik dan paling putih di antara clay lainnya, karena kandungan besinya yang

paling rendah. Sifat-sifat kaolin : Tidak terlalu plastis, Kekuatan keringnya rendah,

Titik leburnya 1700oC-1785oC, Dalam keadaan kering berwarna putih, Memberi

warna putih pada masse badan keramik, dan Setelah dibakar berwarna putih.

5. Kuarsa Kuarsa adalah mineral yang berasal dari batuan beku asam metamorf dan

sedimen, dalam bentuk dengan komposisi sebagian besar berupa silika dan terdapat

pada sebagian batu pasir kuarsa. Fungsi kuarsa di dalam pembuatan keramik pengarah

benang adalah : Tidak mengurangi keplastisan dan penyusutan pada bodi keramik,

Mengurangi susut kering dan susut bakar dari tanah liat, Memudahkan air untuk

menguap sewaktu proses pengeringan dan proses pembakaran, Memberi sifat kuat

pada barang-barang yang dibuat dan dapat mencegah perubahan bentuk pada waktu

dibakar, dan Dapat mengurangi daya memuai dari benda yang sudah jadi.
15

BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan

1.Polimer adalah makromolekul yang tersusun dari monomermonomer.

2.Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi. Ada dua jenis polimerisasi

yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.

3.Sifat – sifat polimer yang karakteristik yaitu mudah diolah, ringan, tahan korosi dan

kerusakan terhadap lingkungan yang agresif, bersifat isolator yang baik terhadap

panas dan listrik.Berguna untuk bahan komponen khusus karena sifatnya yang elastis

dan plastik, berat molekulnya besar sehingga kestabilan dimensinya tinggi.

4. Manfaat polimer seperti dalam bidang kedokteran, dalam bidang pertanian, dalam

bidang teknik, dalam bidang otomotif.

5. Jenis-ienis Polimer yaitu Poly Ethylene (PE), Poly Propylene (PP), Poly Vinly

Chlorine (PVC), Oriented Polystyrene (OPP)., High Density Polyethylene (HDPE,)

Karet Bahan, aLow Density Polyethylene (LDPE) Polyethylene Terephthalate (PET)

6. Keramik berasal dari bahasa yunani keramos yang berarti bengan atau peruk yang

terbuat dari tanah dan juga lempengan tipis yang terbuat dari tanah liat atau bahan

organik yang dipakai untuk melapisi lantai dan dinding, yang dibentuk dengan cara

ekstruksi,dipress maunpun dengan penekanan lalu di keringkan lalu dibakar pada suu

yang cukup untuk memperoleh sifat-sifat yang diinginkan.


16

7. Keramik memiliki sifat kimia, mekanik, fisika, panas, elektrik, dan magnetik yang

membedakan mereka dari material lain seperti logam dan plastik. Industri keramik

merubah sifat keramik dengan cara mengontrol jenis dan jumlah material yang

digunakan untuk pembuatan.

8.Terdapat dua jenis pembagian keramik yaitu, keramik tradisional dan keramik

industri.

9.Secara garis besar bahan baku yang dipergunakan untuk membuat keramik Terdiri

atas 3 macam (triaxial), yaitu Tanah liat (clay), Pasir, Feldspar.


17

DAFTAR PUSTAKA

Arif. 2016. Dalam https://afri54.blogspot.com/2016/10/makalah-kimia-tentang-

polimer.html?m=1 diakses pada tanggal 9/11/2018.

Arnolselbun. 2016. Dalam

https://www.google.co.id/amp/s/arnolselitubunblog.wordpress.com/2016/05/11/bahan

-dan-alat-pembuatan-kriya-keramik/amp/ diakses pada tanggal 9/11/2018.

Ariadi. A. 2016. Dalam http://adelaariyadi.blogspot.com/2016/06/makalah-

pengetahuan-bahan-keramik.html?m=1 diakses pada tanggal 9/11/2018.

Astalog. 2018. Dalam https://www.astalog.com/4701/keramik-berasal-dari-kata-

keramos-yang-artinya.htm diakses pada tanggal 9/11/2018.

Ganto. A. 3013. Dalam

https://www.google.co.id/amp/s/acehmillano.wordpress.com/2013/03/09/polimer-

kimia/amp/ diakses pada tanggal 9/11/2018.

Harinayanti.dkk. 2013. Dalam

http://polimrerkesehatan.blogspot.com/2013/04/makalah-tentang-polimer.html?m=1

diakses pada tanggal 9/11/2018.


18

Mia. K. 2015. http://tugas-mia19.blogspot.com/2015/03/teknologi-bahan-

konstruksi.html?m=1 diakses pada tanggal 9/11/2018.

Utomo. A. M. 2012. Dalam http://goesmul.blogspot.com/2012/02/istilah-dan-


pengertian-keramik.html?m=1 diakses pada tanggal 9/11/2018.

Safira.R. 2016. Dalam http://tprifasafira.blogspot.com/2016/06/pengertian-sejarah-

sifat-pembuatan-dan.html?m=1 diakses pada tanggal 9/11/2018.

Anda mungkin juga menyukai