Anda di halaman 1dari 4

SIFAT MORFOLOGI TANAH

1. Definisi morfologi tanah menurut para ahli (minimal 2) lalu berdasarkan


definisi tersebut jelaskan pendapat anda mengenai morfologi tanah
Jawab :
Menurut Tufaila (2014), Morfologi tanah merupakan suatu uraian tanah
mengenai kenampakan, ciri-ciri dan sifat-sifat tanah yang adapat diamati dan
dipelajari di lapang. Adapaun morfologi yang diamati dalam penelitian ini
adalah horison/lapisan. Kedalaman lapisan, tekstur, warna tanah, struktur
tanah, dan konsistensi tanah.
Menurut Rayes (2017), Morfologi tanah merupakan bagian dari pedologi
yang menitik-beratkan pada pengamatan tanah di lapangan sebagai dasar untuk
melakukan klasifikasi tanah.
Morfologi tanah adalh suatu kenampakan, ciri-ciri, dan sifat tanah di
lapangan untuk untuk mengamati horizon tanah sebagi dasar untuk melakukan
klasifikasi tanah.

2. Jelaskan bagaimana ciri-ciri Horizon O, A, E, B, C, dan R?


Jawab :
 Horizon O, horizon tanah yang didominasi bahan organik tanah (bukan
bahan limnik). Pada umumnya memiliki bobot isi yang rendah
dibandingkan dengan tanah mineral. Memungkinkan terbentuk di bawah
tanah timbunan baru. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Muhajir (2016),
horizon O dominan bahan organik, dedaunan, moss, bahan organik lain dan
warna lebih gelap.
 Horizon A, horizon permukaan (tanah mineral) yang pada umumnya
berwarna gelap karena akumulasi humus. Memungkinkan terbentuk di
bawah timbunan deposit baru atau berada di bawah horizon organik. Hal ini
diperkuat dengan pernyataan Muhajir (2015), horizon A dominan bahan
mineral, tercampur sedikit bahan organik dan biasanya dibawah horizon O.
 Horizon E, Subsurface horizon dicirikan sebagai horizon yang telah
kehilangan besi, aluminium, liat, atau bahan organik. Umumnya mempunyai
warna yang terang dan tekstur yang lebih kasar dibandingkan dengan
horizon dibawahnya. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Muhajir (2015),
horizon E horizon mineral, warna lebih pucat, akibat tercucinya liat halus,
Al, Fe dan bahan organik ke horizon dibawahnya (eluviasi).
 Horizon B, Subsoil horizon (tanah mineral) yang pada umumnya dicirikan
dengan adanya proses akumulasi, kehilangan atau distribusi konstituen
seperti besi, aluminium, silika, liat, humus, kalsium karbonat, kalsium
sulfat, atau seskuioksida.
Hal ini diperkuat dengan pernyataan Muhajir (2015), horizon B horizon
bawah ( subsurface ) dengan akumulasi cucian liat, Fe, Al, humus, karbonat,
gipsum, merupakan horizon iluviasi.
 Horizon C, Horizon yang relatif belum mengalami alterasi. Hal ini diperkuat
dengan pernyataan Muhajir (2015), horizon C bahan induk unconsolidated
material, belum terlihat perubahan pendogenik.
 Horizon R, Batuan keras terkonsolidasi, batuan dasar kontinu. Hal ini
diperkuat dengan pernyataan Muhajir (2015), horizon R terdiri dari batuan
(rock).

3. Dari DATA BIG yang ada pada link, coba tentukan Horizonnya apa
berdasarkan hasil deskripsinya di Lapangan? Serta Alasannya mengapa
demikian.
Jawab :
 Pada tanah A merupakan jenis horizon O, Hal ini diperkuat oleh
pernyataan Paiman (2010), menyatakan horizon A lempung berliat,
gembur, remah, sedang, kuat, perakaran kasar dan halus, banyak batas
horizon jelas, datar gley sedikit(7,5 YR 6/1) kelabu terang kelabu.
 Pada tanah B merupakan jenis horizon A, Hal ini sesuai dengan pernyataan
Setiawan (2020), Struktur tanah pada horison A ini adalah gumpal.
Tingkat perkembangan atau kemantapan tanah sedang (medium).
Sedangkan untuk ukuran atau kelas struktur yang dijumpai adalah besar,
dengan ukuran atau kelas struktur berkisar 20 - 50 mm. Konsistensi
lembab pada horison ini adalah teguh. Konsistensi basah pada horison ini
adalah agak lekat. Kelas plastisitas pada horison A memiliki kelas plastis.
 Pada tanah C, juga masih termasuk horizon A. Sesuai pernyataan Suharta
(2008), yaitu horizon A lempung berliat gumpal membulat, jelas, sedang,
teguh, perakaran halus sedang, baur, drainase baik.

4. Bagaimana cara pemilihan penentuan lokasi profil tanah?


Jawab :
Cara pemilihan pemilihan profil tanah dapat dilakukan dengan melakukan
survey atau dengan menentukan titik koordinatnya. Hal ini diperkuat dengan
penyataan Lubis (2017), penentuan lokasi profil dapat dilakukan dengan
metode survei, dimulai dengan melakukan survei pendahuluan (pra survey)
untuk menentukan lokasi penelitian.Selanjutnya dilakukan survei utama untuk
pengamatan morfologi pada masing-masing profil yang di buka pada bagian
atas, bagian tengah, dan bagian bawah lahan. Selain itu, Handayani (2018),
juga mengatakan melakukan pengambilan titik koordinat untuk menentukan
posisi titik profil dengan menggunakan GPS. Pada setiap profil tanah diamati
sifat morfologi, kimia dan fisik tanah.

5. Jika suatu contoh tanah memiliki Hue: 10 YR dan Value 3 serta Chroma 2
termasuk warna apakah tanah tersebut?
Jawab :
Verry Dark Grayish Brown adalah warna yang mempunyai nilai Hue= 10 YR,
Value= 3 dan chroma= 2. Biasanya ditulis dengan menggunakan notasi 10 YR
3/2 menurut buku Munsell Soil Color Chart. 2.
Daftar Pustaka

Handayani, dkk. 2018. KARAKTERISASI DAN KLASIFIKASI TANAH


ULTISOL DI KECAMATAN INDRAJAYA KABUPATEN PIDIE. Vol 14 (2)
Lubis, M. dkk. 2017. Klasifikasi Tanah Lahan Sawah Terasering Di Desa Huta
Hotang Kecamatan Onan Runggu Berdasarkan Toposekuen. Vol 5 (4)
Paiman, dkk. 2020. Potensi Fisik dan Kimia Lahan Marjinal untuk Pengembangan
Pengusahaan Tanaman Melinjo dan Karet di Provinsi Jambi. Vol 13 (1)
Rayes, M. 2017. Morfologi Dan Klasifikasi Tanah. UB Press : Malang
Setiawan, J. 2020. Karakteristik, Klasifikasi, dan Pengelolaan Tanah yang
Terbentuk di Daerah Gunung Api Jaboi Kota Sabang. Vol (5) (2)\
Suharta, dkk. 2008. Susunan Mineral dan Sifat Fisiko-Kimia Tanah Bervegetasi
Hutan dari Batuan Sedimen Masam di Provinsi Riau. Jurnal Tanah Nomer 28
Tufaila, M. dkk. 2014. KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI
TANAH LUAPAN BANJIR BERULANG DI KABUPATEN KONAWE
SELATAN. Vol (24)

Anda mungkin juga menyukai