Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

JARINGAN PENGANGKUT AIR

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Ir. NERTY SOVERDA, M.S.

Ir. NELIYATI, M.Si.

DISUSUN OLEH :

Nama : SONANDO SITUMORANG

NIM : D1A016013

Kelas : A

AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Jaringan Pengangkut

Jaringan Pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil


asimilasi dari daun ke seluruh bagian tumbuhan dan pengangkutan air serta garam
– garam mineral. Jaringan pengangkut memiliki fungsi mengangkut zat – zat
mineral ( unsur hara dan air ) yang diserap oleh akar dari tanah dan memiliki
fungsi mengangkut zat – zat makanan dari hasil fotosintesis untuk disalurkan ke
bagian – bagian lainnya.
Jaringan pengangkut pada tumbuhan dibedakan menjadi jaringan xylem dan
jaringan floem berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan xylem dan floem
memiliki pengertian sebagai berikut :

A. Jaringan Xylem
Jaringan xylem adalah jaringan dewasa yang kompleks dan tersusun
dari berbagai macam sel. Ciri – ciri jaringan xylem pada umumnya tersusun
oleh sel – sel yang telah mati dengan dinding sel yang tebal dan mengandung
lignin. Xylem terdiri dari beberapa unsur atau sel – sel yaitu unsur trakeal (
trakea dan trakeida ), serat xylem, dan parenkim xylem.
Jaringan xylem disebut juga pembuluh kayu, pembuluh kayu terbentuk
dari sel – sel mati yang mengayu, bentuknya memanjang seperti sebuah sluran
dimana antara saluran yang satu dengan saluran yang lainnya saling
menyambung. Sel – sel xylem tidak memiliki protoplasma, tetapi memiliki
parenkim kayu yang mengisi ruang – ruang kosong diantara pembuluh dan
membantu melekatnya pembuluh- pembuluh tersebut. Jaringan xylem
memiliki fungsi mengangkut air dan zat – zat hara dari akar kedaun serta
sebagai jaringan penguat

 Macam – macam pembuluh xylem, sebagai berikut :

 Pembuluh xylem primer


Xylem primer adalah pembuluh xylem yang terbentuk dari
prokambium. Berdasarkan proses terbentuknya, xylem terbagi menjadi 2
yaitu:
 Protoxylem, xylem yang pertama kali terbentuk yang kemudian
berdiferensiasi dalam bagian tubuh primer yang belum selesai
pertumbuhannya.
 Metaxylem, xylem yang terbentuk kemudian ketika tubuh primer sedang
tumbuh dan berkembang.

 Pembuluh xylem sekunder


Xylem sekunder adalah pembuluh xylem yang terbentuk dari
kambium. Xylem sekunder memiliki parenkim yang berasal dari cambium
yang berbentuk fusiform atau bentuk sel jari – jari, sehingga diperoleh sel – sel
yang sumbu panjangnya mengikuti arah jari – jari organ.

B. Jaringan Floem

Jaringan Floem adalah suatu jaringan dewasa yang kompleks tersusun


atas sel – sel yang masih aktif atau hidup dan yang telah mati. Floem terdiri
dari beberapa sel atau unsur yaitu unsur – unsur kibral, sel pengantar, sel
albumen, parenkim floem, dan serat – serat floem. Pembuluh floem disebut
juga dengan pembuluh tapis.
Secara umum ciri – ciri jaringan floem adalah terdiri dari sel yang
hidup, berdinding selulosa, berdinding melintang dan berpori, terdiri dari
pembuluh tapis sel pengantar, sel albumen, parenkim floem dan serat floem.
Jaringan floem berfungsi mengedarkan zat – zat makanan hasil fotosintesis
dari daun keseluruh bagian tumbuhan.

1.2 Tujuan Praktikum

Praktikum yang berjudul “JARINGAN PENGANGKUT AIR “ dilaksanakan


bertujuan untukmengetahui jaringan pengangkut air pada tumbuhan tingkat tinggi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Air dalam pembuluh xylem tumbuhan yang sedang bertranspirasi berada


dalam keadaan tekanan hidrostatik negatif tegangan. Tegangan tersebut yang
dialami oleh seluruh kolam air yang terdapat dalam pembuluh xylem, yang juga
disebabkan oleh laju absorbsi air. Air yang mengisi tracheid mati dan pembuluh
xylem merupakan kolam air yang kontinu dan bergerak bebas sepanjang tubuh
tumbuhan atau secara harfiah ditarik ke atas secara utuh (Lakitan, 2004). Air dapat
diserap tanaman melalui akar bersama-sama dengan unsur-unsur hara yang
terlarut didalamnya, kemudian diangkut kebagian atas tanaman, terutama daun,
melalui pembuluh xylem. Pembuluh xylem pada akar, batang dan daun
merupakan suatu system yang kontinu, berhubungan satu sama lain ( Lakitan,
2004 ).

Air merupakan kebutuhan pokok bagi semua tanaman juga merupakan bahan
penyusun utama dari protoplasma sel. Di samping itu, air adalah komponen utama
dalam proses fotosintesis, pengangkutan assimilate hasil proses ini ke bagian-
bagian tanaman hanya dimungkinkan melalui gerakan air dalam tanaman. Dengan
peranan tersebut di atas, jumlah pemakaian air oleh tanaman akan berkorelasi
posistif dengan produksi biomase tanaman, hanya sebagian kecil dari air yang
diserap akan menguap melalui stomata atau melalui transpirasi
(Dwidjoseputro,1984). Molekul air dapat terikat pada suatu permukaan hidrofilik
oleh tenaga hidrasi dengan kekuatan antara - 100 MPa sampai – 300 MPa.

Dengan demikian air yang sudah berada didalam pembuluh xilem tidak akan
tertarik lagi oleh gaya gravitasi (Sastrodinoto, 1980). Allamanda berasal dari
Brazil dan secara luas didetribusikan di wilayah tropis. Allamanda merupakan
tanaman yang merambat dengan lapisan yang tebal, daunnya membentuk
lingkaran besar, bunga berbentuk terompet dengan warna kuning terang. Kulit biji
yang berduri mengikuti bunga dengan benih bersayap yang terbang ketika kulit
kering dan terbuka. ( Salisbury, 1995 ).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Fisiologi Tumbuhan tentang “JARINGAN PENGANGKUT
AIR“ ini dilaksankan pada hari senin tanggal 19 maret 2018, pukul 13:00 s/d
selesai di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas
Jambi.

3.2 Alat dan Bahan


1. Alat
 Pisau cutter
 Botol bening
 Gelas ukur
 Spidol permanen

2. Bahan
 Cabang tanaman Allamanda catartica bagian ujung dengan diameter,
jumlah ruas, jumlah daun dan umur yang sama.
 Vaselin
 Gabus penutup botol
 Air

3.3 Cara Kerja


a. Botol bening dibersihkan terlebih dahulu dan diisi dengan air sebannyak ¾
dari volume botol.
b. Pemilihan bahan cabang tanaman yang telah disediakan sebelumnya (
Allamanda catartica ) dengan kriteria ujung tanaman yang sama, panjang,
diameter, jumlah ruas, jumlah daun, jumlah bunga, dan umurnya.
c. Mengupas kulit dan kambiumnya kira – kira 3 cm dari pangkal.
d. Menyiapkan gabus penutup botol seluas diameter dalam mulut botol dan
diberi lobang pada bagian tengah gabus yang telah dibentuk untuk
memasukkan tanaman dengan jarak antara pangkal tanaman dan dasar botol
kira – kira 1 cm.
e. Setelah tanaman dimasukkan kelubang gabus, perlakuan 1 bagian xylem
ditutup dengan vaselin ( dan floem dibiarkan terbuka ). Setelah diberi vaselin
pada bagian xylem, tanaman langsung dimasukkan kedalam botol yang telah
diisi dengan air.
f. Gabus penutup botol diolesi dengan vaselin hingga tidak ada kebocoran
(peguapan air melalui celah botol)
g. Cara kerja e diulang kembali, dengan perlakuan 2 bagian floem ditutup dengan
vaselin ( xylem terbuka ).
h. Pembuatan perlakuan control hanya dilakukan pengirisan pada bagian kulitnya
saja.
i. Tinggi permukaan air ditandai dengan spidol. Penambahan air sampai
ketinggian semula dilakukan apabila air dalam botol berkurang. Selanjutnya
mencatat jumlah air yang ditambahkan dan keadaan morfologi tanaman pada
setiap pengamatan.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Dari pengamatan yang telah dilakukan selama 3 kali dalam praktikum “
Jaringan Pengangkut Air “ yaitu pada hari rabu tanggal 21 maret 2018, jumat 23
maret 2018, dan senin 26 maret 2018. Diperoleh hasil sebagai berikut :

 Pengamatan hari rabu tanggal 21 maret 2018


Variabel yang diamati Perlakuan
Xylem tertutup Floem tertutup kontrol
Jumlah daun yang gugur - - -
Jumlah bunga yang gugur - - -
Perakaran - - -
Penambahan air (ml) 3 ml - 8 ml

 Pengamatan hari rabu tanggal 23 maret 2018


Variabel yang diamati Perlakuan
Xylem tertutup Floem tertutup kontrol
Jumlah daun yang gugur - - -
Jumlah bunga yang gugur 1 1 2
Perakaran - - -
Penambahan air (ml) - - -

 Pengamatan hari rabu tanggal 26 maret 2018


Variabel yang diamati Perlakuan
Xylem tertutup Floem tertutup kontrol
Jumlah daun yang gugur - 4 -
Jumlah bunga yang gugur 1 1 2
Perakaran - - -
Penambahan air (ml) - - -
4.2 Pembahasan
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh E. Munch dari Jerman pada tahun
1930, bahwa dinding sel dari keseluruhan tanaman dan pembuluh xylem dapat
dianggap sebagai suatu system tunggal yang disebut sebagai apoplas.
Apoplas adalah suatu kontinum tak hidup yang terbentuk melalui jalur
ekstraseluler yang disediakan oleh matriks kontinu dinding sel dan berfungsi
untuk mengangkut air dari akar ke xilem.
Bersangkutan dengan praktikum yang telah dilaksanakan, bahwa pada
perlakuan 1 yang diberikan pada tanaman Allamanda catartica dengan xylem
tertutup dan floem terbuka. Dari perlakuan tersebut dapat dihubungkan dengan
teori E. Munch, bahwa fungsi xylem adalah mengangkut air dan zat – zat hara dari
akar kedaun serta sebagai jaringan penguat dan apabila xilem ditutup akan
menghambat kinerja xylem untuk mengangkut air dan zat – zat hara, sehingga
tanaman akan layu karena kekurangan air dan tanaman tersebut juga akan mati.
Dibandingkan dengan hasil yang kami temukan bahwa adanya penambahan air
sebanyak 3 ml yang menunjukkan bahwa ada beberapa factor penyebabnya yaitu
penutupan lubang botol yang kurang sempurna atau kurangnnya ketelitian dalam
penutupan jaringan xylem menggunakan vaselin, sehingga tanaman tetap dapat
menyerap air
Pada perlakuan ke 2 yaitu xylem terbuka dan floem tertutup, pada perlakuan
ini tidak menghambat proses pengangkutan air kedalam tubuh tumbuhan sehingga
tanaman dapat tetap hidup. Perlakuan ke 2 ini tidak terlalu berpengaruh terhadap
tanaman karena fungsi floem merupakan jaringan yang menyebarkan hasil
fotosintesis.
Pada perlakuan ke 3 yaitu kontrol, pada perlakuan ini tanaman tetap
mengalami pertumbuhan karena tidak ada yang menghambat proses pengangkutan
air dan zat – zat hara kedalam tubuh tanaman, hal ini dapat dilihat dari hasil
pengamatan bahwa adanya penambahan air sebanyak 8 ml yang membuktikan
bahwa tanaman menyerap air melalui pembuluh xylem tanpa ada yang
menghambatnya walaupun fungsi xylem dan floem tidak berfungsi seutuhnya.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat diambil beberapa kesimpulan,
yaitu sebagai berikut :
 Xylem merupakan jaringan pengangkut air dan zat – zat hara
ditanah/lingkungannya ke dalam tubuh tanaman, apabila xylem ditutup akan
menyebabkan fungsi xylem terhambat yang menyebabkan tanaman akan layu
dan tanaman akan mati.
 Floem diberi perlakuan dengan cara ditutup tidak akan mengganggu proses
pertumbuhan tanaman walaupun fungsi floem tidak bekerja seutuhnya.
 Pada perlakuan control ( tanpa ada penutupan xylem dan floem ) tanaman
akan tumbuh dengan baik walaupun fungsi xylem dan floemnya tidak bekerja
seutuhnya

5.2 Saran
Adapun saran dalam pelaksanaan praktikum ini adalah sebaiknya tanaman
Allamanda catartica diambil dalam keadaan segar dan saat pengolesan vaselin
dilakukan secara merata agar daidapatkan hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

 Pahlepi. Arian. 2010. Jaringan_Pengangkut_Air. Diambil dari :


https://www.scribd.com/doc/40304699/Fistum-Jaringan-Pengangkutan-Air
(diakses pada tanggal 3 april 2018)
 Mulki. Malikul. 2014. Laporan_Jaringan_Pengangkut_Air. Diambil dari :
https://www.slideshare.net/mulkianeukatjeh/laporan-jaringan-pengankut-
airlimited-edition (diakses pada tanggal 3 april 2018)
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai