Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Tumbuhan SITH-ITB (2020) |
JARINGAN
Muhammad Daffa Raihan, 11519035
Program Studi Rekayasa Kehutanan, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati
Institut Teknologi Bandung
PENDAHULUAN
Suatu kehidupan muncul dikarenakan
terjadinya suatu proses. Proses yang terjadi
tersebut dapat kita pelajari agar dapat
meningkatkan ilmu pengetahuan terhadap
segala hal yang berhubungan dengan kehidupan
di dunia ini, seperti tubuh kita yang terdiri atas
organ – organ yang membuat kita dapat hidup
dengan baik.
Organ (Campbell Biology, 12th
Edition) merupakan struktur hierarki yang
membuat kita dapat melanjutkan kehidupan.
Organ merupakan kumpulan dari jaringan –
jaringan yang memiliki/menjalankan fungsi
spesifik di dalam tubuh (Campbell Biology,
12th Edition).
Jaringan merupakan kumpulan sel – sel
yang bekerja sama untuk melakukan suatu
fungsi tertentu (Campbell Biology, 12th
Edition). Dalam penelitian jaringan tumbuhan
ini, terdapat 3 sistem jaringan utama yang
memiliki peran dalam menunjang kehidupan
tumbuhan yaitu jaringan dermal, dasar, dan
pembuluh.
Jaringan dermal merupakan jaringan
terluar pada tumbuhan yang membungkus
tanaman agar terhindar dari kerusakan fisik dan
patogen (Campbell Biologi, 12th Edition). Pada
sistem jaringan dermal, terdapat jaringan
epidermis yang merupakan lapisan padat yang
terdiri atas sel – sel (Campbell Biologi, 12th
Edition).
Jaringan epidermis memiliki berbagai
macam fungsi, pada organ akar, air dan mineral
dapat masuk ke dalam tumbuhan melalui
jaringan epidermis, khususnya root hair. Pada
organ shoots sel – sel dari jaringan epidermis
yang terspesialisasi berfungsi untuk
perturkaran gas (Campbell Biologi, 12th
Edition).
Sistem jaringan utama yang lain pada
tumbuhan ada yang namanya jaringan dasar.
Jaringan dasar yang berada di dalam jaringan
pembuluh dinamakan pith dan yang berada di
luar jaringan pembuluh disebut korteks.
1
Jaringan dasar memiliki fungsi sebagai tempat
penyimpanan, tempat terjadinya fotosintesis,
dan jaringan pendukung (Campbell Biology,
12th Edition). Pada jaringan ini terdiri dari
jaringan parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
Jaringan pembuluh merupakan jaringan
yang memiliki fungsi sebagai pendukung
mekanis dan pengangkut unsur hara. Jaringan
pembuluh pada akar atau batang disebut stele.
Jaringan pembuluh ini terdiri dari xilem dan
floem. Xilem berfungsi untuk membawa air dan
mineral dari akar ke shoots. Floem berfungsi
untuk mengangkut gula, produk fotosintesis,
dan diangkut ke daun atau tempat yang
membutuhkannya (Campbell Biology, 12th
Edition).
Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui jaringan sederhana dan kompleks,
mengetahui perbedaan antara xilem dan floem
di angiospermae dan gymnospermae.Penelitian
ini juga dilakukan untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan tentang jaringan pada tumbuhan.
METODOLOGI
Pengambilan data pada penelitian ini
bersifat eksperimental yang menggunakan alat
bantuan seperti mikroskopik agar dapat melihat
struktur pada jaringan tumbuhan. Penelitian ini,
ingin meneliti lebih lanjut tentang jaringan
dermal, dasar, dan pembuluh.
Penelitian pada jaringan dermal dan
dasar digunakan spesimen yang pertama yaitu
spesimen tangkai daun seledri (Apium
graveolens). Tangkai daun seledri disayat
secara melintang. Lalu, diletakkan di atas kaca
objek yang telah diberi setetes air dan ditutup
dengan kaca objek. Setelah itu, spesimen
diamati dengan menggunakan alat bantu berupa
mikroskopik. Lalu, jaringan dermal dan dasar
yang terlihat dapat digambar. Pada preparat ini
jaringan dasar dapat dibedakan menjadi
jaringan kolenkim dan parenkim.
Spesimen kedua yaitu tempurung
kelapa (Cocos nucifera). Langkah pertama
sebelum penelitian yaitu tempurung kelapa
 Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Tumbuhan SITH-ITB (2020) |
dikerok, lalu disimpan di atas kaca objek yang
telah diberi setetes pewarna anilin sulfat dan
ditutup dengan kaca objek. Lalu, spesimen
diamati dan apabila terlihat struktur sel
batu/sklereid maka digambarkan.
Spesimen ketiga yaitu Sanseviera.
Sebelum penelitian, daun Sanseviera dibuat
sayatan melintang. Setelah itu, diletakkan di
atas kaca objek yang telah dberi setetes
pewarna anilin sulfat dan ditutup dengan kaca
objek. Lalu, spesimen diamati dan struktur serat
yang terlihat digambar.
Penelitian selanjutnya yaitu penelitian
jaringan pembuluh berupa xilem dan floem.
Kayu Pinus dan kayu Cedrela digunakan dalam
penelitian xilem pada angiospermae dan
gymnospermae. Sebelum penelitian xilem
dimulai, dibuat terlebih dahulu preparat awetan
dari kayu Pinus. Lalu, trakeid musim hujan,
trakeid musim kemarau, parenkim jari-jari
empulur, trakeid jari-jari empulur, saluran
harsa, noktah terlindung dalam trakeid tegak
diamati. Pada metode maserasi kayu Pinus,
spesimen direndam dalam etanol 96 % dan
setelah itu elemen – elemen kayu yang ingin
diamati dan digambarkan terlihat lebih jelas.
Pada penelitian xilem angiospermae,
langkah dibuat preparat dan maserasi kayu
sama dengan pembuatan preparat kayu Pinus
dan hal yang diamati yaitu trakea dengan ujung
dan noktah – noktahnya, trakeid, serat,
parenkim kayu, dan parenkim jari – jari
empulur.
Penelitian selanjutnya yaitu penelitian
jaringan pembuluh berupa floem. Pada
penelitian ini digunakan preparat awetan
penampang melintang dan radial kulit batang
pinus, preparat awetan penampang melintang
Cucurbita dan penampang memanjang labu
siam (Sechium edule). Pada preparat kulit
batang pinus diamati daerah tapis, ujung –
ujung daerah tapis, sel albumin, sel parenkim
jari – jari empulur, dan sel kambium pembuluh.
Pada preparat awetan Cucurbita diamati
pembuluh tapis dengan papan tapis sederhana,
sel pengantar, parenkim floem, pori, dan kalose
pada papan tapis tersebut. Pada preparat
Sechium diamati batas – batas komponen
pembuluh tapis dengan sel pengantarnya dan
kantung lendir.
2
HASIL DAN PEMBAHASAN [poin 60]
A. Jaringan Dermal dan Dasar
1. Hasil pengamatan pada penampang
melintang tangkai daun seledri (Apium
graveolens)
B
C
A
Gambar 1 Tangkai daun seledri (Apium
graveolens) penampang melintang 400x
Seperti pada Gambar 1 yang
menunjukkan tangkai daun seledri yang
disayat melintang menunjukkan
jaringan dasar dan dermal. Jaringan
dermal ditunjukkan dengan huruf C
yang menunjukkan jaringan epidermis.
Jaringan dasar ditunjukkan dengan
huruf A dan B karena huruf A
merupakan jaringan parenkim dan huruf
B merupakan jaringan kolenkim.
Jaringan kolenkim merupakan
jaringan yang terdiri dari sel – sel
kolenkim. Sel kolenkim panjang yang
memiliki dinding primer lebih tebal
dibanding sel parenkim. Sel – sel
kolenkim ini membantu menyokong
batang dan daun pada tumbuhan tanpa
menahan pertumbuhannya (Campbell
Biology, 12th Edition).
Jaringan parenkim merupakan
jaringan yang terdiri atas gabungan sel
– sel parenkim. Pada saat sel dewasa, sel
parenkim memiliki vakuola sentral. Sel
parenkim berperan dalam metabolisme
tumbuhan, sintesis, dan menyimpan
produk organik (Campbell Biology,
12th Edition).
 Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Tumbuhan SITH-ITB (2020) | 3

2. Kerokan tempurung kelapa (Cocos mengalirkannya ke daun (Nina,

nucifera) Juswardi, dan Fitralia 2013).

3. Penampang melintang daun Sanseviera

Gambar 2 Brachysklereid pada endocarp Cocos

nucifera (fdokumen, 2017).

Gambar 5 Penampang melintang daun Sansviera

Kutikula terdapat pada daun Sansviera.

Kutikula merupakan pertahanan pertama
pada daun terhadap bahan-bahan pencemar
yang masuk melalui daun (Rita, Ratna, dan
Hadi 2015) . Senyawa pencemar udara dapat
meningkatan tebal kutikula pada Glycine
max sebagai bentuk pertahanannya
(Weryszko dan Hwil 2005).

B. Jaringan Pembuluh
Gambar 3 Kerokan Cocos nucifera 400x
Xylem
1. Preparat awetan (penampang
melintang, radial, tangensial) kayu
Pinus.

Kelenjar Resin

Trakeid
Gambar 4 Kerokan Cocos nucifera 400x

Lingkar Tahun
Sklereid merupakan bentuk sel
sklerenkim yang mengalami reduksi
dengan dinding seluler yang sangat
tebal dan lignifikasi yang membentuk Jari
sekumpulan kecil lapisan jaringan yang empulur
tahan lama di sebagian besar tanaman
(Plant Anatomy, 2006). Sklereid
Gambar 6. Batang Pinus penampang
merupakan jaringan penyokong melintang 4x
tumbuhan saat jaringan pembuluh
bekerja menyerap polutan dan
 Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Tumbuhan SITH-ITB (2020) | 4

Trakeid
2. Preparat maserasi Pinus

Trakeid

Noktah
Noktah

Gambar 8 Maserasi Pinus merkusii 400

Seperti pada Gambar 8 yang

menunjukkan bahwa metode maserasi dapat
menunjukkan bagian dari spesimen yang ingin
dilihat. Pada metode maserasi ini, terjadi
ekstraksi yang memiliki keuntungan yaitu
kemungkinan kecil bahan alam menjadi rusak
atau terurai. (Susanty & Fairus 2016).

3.Preparat awetan (penampang melintang,

radial, tangensial) kayu Cedrela

Gambar 7 Batang Pinus penampang tangensial 40x

Trakeid merupakan sebagian besar volume kayu

softwood dimana 90-95% tersusun atas sel-sel
Trakea
panjang dan ramping (Haygreen dan Bowyer 1989).
Trakeid dibagi berdasarkan musim menjadi trakeid
musim hujan dan kemarau. Trakeid berfungsi
sebagai penyokong dan transport air. Saluran resin
pada pohon pinus terbentuk melalui proses
schizogenous (Wu & Hu 1997, Evert 2006).
Fungsinya untuk melindungi pohon dari serangan
hama dan penyakit patogen (Keeling & Bohlmann
2006). Jari – jari empulur merupakan pita panjang
yang berfungsi untuk membawa nutrisi. Noktah
merupakan jalan dari sel ke sel.

Trakeid dan
serat

Gambar 9 Batang Cedrela penampang

melintang 400x
 Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Tumbuhan SITH-ITB (2020) | 5

Dari Gambar 9 menunjukkan

terdapat trakea, trakeid berwarna lebih 2. Preparat awetan penampang melintang
sedikit dibanding serat, cedrela ini juga Cucurbita
menunjukkan struktur jaringan dari
sayatan melintang angiospermae.

4. Preparat awetan maserasi kayu

Cedrella

Gambar 12 Batang Cucurbita penampang

melintang 400x

Seperti pada Gambar 12 batang

Cucurbita bahwa batang dari Cucurbita
memiliki xilem, floem, trakea, dan
Gambar 10 Preparat awetan maserasi kayu Cedrella
ikatan pembuluh.

Floem
Penampang memanjang labu siam
1. Preparat awetan penampang melintang
(Sechium edule).
dan radial melalui kulit batang Pinus.

Floem

Area Floem

Area Xilem

Parenkim jari
jari empulur

Xilem

Pembuluh
Albumin
tapis

Daerah tapis Gambar 13 Sechium memanjang 100x

Kalose merupakan karbohidrat yang

Gambar 11 Batang Pinus merkusii penampang jika terhidrolisis akan menghasilkan glukosa
radial 100x
 Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Tumbuhan SITH-ITB (2020) |
dengan bertambahnya umur eletemen tapis,
jumlah kalose pun bertambah. Kantung lendir
merupakan kantung yang digunakan untuk
menyimpan hasil dari suatu proses yang terjadi
pada tanaman.
Jaringan sederhana merupakan jaringan
yang hanya mengandung 1 jenis sel yang
berfungsi untuk fotosintesis. Storage of food,
sekresi, struktur penyokong, perbaikan
jaringan. Sistem jaringan dasar termasuk ke
dalam jaringan sederhana.
Jaringan kompleks merupakan jaringan
yang mengandung lebih dari 1 jenis sel. Sistem
jaringan dermal dan pembuluh masuk ke dalam
jaringan kompleks.
Jaringan kolenkim merupakan jaringan
yang terdiri dari sel – sel kolenkim. Sel
kolenkim panjang yang memiliki dinding
primer lebih tebal dibanding sel parenkim. Sel
– sel kolenkim ini membantu menyokong
batang dan daun pada tumbuhan tanpa menahan
pertumbuhannya (Campbell Biology, 12th
Edition).
Jaringan parenkim merupakan jaringan
yang terdiri atas gabungan sel – sel parenkim.
Pada saat sel dewasa, sel parenkim memiliki
vakuola sentral. Sel parenkim berperan dalam
metabolisme tumbuhan, sintesis, dan
menyimpan produk organik (Campbell
Biology, 12th Edition).
Jaringan Sklerenkim merupakan
jaringan yang terdiri atas sel – sel mati atau
lignin. Sel sklerenkim berfungsi untuk mebuat
dinding sekunder sebelum protoplas mati. Sel
sklerenkim terbagi menjadi sklereid dan serat
(Campbell Biology, 12th Edition).
3 macam sayatan kayu yaitu yang
pertama ada transerve section yaitu bagian
tanaman disayat tegak lurus dengan sumbu
horizontal. Sayata kedua yaitu longitudinal
tangensial yaitu bagian tanaman dipotong tegak
lurus terhadap bagian radial longitudinal dan
tidak sampai bagian tengah organ. Ketiga ada
longitudinal radial section yaitu bagian
tanaman dipotong langsung pada bagian tengah
dan sejajar sumbu utama.
Xilem pada angiospermae terdiri dari
trakea, trakeid, parenkim, dan serat libriform.
Xilem gymnospermae terdiri dari trakeid dan
6
jari – jari empulur. Pada floem angiospermae
terdapat pembuluh tapis, sel pengantar,
parenkim floem, serat floem. Floem di
gymnospermae terdapat sel albumin dan sel
tapis.
KESIMPULAN
Jaringan dasar merupakan jaringan
sederhana. Jaringan dermal dan pembuluh
merupakan jaringan kompleks. Xilem pada
angiospermae terdiri dari trakea, trakeid,
parenkim, dan serat libriform. Xilem
gymnospermae terdiri dari trakeid dan jari – jari
empulur. Pada floem angiospermae terdapat
pembuluh tapis, sel pengantar, parenkim floem,
serat floem. Floem di gymnospermae terdapat
sel albumin dan sel tapis.
DAFTAR PUSTAKA
Mauseth, James D. (2012). Botany : An
Introduction to Plant Biology (5th ed.).
Sudbury, MA: Jones and Bartlett
Learning.
Megia, R, Ratnasari, Hadisunarso 2015,
“Karakteristik Morfologi dan Anatomi,
serta Kandungan Klorofil Lima Kultifar
Tanaman Penyerap Polusi Udara
Sanseviera trifasciata”, Jurnal
Sumberdaya Hayati, Vol 1, No.2, hal
34-40.
Samdri Y, Maideliza T, Mansyurdin,
Febriamansyah 2016, “Kajian Anatomi
Kayu Pada Tifa Ekotipe Pinus merkusii
Sumatera dan Potensinya Sebagai
Indikator Perubahan Iklim”, Jurnal
Metamorfosa, Vol.3, No.2, hal 103-11.
Susilowati, A, Wahyudi, I, Supriyanto,
Siregar, IZ, Corryanti, Iswanto, AH
2013, “Struktur Anatomi Saluran Resin
pada Pinus merkusii Bergetah”, Jurnal
Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis,
Vol.11, No.2.
Tanzerina, N, Juswardi, Elyza F 2013, “Studi
Adaptasi Anatomi Organ Vegetatif
 Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Tumbuhan SITH-ITB (2020) | 7

Neptuinia oleraceae Lour Hasil Seleksi

Lini pada Fitoremdiansilimbah cari
amoniak”, Jurnal, Palembang
Urry, Cain, Wasserman, Minorsky, ORR
2020, Campbell Biology, 12th ed.
Weryszko, CE, Hwil, M 2005,”Lead induced
histological and ultrastructural changes
in the leaves of soybean [Glycine max
(L) Merr]. Soil Sci. Plant Nutr 51 :203-
212
Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Tumbuhan SITH-ITB (2020) | 8