Anda di halaman 1dari 21

Kurikulum 2013 Revisi

Kelas XI
MATEMATIKA PEMINATAN
Teorema Faktor dan Teorema
Akar Vieta

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.


1. Memahami tentang teorema faktor.
2. Dapat menentukan akar dan faktor linear suku banyak dengan menggunakan
teorema faktor.
3. Dapat menentukan akar dan faktor linear suku banyak dengan menggunakan
cara identitas.
4. Dapat menentukan hasil bagi dengan pembagian khusus suku banyak.
5. Menguasai konsep jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan suku banyak.
6. Dapat menerapkan operasi suku banyak untuk menyelesaikan masalah sehari-
hari.

0
=
)
p( a

r
kto
) fa
(x – a
x=a
p ( x ) : (x – a) akar

E M A VIE
OR TTA TEOREMA FAKTOR
TE
DAN OPERASI AKAR
anxn + an – 1xn – 1 + an – 2xn – 2 + an – 3xn – 3 + ... +a0 = 0

PEM B AGI
AN n
an – 1 KH n –a
x1 + x2 + x3 + ... + xn = – US x a xn – 1 + axn – 2 + a2xn – 4 + ... + an – 1
a0 an x–
x1x2.....xn – 1xn = (–1)n
US

an
1
2n + x2n – a2n
2n +
1 +a
x x+a
an – 2 x+a
x1x2 + x1x2 + x1x4 + ... + xn – 1xn = x2n – 1 – ax2n – 2 + a2x2n – 3 – ... + a2n – 1
an
x2n – ax2n – 1 + a2x2n – 2 – ... + a2n
A. Teorema Faktor
Jika suku banyak p(x) dibagi oleh (x − k), maka (x − k) adalah faktor dari p(x) jika dan hanya
jika p(k) = 0.

Keterangan:
x = k adalah akar dari p(x) = 0.

Contoh Soal 1

Jika (x – 5) adalah salah satu faktor dari x3 − bx2 − 7x − 15, nilai b adalah ....

Pembahasan:

Misal p(x) = x3 – bx2 – 7x – 15.

Oleh karena x – 5 adalah faktor dari p(x), maka:

53 − b ( 5 ) − 7 ( 5 ) − 15 =
2
0

⇔ 125 − 25b − 35 − 15 =
0

⇔ − 25b + 75 =0
⇔ b=
3

Jadi, nilai b adalah 3.

B. Faktor-Faktor Linear
Faktor-faktor linear adalah faktor-faktor suatu suku banyak yang memiliki derajat
tertinggi satu. Contohnya adalah x − 3, 2x − 1, dan sebagainya. Suatu suku banyak p(x)
berderajat n memiliki faktor linear maksimal sebanyak n faktor, dan tidak semua suku
banyak memiliki faktor linear.
Misal p(x) = anxn + an−1xn−1 + an−2xn−2 + ... + a0. Langkah-langkah menentukan faktor linear
dari p(x) adalah sebagai berikut.
faktor a0
1. Tentukan akar-akar dugaan berdasarkan rumusxk1 = ± .
faktor an
2. Uji akar dugaan ke dalam skema Horner. Akar dugaan k akan menjadi akar suatu
suku banyak jika nilai sisanya adalah nol atau p(k) = 0.
3. Jika sudah didapatkan akar pertama pada uji skema Horner, teruskan pengujian
dengan menggunakan koefisien hasil bagi dari skema Horner sebelumnya.
4. Jika sudah didapatkan faktor pangkat dua, faktor linear bisa dicari dengan proses
faktorisasi biasa atau menggunakan rumus kuadratis.

Teorema Faktor dan Teorema Akar Vieta 2


Contoh Soal 2

Tentukan faktor linear dari x3 + x2 – 2x – 8.

Pembahasan:

Misal p(x) = x3 + x2 – 2x – 8.

Menentukan akar dugaan:

faktor ( 8 )
k= ±
faktor (1)

± 1, k =
k= ± 2, k =
± 4, k =
±8

Uji akar dugaan pada tabel Horner:

Uji k = 1
1 1 −2 −8

1 2 0
k=1
1 2 0 p(1) = −8

Oleh karena p(1) ≠ 0, maka x = 1 bukan akar dan (x – 1) bukan faktor linear dari p(x).

Uji k = −1
1 1 −2 −8

k = −1 −1 0 2

1 0 −2 p(−1) = −6

Oleh karena p(−1) ≠ 0, maka x = −1 bukan akar dan (x + 1) bukan faktor linear dari p(x).

Uji k = 2
1 1 −2 −8

k=2 2 6 8

1 3 4 p(2) = 0

Oleh karena p(2) = 0, maka x = 2 adalah akar dan (x − 2) adalah faktor linear dari p(x).

Pencarian faktor linear lain dari faktor kuadrat:

Dari tabel Horner terakhir, didapatkan faktor linear yaitu (x – 2) dan faktor kuadrat
yaitu x2 + 3x + 4. Faktor kuadrat x2 + 3x + 4 tidak dapat difaktorkan dan tidak pula
memiliki akar irrasional, karena nilai diskriminannya negatif (D < 0).

Jadi, p(x) = x3 + x2 – 2x – 8 hanya memiliki satu faktor linear, yaitu x – 2.

Teorema Faktor dan Teorema Akar Vieta 3


Contoh Soal 3

Tentukan semua akar dan faktor linear dari x4 + x3 – 13x2 – x + 12.

Pembahasan:

Misal p(x) = x4 + x3 – 13x2 – x + 12.

Menentukan akar dugaan:

faktor (12 )
k= ±
faktor (1)

k=± 1, ± 2, ± 3, ± 4, ± 6, ± 12

Uji akar dugaan pada skema Horner:

Uji k = 1

1 1 –13 –1 12

k=1 1 2 –11 –12

1 2 –11 –12 p(1) = 0

Oleh karena p(1) = 0, maka x = 1 merupakan akar dan (x – 1) merupakan faktor linear
dari p(x).

Uji k = –1
1 2 –11 –12

k = –1 –1 –1 12

1 1 –12 p(–1) = 0

Oleh karena p(–1) = 0, maka x = –1 merupakan akar dan (x + 1) merupakan faktor


linear dari p(x).

Pencarian faktor linear lain dari faktor kuadrat:

Dari skema Horner terakhir, didapatkan faktor kuadratnya adalah x2 + x – 12 yang


dapat difaktorkan menjadi (x + 4)(x – 3).

Jadi, faktor-faktor linear dari p(x) = x4 + x3 – 13x2 – x + 12 adalah (x – 1), (x + 1), (x – 3),
(x + 4).

Contoh Soal 4

Jika salah satu akar dari x4 + mx3 + 37x2 − 33x − 10 adalah 2, tentukan nilai m dan akar-
akar persamaan yang lain.

Teorema Faktor dan Teorema Akar Vieta 4


Pembahasan:

Misalkan p(x) = x4 + mx3 + 37x2 − 33x − 10

Oleh karena x = 2 merupakan akar dari p(x), maka:

24 + m ( 2 ) + 37 ( 2 ) − 33 ( 2 ) − 10 =
3 2
0

⇔ 16 + 8m + 148 − 66 − 10 =
0
⇔ 8m + 88 =
0

⇔ m=
−11

Dengan demikian, suku banyaknya menjadi:

p(x) = x4 − 11x3 + 37x2 − 33x − 10

Untuk mencari akar-akar lainnya, gunakan skema Horner dengan menggunakan akar
yang sudah diketahui, yaitu x = 2.
1 –11 37 –33 –10

x=2 2 –18 38 10

1 –9 19 5 sisa = 0

Dari skema Horner tersebut, dapat diketahui bahwa hasil bagi masih dalam faktor
pangkat tiga. Untuk itu, kita perlu mencoba dengan akar dugaan yang lain. Setelah
dicoba dengan akar dugaan yang diambil dari faktor 5, didapatkan akar lain yaitu x = 5.

1 –9 19 5

x=5 5 –20 -5

1 –4 –1 sisa = 0

Dari skema Horner tersebut, dapat diketahui bahwa hasil bagi sudah dalam faktor
pangkat dua, yaitu x2 – 4x – 1. Untuk mencari akar dari x2 – 4x – 1 = 0, dapat digunakan
rumus kuadratis, dengan a = 1, b = –4, dan c = –1.

−b ± b2 − 4ac
x3,4 =
2a

−( −4) ± ( −4)2 − 4(1)( −1) −b ± b2 − 4ac−b ± b2 − 4ac


x3, 4 = x3,4 = x3,4 =
2(1) 2a 2a

−( −4) ± ( −4)−2 (−−4) ± −(1)−4)2 − 4(1)( −1


4(1)(
4 ± 20 x3,4 = x =
x3,4 = 3,4
2( −1) 2( −1)
2
x3,4 = 2 ± 5 4 ± 20 4 ± 20
x3,4 = x3,4 =
2 2
Jadi, akar-akar lain dari x4 + mx3 + 37x2 − 33x − 10 selain 2 adalah ± 5 x, 3,4
x3,4=5, 2 + dan ± 5.
= 2−

Teorema Faktor dan Teorema Akar Vieta 5


Contoh Soal 5

Jika x2 – 4x + 4 adalah salah satu faktor dari x4 – 7x3 + mx2 + nx + 20, nilai m + n adalah ....

Pembahasan:

Cara pertama:
Bentuk faktor x2 – 4x + 4 dapat dinyatakan dengan (x – 2)(x – 2). Dengan kata lain, x1 = 2
dan x2 = 2 adalah akar-akar dari x4 – 7x3 + mx2 + nx + 20 = 0.

Gunakan x1 = 2 pada skema Horner:

1 –7 m n 20

2 –10 2m – 20 4m + 2n – 40
x1 = 2
1 –5 m – 10 2m + n – 20 4m + 2n – 20 = 0

sisa
4m + 2n − 20 = 0
⇔ 4m + 2n = 20
⇔ 2m + n = 10 ... (*)

Gunakan x2 = 2 pada skema Horner berikutnya:

1 –5 m – 10 –10

2 –6 2m – 32
x2 = 2
1 –3 m – 16 2m – 42 = 0

sisa
2m − 42 = 0
⇔ 2m = 42
⇔ m = 21

Substitusi m = 21 ke persamaan (*).


2(21) − n = 10
⇔ 42 − n = 10
⇔ n = −32

Jadi, nilai m + n = 21 + (–32) = –11.

Teorema Faktor dan Teorema Akar Vieta 6


Cara kedua:
Dengan menggunakan metode Horner yang diperluas:

1 –7 m n 20

4 x 4 –12 4m – 64 x

–4 x x –4 12 –4m + 64

1 –3 m – 16 4m + n – 52 –4m + 84

Hasil bagi Sisa bagi

Dengan demikian, sisa bagi dinyatakan s(x) = (4m + n – 52) + (– 4m + 84)

Oleh karena x2 – 4x + 4 adalah faktor, maka:


4m + n – 52 = 0
⇔ 4m + n = 52 ... (1)

Berlaku juga:
−4m + 84 = 0
⇔ −4m = −84
⇔ m = 21 ... (2)

Substitusikan m = 21 ke persamaan (1).


4m + n = 52
⇔ 4(21) + n = 52
⇔ 84 + n = 52
⇔ n = −32

Jadi, m + n = 21 + (−32) = −11.

Contoh Soal 6

Jika x5 + ax3 – 2x2 – 18x – 42 mempunyai faktor x3 + x2 + 2x + 6, salah satu faktor yang lain
adalah ....

Pembahasan:

Oleh karena x3 + x2 + 2x + 6 sulit diketahui faktor-faktor linearnya, maka gunakan skema


Horner yang diperluas.

Teorema Faktor dan Teorema Akar Vieta 7


1 0 a –2 –18 –42

–1 –1 1 1–a

–2 –2 2 2 – 2a

–6 –6 6 12 – 6a

1 –1 a–1 –a – 5 –2a – 10 –6a – 30

Faktor pangkat dua Sisa

Sisa pembagian
S(x) = (–a – 5)x2 + (–2a – 10)x + (–6a – 30)

Oleh karena x3 + x2 + 2x + 6 adalah faktor, maka:


(–a – 5)x2 + (–2a – 10)x + (–6a – 30) = 0x2 + 0x + 0

Dengan demikian, diperoleh:


–a – 5 = 0
a = –5

Faktor kuadratnya:
x2 – x – (a – 1)

Dengan substitusi a = –5 didapat faktor kuadrat berikut.


x2 – x – 6 = (x –3)(x + 2)

Jadi, faktor linear lainnya adalah (x – 3) dan (x + 2).

Contoh Soal 7

Bentuk x4 + 7x2 + 16 dapat difaktorkan menjadi ....

Pembahasan:

Bila adik-adik mencoba dengan x yang merupakan faktor dari ±16, tidak akan ditemukan
x yang membuat suku banyak x4 + 7x2 + 16 bernilai nol. Untuk menyelesaikannya,
perhatikan cara berikut.

(x 4
) ( )

+ 7 x 2 + 16 = x 2 + ax + b  x 2 + cx +

16 

b 

 16   16a 
x 4 + 7 x 2 + 16 = x 4 + ( c + a ) x 3 +  + ac + b  x 2 +  + bc  x + 16
 b   b 

Dengan membandingkan koefisien suku-suku sejenis, didapatkan:


c + a = 0 atau c = −a ... (1)

Teorema Faktor dan Teorema Akar Vieta 8


16
+ ac + b =
7 ....(2)
(2)
b
16a
+ bc =
0 ....(3)
(3)
b
Substitusikan persamaan (1) ke persamaan (2) dan (3), sehingga diperoleh:

16 16
+ a+
( −aa2()−+ab b7=
) += 7
5b − b ( 5 ) − 7 ( 5 ) − 15 =
3 b
0
16 16 2 2
− a−−a
⇔ 125 +225b+= bb7−= 7 − 15...(4)
35 = 0...(4)
(4)
5b − b ( 5 ) − 7 ( 5 ) − 15 =
3 b
0

16a−1625a b + 75 =0
⇔ 125+ b−+( −2b
a()−b
25 =a0)−= 0 − 15 =
35 0

53b b
−b b=(35) − 7 (5) − 15 = 0

16a−1625a b + 75 =0
⇔ 125 − ab− 2ab25
= 0b= 0
− 35 − 15 = 0

53b b
−b b=(35) − 7 (5) − 15 = 0

16a−1625a b 2+ 75 =0
= ab

53 125
⇔b−b bb=(35−=) ab
25
− b7 (−535
) − −1515=
00
=
⇔3 − 25b22+ 75 =0
16
5
⇔ a125
− baab
16= (5=−)ab −2b7 (−535
25 ) − −1515=
00
=
⇔3 2b =23 2

5
ab ab25
−−b
−125 (5−b−)a16
16 −75
+25
= b7=
a0 (−=0535
0) − −1515=
00
=

b(216)
35b−) 16) (−=0535
0) − −1515=
3 b 2

5
a(b−125
⇔ a =
−2(b
25
− 0b7=
−75
+25
= 00
=

⇔ b
a(b125
a =3−b−b
b4)(
−−(25 4)( bb4)+−=
+75
+25 =4)
00=
35 −015 =
0

⇔b − 25
Nilai = 3b +memenuhi
yang 75 =0 persamaan di atas adalah a = 0 atau b = 4 atau b = –4.
⇔ b=
Untuk 3 = 0, dari persamaan (1) didapat c = 0. Dari persamaan (2) didapat:
a

16 16 2
3 + 0
5b −bb (+5 )+0 −b+7
=b75=
( ) 7− 15 =
0

b2 125
⇔ b−27−b−7+25b 16
b16
+ −=35
0= 0− 15 =
0

⇔ − 25b + 75 =0
Tidak ada nilai b yang memenuhi, karena persamaan kuadrat di atas tidak memiliki akar
⇔ b= 3
penyelesaian yang real.
Misal b = 4
1616 2 22
− a− a+ b+= b7= 7
5b3 −bb ( 5 ) − 7 ( 5 ) − 15 =
0

4ab−2( 5
a+−)2425 (−5735
) − −1515=
2
43 −−125
5
⇔ b77=
4
+−= 00
=

=b7=( 5−7
1) 25
− b7 (−535
) − −1515=
2
3 −225b + 75 =0

a2 −a
5 125 00
=
⇔ b
a =a
⇔ = 73±b−71+2575
=
−±25
125 0 − 15 =
b −=35 0
⇔b =3b + 75 =0
− 25

⇔ b=
3

Teorema Faktor dan Teorema Akar Vieta 9


Untuk b = 4, dari persamaan (4) didapat:

1616 2 22
− a− a+ 4+ =47= 7
543 −4b ( 5 ) − 7 ( 5 ) − 15 =
0

ab−2(a5=
−2) 725
−7b7 (−535
) − −1515=
2
83 −−8
5
⇔ 125 = 00
=

=b1=( 5−1) 25
− b7 (−535
) − −1515=
2
3 −225b + 75 =0

a2−a
5 125 00
=
⇔ b
a =a
⇔ = 13±b−1+2575
=
−±25
125 0 − 15 =
b −=35 0
⇔b =
− 253b + 75 =0
Dari persamaan (1), untuk a = 1, maka c = –1, sehingga didapat persamaan:
⇔ b= 3
( ) ( 
x + 7 x 2 + 16 = x 2 + ax + b  x 2 + cx +
4


)16 

b 

x 4 + 7 x 2 + 16= (x 2
)(
+ x + 4 x2 − x + 4 )
Hasil yang sama untuk a = –1 dan c = 1.
Sementara itu, untuk b = –4, dari persamaan (4) didapat:

1616 2 2
− a− a2− 4− =
47= 7
−4b ( 5 ) − 7 ( 5 ) − 15 =
5−34− 0

(−52−)a= b77(−535
) − −1515=
2 2
−3 8−125
5
⇔ −8
ba −7=
25 00
=

−= 225
a2 a125
⇔ b−− 15
−= 15 +2575 0 − 15 =
b −=35 0

⇔b
Tidak=
− 253b +nilai
ada 75 = a0yang memenuhi, karena hasil a2 selalu lebih besar atau sama
dengan
⇔ b= 3 nol.
Jadi, bentuk x4 + 7x2 + 16 dapat difaktorkan menjadi (x2 + x + 4)(x2 − x + 4).

C. Teorema Faktor dengan Cara Identitas


Faktorisasi dengan identitas aljabar dapat membantu kita untuk menyelesaikan
persamaan suku banyak. Berikut ini adalah identitas-identitas aljabar yang sering
digunakan.
1. (a + b)2 = a2 + 2ab + b2
2. (a − b)2 = a2 − 2ab + b2
3. a2 − b2 = (a + b) (a − b)
4. (a + b)3 = a3 + 3ab2 + 3a2b + b3
5. (a − b)3 = a3 + 3ab2 − 3a2b − b3
6. (a2 − b2)(a − b) = a3 − a2b − ab2 + b3
7. (a2 − b2)(a + b) = a3 + a2b − ab2 − b3

Teorema Faktor dan Teorema Akar Vieta 10


Contoh Soal 8

Dengan menggunakan identitas aljabar, tentukan akar-akar dari persamaan berikut.

27x3 − 9x2 − 3x + 1 = 0

Pembahasan:

Perhatikan bahwa bentuk tersebut menyerupai identitas aljabar nomor 6.


27x3 − 9x2 − 3x + 1 = 0
⇔ (3x)3 − (3x)2(1) − (3x)(1)2 + (1)3 = 0

Misalkan a = 3x dan b = 1. Ini berarti:


a3 − a2 b − ab2 + b3 = 0
⇔ (a2 − b2)(a − b) = 0
⇔ ((3x)2 − 12)(3x − 1) = 0
⇔ (3x + 1)(3x − 1)(3x − 1) = 0

Dengan demikian, faktor-faktor dari persamaan tersebut adalah (3x + 1) dan (3x − 1).
Sementara akar-akar persamaannya adalah sebagai berikut.
1
(3x + 1) = 0 → x1 = −
3
1
(3x − 1) = 0 → x2 =
3
1 1
Jadi, akar-akar dari persamaan tersebut adalah − dan .
3 3

Contoh Soal 9

Dengan menggunakan identitas aljabar, tentukan banyaknya akar-akar real pada


persamaan berikut.

x4 + 3x3 + 4x2 + 3x + 1 = 0

Tentukan pula jumlah dari akar-akar real tersebut.

Pembahasan:

Perhatikan bahwa pangkat tertinggi dari variabel x adalah 4 dan konstantanya adalah 1.
Ini berarti, persamaan tersebut dapat diubah menjadi bentuk berikut.
(x2 + ... + 1)(x2 + ... + 1) = 0

Dengan melengkapi persamaan tersebut, akan diperoleh:


(x2 + x + 1)(x2 + 2x + 1) = 0

Teorema Faktor dan Teorema Akar Vieta 11


Berdasarkan identitas aljabar nomor 1, diperoleh:
(x2 + x + 1)((x)2 + 2(x)(1) + (12)) = 0
⇔ (x2 + x + 1) (x + 1)2 = 0
⇔ (x2 + x + 1) = 0 atau (x + 1)2 = 0

Perhatikan bahwa (x + 1)2 = 0 memiliki akar-akar real x1 = x2 = −1. Sementara untuk


bentuk (x2 + x + 1) = 0, tentukan dahulu nilai diskriminannya.

Misalkan a = 1, b = 1, dan c = 1. Nilai diskriminan dari persamaan tersebut adalah sebagai


berikut.
D = b2 − 4ac
= (1)2 − 4(1)(1)
= −3 < 0

Oleh karena nilai diskriminannya negatif, maka persamaan (x2 + x + 1) = 0 tidak mempunyai
akar-akar real.

Ini berarti, persamaan tersebut hanya memiliki dua akar real, yaitu x1 = x2 = −1. Jumlah
dari akar-akar real tersebut adalah sebagai berikut.
x1 + x2= −1 − 1= −2

Jadi, banyaknya akar-akar real pada persamaan tersebut adalah 2 dengan jumlah −2.

D. Pembagian Khusus Suku Banyak


Berdasarkan teorema faktor dan skema Horner, diperoleh:
x n − an
1. = x n −1 + x n − 2a + x n − 3a2 + ... + a n −1
x−a

x 2n − a2n
2. = x 2n −1 − x 2n − 2a + x 2n − 3a2 − ... + a22n−1
n −1
x+a

x 2 n +1 + a 2 n +1
3. = x 2n − x 2n −1a + x 2n − 2a2 − ... + a2n
x+a

Dengan n adalah bilangan asli.

Contoh Soal 10

Tentukan hasil bagi suku banyak:


a. (x5 – a5) : (x – a)
b. (x7 + a7) : (x + a)

Teorema Faktor dan Teorema Akar Vieta 12


Pembahasan:

a. (x5 – a5) : (x – a)
Dengan rumus pembagian khusus suku banyak, diperoleh:
x 5 − a5
=x 4 + x 3a + x 2a2 + xa3 + a 4
x−a

=x 4 + ax 3 + a2 x 2 + a3 x + a 4

Dengan skema Horner, diperoleh:

1 0 0 0 0 –a5

a a a2 a3 a4 a5

1 a a2 a3 a4 0

Koefisien hasil bagi

Jadi, hasil baginya adalah x4 + ax3 + a2 x2 + a3x + a4.

b. (x7 + a7) : (x + a)
Dengan rumus pembagian khusus suku banyak, diperoleh:

x 7 + a7
x 6 − x 5a + x 4 a2 − x 3a3 + x 2a 4 − xa5 + a6
=
x+a

x 6 − ax 5 + a2 x 4 − a3 x 3 + a 4 x 2 − a5 x + a6
=

Dengan skema Horner, diperoleh:

1 0 0 0 0 0 0 a7

a –a a2 -a3 a4 –a5 a6 –a7

1 –a a2 -a3 a4 –a5 a6 0

Koefisien hasil bagi

Jadi, hasil baginya adalah x6 − ax5 + a2 x4 − a3x3 + a4 x2 − a5x + a6.

Contoh Soal 11

p24 − q24
= ....
p2 + q 2

Teorema Faktor dan Teorema Akar Vieta 13


Pembahasan:

(p ) ( )
12 12
2
p24 − q24 − q2
=
p2 + q 2 p2 + q 2

Misalkan p2 = x, q2 = y, maka bentuk di atas dapat ditulis:

x 12 − y 12
= x 11 − x 10 y + x 9 y 2 − ... + y11
x+ y

(p ) − (p ) ( ) (q ) ( )
11 10 9 2 11
2 2
= q2 + p2 2
− ... + q2

= p22 − p20q2 + p18q 4 − ... + q22

p24 − q24
Jadi, hasil =adalah
.... p22 − p20q2 + p18q4 −…+ q22.
p2 + q 2

E. Jumlah dan Hasil Kali Akar-Akar Persamaan Suku Banyak


1. Persamaan Suku Banyak
Persamaan suku banyak Pn(x) = 0 memiliki akar-akar x1, x2, ..., xn. Jika nilai-nilai akar
tidak mudah diketahui, operasi-operasi penjumlahan dan perkalian tetap dapat
mudah dilakukan dengan menggunakan teorema akar-akar Vieta.

Operasi-operasi akar untuk persamaan derajat 2, ax2 + bx + c = 0, dengan akar-akar


x1 dan x2 adalah sebagai berikut.
b
a. x1 + x2 =

a
c
b. x1 ⋅ x2 =
a

Operasi-operasi akar untuk persamaan derajat 3, ax3 + bx2 + cx + d = 0, dengan akar-


akar x1, x2 dan x3 adalah sebagai berikut.

b
1. x1 + x2 + x3 =
a. −
a
c
b.
2. x1 x2 + x1 x3 + x2 x3 =
a
d
3. x1 x2 x3 = −
c.
a

2. Persamaan Suku Banyak Berderajat n


Persamaan suku banyak berderajat n dinyatakan sebagai:

an x n + an −1x n −1 + an − 2 x n − 2 + ... + a1x + a0 =


0

Teorema Faktor dan Teorema Akar Vieta 14


Jika akar-akar suku banyak tersebut adalah x1, x2, ..., xn maka:

an −1
a. x1 + x2 + x3 + ... + xn =−
an

a
b. x1 x2 + x1 x3 + ... + xn −1xn =n − 2
an

an − 3
c. x1 x2 x3 + x1 x2 x 4 + ... + xn − 2 xn −1xn =−
an

...
a0
d. x1 x2 x3 ... xn =( −1)n ⋅
an

Contoh Soal 12

Jika akar-akar persamaan suku banyak x3 + 4x2 −3x − 5 = 0 adalah x1, x2, x3,
hitunglah:

a. x1 + x2 + x3

b. x1x2 + x1x3 + x2x3

c. x1 x2 x3

d. x12 + x22 + x32


1 1 1
e. + +
x1 x2 x3

Pembahasan:

Diketahui a = 1, b = 4, c = −3, dan d = −5. Dengan demikian, diperoleh:

b b
x1 +x1x2+ +x2x3+ =
a. a. x3− =−→ x→+x x+ +x x+ =
x −4=
−4
a a 1 12 2 3 3
c c
x1 xx21+x2x1+xx31+x3x2+ xx32 =
b. b. → x→xx +x x+xx +x x+ xx =
x3 = x −3=
−3
a a 1 21 2 1 31 3 2 32 3
d d
c. xc.1 xx21xx32 =
x3− =−→ x→xx xx =
x5 =5
a a 1 21 32 3
x12 +
d. d. x12x2+2 x+22x3+2 x=32( x=1 +( x1x2+ +x2x3+)2x3−)2(
2
−x12(xx21+x2x1+xx31+x3x2+xx3 2) x3 )

x12 +
⇔ x12x2+2 x+22x3+2 x=−
2
4)( 2 4)
3 ( =− − 22(−−3)
2( −3)
2
x⇔
1 +x12x2+2 x+22x3+2 x=2
316 + 6+ 6
=16
2
x⇔
1 +x12x2+2 x+22x3+2 x=2
3 22
= 22

1 1 1 1 1 1x2 xx32+x3x1+xx31+x3x1+xx21 x2 3 3
e. e. + + + + = = = −= −
x1 x1x2 x2 x3 x3 x1 xx21xx32 x3 5 5

Teorema Faktor dan Teorema Akar Vieta 15


Contoh Soal 13

Diketahui x1, x2, dan x3 merupakan akar-akar persamaan x3 − 10x2 − 74x + q = 0. Jika
x1 = x2 + x3, nilai q adalah ....

Pembahasan:

Diketahui a = 1, b = −10, c = 24, dan d = q. Dengan demikian, diperoleh:

b
x1 + x2 + x3 =− → x1 + ( x2 + x3 ) =−10
a

Oleh karena x1 = x2 + x3 atau x2 + x3 = x1, maka:


x1 + x1 = −10
⇔ 2x1 = −10
⇔ x1 = −5

Oleh karena akar diketahui, substitusikan dengan skema Horner.


1 –10 –74 q

–5 –5 75 –5

1 –15 1 q–5=0

Jadi, nilai q − 5 = 0 atau q = 5.

Contoh Soal 14

Jika α, β, dan γ merupakan akar-akar persamaan x3 + 2p = 4x2 + 36x dan α = −β, nilai
α · β · γ = ....

Pembahasan:

Persamaan x3 + 2p = 4x2 + 36x dapat diubah menjadi x3 − 4x2 − 36x + 2p = 0.

Diketahui α = −β sehingga α + β = 0. Dengan teorema akar Vieta, diperoleh:


b
α +β +γ =−
a
⇔ (α + β ) + γ =
4
⇔0+γ =
4
⇔γ =
4

Teorema Faktor dan Teorema Akar Vieta 16


Oleh karena salah satu akarnya diketahui, maka nilai p dapat ditentukan dengan skema
Horner berikut.
1 –4 –36 2p
4
4 0 –144

1 0 –36 p – 144 = 0

Nilai p = 72.
Dengan demikian, nilai dari α · β · γ dapat ditentukan sebagai berikut.
dd
αα ⋅⋅ ββ ⋅⋅ γγ =
=−−
aa
== −−22pp
== −−144
144

Jadi, nilai α · β · γ adalah –144.

Contoh Soal 15

Diketahui x1, x2, x3, dan x4 merupakan akar-akar persamaan x4 − 30x3 + ax2 − bx + c = 0.
Jika x2 − x1 = x3 − x2 = x4 − x3 = 3, tentukan nilai a, b, dan c.

Pembahasan:

Oleh karena x2 − x1 = x3 − x2 = x4 − x3 = 3, maka:


x2 = x1 + 3; x4 = x3+ 3
x3 = x2 + 3 = x1 + 6
x4 = x 3 + 3 = x 1 + 9

Dengan teorema Vieta, diperoleh:


x1 + x2 + x3 + x4 = 30
⇔ x1 + (x1 + 3) + (x1 + 6) + (x1 + 9) = 30
⇔ 4x1 + 18 = 6
⇔ 4x1 = −12
⇔ x1 = −3

Jadi, x1 = −3, x2 = 0, x3 = 3, x4 = 6.

Dengan teorema Vieta, nilai a dapat ditentukan sebagai berikut.


c
x1 x2 + x1 x3 + x1 x4 + x2 x3 + x2 x4 + x3 x4 =
a
⇔ (−3) · 0 + (−3) · (3) + (−3) · (6) + 0 · 3 + 0 · 6 + 3 · 6 = a
⇔ −9 = a

Teorema Faktor dan Teorema Akar Vieta 17


Dengan teorema Vieta, nilai b dapat ditentukan sebagai berikut.
d
x1 x2 x3 + x1 x2 x4 + x1 x3 x4 + x2 x3 x4 = −
a
⇔ (−3) · (0) · (3) + (−3) · (0) · (6) + (−3) · (3) · (6) + (0) · (3) · (6) = b
⇔ b = −54

Dengan teorema Vieta, nilai c dapat ditentukan sebagai berikut.


e
x1 x2 x3 x4 =
a
⇔ (−3) · (0) · (3) · (6) = c
⇔c=0

Jadi, nilai a, b, dan c berturut-turut adalah −9, −54, dan 0.

Contoh Soal 16

Jika α, β, dan γ merupakan akar-akar persamaan x3 −14x2 + ax + b = 0 dengan α > β > γ,


α : β : γ = 4 : 2 : 1, nilai α2 − β3 − γ3 = ....

Pembahasan:
α:β:γ=4:2:1
Misal α = 4p; β = 2p; γ = p

Berdasarkan teorema Vieta, diperoleh:


α + β + γ = 14
⇔ 4p + 2p + p = 14
⇔ 7p = 14
⇔p=2

Dengan demikian, α = 8, β = 4, γ = 2.

Jadi, α2 − β3 − γ3 = 82 − 43 − 23 = −8.

F. Penerapan Operasi Suku Banyak untuk Menyelesaikan Masalah


Sehari-hari
Suku banyak sangat erat kaitannya dengan aljabar. Seperti halnya aljabar, ternyata suku
banyak juga sering digunakan untuk memecahkan masalah sehari-hari. Di antaranya
adalah dalam penentuan koefisien setiap xn pada masalah optimalitas. Selain itu,
suku banyak juga dapat dijadikan fungsi untuk membuat berbagai macam alat dalam
kehidupan sehari-hari. Perhatikan fungsi berikut.

y = ax6 + bx5 + cx4 + dx3 + ex2 + fx + g


y = −0,05x6 + 0,14x5 + 14x4 + 200x3 + 356x2 + 976x + 2000

Teorema Faktor dan Teorema Akar Vieta 18


Grafik yang terbentuk dari fungsi tersebut adalah sebagai berikut.

Bukankah bentuk grafik tersebut mirip lintasan roller coster? Menarik bukan? Untuk
memahami lebih lanjut tentang penerapan suku banyak dalam kehidupan sehari-hari,
perhatikan beberapa contoh soal berikut.

Contoh Soal 17

Fungsi f (x ) menyatakan perpindahan suatu mesin yang digerakkan secara komputerisasi.


Fungsi tersebut dituliskan sebagai berikut.

f (x ) = x4 − 5x3 + 9x2 − 7x + 2

Untuk mendapatkan kecepatan mesin, fungsi tersebut harus diturunkan satu kali.
Periksa apakah saat x = 1 mesin dalam keadaan diam? Jika iya, adakah nilai x lainnya
yang menyebabkan mesin tersebut diam?

Pembahasan:

Mesin dalam keadaan diam berarti kecepatan mesin tersebut bernilai nol.

Untuk itu, tentukan dahulu fungsi kecepatan dari mesin tersebut.

Oleh karena fungsi kecepatan merupakan turunan dari fungsi perpindahan, maka:
v(x) = f'(x) = 4x3 − 15x2 + 18x − 7

Periksa saat x = 1:
v(1) = f'(1) = 4(1)3 − 15(1)2 + 18(1) − 7
= 4 − 15 + 18 − 7
=0

Teorema Faktor dan Teorema Akar Vieta 19


Oleh karena v(1) = 0, maka benar bahwa saat x = 1 mesin dalam keadaan diam.

Untuk menentukan nilai x lainnya yang menyebabkan mesin tersebut diam, gunakan
teorema faktor.

Oleh karena (x − 1) merupakan faktor dari 4x3 − 15x2 + 18x − 7 = 0, maka dengan skema
Horner, diperoleh:

1 4 −15 18 −7

4 −11 7

4 −11 7 0

Dengan demikian, hasil pembagiannya adalah sebagai berikut.


4x2 − 11x + 7 = 0
⇔ (x − 1)(4x − 7) = 0
7
⇔ x = 1 atau x =
4
7
Ini berarti, saat nilai x = , mesin tersebut akan diam.
4

Jadi, saat x = 1 mesin dalam keadaan diam dan terdapat nilai x lainnya yang menyebabkan
7
mesin tersebut diam, yaitu x = .
4

Contoh Soal 18

Seorang arsitek senior menggambarkan sketsa kolam ikan dan kolam renang sebagai
berikut.

a b c

Sebelum proyek pembangunan kolam ikan dan kolam renang dimulai, arsitek tersebut
meninggal dunia. Kamu sebagai arsitek junior diminta untuk meneruskan proyek
tersebut tanpa mengubah sketsa. Jika a, b, dan c berada pada 1 garis lurus serta jarak
titik ujung kiri ke titik a adalah 4 m, tentukan jarak ab dan bc.

Teorema Faktor dan Teorema Akar Vieta 20


Pembahasan:

Untuk mempermudah dalam menentukan jarak ab dan bc, kita dapat mengandaikan
bahwa garis yang dilewati oleh titik a, b, dan c adalah sumbu X. Oleh karena jarak titik
ujung kiri ke titik a adalah 4 m dan fungsi f memotong sumbu X, maka x = 4 merupakan
salah satu akar dari f. Nilai b dan c juga merupakan akar-akar dari f. Sekarang, kita
tinggal menyelesaikan suku banyak berikut.

f = 2x3 − 34x2 + 184x − 320

Dengan menggunakan skema Horner, diperoleh:

4 2 −34 184 −320

8 −104 320

2 −26 80 0

Ini berarti, faktor lainnya adalah sebagai berikut.


2x2 − 26x + 80 = 0
⇔ x2 − 13x + 40 = 0
⇔ (x − 8)(x − 5) = 0
⇔ x = 8 atau x = 5

Dengan demikian, diperoleh nilai b = 5 dan nilai c = 8.


Jarak ab = 5 − 4 = 1
Jarak bc = 8 − 5 = 3

Jadi, jarak ab dan bc berturut-turut adalah 1 dan 3.

Teorema Faktor dan Teorema Akar Vieta 21

Anda mungkin juga menyukai