Anda di halaman 1dari 24

UJI MOLEKUL HAYATI

TUJUAN PERCOBAAN
- Menganalisis sifat fisis dan kimia molekul karbohidrat dan protein
- Menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukturnya
- Melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU1
METODOLOGI PERCOBAAN

ALAT
 Tabung reaksi
 Rak tabung
 Pipet tetes
 Beaker glass
 Kaki tiga
 Kawat kasa
 Bunsen
 Penjepit tabung
 Korek Api

BAHAN
 Fehling A(aq)
 Fehling B(aq)
 Larutan Benedict(aq)
 NaOH(aq) 10%
 Reagensia Molisch(aq)
 H2SO4(p)
 HCl(aq) 2 M
 Air salifah(aq)
 CuSO4(aq)
 Pb(CH3COO)2 (aq) 0,01 M
 CH3COOH(aq) 3%
 Reagensia Millon(aq)
 HNO3(p)
 FeCl3(aq) 0,01 N
 Reagensia Tollens(aq)

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU2
PROSEDUR PERCOBAAN
I. Identifikasi Terhadap Karbohidrat
1.Uji Fehling
 Dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi
 Ditambahkan fehling A
 Ditambahkan fehling B
 Dipanaskan selama 10 menit
 Diamati perubahan warnanya

2. Uji Benedict
 Dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi
 Ditambahkan larutan Benedict
 Dipanaskan selama 10 menit
 Diamati perubahan warnanya

3. Uji Pendamaran
 Dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi
 Ditambahkan NaOH 10%
 Dipanaskan selama 10 menit
 Diamati perubahan warnanya

4. Uji Molisch
 Dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi
 Ditambahkan 3 tetes reagensia Mollisch
 Ditambahakan H2SO4(p) melalui dinding tabung
 Diamati perubahannya

5. Uji Hidrolisa Disakarida


 Dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi
 Ditambahakan HCl 2 M
 Ditambahkan fehling A
 Ditambahkan fehling B

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU3
 Dipanaskan selama 10 menit
 Diamati perubahan warnanya

6. Uji Hidrolisa pati


 Dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi
 Ditambahakan air salifah
 Ditambahkan fehling A
 Ditambahkan fehling B
 Dipanaskan selama 10 menit
 Diamati perubahan warnanya

7. Uji Hidrolisa pati dengan penambahan asam kuat


 Dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi
 Ditambahkan air salifah
 Ditambahkan HCl 2 M
 Ditambahkan fehling A
 Ditambahkan fehling B
 Dipanaskan selama 10 menit
 Diamati perubahan warnanya

8. Uji Cermin Perak


 Dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi
 Ditambahkan reagensia Tollens (AgNO3-amoniakal)
 Dipanaskan selama 10 menit
 Diamati perubahannya

II. Identifikasi Terhadap Protein


1.Uji Biuret
 Dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi
 Ditambahakan NaOH 10%
 Ditambahkan CuSO4

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU4
 Diamati perubahan warnanya

2.Uji Belerang
 Dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi
 Ditambahkan NaOH 10%
 Ditambahkan Pb(CH3COO)2
 Ditambahkan CH3COOH
 Dipanaskan 10 menit
 Diamati perubahan warnanya

3. Uji Millon
 Dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi
 Ditambahkan reagensia Millon
 Dipanaskan selama 10 menit
 Diamati perubahan warnanya

4.Uji Xantoprotein
 Dimasukkan sampel ke dalam ke tabung reaksi
 Ditambahkan HNO3(p)
 Diamati perubahan warnanya

5.Uji Denaturasi dengan pemanasan


 Dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi
 Dipanaskan selama 10 menit
 Diamati perubahan bentuknya

6.Uji Denaturasi Dengan Penambahan Asam Kuat


 Dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi
 Ditambahkan HCl 2 M
 Diamati perubahannya

7. Uji Denaturasi Dengan Penambahan Basa Kuat

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU5
 Dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi
 Ditambahkan NaOH 10%
 Diamati perubahannya

8.Uji Denaturasi Dengan Penambahan logam


 Dimasukkan sampel ke dalam tabung reaksi
 Ditambahkan FeCl3 0,01 N
 Diamati perubahannya

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU6
HASIL DAN PEMBAHASAN

DATA PERCOBAAN
I. Identifikasi Terhadap Karbohidrat

SAMPEL
NO UJI PERLAKUAN ............ ............
1. Fehling Sampel + Fehling A + Fehling B →↓ merah
s bata

2. Benedict Sampel + larutan benedict → ↓ merah bata

3. Pendamaran Sampel + NaOH 10% → coklat

4. Mollish Sampel + Reagensia Molisch + H2SO4(p)→


cincin Ungu

5. Hidrolisa Sampel + HCl 2 M + Fehling A + Fehling B


Disakarida s →↓ merah bata

6. Hidrolisa Sampel + air salifah + Fehling A + Fehling B


Pati →↓ merah bata

7. Hidrolisa Sampel + air salifah + HCl 2 M + Fehling A +


Pati dengan Fehling B →↓ merah bata
Penambahan
Asam Kuat

8. Cermin Sampel + Reagensia Tollens → Cermin perak


Perak

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU7
II. Identifikasi Terhadap Protein

SAMPEL
NO UJI PERLAKUAN
............. .............
Sampel + NaOH 10% + CuSO4→ungu
1. Biuret

Sampel + NaOH 10% + Pb(CH3COO)2 +


2. Belerang CH3COOH →↓ hitam

Sampel + reagensia Millon →↓merah


3. Millon

Sampel + HNO3(p)→kuning
4. Xantoprotein

Denaturasi dengan Sampel →koagulan


5. Pemanasan

Denaturasi dengan Sampel + HCl 2 M→ gelatin


6. Asam Kuat

Denaturasi dengan Sampel + NaOH 10%→ gelatin


7. Basa Kuat

Denaturasi dengan Sampel + FeCl3 0.01 N→ gelatin


8.
Logam

Keterangan: (+) : sesuai dengan teori


(-) : tidak sesuai dengan teori

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU8
REAKSI DAN PERHITUNGAN
Reaksi Percobaan

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU9
Perhitungan

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU10
Laboratorium Kimia Dasar
LIDA USU11
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
1. Sifat Fisis Dan Kimia Karbohidrat Dan Protein
 Secara umum, karbohidrat merupakan senyawa polihidroksi aldehid atau
polihidroksi keton dan derivatnya dalam bentuk unit tunggal yang sederhana
maupun unit kompleks. Dilihat dari umum jenis karbohidrat ada 3, yaitu:
karbohidrat monosakarida dan turunannya, oligosakarida serta polisakarida.
Dari ketiga jenis karbohidrat tersebut mempunyai keunggulan masing-
masing. Sifat fisik Monosakarida dan aligosakarida adalah dapat larut dalam
air maupun etanol. Tapi jenis karbohidrat ini tidak lartu dalam cairan
organik misalnya pada ether, cloroform, benzene. Monosakarida dan
aligosakarida memiliki rasa khas yaitu terasa manis. Dilihat dari sifat
Kimianya monosakarida adalah suatu bentuk molekul yang sudah tidak
dapat diuraikan atau dipecah kedalam bentuk yang lebih kecil lagi. Molekul
ini merupakan molekul pembentuk oligosakarida dan polisakarida. Glukosa,
fruktosa dan galaktosa merupakan beberapa jenis karbohidrat yang termasuk
kedalam kelompok monosakarida.
Sedangkan oligosakarida adalah gabungan dari molekul-molekul
monosakarida yang dapat berbentuk disakarida, trisakarida, dsb.
Oligosakarida yang paling banyak digunakan dalam industri pangan adalah
maltosa, laktosa dan sukrosa. Biasanya maltosa digunakan sebagai bahan
pemanis.

 Protein merupakan makromolekul yang terbentuk dari asam amino yang


tersusun dari atom nitrogen, karbon, dan oksigen, beberapa jenis asam amino
yang mengandung sulfur (metionin, sistin dan sistein) yang dihubungkan
oleh ikatan peptida. Protein berperan besar dalam menyusun hampir semua
bagian tubuh kita, misalnya otot dan tulang, paru-paru, kulit dan rambut.
Tidak hanya itu, protein juga bertanggung jawab untuk memelihara dan
mengganti jaringan tubuh yang rusak.
Sifat fisis protein murni tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat hidrolisis,
reaksi yang melibatkan gugus NH2, dan melibatkan reaksi gugus COOH dan
NH2. Jika protein dipanaskan warnanya berubah menjadi coklat dan baunya
seperti bau bulu atau rambut terbakar. Protein alam yang murni juga tidak
memiliki rasa tetapi hasil hidrolisis protein yaitu pentosa, pepton, dan
peptida mempunyai rasa pahit. Kelarutan protein dalam berbagai pelarut (air,
alkohol dan garam encer) berlainan. Protein yang kaya akan radikal non

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU12
polar bebas lebih mudah larut dalam campuran alkohol daripada air. Protein
yang miskin akan radikal-radikal polar bebas cenderung untuk mengendap
dengan penambahan sedikit larutan atau aseton. Tinggi rendahnya suhu
dapat mempengaruhi kelarutan protein dalam larutan garam. Protein dalam
biji-biji tanaman lebih mudah larut dalam larutan garam pada suhu tinggi
dibanding dengan suhu rendah.
Sifta kimia protein berbeda-beda tergantung pada jumlah dan jenis asam
amino yang membangun molekul protein tersebut, tergantung pula pada
struktur dan urutan asam amino yang terdapat dalam molekul protein.
Berdasarkan pada besarnya molekul protein maka protein dalam air tidak
berbentuk larutan murni. Melainkan merupakan suatu dispresi koloidal
molekul protein tidak dapat melalui membran semipermeabel, tetapi protein
dapat menimbulkan tekanan osmosa yaitu potensial pada membran
semipermeabel.

Menghubungkan Reaksi Karbohidrat dengan Strukturnya


Beberapa reaksi dari sifat-sifat karbohidrat tidak dapat ditarangkana dengan rumus
bangun ini, misalnya ada 2 isomer dari D-glukosa

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU13
SARAN
Sebaiknya, Praktikan selanjutnya :
 Harus datang kemudian berbaris 15 menit sebelum praktikum dimulai
 Memakai Jas lab, Kaus kaki, dan untuk perempuan, memakai rok yang panjang
 lalu untuk yang laki-laki memakai celana bahan (tidak boleh memakai jeans).
 Menghapal prosedur percobaan judul yang akan di lakukan beserta dengan alat dan bahan
yang dibutuhkan
 Membawa segala alat pribadi, partner dan juga stambuk

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU14
Medan, 10 Oktober 2022
Asisten, Praktikan,

( Safira Azkia ) ( Yesica Anggraeni Simanjuntak )

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU15
Laboratorium Kimia Dasar
LIDA USU16
Laboratorium Kimia Dasar
LIDA USU17
Laboratorium Kimia Dasar
LIDA USU18
Laboratorium Kimia Dasar
LIDA USU19
Laboratorium Kimia Dasar
LIDA USU20
Laboratorium Kimia Dasar
LIDA USU21
Laboratorium Kimia Dasar
LIDA USU22
Laboratorium Kimia Dasar
LIDA USU23
Laboratorium Kimia Dasar
LIDA USU24

Anda mungkin juga menyukai