Pertemuan : 13
Judul materi : pembuatan reagensia kimia analitik secara kuantitatif dan kualitatif.
Tujuan : untuk mengetahui prosedur pembuatan reagensia yang baik dan benar guna
menghasilkan reagensia yang bermutu dalam pemeriksaan.
Alat :
gelas beker
gelas ukur
gelas arloji
pipet tetes
pipet ukur
bulb
botol reagen
batang pengaduk
corong
labu ukur
kertas timbang
neraca analitik/nearaca tehnis
Bahan :
Aquades
Kalium Iodida
Iodium
H2SO4 2N
CuSO4
Tri kloro citrate
Na2CO3
A. Prosedur kerja :
1) Pembuatan H2SO4 0,02 N dalam 100 ml
Kegunaan : untuk titrasi iodimetri
Perhitungan :
Diketahui : C1 = 2N , V2 = 100 ml, C2 = 0,02 N
Ditanya : V2?
Dijawab :
rumus pengenceran : C1.V1= C2.V2
2N . V1 = 0,02N . 100 ml
V1 = 2 ml / 2
V1= 1 ml
Prosedur kerja :
1. Pipet H2SO4 2N sebanyak 1 ml, masukan ke dalam gelas beker.
2. Masukan dikit demi sedikit ke dalam gelas beker.
3. Aquades diukur dengan gelas ukur 100 ml, lalu tuangkan ke dalam
beker gelas yang sama.
4. Homogenkan larutan dengan batang pengaduk.
5. Pindahkan dalam botol reagen dan beri label.
2) Pembuatan larutan benedict ( kelompok 1)
Kegunaan : untuk menguji adanya gula reduksi
Data penimbangan
Berat CuSO4 : 8,76 gram
Berat NaCO3 : 50,25 gram
Berat tri natrium sitrat : 86,56 gram
Prosedur kerja :
1. Timbang Na2CO3, Tri natrium citrate, dan CuSO4 dengan neraca.
2. Larutkan 50 gram Tri natrium citrate 86 gr dan 50 gr Na2CO3
dengan aquades 400 ml yang sudah dipanaskan ( hangat).
3. Homogenkan hingga larut, kemudian saring.
4. Larutkan CuSO4 dalam gelas beker lain dengan aquades sebanyak
100 ml.
5. Secara perlahan-lahan, tambahkan larutan CuSO4 ke dalam larutan
Tri natrium citrate-natrium karbonat. Aduk terus menerus.
6. Add kan dengan aquades hingga volumenya 500 ml.
7. Pindahkan dalam botol reagen dan beri label.
B. Hasil :
Dari praktikum diatas didapatkan reagensia kimia analitik sebagai berikut :
1. Larutan H2SO4 0.02 N
2. Larutan benedict 500 ml ( 2 botol reagen)
3. Larutan gram iodine 100 ml.
C. Kesimpulan :
Reagensia adalah bahan-bahan pereaksi yang berperan dalam pemeriksaan atau
analisa laboratorium .Reagensia yang telah dibuat harus diberi label dalam botol
reagen supaya tidak tertukar disertai dengan pemberian konsentrasi pada label
tersebut.Botol yang umumnya digunakan terbuat dari borosilikat berwarna
gelapatau coklat agar terhindar dari cahaya matahari langsung sehingga tidak rusak.
Daftar pustaka
Gandasoebrata,ratwita.1968. Penuntun laboratorium. Jakarta : Dian Rakjat.