Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Media dan Reagensia

Pertemuan : 9

Hari / Tanggal : kamis, 16 mei 2019

Judul materi : pembuatan reagensia kimia klinik

Tujuan : untuk mengetahui prosedur pembuatan reagensia yang baik dan benar guna
menghasilkan reagensia yang bermutu dalam pemeriksaan.

Prinsip : pembuatan reagen didasarkan pada prinsip pembuatan reagen konvensional

Alat :

 gelas beker
 gelas ukur
 gelas arloji
 pipet tetes
 pipet ukur
 bulb
 botol reagen
 batang pengaduk
 corong
 labu ukur
 kertas timbang
 neraca analitik/nearaca tehnis

Bahan :

 CH3COOH
 Aquades
 Kalium Iodida
 Iodium
 Asam trichloro acetat
 FeCl 10%
 BaCl2
 Asam oxalate
 Ammonium oxalate
 Acetat glacial
 Ammonia 25 %
 Zink acetat ( [CH3COO]2Zn. 2H2O )
 Alkohol 96%
 Asam pikrat
 Asam sitrat
 NaCl 0.9 %
A. Landasan teori :

Reagensia adalah bahan-bahan pereaksi yang berperan dalam pemeriksaan laboratorium.


Banah-bahan yang dipakai tersebut kebanyakan mengandung bahaya. Oleh karena itu, di
sini dikenalkan bahan-bahan berbahaya tersebut, cara pembuatannya serta penggunaannya
dalam laboratorium.

Bahan yang berbahaya adalah bahan-bahan yang selama pembuatannya, pengolahannya,


pengangkutannya, penyimpanannya dan penggunaanya mungkin menimbulkan atau
membebaskan debu-debu, kabut, uap-uap, gas, serat atau radiasi mengion yang mungkin
menimbulkan iritasi, kebakaran, ledakan,dan korosif.

Berdasarkan jenisnya, reagensia terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu:

1. Reagensia kualiatif yaitu Reagen yang dalam pembuatan nya tidak memerlukan
ketelitian yang tinggi, pengukuran volume dan beratnya tidak harus menggunakan neraca
analitik, tidak menuntut digunakan bahan kimia yang murni ataupun menggunakan alat-alat
gelas tertentu.

2. Reagensia kuantitatif yaitu Reagen yang dalam pembuatannya memerlukan ketelitian


yang tinggi, penimbangannya harus menggunakan neraca analitik dan pengukurannya harus
dengan alat ukur kuantitatif.

Reagen memiliki banyak kegunaan yang sebagian besar melibatkan menyelamatkan


aplikasi.Zat atau dua zat membuat ,mengukur,atau membangun keberadaan reaksi kimia
dan bantuan reagen.Kimia organik mungkin juga menetapkan reagen sebagai campuran
atau zat-zat yang berbeda yang akan membuat perubahan pada substrat pada kondisi
tertentu.
B. Psosedur kerja :
1) Pembuatan asam asetat 6% dalam 100 ml
 Kegunaan : untuk pemriksaan protein dalam urin
 Perhitungan :
Diketahui : C1 = 6% , V1 = 100 ml, C2 = 100 %
Ditanya : V2?
Dijawab :
rumus pengenceran : C1.V1= C2.V2
6% . 100 ml = 100 % . V2
600 ml = 100. V2
V2 = 6 ml
 Prosedur kerja :
1. Pipet asam asetat sebanyak 6 ml, masukan ke dalam gelas beker.
2. Masukan dikit demi sedikit ke dalam labu ukur.
3. Add kan dengan aquades sampai 100 ml, kocok dengan perlahan
sampaihomogen.
4. Pindahkan dalam botol reagen dan beri label.
2) Pembuatan ammonia 10 % dalam 100 ml
 Kegunaan : untuk pemeriksaan zat keton.
 Perhitungan :
Diketahui : C1 = 25% , V2 = 100 ml, C2 = 10 %
Ditanya : V1?
Dijawab :
rumus pengenceran : C1.V1= C2.V2
25% . V1 = 10 % . 100
25. V1 = 1000
V1 = 1000/ 25
V1 = 40 ml
 Prosedur kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Pipet ammoniac 25 % sebanyak 40 ml menggunakan pipet ukur.
3. Masukan ke dalam gelas beker.
4. Add kan 100 ml aquades lalu homogenkan.
5. Masukan ke dalam botol reagen dan beri label.
3) Pembuatan NaCl 0,9 % dalam 100 ml
 Kegunaan :
 Data penimbangan :
Kertas timbang : 0,2809 gr
Bahan : 0, 8678 gr
Sisa : 0, 2831 gr
 Prosedur kerja :
1. Timbang NaCl dengan menggunakan neraca analitik dan kertas
timbang.
2. Masukan bahan ke dalam gelas beker, lalu homogenkan
menggunakan aquades sebnyak 100 ml.
3. Setelah itu masukan ke dalam botol reagendan beri label.
4) Pembuatan reagen sclesinger
 Kegunaan : untuk pemeriksaan urobilin urin
 Data penimbangan :
Gelas arloji : 51, 5474 gr
Bahan : 10, 0081 gr
 prosedur kerja :
1. timbang zink asetat 10 gr dengan menggunakan neraca tehnik dan
gelas arloji.
2. Masukan ke dalam gelas beker.
Larutkan dengan sedikit alcohol. Add kan dengan alcohol sampai
100 ml lalu homogenkan.
3. Pindahkan ke dalam botol reagen lalu beri label.
5) Pembuatan BaCl2 10 % dalam 100 ml
 Kegunaan : untuk pemeriksaan bilirubin urin
 Data penimbangan :
Berat gelas beker : 27, 0808 gr
Bahan : 10, 1638 gr
 Prosedur kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Timbang 10 gr BaCl2
3. Masukan ke dalam gelas beker.
4. Add kan dengan aquades sampai 100 ml, homogenkan.
5. Masukan ke dalam botol reagen dan beri label.
6) Pembuatan reagen ESBACH
 Kegunaan : untuk pemeriksaan kadar protein
 Data penimbangan :
Berat arloji 1: 6, 2234 gr
Berat bahan (asam pikrat) : 1, 2548 gr
Berat arloji 2 : 6, 2227 gr
Berat bahan (asam sitrat) : 2, 5158 gr
 Prosedur kerja :
1. Timbang asam pikrat dan asam sitrat dengan menggunakan neraca
analitikdan gelas arloji.
2. Masukan bahan kedalam gelas beker, lalu homogenkan
menggunakan aquades sebanyak 125 ml ( yang sudah ditakar dalam
gelas ukur).
3. Setelah itu masukan ke dalam botol reagen dan beri label.
7) Pembuatan sulkowitch dalam 150 ml

 Kegunaan : untuk pemeriksaan kalsium urin


 Data penimbangan :
Kertas timbang 1 : 0, 2898 gr
Bahan (asam oxalate) : 2, 5491 gr
Kertas timbang 2 : 0, 6875 gr
Bahan (ammonium oxalate) : 2, 3472 gr
 Prosedur kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang aka digunakan.
2. Timbang asam oxalat dan ammonium oxalat dengan menggunakan
neraca analitik dan kertas timbang.
3. Pipet asetat glacial 5,0 ml dan masukan dalam gelas beker.
4. Masukkan larutan asam oxalate dan ammonium oxalate ke dalam
gelas beker yang berisi asam asetat glacial.
5. Aduk larutan dan addkan dengan aquades sampai 150 ml, lalu
homogenkan.
6. Masukan ke dalam botol reagen dan beri label.
8) Pembuatan reagen fouchet
 Kegunaan : untuk pemeriksaanbilirubin urin.
 Data penimbangan :
Berat beker 1: 62,16 gr
Bahan ( asam tricholo asetat) : 25,46 gr
 Data pemipetan dan penimbangan :
Berat beker 2: 126,0504 gr
Bahan (FeCl2) : 10,1547 ml
 prosedur kerja :
1. siapakan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pipet FeCl3 10 % sebanyak 10 ml ke dalam gelas beker, lalu
tambahkan aquades sampai 100 ml, homogenkan.
3. Timbang asam trichloro asetat sebanyak 25 gr, lalu masukan ke
dalam larutan FeCl3 yang sudah dibuat sebelumnya kemudian
homogenkan.
4. Masukan ke dalam botol reagen dan beri label.
9) Pembuatan reagen lugol
 Kegunaan : uji amilum
 Data penimbangan :
Kertas timbang 1: 0,0154 gr
Bahan (Iodium) : 1,0923 gr
Kertas timbang 2 : 0,0023 gr
Bahan (Kalium iodide) : 2,1399 gr
 prosedur kerja :
1. siapakan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Timbang Kalium iodide 2 gr dan Iodium 1 gr.
3. Larutkan Kalium iodide dalam aquades lalu aduk sampai larut.
4. Tambahkan iodium yang yang sudah ditimbang, aduk sampai rata.
5. Encerkan larutan yang terbentuk sampai 300 ml.
6. Simpan dalam botol reagen yang berwarna gelap, tutup dengan tutup
kedap & jauhkan dari sinar matahari.
C. Hasil :
Dari praktikum diatas didapatkan reagensia kimia klinik sebagai berikut :
1. asam asetat 6% dalam 100 ml
2. ammonia 10 % dalam 100 ml
3. NaCl 0,9 % dalam 100 ml
4. reagen sclesinger 100 ml
5. BaCl2 10 % dalam 100 ml
6. reagen ESBACH 125 ml
7. sulkowitch dalam 150 ml
8. reagen fouchet 100 ml
9. reagen lugol 300 ml

D. kesimpulan :
Reagensia adalah bahan-bahan pereaksi yang berperan dalam pemeriksaan
laboratorium .Reagensia yang telah dibuat harus diberi label dalam botol reagen
supaya tidak tertukar disertai dengan pemberian konsentrasi pada label tersebut.Botol
yang umumnya digunakan terbuat dari borosilikat berwarna gelapatau coklat agar
terhindar dari cahaya matahari langsung sehingga tidak rusak

Daftar pustaka
Gandasoebrata,ratwita.1968. Penuntun laboratorium klinik. Jakarta : Dian Rakjat.

Mengetahui Palembang, 17 mei 2019


Dosen pembimbing praktikan

Yusneli, AMAK, S.pd. M.Kes Sekar Damayanti

Anda mungkin juga menyukai