Anda di halaman 1dari 32

SEDIAAN APUS DARAH

TUJUAN
Evaluasi morfologi sel darah (eritrosit, leukosit, dan
trombosit)
Identifikasi parasit, seperti malaria, mikrofilaria
Memperkirakan jumlah leukosit dan trombosit
Bahan Pemeriksaan
Darah segar yang berasal dari vena atau kapiler

Darah dengan antikoagulan EDTA


Cara membuat sediaan apus
Disiapkan objek glass yang bersih, kering, dan bebas
lemak
Diletakan 1 tetes darah, pada 2-3 cm dari ujung
kaca objek
Diletakan kaca penghapus dengan susut 30-45 derajat
terhadap kaca objek
Ditarik kaca penghapus ke belakang sehingga
menyentuh tetesan darah, tunggu sampai darah
menyebar
Didorong kaca penghapus sehingga terbentuk apusan
darah sepanjang 3-4 cm
Biarkan sediaan kering di udara dan tulis ID pasien
Pewarnaan Sediaan Apus
Pewarnaan yang dipakai adalah pewarnaan
dengan prinsip Romanowsky, seperti Wright,
Giemsa
Dasar dari pewarnaan Romanowsky adalah
penggunaan 2 zat berbeda, yaitu
- Azur B yang bersifat basa
- Eosin Y yang bersifat asam
Prinsip nya : Azur B yang bersifat basa akan
mewarnai komponen sel yang bersifat asam seperti
kromatin, DNA dan RNA. Sedangkan Eosin Y yang
bersifat asam akan mewarnai komponen sel yang
bersifat basa seperti granula dan sitoplasma
A. Pewarnaan Wright
Zat warna Wright (serbuk) : 1 gram
Methanol absolut : 600 ml

Zat warna dilarutkan dengan methanol sedikit demi


sedikit. Kemudian diletakan di botol coklat dan
tempat gelap. (Supaya tidak pudar oleh sinar
matahari)
Buffer pH 6.4:
KH2PO4 6,63 gram
Na2HPO4 2,56 gram
Aquadest 1 liter
Pewarnaan Wright
Cara :
Letakkan sediaan apus pada bak pewarnaan
Genangi dengan zat warna Wright selama 3-5
menit
Tambahkan larutan dapar dalam jumlah yg sama.
Biarkan selama 5-10 menit
Bilas dengan air kran, mula-mula dengan aliran
lambat kemudian lebih kuat untuk menghilangkan
semua kelebihan zat warna
B. Pewarnaan Giemsa (Baik untuk
mewarnai parasit)
Zat warna Giemsa 1gram
Methanol 100 ml

Dihangatkan campuran ini sampai 50C (karena


susah larut), biarkan 15 menit, lalu saring
Diencerkan 20 kali dengan larutan buffer pH 6.6
Pewarnaan Giemsa
Cara :
Letakan sediaan di atas rak pewarnaan
Difiksasi dengan methanol absolut
Digenangi dengan Giemsa selama 20 menit
Ciri sediaan apus yang baik
Sediaan tidak melebar sampai tepi kaca objek
Sediaan mempunyai bagian yang cukup tipis untuk
diperiksa, pada bagian itu eritrosit terletak
berdekatan tanpa bertumpukan
Sediaan rata, tidak berlubang, dan tidak bergaris
Penyebaran leukosit rata, tidak menumpuk di
pinggir, atau ujung sediaan
Pemeriksaan SAD
1. Perbesaran 10x :
Penilaian kualitas apusan darah
Penaksiran jumlah leukosit dan trombosit

2. Perbesaran 40 x:
Hitung jenis leukosit

3. Perbesaran 100x:
Melihat morfologi eritrosit

Identifikasi parasit malaria


Pelaporan SAD
1. Eritrosit
3S : size, shape, staining

2. Leukosit
Hitung jenis leukosit, morfologi dan kelainan
leukosit

3. Trombosit
Memperkiran jumlah trombosit
Nilai Normal Hitung Jenis Leukosit

- Basofil : 0-1 %
- Eosinofil :13%
- Neutrofil batang :26%
- Neutrofil segmen : 50 70 %
- Limfosit : 20 40 %
- Monosit :28%
Cara Melakukan Hitung Jenis

Pilih bagian yang cukup tipis dan penyebaran leukosit merata

Mulai menghitung pada pinggir atas sediaan pinggir bawah


kekanan pinggir atas lagi dst

Lakukan terus sampai 100 sel leukosit, dihitung menurut jenisnya

Catat juga kelainan morfologi pada leukosit

Jumlah setiap jenis sel dinyatakan dalam persen

Laporkan jika terdapat eritrosit berinti per 100 leukosit


Schilling Hemogram

Sel 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 Jumlah

Basofil 0

Eosinofil I

Batang II

Segmen IIII IIII

limfosit II III

Monosit I II

Jumlah 10 10 100
1. Apa tujuan dari sediaan apus darah ?
2. Apa bahan pemeriksaan yang digunakan untuk
sediaan apus ?
3. Tuliskan prosedur pembuatan sediaan apus
darah !
4. Tuliskan zat warna yang digunakan sebagai
dasar pewarnaan Romanowsky !
5. tuliskan prinsip dasar pewarnaan Romanowsky !
6. Tuliskan macam macam metode pewarnaan
Romanowsky !
7. Tuliskan ciri sediaan apus yang baik !

Anda mungkin juga menyukai