Anda di halaman 1dari 36

MORFOLOGI DARAH TEPI

&
PEMERIKSAAN SUMSUM
TULANG

dr. Muhammad Nur., MSc. SpPK


MORFOLOGI DARAH TEPI (MDT)
Membantu klinisi untuk:
memperkirakan sebab penyakit
menentukan diagnosis penyakit
memperkirakan perjalanan penyakit (akut
atau kronis)
memantau penyakit atau terapi
Pemeriksaan MDT, meliputi pengamatan:
morfologi eritrosit
morfologi lekosit
morfologi trombosit
Apusan darah tepi

Eritrosit
ukuran
Trombosit
bentuk jumlah
isi hb
penyebaran
distibusi (aglutinasi, rouleaux)
(tak merata,
benda asing
bergerombol)
(eritrosit berinti, malaria,
Howel Jolly bodies,
morfologi
basophillic stippling) Lekosit
jumlah
jenis lekosit
morfologi abnormal
- nukleus
- sitoplasma
Identifikasi sel lekosit
1. Ukuran
Kecil
Sedang
Besar

2. Ciri-ciri inti sel


Bentuk
Ukuran relatif: perbandingan (rasio) nuklus terhadap
sitoplasma (rasio nukleositoplasmik)
Pola kromatin: halus atau kasar
Ada tidaknya nukleoli: jumlah & ukuran

3. Karakteristik sitoplasma
Granular atau nongranular; spesifik atau nonspesifik granula
Warna (sifat pengecatan)
Luas relatif
Pendahuluan

SEDIAAN APUS DARAH TEPI

ALAT : REAGENSIA :

1. Obyek glass yang 1. Cat Romanowsky


bersih Wright
2. Spreader / penggeser Leishman
3. Pipet drh & pengaduk May Grunwald
4. Bak pengecatan Giemsa
5. Bak pengeringan 2. Buffer distilled water pH
6. Timer/pencatat waktu 7,2 untuk melarutkan cat
7. Gelas ukur 3. Methanol (90%) untuk
fiksasi
CARA PEMBUATAN SEDIAAN APUS

Alat yang diperlukan:


1. Kaca obyek yang bersih
2. Kaca pemulas
Cara membuat:
a. Pilih sebuah kaca obyek
dengan tepi yang rata.
b. Buatlah tanda diagonal pada
dua sudut tepi kaca obyek.
Potonglah kedua sudut tersebut
Slide yang akan
digunakan untuk
pembuatan apusan
harus benar-benar
bersih, kalau perlu
bersihkan dengan eter
menggunakan kain
halus
Letakkan setetes
darah (2 atau 3 mm)
dengan
menyentuhkannya
pada kaca obyek
sekitar 1 cm dari tepi
Pegang kaca obyek
dengan ibu jari &
telunjuk tangan
kanan. Dengan
tangan kiri, letakkan
tepi dari kaca
pemulas di depan
tetesan darah dengan
sudut 30 45 derajat
Geserlah kaca
pemulas ke belakang
sampai menyentuh
tetesan darah
Biarkan darah menyebar
sepanjang tepi kaca pemulas.
Doronglah kaca pemulas ke ujung kaca obyek
dengan gerakan halus sampai seluruh darah
menyebar menjadi apusan yang cukup tipis.
Darah dari pasien anemia seharusnya diapus dengan
lebih cepat.
CARA PEWARNAAN GIEMSA

1. Letakkan sediaan di rak pengecatan dgn sediaan


menghadap sebelah atas.
2. Genangilah dgn methanol secukupnya selama
5-10 menit & kmd buanglah kelebihan methanol
dari sediaan
3. Genangilah dgn cat Giemsa selama 25 menit.
4. Bilaslah dgn air kran atau aquades & keringkan
di udara.
Cara pemeriksaan sediaan apus darah tepi

1. Periksalah sediaan apus di bawah mikroskop dgn


pembesaran lemah (obyektif 10 x)
Sel2 lekosit sebaiknya merata penyebarannya
Taksirlah kesan jumlah lekosit (perbandingan lekosit per
jumlah eritrosit )

Apakah sesuai dgn hitung lekosit?


Bila tdk sesuai dgn jumlah lekosit,
maka penghitungan harus diulang.
Cara pemeriksaan sediaan apus darah tepi

Periksalah sediaan dr daerah kepala sampai ke ekor


Pada umumnya bagian ekor sel2 nya lebih besar,
spt monosit, netrofil.
Sel yg > kecil seperti limfosit ada di bagian kepala
badan.
Pada pengamatan sepintas, catatlah bila dijumpai
adanya kelainan.
Pilihlah sediaan di bagian yg eritrositnya tdk saling
menumpuk & teteskan setetes minyak imersi amati
dgn perbesaran kuat (obyektif 100x)
Cara pemeriksaan sediaan apus darah tepi

2. Hitunglah macam bentuk lekosit per 100 sel lekosit dlm


bidang sempit sepanjang sediaan apus.
Laporkan hasilnya dalam %

kepala ekor

ideal
Kurang baik

Ideal
Area ideal

Area ideal

Sumber: Miwa (1998), Atlas of Blood Cells, Bunkodo Co.,Ltd, Japan


Ideal Ekor Kepala
Kotor (mis. larutan cat hampir habis tdk disaring)

terlalu
asam;
cat kurang
menyerap;
warna
terlalu
terang

Terlalu
basa;
eritrosit
gelap;

Pembuatan apusan dan pengecatan apusan kurang baik


Netrofil batang

Ukuran : sedang
Sitoplasma :
Warna pucat
Ukuran sedang-luas
sedang-luas dg granula halus
Inti :
seperti btk batang melekuk
kromatin kurang kasar &
menggumpal
Netrofil segmen

Ukuran : sedang
Sitoplasma :
Warna pucat

Ukuran sedang-luas

Tdp granula halus

Granula toksik

Vakuolisasi

Inti :
bersegmen 2-5 lobus
kromatin kasar &
menggumpal
Eosinofil
Ukuran : sedang
Sitoplasma :
Warna pucat
Ukuran sedang-luas
Tdp granula besar merah,
tidak menutupi inti
Inti :
biasanya memp 2 lobus
kromatin kasar & menggumpal
Basofil
Ukuran : sedang-kecil
Sitoplasma :
Warna pucat
Tdp granula besar & kasar,
biru/ungu tua
Inti :
tdk bersegmen
bilobus (2 lobus)
sering tertutupi oleh granula
Limfosit
Ukuran : kecil
Sitoplasma :
sempit, kd tidak tampak

tak bergranula

Kd bergranula (azurofilik)

sitoplasma biru

Sitoplasma sangat biru (LPB)

Inti :
bulat
kromatin kasar &
menggumpal
Monosit
Ukuran : besar
Sitoplasma :
luas

tak bergranula

Kd bergranula (azurofilik)

Kd bervakuolisasi

Inti :
seperti pelana kuda,
ginjal
kromatin halus
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai