SUMSUM TULANG
PENDAHULUAN
Sumsum tulang adalah tempat produksi sel-sel darah
Terdapat penyakit-penyakit yg mempengaruhi Ss.tl
Adanya perubahan2 didalam Sstl, umumnya
sama dengan didalam darah tepi
Dgn Pemeriksaan drh tepi dapat diperkirakan
kelainan di dalam Sumsum tulang.
Pada bbrp kasus stadium awal penyakit leukemia di
dalam darah tepi belum jelas, perlu pemeriksaan
sumsum tulang.
· Pemeriksaan sumsum tulang
merupakan
pemeriksan khusus atas dasar indikasi,
sebab membutuhkan tindakan khusus.
5. Persiapan pengobatan :
- Sitostatika
- Radiasi
- Ulangan pengobatan
Persiapan BMP/BMA
Perkenalan dan penjelasan tindakan kpd penderita dan
keluarga (1 hr sebelumnya )
Penentuan waktu
Cara Pengambilan :
Terdapat 2 Cara disesuaikan dg. tujuan
1. Aspirasi ( BMP = Bone Marrow Punction)
dg. jarum tipe : SALAH
tipe : KLIMA
tipe Klima lebih baik ok. terdpt. “ Guard “
( mengontrol kedalaman )
2. Biopsi ( BMB = Bone Marrow Biopsi)
Dg. jarum - JAMSIDI ( utk Core Biopsi )
- SACKER NORDIN
( utk Trephine biopsi )
Tempat Aspirasi :
Pd. Anak < 2 th. : Tibia Proximal.
Dewasa : - SIPS/SIAS
- Crista Iliaca
- Manubrium sterni
- Proc. spinosus V.L.
Lokasi BMP/BMB pada SIPS orang dewasa:
Lokasi BMP/BMB pada Tibia prox. anak
Prosedur pengambilan :
Daerah tusukan dan sekitarnya dibersihkan dng alkohol 70%
Pasang duk berlubang di daerah tusukan
Operator mengenakan sarung tangan steril
Dilakukan anestesi lokal dengan menyuntikan Lidokain 2%
subkutan smp periosteum didrh tusukan sebanyak 2 – 5 cc
Jarum punksi ditusukkan sampai terasa masuk ke dalam
rongga tulang
Stilette dikeluarkan dari jarum punksi
Dipasang spuit 10 cc pada jarum punksi, kemudian dilakukan
aspirasi sumsum tulang
Gerakkan sumsum tulang dalam spuit gentle,
Kemudian alirkan di kaca obyek perlahan
Ambil fragmen sumsum tulang (bisa asisten)
Buat apusan sumsum tulang di kaca obyek
Setelah jarum punksi dicabut, tutup bekas tusukan dengan
kain kasa
Menentukan lokasi BMP/BMB
Desinfeksi sebelum tusukan
Anestesi Lokal dengan Lidocain
Penusukkan dengan jarum BMP
Aspirasi sumsum Tulang
Pengambilan Fragmen sumsum tulang
Preparat tebar (spread)
Preparat yang dibuat dengan cara
meletakkan hasil aspirasi berupa
fragmen sumsum tulang diatas kaca
obyek dan kemudian digeser
menggunakan kaca penebar (spreader).
Pembuatannya mirip dengan pembuatan
sediaan apus darah tepi (SADT) atau
blood film, tetapi disini menggunakan
bahan utama fragmen sumsum tulang.
Preparat tekan (squash)
Preparat yang dibuat dengan cara
meletakkan fragmen sumsum tulang
hasil aspirasi diatas kaca obyek,
kemudian dengan kaca obyek yang lain
ditekan sambil menggeser sehingga
tampak gambaran inti ditengah (core)
dan daerah pinggir dari fragmen
sumsum tulang.
Jenis Preparat Sumsum Tulang :
Preparat Spread
Fragmen sstl
Trail
Preparat Squash
Core
Pengambilan jaringan sumsum tulang / BMB
Kegagalan BMP dapat terjadi :
- Dry tap : penghisapan kering/kosong.
2. SQUASH
Core
200 – 300 sel
CARA PENILAIAN SELLULARITAS :
Dinilai di dalam fragmen sumsum tulang.
Dengan cara membandingkan luas volume sel darah
dibanding sel lemak :
1. Normoselluler : vol sel lemak k/l 25% dari vol sel
darah.
2. Hyperselluler : Hampir semua sel lemak diganti oleh
sel hemopoeitik.
3. Hyposelluler : Sebagian besar fragmen merupakan
sel lemak.
Normoselluler :
Hyperselluler :
Hyposelluler :
CARA HITUNG JENIS SEL DARAH PADA PREP SSTL :
Pradono : 1994
Proeritroblas(1)
Ukuran: 15 - 25 m
Bentuk: bulat, kadang-
kadang oval
Warna sitoplasma: biru
tua dengan halo sekitar
inti
Granularitas: tidak ada
Bentuk inti: bulat
Tipe kromatin: butir
kasar
Rasio inti/sitoplasma:
tinggi
Nukleolus: hampir tak
terlihat, relatif besar
Distribusi:
darah: tidak ada
sumsum tulang: < 5%
Pewarnaan: MGG
Catatan: Dua proeritroblas khas terlihat di tengah gambar. Juga, dua Perbesaran:
eritroblas x1000
polikromatik dan
dua eritroblas eosinofilik. Satu plasmosit dengan struktur kromatin berbeda dan rasio
inti/sitoplasma lebih rendah berbeda dari eritroblas polikromatik di dekatnya 1.proeritroblas
2.normoblas polikromatik 3.normoblas piknotik 4.monosit 5.plasmosit 6.basofil 7.limfosit
8.mielosit neutrofil 9.metamielosit neutrofil 10.promielosit
Normoblas basofilik(dini) (2)
Catatan: Eritroblas
basofilik eritroblas
dengan
kondensasi
kromatin tengah
berlangsung dan
tanpa ada zona
perinuklear .
Dalam gambar
juga ada 10
eritroblas
polikromatik dan
eosynofilik.
1.normoblas
polikromatik
2.normoblas
piknotik 3.limfosit
4.mieloblas
5.promielosit
6.mielosit neutrofil
7.metamielosit
neutrofil 8.monosit
Sel plasma dalam sumsum tulang(1)
Ukuran: 15 - 20 m
Bentuk: oval
Warna sitoplasma: biru
tua, dengan halo dekat inti
besar, kadang-kadang ada
satu vakuola
Granularitas: tidak ada
Bentuk inti: bulat
Tipe kromatin: padat
Rasio inti/sitoplasma:
rendah
Nukleolus: tidak kelihatan
Distribusi:
darah: tidak ada
sumsum tulang: < 3%
Pewarnaan: MGG
Perbesaran: x1000
Catatan: Anak panah menunjuk satu sel plasma. Selain itu, kebanyakan sel termasuk
granulopoie-
sis. 1.eosinofil 2.mielosit neutrofil 3.promielosit 4.metamielosit neutrofil 5.mieloblas
Megakarioblas (2)
Catatan: Anak
panah menunjuk
sebuah
megakarioblas
dengan inti besar
yang bentuknya
tidak teratur dan
tidak membelah.
Sitoplasma
agranular dengan
tonjolan khas. Di
bagian bawah
mungkin ada sel
kedua dari seri
tersebut dengan
stadium maturasi
serupa..
1.megakaryoblas
2.promielosit
3. metamielosit
eosinofil
Promegakariosit(1) Ukuran: 30 - 70 m
Bentuk: oval, kadang-
kadang bulat
Warna sitoplasma: biru
dengan bintik merah
jambu, kadang-kadang
sitoplasma berisi
vakuola besar
Granularitas: mulai
tampak halus, granulasi
merah jambu
Bentuk inti: tidak
teratur, berlobus
Tipe kromatin: padat
Rasio inti/sitoplasma:
rendah
Nukleolus: tak terlihat
Distribusi:
darah: tidak ada
sumsum tulang: < 0.5
%
Pewarnaan: MGG
Catatan: Promegakaryosit dengan inti berlobus banyak dan sitoplasma yang sebagian
Perbesaran: x1000
merah jambu. Kebanyakan sitoplasma berwarna basofilik. Juga banyak sel leukosit
Megakariosit(1) Ukuran: < 100 m
Bentuk: oval, kadang-
kadang bulat
Warna sitoplasma:
merah jambu
Granularitas: merah
jambu muda
Bentuk inti:
multilobuler tidak
teratur
Tipe kromatin: padat
Rasio inti/sitoplasma:
rendah atau sangat
rendah
Nukleolus: tak terlihat
Distribusi:
darah: tidak ada
sumsum tulang:
< 0.5 %
Pewarnaan: MGG
Perbesaran: x1000
Catatan: Trombosit raksasa dengan granulasi sedikit berkurang. Juga terlihat dua ovalosi
Ukuran: 1 - 4 m
Trombosit normal Bentuk: bulat atau
oval, dengan
pinggir tidak
teratur
Warna
sitoplasma: biru
Granularitas:
granul ungu halus
mengisi bagian
tengah trombosit
Pinggir tipis
tasnpa granul
pada bagian tepi
sel. Granul yang
sedikit atau tidak
ada di dalam
trombosit
merupakan suatu
anomalimorfologis.
Inti: tidak ada
Catatan:
Pewarnaan: MGG
Trombosit
Perbesaran: x500
normal dengan
derajat granulasi