Anda di halaman 1dari 48

BUDDHISM,

HEALTHY & SCIENCE


Made Adhiguna Samvara, S.Ag, S.Sos, M.Si
CATARI ARYA SACCANI

1. Du=sulit, kha=menahan: lahir, sakit, tua,


mati (berkumpul dg yg dibenci-berpisah dg
yg dicinta-tidak memperoleh apa yg
diinginkan, memperoleh apa yg tidak
diinginkan.
2. Asal mula dukkha: lobha, dosa, moha
kama tanha: nafsu rendah,
bhava tanha: nafsu untuk kelahiran
kembali, vibhava tanha: pemusnahan diri
3. Lenyapnya dukkha: nafsu keinginan
4. Jalan menuju lenyapnya dukkha: 8 jalan
utama
PEMERIKSAAN MEDIS

Biasanya, pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian


kepala dan berakhir pada anggota gerak yaitu kaki
Pemeriksaan suhu akan memberikan tanda suhu inti yang secara ketat
dikontrol karena dapat dipengaruhi oleh reaksi kimiawi.
Pemeriksaan suhu tubuh dapat dilakukan di beberapa tempat, yaitu:
1. Ketiak (axila) 2. Mulut 3. Anus
Pemeriksaan tekanan darah biasanya dilakukan pada lengan kanan,
Denyut merupakan pemeriksaan pada pembuluh nadi atau arteri. Ukuran
kecepatannya diukur pada beberapa titik denyut misalnya denyut arteri
radialis pada pergelangan tangan, arteri brachialis pada lengan atas, arteri
karotis pada leher, arteri poplitea pada belakang lutut, arteri dorsalis pedis
atau arteri tibialis posterior pada kaki.
PEMERIKSAAN KEHAMILAN

1. Pemeriksaan tinggi badan, berat badan, detak jantung, urine, perut, kaki,
darah
PAP SMEAR

Papanikolaou test atau Pap smear adalah metode screening ginekologi,


dicetuskan oleh Georgios Papanikolaou, untuk menemukan proses-proses
premalignant dan malignant di ectocervix, dan infeksi dalam endocervix dan
endometrium. Pap smear digunakan untuk mendeteksi kanker rahim yang
disebabkan oleh human papillomavirus atau HPV.
Dokter atau perawat memasukkan speculum ke vagina pasien untuk
mengambil sample dari cervix.
ANALISIS SPERMA
KAMMA

Kamma(bahasa Pali) atau Karma (bahasa Sansekerta) artinya perbuatan.


Semua perbuatan yang dilakukan atau disertai dengan kehendak berbuat
(cetena) merupakan Kamma. Kehendak dapat berarti keinginan, kemauan,
kesengajaan atau adannya rencana.
PEMERIKSAAN MEDIS DALAM
BUDDHISM

“Perhatikanlah tubuh yang indah ini, penuh penyakit, terdiri


dari tulang belulang, lemah dan perlu banyak perawatan,
keadaan tidak kekal serta tidak tetap” (Dhp. XI. 147).

Anicca: segala sesuatu yang berkondisi tidak kekal


Dukkha: segala sesuatu yang berkondisi mengandung
penderitaan
Anatta: segala sesuatu yang berkondisi tidak memiliki
ego/inti/pribadi
PEMERIKSAAN MEDIS DALAM
BUDDHISM

BUDDHA bersabda:
“Barang siapa yang merawat orang sakit
berarti merawatKU”
BHIKKHU CAKKUPALA
KESIMPULAN

Pemeriksaan Medis dalam Buddhism:


1. Pemeriksaan medis, pemeriksaan kehamilan, analisis sperma, paps smear dilakukan
bertujuan untuk memahami dan menganalisis keadaan anggota tubuh makhluk
hidup, apabila dalam pemeriksaan terdapat hal yang tidak sesuai/normal menurut
standar pemeriksaan maka akan dilakukan pencegahan dan atau pengobatan.
2. Berbagai macam cara yang dilakukan dalam melakukan pemeriksaan medis sesuai
dengan standar operasional prosedur, aturan UU, dan norma yang berlaku dalam
masyarakat.
3. Buddha melakukan pemeriksaan medis kepada bhikkhu tissa yang terkena penyakit
kulit dan segera membasuh kulit bhiksu tisa sehingga bersih dan biksu Tisa pun
mejadi segar kembali.
4. Landasan moral yaitu: Hiri adalah rasa malu untuk melakukan kejahatan yang
berasal dari niat/pikiran jahat, ottapa adalah rasa takut akan akibat kejahatan yang
akan dilakukan.
KELUARGA BERENCANA

Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan


NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar
terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran
sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
Tujuan khusus
Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan
kelahiran
BUDDHA BERSABDA:

“aku mengingat berjuta kali


kelahiranku dari kehidupan yang
lampau: mula-mula 1 kehidupan
kemudian, kemudian 2
kehidupan, 3, 4, 5,…10
kehidupan, kemudian 10, 20,
30… sampai 50 kehidupan,
kemudian seratus, seribu dst…”
(Majjhima Nikaya, Mahasaccaka
Sutta No. 36, 1.248)
ALAM DEWA

ALAM ALAM
NIRAYA MANUSIA

ALAM SETAN ALAM


KELAPARAN BINATANG

ALAM
RAKSASA
ABORSI

Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah berhentinya kehamilan
sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin. Apabila janin
lahir selamat (hidup) sebelum 38 minggu namun setelah 20 minggu, maka istilahnya
adalah kelahiran prematur.
Dalam ilmu kedokteran, istilah-istilah ini digunakan untuk membedakan aborsi:
Spontaneous abortion: gugur kandungan yang disebabkan oleh trauma kecelakaan atau sebab-sebab
alami.
Induced abortion atau procured abortion: pengguguran kandungan yang disengaja. Termasuk di dalamnya
adalah:
Therapeutic abortion: pengguguran yang dilakukan karena kehamilan tersebut mengancam
kesehatan jasmani atau rohani sang ibu, kadang-kadang dilakukan sesudah pemerkosaan.
Eugenic abortion: pengguguran yang dilakukan terhadap janin yang cacat.
Elective abortion: pengguguran yang dilakukan untuk alasan-alasan lain.
Dalam bahasa sehari-hari, istilah "keguguran" biasanya digunakan untuk spontaneous abortion,
sementara "aborsi" digunakan untuk induced abortion.
BAYI TABUNG

Bayi tabung atau pembuahan in vitro (bahasa


Inggris: in vitro fertilisation) adalah sebuah teknik
pembuahan di mana sel telur (ovum) dibuahi di
luar tubuh wanita. Bayi tabung adalah salah satu
metode untuk mengatasi masalah kesuburan
ketika metode lainnya tidak berhasil. Prosesnya
terdiri dari mengendalikan proses ovulasi secara
hormonal, pemindahan sel telur dari ovarium dan
pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah
medium cair.
KESIMPULAN

1. Kelahiran makhluk hidup ditentukan oleh adanya pembuahan sel


telur oleh sel sperma, aliran kesadaran dan faktor lain.
2. Kemajuan science dan teknologi yang bertujuan untuk memudahkan
kehidupan manusia dan memuaskan keinginan manusia
3. Landasan moral dalam science adalah Brahma Vihara yaitu:
- Metta: Cinta kasih universal tanpa pilih kasih dan balas jasa
- Karuna: Belas kasih terhadap makhluk yng menderita
- Mudita: rasa empati atas kebahagiaan makhluk lain
- Upekkha: tenang seimbang
EUTHANESIA

Eutanasia (Bahasa Yunani: ευθανασία -ευ, eu yang artinya "baik", dan


θάνατος, thanatos yang berarti kematian) adalah praktik pencabutan kehidupan
manusia atau hewan melalui cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit
atau menimbulkan rasa sakit yang minimal, biasanya dilakukan dengan cara
memberikan suntikan yang mematikan.
EUTHANIA DALAM BUDDHISM

Syarat Terjadinya Pembunuhan:


1. Ada niat (pikiran/kesadaran)
2. Melakukannya (perbuatan)
3. Menyuruh orang lain
melakukannya (niat)
Akibat melakukan pembunuhan:
1. Hidup penyakitan
2. Usia pendek
MATA PENCAHARIAN BENAR

Menghindarkan diri dari bermata pencaharian


yang menyebabkan kerugian atau penderitaan
makhluk hidup.
5 jenis bisnis yang seharusnya dihindari
(Anguttara Nikaya, III,153), yaitu:
Makhluk hidup
Senjata
Daging atau segala sesuatu yang berasal dari
penganiyaan makhluk hidup
Minum-minuman yang memabukkan atau yang
dapat menimbulkan ketagihan
Racun
MATA PENCAHARIAN BENAR

Terdapat pula 5 pencaharian salah


yang harus dihindari (Majjima Nikata,
117), yaitu:
Penipuan
Ketidak-setiaan
Penujuman
Kecurangan
Memungut bunga yang tinggi (praktek
lintah darat)
BEDAH MAYAT

Sedangkan secara terminologi bedah mayat adalah suatu penyelidikan atau


pemeriksaan tubuh mayat, termasuk alat-alat organ tubuh dan susunannya
pada bagian dalam. Setelah dilakukan pembedahan atau pelukan, dengan
tujuan menemukan sebab kematian seseorang, baik untuk kepentingan ilmu
kedokteran maupun menjawab misteri suatu tindak kriminal.
PENGAWETAN MAYAT

Mumi adalah sebuah mayat yang diawetkan, dikarenakan perlindungan dari


dekomposisi oleh cara alami atau buatan, sehingga bentuk awalnya tetap
terjaga. Ini dapat dicapai dengan menaruh tubuh tersebut di tempat yang
sangat kering atau sangat dingin, atau ketiadaan oksigen, atau penggunaan
bahan kimiawi.
Mumi paling terkenal adalah mumi yang dibalsam dengan tujuan pengawetan
tertentu, terutama dalam Mesir kuno. Orang Mesir percaya bahwa badan
adalah tempat Ka seseorang yang sangat penting dalam masa setelah hidup.
Di Tiongkok, telah ditemukan dari peti mati sipres yang tenggelam dengan
menggunakan tanaman obat-obatan.
MAKHLUK HIDUP

5 (lima) agregat kehidupan:


a. Batin (nama) terdiri dari 4 gugus
1. Pencerapan (sanna): pengenalan
objek
2. Perasaan (Vedana): respon indra
objek
3. Bentuk pikiran (sankhara): reaksi
pikiran
4. Kesadaran (vinanna): kesadaran
b. Jasmani (rupa): padat, cair, angin,
panas
KESIMPULAN

Tujuan pengawetan jasad makhluk hidup adalah menjaga keutuhan jasad yang akan
digunakan:
1. Pada acara upacara/ritual
2. Menghormati karena telah berjasa
3. Penelitian
Landasan moral adalah menggunakan jasad tersebut sesuai dengan standar operasional
prosedur, norma dimasyarakat dan UU yang berlaku.
Dalam Buddhisme melepaskan kemelekatan yang hakekatnya untuk mendapatkan
kebahagiaan bukan mencari di luar diri kita, namun kebahagiaan berasal dari batin kita
masing-masing, setiap kondisi adalah tidak kekal dan berubah. Sehingga batin kita
menjadi lebih tenang.
DONOR DARAH

Penyumbang darah atau Donor darah adalah proses pengambilan darah dari
seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah untuk kemudian
digunakan untuk transfusi darah.
TRANSPLANTASI ORGAN

Transplantasi organ adalah transplantasi atau cangkok atau pemindahan


seluruh atau sebagian organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain, atau dari suatu
bagian ke bagian yang lain pada tubuh yang sama. Transplantasi ini ditujukan
untuk menggantikan organ yang rusak atau tak befungsi pada penerima
dengan organ lain yang masih berfungsi dari donor. Donor organ dapat
merupakan orang yang masih hidup maupun telah meninggal.
DANA

1. Amisa Dana: Pemberian


dalam bentuk materi
2. Dhammadana:
Pemberian dalam bentuk
pengetahuan
3. Ajjhatika Dana:
Pemberian berupa
anggota badan
“melenyapkan kegelisahan, dan
kekawatiran maka akan terbebas
dari perasaan tegang, dengan
pikiran tenang, mensucikan
batinnya dari kegelisahan dan
kekawatiran. Ia melenyapkan
keragu-raguan, ia hidup bagaikan
orang yang telah terbebas dari
kekacauan batin dan batinnya
berada dalam kebaikan, ia
mensucikan batinnya dari keragu-
raguan” (D.III.XIV.25).
“Sungguh bahagia hidup
tanpa penyakit diantara
orang-orang yang
berpenyakit, diantara orang-
orang yang berpenyakit hidup
tanpa penyakit” (Dhp.
XV.198)
Buddha menjelaskan tentang
adanya enam akibat buruk
dari kegemaran akan
minum-minuman keras,
yaitu: Kehilangan harta
dengan cepat, bertambah
pertengkaran, mudah
terkena penyakit,
memperoleh nama buruk,
menunjukkan rasa tidak
kenal malu dan dapat
melemahkan daya kesadaran
(D.III.180-193)
“Sehat adalah
anugerah tertinggi,
nibbana adalah
kebahagiaan
tertinggi”
(M.II.VII.65).
BUDDHA

Tambahlah
kebajikan
Lenyapkan
kejahatan
Sucikan hati dan
pikiran
Inilah ajaran
Buddha

Anda mungkin juga menyukai