Anda di halaman 1dari 31

PEMERIKSAAN

DARAH RUTIN
• Pemeriksaan darah bertujuan untuk :
1. menunjang diagnosis klinik
2. mendapatkan kepastian dalam
penatalaksanaan penderita
3. memantau perlangsungan penyakit
• Pemeriksaan darah rutin adalah
pemeriksaan darah yang dilakukan tanpa
indikasi khusus
• Meliputi : pemeriksaan kadar Hb, LED,
hitung jumlah eritrosit, leukosit, trombosit,
dan hitung jenis leukosit
Hemoglobin
• Merupakan cairan berwarna merah yang berada di
dalam eritrosit
• Bila eritrosit dilisiskan, cairan ini akan keluar dan disebut
hemolisat
• Hb berfungsi menangkap dan mengikat O2 di paru-paru
dan melepaskannya di jaringan
• Di jaringan, Hb berfungsi untuk menangkap dan
mengikat CO2 dan melepaskannya di paru-paru
• Hb dapat diukur dengan menggunakan cara Sahli
ataupun dengan spektrofotometri
• Nilai normal Hb : bayi : 20-22 gr/dL
dewasa perempuan : 12-16 gr/dL
dewasa laki-laki : 14-18 gr/dL

• Kadar Hb yang kurang dari normal HIPOKROMEMIA

• Kadar Hb yang lebih dari normal HIPERKROMEMIA


Eritrosit
• Eritrosit yang beredar dalam darah tepi tidak lagi
mengandung inti dan dapat hidup selama 100-120 hari
• Penghitungan jumlah eritrosit dapat dilakukan dengan
cara :
1. manual (visual) : menggunakan kamar hitung dan
mikroskop
2. otomatis : menggunakan alat Electronic Cell Counter
• Nilai normal eritrosit :
bayi : 5,0-6,0 juta/µL
dewasa perempuan : 4,0-5,5 juta/µL
dewasa laki-laki : 4,5-6,0 juta/µL
Leukosit
• Merupakan sel yang berinti
• Dalam sirkulasi darah perifer, paling banyak ditemukan
sel PMN (Polimorfonuklear)
• Jumlah leukosit dapat dihitung secara manual maupun
secara elektronik
• Nilai normal leukosit : 4000-10.000/µL
• Jumlah leukosit lebih dari normal LEUKOSITOSIS
• Jumlah leukosit kurang dari normal LEUKOPENI
Hitung Jenis Leukosit
• Hitung jenis leukosit mengandung makna klinik tertentu
• Dalam tahapan pematangan sel-sel leukosit, sel-sel
yang masih mudah hanya dapat dijumpai di sumsum
tulang, kecuali pada keadaan tertentu
• Untuk hitung jenis leukosit dapat dilakukan secara
manual dan elektronik
• Secara manual, dengan sediaan apus darah tepi
Sediaan Apus Darah Tepi
• Pemeriksaan sediaan apus merupakan bagian yang
penting dalam pemeriksaan hematologi
• Tujuannya untuk evaluasi morfologi sel darah tepi
(eritrosit, leukosit, dan trombosit), memperkirakan jumlah
leukosit dan trombosit, serta mengidentifikasi jumlah
parasit
• Bahan pemeriksaan untuk membuat ADT (Apusan
Darah Tepi) adalah darah segar yang berasal dari vena
atau kapiler, dapat pula dari darah yang telah dicampur
antikoagulan K3EDTA
Cara membuat ADT
• Letakkan setetes darah dengan garis tengah <2 mm pada
bagian tepi kaca objek, yaitu sekitar 2 cm dari tepi kaca objek
• Tangan kiri menahan sisi kiri kaca sediaan dan tangan kanan
memegang kaca penggeser
• Letakkan kaca penggeser dengan sudut 30-450 di sebelah kiri
tetesan darah dan gerakkan kaca penggeser ke arah kanan
sehingga menyentuh tetesan darah tadi
• Tetes darah akan menyebar pada sudut kaca penggeser
• Segera geserkan kaca penggeser ke arah kiri sampai seluruh
darah yang berada pada sudut kaca penggeser habis dan
membentuk sediaan
• Biarkan sediaan mengering di udara
• Tulis nama penderita dan tanggal pembuatan sediaan pada
bagian sediaan yang tebal
• Besar sudut penggeser dan kecepatan menggerakkan
kaca penggeser berpengaruh pada tebal tipisnya
sediaan yang dibuat
• Makin kecil sudut dan makin lambat gerakan kaca
penggeser, maka makin tipis sediaan
• Bila sediaan tidak langsung diwarnai, hendaknya
difiksasi terlebih dahulu dengan metanol absolut minimal
selama 10 menit
Cara mewarnai ADT
• ADT dapat diwarnai dengan menggunakan beberapa
jenis pewarnaan, misalnya pewarnaan Wright, Wright-
Giemsa, May Grunwald-Giemsa (MGG)
• Setiap jenis pewarnaan mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing-masing
• Pewarnaan Giemsa baik untuk mewarnai parasit,
sedangkan pewarnaan Wright baik untuk menilai
morfologi sel darah karena struktur sitoplasma dan inti
sel lebih jelas terlihat
Pewarnaan Giemsa
• Sediaan yang akan diwarnai harus telah kering
• Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan dengan lapisan
darah menghadap ke atas
• Teteskan larutan Giemsa yang telah diencerkan dengan
larutan buffer dan biarkan selama 20 menit
• Bilas sediaan dengan air mengalir, dan letakkan dalam
posisi vertikal agar mengering di udara
LED ( Laju Endap Darah)
• Adalah kecepatan pengendapan eritrosit dalam suatu
waktu tertentu pada sampel darah yang diberi
antikoagulan dan didiamkan tegak lurus pada bidang
datar
• Pemeriksaan LED harus dilakukan dalam waktu 2 jam
setelah pengambilan darah
• Pemeriksaan LED dapat dilakukan dengan 2 cara :
1. cara Westergren
2. cara Wintrobe
• Umumnya digunakan cara Wintrobe karena lebih praktis,
hanya membutuhkan ±1 ml darah, dan tidak terjadi
pengenceran sampel
• Nilai normal : laki-laki : < 9 mm/1 jam
wanita : < 20 mm/1 jam
• LED berguna untuk memantau penyakit kronik tertentu,
misalnya tuberkulosis atau rheumatoid arthritis, dimana
LED menjadi petunjuk tentang progresifitas penyakit
• Peninggian LED mendorong kita untuk memikirkan
penyakit-penyakit yang ada kaitannya dengan
perubahan dalam protein plasma, yakni :
- penyakit infeksi akut atau kronik
- penyakit neoplastik/keganasan
- penyakit degeneratif
Hematokrit
• Hematokrit ialah volume eritrosit yang dipisahkan dari
plasma dan dimampatkan dengan jalan sentrifugasi
dalam waktu tertentu dan pada kecepatan tertentu
• Penetapan nilai hematokrit merupakan metode yang
sederhana dalam mengukur atau menilai derajat anemia
seseorang
• Nama lainnya : VPRC (Volume Packed Red Cell)
• Nilai normal : perempuan : 37-47 vol%
laki-laki : 40-54 vol%
Retikulosit
• Retikulosit adalah eritrosit muda yang terbentuk pada
saat metarubrisit (basofilik normoblas) melepaskan
keluar intinya
• Di dalam sel ini terdapat suatu anyaman retikuler
berwarna basofilik dan hanya dapat dilihat bila diwarna
dengan pewarnaan BCB (Brilliant Cresyl Blue)
• Pada pewarnaan Giemsa atau Wright, anyaman tersebut
nampak sebagai massa basofilik ringan yang difus
(merata), dikenal sebagai polikromasia
• Ukuran retikulosit sedikit lebih besar dari eritrosit dan
kehadirannya di peredaran darah tepi menjadi petunjuk
tentang aktivitas eritropoiesis.
• Jumlah retikulosit yang tinggi dapat dijumpai pada :
1. hari-hari pertama kehidupan bayi
2. setelah mengalami perdarahan
3. setelah pemberian obat-obat pada penderita dengan
anemia defisiensi
• Nilai normal : 0,5-1,5%
Trombosit
• Berasal dari fragmentasi sitoplasma megakariosit di
sumsum tulang
• Ukurannya kecil (2-4µm), tidak berinti
• Trombosit berperanan dalam faal hemostasis (proses
penghentian perdarahan)

Anda mungkin juga menyukai