Anda di halaman 1dari 6

Pemeriksaan

Darah di
Laboratorium
Klinik
Kamis, 18 Maret 2021 11.00

• Terdiri dari berbagai macam jenis pemeriksaan darah di laboratorium.


• Tujuan: untuk mengetahui penyakit gangguan pada darah. Dimana penyakit tersebut bisa
disebabkan oleh:
a. Produksi sel darah yang kurang.
 Anemia
 Leukemia
 Trombositopenia
b. Gangguan fungsi.
 Suatu sel darah yang dibentuk kekurangan komponen. (misalnya defisiensi besi pada
anemia)
c. Menguji penyakit kelainan genetik atau tidak.
 Misalnya hemofilia, anemia bulan sabit, talasemia, dll.
d. Penyakit lain selain genetik.
 Kerusakan pada ginjal atau infeksi virus.

Tujuan
• Screening, diagnosis, monitor penyakit hematologi.

Cara sampling
• Diambil dari pembuluh darah vena yang biasanya sudah ditambahkan antikoagulan.

Blood Film (Apusan Darah) -> tujuan: melihat morfologi dari sel darah.
• Darah diteteskan di kaca objek.
• Ketika kaca objek yang satu ditempelkan ke kaca objek lainnya, darah otomatis mengalir.
• Diarahkan agar darah memenuhi kaca objek yang lain sampai ke ujung.
Ada tiga area hasil apusan darah yang baik. Area kedua yang paling baik untuk pengamatan.

Hematologi Page 1
• Ada tiga area hasil apusan darah yang baik. Area kedua yang paling baik untuk pengamatan.
○ Pertama konsentrasinya sangat pekat
○ Kedua terdistribusi lebih baik shingga kita bisa lihat struktur masing-masing sel darahnya.
○ Ketiga konsentrasinya sangat tipis.

• Apusan C yang paling baik.


○ Yang A, masih banyak daerah yang terputus dan tidak ada degradasi.
○ Yang B, terlalu tipis, tidak terlihat degradasi darah.
○ Yang D, terlalu tebal dan pendek sehingga daerah pemeriksaan sangat pendek.
○ Yang E, terlalu tipis, banyak garis kosong putih, tidak ada sel darah merah yang homogen.
○ Yang F, sebenarnya baik, tetapi daerah pemeriksaannya pendek sehingga tidak
memungkinkan untuk diamati.

Uji Hematologi yang Umum di Laboratorium


• CBC (Complete Blood Count)
○ RBC
○ WBC
○ Hb
○ Hematokrit
○ WBC differential
○ Platelet
○ Informasi tambahan tentang ukuran dan tampilan
• ESR (Erythrocyte Sedimentation Rate)
• Reticulocyte Count
• Coagulation Test
Prothrombin Time (PT)

Hematologi Page 2
○ Prothrombin Time (PT)
○ Partial Thromboplastin Time (PTT)
○ Fibrinogen

Contoh Hasil Pengujian Lab Klinik

Hematologi Page 3
^perhitungan jumlah sel darah konvensional
Kekurangan: human error tinggi, memakan waktu.

• Hematocrit (HCT) Value -> persentase sel darah merah terhadap total volume darah.
○ Kondisi anemia -> hematokrit rendah.
○ Kondisi polisitemia -> hematokrit tinggi.

Indeks Eritrosit
• MCV -> volume sel darah. -> mikro/makrositik atau normositik
=
• MCH -> berat Hb rata-rata dalam 1 eritrosit. -> hipo/hiperkromi
=
• MCHC -> konsentrasi Hb eritrosit rata-rata. -> hipo/hiper
=

Hematologi Page 4
CONTOH KASUS

• Eritrosit -> 4 x 106


HCT -> 40%
Hb -> 12 g/dL = 12 g/100 mL
• MCV = (40/4) = 10 x 10 = 100 -> makrositik.
MCHC = (12/40) x 100 = 30 -> normokromik.

Anemia Menurut Morfologi Eritrosit


1. Mikrositik hipokromik (MCH, MCV, MCHC rendah)
Anemia defisiensi besi, talasemia, sideroblastik.
2. Normositik normokromik (MCV, MCHC normal)
Anemia aplastik, anemia hemolitik, anemia hemoragik
3. Makrositik normokromik (MCV tinggi, MCHC normal)

Hematologi Page 5
3. Makrositik normokromik (MCV tinggi, MCHC normal)
Anemia megaloblastik -> defisiensi vitamin B12/asam folat, efek kemoterapi
Non megaloblastik -> alkoholisme, penyakit hepar

Hematologi Page 6

Anda mungkin juga menyukai