Anda di halaman 1dari 33

TONSILITIS

Khansa Haura
1102010144
Tri Rizky Nugraha
1102010280

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama
: An. P
Umur
: 14 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Margahayu
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Status
: Menikah
Tanggal Pemeriksaan: 19 November
2015

ANAMNESIS
Keluhan Utama

: Nyeri saat menelan

Anamnesis Khusus

Pasien datang ke poliklinik THT RSUD Subang dengan keluhan sejak 1


minggu yang lalu, pasien merasa nyeri pada saat menelan. Keluhan dirasakan
terutama jika pasien memakan makanan yang padat yang keras. Keluhan
disertai rasa mengganjal pada tenggorokan, nafas yang berbau, batuk yang
disertai dahak berwarna hijau, sesak napas dan tidur mengorok serta kadang
terbangun pada malam hari saat tidur. Nyeri yang menjalar disangkal penderita.
Keluhan disertai dengan demam yang hilang timbul.
Keluhan serupa pertama kali dirasakan penderita sejak 6 tahun yang
lalu dan keluhan hilang timbul. Keluhan dirasakan terutama setelah penderita
makan makanan yang pedas, berminyak atau terlalu dingin. Penderita kemudian
berobat ke dokter umum dan dinyatakan menderita sakit amandel. Tetapi pasien
selama ini melanjutkan pengobatan ke alternative, penderita diberi sejenis
ramuan jamu
Riwayat bersin berulang, keluar cairan dari hidung (beringus) dan hidung

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum
Kesadaran
: Kompos Mentis
Kesan sakit
: Ringan
Tanda vital
:
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi
: 88 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu
: 36.7C
Kepala
Mata
: konjungtiva tidak anemis
sklera tidak ikterik
THT
: lihat status lokalis
Mulut
: lihat status lokalis
Leher
: lihat status lokalis
Leher
: JVP tidak meningkat
KGB tidak membesar
Toraks
: Bentuk dan gerak simetris
Pulmo
: sonor, VBS kanan = kiri, Ronkhi -/-, Wheezing -/-,
Jantung : BJ S1 S2 murni reguler
Abdomen : Datar, lembut
Hepar dan lien
: tidak teraba
Bising Usus
: (+) normal
Ekstremitas
: Edema : (-)

Bagian

Kelainan

Dextra
-

Sinistra
-

Radang

Tumor

Trauma

Nyeri Tekan Tragus


Kelainan kongenital

Radang

Tumor

Trauma
Edema

Hiperemis

Nyeri tekan

Sikatriks

Fistula

Fluktuasi
Kelainan kongenital

Tenang

Tenang

Sekret

Serumen

Edema

Jaringan granulasi

Massa

Putih mutiara

Putih mutiara

Intak

Reflek cahaya

Kelainan kongenital
Preaurikula

Aurikula

Retroaurikula

Kulit
Kanalis Akustikus
Eksterna

Kolesteatoma
Warna
Membrana Timpani

Auris

STATUS LOKALIS HIDUNG


Pemeriksaan
Keadaan Luar

Dextra

Sinistra

Dalam batas normal

Dalam batas normal

Tenang

Tenang

Sekret

Krusta

Eutrof

Eutrof

Bentuk dan Ukuran


Mukosa

Concha inferior
Rhinoskopi anterior

Nasal

Septum
Polip/tumor
Pasase udara

Tidak ada deviasi


-

STATUS LOKALIS MULUT


DAN OROFARING
Bagian

Mulut

Kelainan
Mukosa mulut
Lidah
Palatum molle
Uvula
Halitosis

Tonsil

Mukosa
Besar
Kripta
Detritus
Perlengketan

Faring

Mukosa
Granula
Post Nasal Drip

Keterangan
Tenang
Bersih, basah,gerakan normal ke segala arah
Tenang, simetris
(+) Ditengah
(+)
Hiperemis
T3 T3
Melebar (+/+)
(-/-)
(-/-)
Tenang
(-)
(-)

FOTO PASIEN

Maksilofasial
Bentuk
:
Simetris
Parese N.Kranialis :

Leher
Kelenjar getah bening
Massa

Tidak ada

: tidak teraba membesar

: tidak ada

RESUME
Seorang pasien berusia 14 tahun, datang ke Poli THT RSUD Subang dengan keluhan
utama nyeri saat menelan. Sejak 1 minggu sebelum datang ke poli THT pasien mengeluh
nyeri saat menelan, terutama jika memakan makanan yang keras. Rasa mengganjal pada
tenggorokan dan batuk diserta dahak diakui oleh pasien. Sesak napas, nafas berbau, tidur
mengorok dan gangguan tidur karena sesak juga diakui oleh penderita.
Keluhan serupa pertama kali dirasakan penderita sejak 6 tahun yang lalu dan keluhan
dirasakan hilang timbul oleh penderita. Keluhan dirasakan terutama setelah penderita makan
makanan yang pedas, atau dingin. Pasien kemudian berobat ke dokter THT dan didiagnosis
tonsilitis. Pasien tidak melanjutkan pengobatan medis, tapi berobat ke alternative dengan
jamu. Riwayat rhinitis (-), Riwayat sinusitis (-), Riwayat otitis (-), Riwayat alergi (-), Riwayat
penyakit TB (-).
Tanda vital dan status generalis dalam batas normal.
Status Lokalis :Telinga
: CAE tenang +/+, sekret - /-, serumen -/-, MT intact +/+
Hidung
: Mukosa tenang, sekret -/-, choncae inferior eutrofi
Rongga Mulut : Tenang
Tonsil palatina :
Mukosa
: Hiperemis +/+
Besar
: T3 T3
Kripta
: Melebar
Detritus
: (-/-)
Perlengketan : (-/-)
Faring
: tenang
Maksilofasial : tenang
Leher
: tenang

Diagnosis Kerja
Tonsilitis Kronis Hipertrofikans
Diagnosa Banding
Tonsilitis Akut
Usulan Pemeriksaan
- Pemeriksaan darah rutin: Hb, Leukosit, Ht, Trombosit
- Kultur bakteri dan tes resistensi dari apus tenggorok
Penatalaksanaan
1.Umum :
A.Jaga kebersihan mulut
B.Makan makanan lunak selama kurang lebih 1 minggu
C.Makan makanan bergizi untuk meninggkatkan daya tahan tubuh dan
mempercepat proses penyembuhan
D.Hindari makanan pedas, makanan berminyak dan minuman dingin
E.Kontrol ke poliklinik THT
2.Khusus:
- Antibiotik
: Azitromycin 3x250 mg
- Analgetik & antipiretik : Paracetamol 3 x 500 mg
- Obat kumur : Benzydamine 3 x 1
3. Operatif

: Tonsilektomi

Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam

PEMBAHASAN KASUS

Mengapa pasien ini didiagnosa


sebagai tonsilitis kronis
hipertrofikans ?
Pada pasien ini ditemukan gejala-gejala berupa :
oNyeri pada saat menelan
oRasa mengganjal pada tenggorokan
oKeluhan sesak napas, tidur mengorok dan gangguan tidur
karena sesak.
oPada pemeriksaan ditemukan tonsil yang membengkak,
hiperemis dan kripta yang melebar.
Pasien ini didiagnosa tonsilitis kronis karena :
okeluhan sering dirasakan hilang timbul sejak 6 tahun serta
keluhan terakhir sudah terjadi semenjak 1 minggu yang lalu.

Apakah etiologi dan bagaimanakah


proses patologis yang terjadi pada
tonsilitis?
Etiologi Tonsilitis : paling sering disebabkan oleh Streptokokus Beta
Hemolitikus
Penyebab lain : gram (-), virus, dan bakteri anaerob

Apakah faktor predisposisi terjadinya


tonsilitis pada pasien ini?
Pada pasien ini, dari anamnesa didapatkan beberapa faktor predisposisi,
yaitu sering mengkonsumsi makanan yang pedas, berminyak, dan makanan
yang terlalu dingin, riwayat tonsilitis akut sebelumnya yang diduga
pengobatan yang dilaksanakan tidak adekuat.

Apakah komplikasi yang dapat


terjadi pada pasien ini?
Radang kronis tonsil dapat menimbulkan komplikasi ke daerah sekitarnya
berupa Rhinitis kronis, Sinusitis atau Otitis media secara perkontinuitatum.

Bagaimanakah penatalaksanaan
tonsilitis pada pasien ini?
Antibotika spektrum luas, antipiretik dan obat kumur yang mengandung
desinfektan merupakan penatalaksaan pasien dengan tonsilitis. Pada keadaan
dimana tonsilitis sangat sering timbul dan pasien merasa sangat terganggu, maka
terapi pilihan adalah pengangkatan tonsil (tonsilektomi).

The American Academy of OtolaryngologyHead and Neck Surgery (AAO-HNS)


menjabarkan indikasi-indikasi klinis untuk prosedur tonsilektomi sebagai berikut :
Indikasi Absolut
Pembesaran tonsil yang menyebabkan obstruksi saluran pernafasan bagian
atas, disfagia berat, gangguan tidur, atau komplikasi kardiopulmonal.
Abses peritonsilar yang tidak responsif terhadap medikamentosa dan
prosedur drainase, kecuali prosedur dilakukan saat fase akut.
Tonslitis yang menyebabkan kejang demam.
Tonsil yang harus dibiopsi untuk melihat patologi jaringannya.
Indikasi Relatif
3 atau lebih episode infeksi dalam 1 tahun walaupun dengan terapi yang
adekuat.
Nafas berbau atau rasa tidak enak pada mulut yang persisten akibat tonsilitis
kronis yang tidak responsif terhadap terapi.
Tonsilitis kronis atau rekuren pada karier streptococus yang tidak responsif
terhadap terapi.
hipertrofi tonsil unilateral yang memiliki kemungkinan keganasan.
Pada pasien ini disarankan untuk dilaksanakan tonsilektomi karena terdapat indikasi
secara klinis untuk dilaksanakannya tonsilektomi pada pasien.

TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI
Tonsil adalah massa yang terdiri dari jaringan limfoid yang terdapat di
dalam faring, diliputi epitel skuamosa dan ditunjang oleh jaringan ikat
dengan kriptus didalamnya. Terdapat 3 macam tonsil yaitu tonsila faringeal
(adenoid), tonsila palatina (tonsil faucium), dan tonsila lingualis yang
ketiga-tiganya membentuk lingkaran yang disebut cincin Waldeyer. Cincin
Waldeyer ditemukan pada permulaan dari saluran aerodigestive bagian
atas.

FISIOLOGI
Sewaktu baru lahir tonsil secara histologis tidak mempunyai centrum
germinativum, biasanya ukurannya kecil. Setelah antibodi dari ibu habis, barulah
mulai terjadi pembesaran tonsil dan adenoid, yamg pada permulaan kehidupan
masa kanak-kanak dianggap normal dan dipakai sebagai indeks aktifitas sistem
imun. Pada waktu pubertas atau sebelum masa pubertas, terjadi kemunduran
fungsi tonsil yang disertai proses involusi.
Kuman-kuman patogen yang terdapat dalam flora normal tonsil dan faring tidak
menimbulkan

peradangan,

karena

pada

daerah

ini

terdapat

pertahanan dan hubungan timbal balik antara berbagai jenis kuman.


Terdapat 2 bentuk mekanisme pertahanan tubuh, yaitu :
Mekanisme pertahanan non spesifik
Mekanisme pertahanan spesifik

mekanisme

Tonsilitis: peradangan pada tonsila palatina yang


biasanya
disebabkan oleh infeksi bakteri, virus & beberapa
faktor predisposisi lain

Tonsilitis:
Tonsilitis akut
Tonsilitis membranosa
Tonsilitis kronik

Tonsilitis akut
Bacterial

Virus
Etiologi: Epstein
Barr
Gejala: mirip
common cold
disertai dengan
nyeri tenggorok
Terapi: bad rest,
minum, analgetik
dan antivirus jika
gejala berat

Etiologi: streptokokus
betahemolitikus grup A,
pneumokokus viridan,
streptokokus piogen
gejala dan tanda:
1. Nyeri tenggorok
2. Nyeri menelan
3. Febris
4. Nyeri alih di telinga
5. Tonsil membesar & hiperemis,
detritus (+)
6. KGB submandibula besar &
nyeri tekan
. Terapi: antibiotik spektrum
luas, antipiretik
. Komplikasi: OMA, sinusitis,
abses peritonsil, miokarditis,
GNA, Obstructive Sleep
Apnoe Syndrome (OSAS)

Tonsilitis membranosa

Tonsilitis difteri
Etiologi: Coryne bacterium
diphteriae
Biasanya menginfeksi sal.napas atas,
dan tergantung dari titer antitoksin
Gejala & tanda:

Umum

Lokal

eksotoksin

Subfebris

Tonsil membesar

Miokarditis

Nyeri kepala

Ditutupi bercak putih kotor


membentuk membran semu yang
semakin meluas

Kelumpuhan otot
palatum &
pernapasan

Lemah letih
lesu

Mudah berdarah

Nyeri menelan

KGB leher membengkak (bulls

Terapi: isolasi pasien


neck)
Anti Difteri Serum
Antibiotik : penisilin atau eritromisin
Kortikosteroid
antipiretik

albuminuria

Tonsilitis septik
Etiologi: Streptokokus hemolitikus pada susu sapi
Angina Plaut Vincent
Etiologi: bakteri spirochaeta/triponema pada orang yg

hygine mulut buruk dan defisiensi Vit.C

Gejala & tanda:

Demam tinggi
Nyeri mulut
Gang.pencernaan
Hipersalivasi
Gigi & gusi mudah berdarah
Mukosa mulut & faring hiperemis
Membran putih di uvula, dinding faring
Foeter ex ore
KGB submandibula membesar
Terapi : antibiotik spektrum kuas, perbaiki hygine mulut,
Vit.C & Vit. B kompleks

Tonsilitis kronik

Rangsangan menahun dari rokok, makanan, higiene


mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik,
pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat.
Gejala:

Tonsil membesar
Permukaan tidak rata
Kripti melebar terisi detritus
Rasa mengganjal ditenggorok
Rasa kering di tenggorok
Napas berbau

Terapi: lokal perbaiki higiene mulut

Patogenesis
proses
radang
berulang

Kripta
terisi oleh
detritus

Proses
meluas

Epitel
mukosa
dan
jaringan
limfoid
terkikis

Kripta
melebar

Menembu
s kapsul
tonsil

Jar.limfoid
diganti
jaringan
parut

Jaringan
akan
mengerut

Perlengket
an di fosa
tonsilaris

Komplikasi tonsilitis kronis


Rhinitis kronik
Sinusitis atau otitis media secara
perkontinuitatum
Hematogen & limfogen :
Endokarditis, artritis, miositis, nefritis,
uveitis, dermatitis, pruritus, urtikaria dan
furunkulosis

Indikasi tonsilektomi pada


tonsilitis

Serangan tonsilitis lebih dari 3x dalam setahun walaupun


telah dapat terapi adekuat

Hipertrofi tonsil menimbulkan maloklusi gigi dan


gang.pertumbuhan orofasial

Sumbatan jalan napas, gang.menelan, gang.bicara, sleep


apnea, cor pulmonal

Napas bau

Hipertrofi tonsil curiga keganasan

Anda mungkin juga menyukai