Anda di halaman 1dari 2

Ada beberapa macam tes alergi, yaitu :

1. Skin Prick Test (Tes tusuk kulit).


Tes ini untuk memeriksa alergi terhadap alergen hirup
dan makanan. Alergen Hirup yaitu debu, tungau debu,
serpih kulit manusia, serpih kulit ayam, serpih kulit
anjing, serpih kulit kucing, serpih kulit kuda, tepung
sari rumput, tepung sari padi, tepung sari jagung, spora
jamur, kecoa.

Alergen Makanan yaitu udang, kepiting, bandeng,


kakap, kuning telur, putih telur, coklat, kacang mete, kacang tanah, kedele, tomat,
wortel, kerang, nanas, kopi, susu sapi, teh, ayam negeri, tongkol, cumi-cumi, gandum.

Tes ini dilakukan di kulit lengan bawah sisi dalam, lalu alergen yang diuji ditusukkan
pada kulit dengan menggunakan jarum khusus (panjang mata jarum 2 mm), jadi tidak
menimbulkan luka, berdarah di kulit. Hasilnya dapat segera diketahui dalam waktu 30
menit Bila positif alergi terhadap alergen tertentu akan timbul bentol merah gatal.

Syarat tes ini :


1. Pasien harus dalam keadaan sehat dan bebas obat yang mengandung
antihistamin (obat anti alergi) selama 3 – 7 hari, tergantung jenis obatnya.
2. Umur yang di anjurkan 4 – 50 tahun.
2. Patch Tes (Tes Tempel).
Tes ini untuk mengetahui alergi kontak terhadap bahan kimia,
pada penyakit dermatitis atau eksim. Tes ini dilakukan di kulit
punggung. Hasil tes ini baru dapat dibaca setelah 48 jam. Bila
positif terhadap bahan kimia tertentu, akan timbul bercak
kemerahan dan melenting pada kulit.

Syarat tes ini :


1. Dalam 48 jam, pasien tidak boleh melakukan aktivitas yang berkeringat,
mandi, posisi tidur tertelungkup, punggung tidak boleh bergesekan.
2. 2 hari sebelum tes, tidak boleh minum obat yang mengandung steroid atau anti
bengkak. Daerah pungung harus bebas dari obat oles, krim atau salep.
3. RAST (Radio Allergo Sorbent Test) IgE Spesifik.
Tes ini untuk mengetahui alergi terhadap alergen hirup dan makanan. Tes ini
memerlukan sampel serum darah sebanyak 2 cc. Lalu serum darah tersebut diproses
dengan mesin komputerisasi khusus, hasilnya dapat diketahui setelah 4 jam.
Kelebihan tes ini : dapat dilakukan pada usia berapapun, tidak dipengaruhi oleh obat-
obatan.
4. Skin Test (Tes kulit).
Tes ini digunakan untuk mengetahui alergi terhadap obat yang disuntikkan. Dilakukan
di kulit lengan bawah dengan cara menyuntikkan obat yang akan di tes di lapisan
bawah kulit. Hasil tes baru dapat dibaca setelah 15 menit. Bila positif akan timbul
bentol, merah, gatal.
5. Tes Provokasi.
Tes ini digunakan untuk mengetahui alergi terhadap obat yang diminum, makanan,
dapat juga untuk alergen hirup, contohnya debu. Tes provokasi untuk alergen hirup
dinamakan tes provokasi bronkial. Tes ini digunakan untuk penyakit asma dan pilek
alergi. Tes provokasi bronkial dan makanan sudah jarang dipakai, karena tidak
nyaman untuk pasien dan berisiko tinggi terjadinya serangan asma dan syok. tes
provokasi bronkial dan tes provokasi makanan sudah digantikan oleh Skin Prick Test
dan IgE spesifik metode RAST.

Untuk tes provokasi obat, menggunakan metode DBPC (Double Blind Placebo
Control) atau uji samar ganda. caranya pasien minum obat dengan dosis dinaikkan
secara bertahap, lalu ditunggu reaksinya dengan interval 15 – 30 menit.

Anda mungkin juga menyukai