Uji Kimiawi
(96%) (4%)
water dissolved solids:
(2%) (2%)
Urea: (half) Other compounds
Inorganic: Organic:
Cl-, Na, K. creatinine
uric acid
trace amounts of:
sulfate, HCO3 etc.)
Faktor yang mempengaruhi kandungan
dari urin:
• Pola makan
• Aktifitas fisik
• Metabolisme tubuh
• Fungsi endokrin
• Faktor lain
Analisa Urin
Urin Rutin:
• Merupakan sekelompok tes yang dilakukan baik analisa makroskopis maupun
mikroskopis.
Jenis analisa:
• Analisa makroskopis: physical characteristics
chemical analysis
• Analisa mikroskopis: Sedimen urin diperiksa dengan menggunakan mikroskop
untuk mengidentifikasi komponen sedimen dari urin
Langkah-langkah dalam Urin Rutin
Analisa 3 langkah:
Pertama: Mengamati dan mencatat karakteristik fisik urin
Kedua: Serangkaian uji/tes kimiawi dilakukan
Ketiga: Mengamati adanya komponen sedimen urin dengan
menggunakan mikroskop
Pengumpulan spesimen Urin:
Jenis spesimen urin:
• Jenis spesimen dan prosedur pengumpulan ditentukan oleh
dokter dan tergantung pada tes apa yang diinginkan
• Urin pagi pertama adalah sampel yang lebih baik khususnya untuk
analisa protein karena lebih terkonsentrasi akibat teretensi
didalam kandung kemih semalaman
• Waktu analisa:
- Harus sudah dianalisa dalam waktu 1 jam pada suhu ruang, atau 8 jam
pada suhu 2oC- 8oC
- Jika tidak dianalisa dalam batasan waktu tersebut, beberapa
perubahan akan terjadi
1- Urea:
1ml urin + 3ml NaOCL (sodium hypochlorite) ==> N2 gas.
2- Asam Urat:
1ml urin + 0.5 ml 10% NaOH +1ml reagen Folins ===> Warna biru.
3- Kreatinin:
- 1ml urin + drops asam Picric + drops NaOH ====> presipitasi merah.
5- Phosphate:
1ml urin + 1ml conc. HNO3 + 1ml NH4-molybdate===> warna kuning.
6- Carbonate:
1ml urin + drops conc. HCL ==> Na2CO3 + 2 HCL ==> H2O + 2NaCL +
CO2 (effervescence)
7- Ammonia:
- Buat urin menjadi alkaline dengan menambahkan NaOH. tutup
tabung dan simpan di side tube yang terendam reagen Nessler's.
Panaskan urin dan perhatikan adanya NH3 pada reagen Nessler's
- Deteksi NH3 dengan aromanya.
- 1ml urin + 1ml phenol + 1ml NaBr =======> warna biru.
8- Sulphates:
- 1ml urin + 2 drops conc. HCL + few drops BaCL2 ===> presipitasi
putih BaSO4.
SO4 + BaCL2 =====> BaSO4 + 2CL-
Karakteristik Kimiawi
• Protein. Protein secara normal tidak ditemukan di urin. Hal-hal
yang dapat menyebabkan lolosnya protein dalam urin: demam,
latihan fisik yang berat, kehamilan, beberapa penyakit metabolik
khususnya ginjal.
• Glukosa. Jenis gula yang terdapat didalam darah. Secara normal
hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada glukosa yang lolos ke
dalam urin. Ketika kadar glukosa dalam darah tinggi, seperti pada
penderita diabetes yang tidak terkontrol, maka glukosa dapat
lolos kedalam urin. Glukosa juga dapat lolos kedalam urin karena
adanya kerusakan ginjal akibat gagal ginjal atau penyakit ginjal.
• Nitrit. Bakteri dapat menyebabkan urinary tract infection (UTI)
yang menyebabkan produksi enzim yang mengubah nitrat urin
menjadi nitrit
• Leukocyte esterase (WBC esterase). Leukocyte esterase
menunjukan adanya leukocytes (white blood cells [WBCs]) di urin.
• Benda Keton. Pada saat lemak diurai untuk energi, tubuh
membuat substansi yang disebut badan keton. Yang dilepaskan
dalam urin, sejumlah besar badan keton dalam urin dapat berarti
kondisi yang serius dari suatu penyakit seperti ketoacidosis
diabetes atau pola makan yang rendah gula dan karbohidrat,
kelaparan, atau muntah dalam jumlah yang banyak.
Bagaimana mendeteksi adanya
abnormalitas:
Urin strip:
Glucose
• Strip adalah kertas filter atau plastik Bilirubin
yang mengandung chemical substance Ketones
(reagent) pada beberapa pad yang berbeda.
Specific Gravity
Protein