Anda di halaman 1dari 28

Praktikum Patologi Klinik

Pemeriksaan laboratorium terkait


diabetes mellitus

Modul Nutrition And Metabolic


FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PEMERIKSAAN
GLUKOSA URIN
Reduksi Urin Cara Benedict
Prinsip pemeriksaan :
• Glukosa di urin mereduksi ion kupri  ion
kupro
• Perubahan warna dari biru kehijauan menjadi
kuning sampai merah jingga
• Hasil dilaporkan secara semikuantitatif
• Zat pereduksi lain (asam homogentisat, vit.c)
menyebabkan hasil positif palsu
Alat & Bahan : Cara Kerja :
1. Masukkan 5ml reagen
• Tabung pereaksi Benedict ke dlm tabung
• Pipet tes reaksi
• Pipet volumetrik 2. Teteskan 5-8 tetes urin ke
dlm tabung tsb.
• Bunsen
3. Panaskan tabung sambil
• Penjepit tabung mengocok perlahan,
• Urin segar sampai mendidih
• Reagen benedict 4. Angkat tabung, & kocok
5. Bacalah hasil reduksi
Hasil Warna Larutan

Biru jernih atau sedikit kehijauan


Negatif (-)
dan agak keruh

Positif + 1+ Hijau kekuningan dan agak keruh

Positif ++ 2+ Kuning keruh

Positif +++ 3+ Jingga atau warna lumpur keruh

Positif ++++ 4+ Merah keruh


Hasil Reduksi
Urin
Carik Celup
Prinsip Pemeriksaan glukosa :
• Cara spesifik utk menentukan adanya glukosa pada urin
• Carik celup : kertas berisi 2 enzim  glukosa oksidase &
peroksidase, dgn indikator warna yg akan berubah warna
jika mengalami oksidasi
• Hasil dilaporkan secara semikuantitatif
• Zat pereduksi lain (vit.C, keton, asam homogentisat)
menyebabkan hasil (-) palsu
Prinsip pemeriksaan keton
Berdasarkan reaksi antara asam asetoasetat dengan senyawa
nitroprusid.coklat muda (-) dan ungu (+).
Positif palsu terjadi apabila urin banyak mengandung pigmen
atau metabolit levodopa dan phenylketones
Alat & Bahan :
Urin segar, Carik celup urin, Kertas tissue

Cara Kerja :
1. Celupkan strip carik celup ke dalam botol
penampung urin sampai seluruh indikator warna
tercelup ke dlm urin
2. Angkat strip carik celup, dan miringkan di atas
kertas tissue untuk menyerap kelebihan cairan
pada strip
3. Baca perubahan warna indikator
4. Hasil dilaporkan secara semikuantitatif
Test Strip

Glukosa
PEMERIKSAAN ZAT KETON
DALAM URIN
Pemeriksaan benda keton

• Benda keton dalam urin dapat berupa aseton


(78%), β-hidroksibutirat (20%), dan asam
aseto-asetat (2%).
• Aseton, asam aseto-asetat dan β-
hidroksibutirat mudah menguap, karena itu
urin yang diperiksa harus segar
• Pemeriksaan menggunakan 2 cara:
-Tes Rothera
-Tes Gerhart
Cara Rothera
Prinsip pemeriksaan :
• Reaksi antara nitroprusida dan asam aseto-
asetat & aseton yg membentuk warna ungu
• Pemeriksaan ini sangat sensitif untuk asam
aseto-asetat & aseton, tapi tidak dapat
mendeteksi beta-hidroksibutirat
• Hasil dilaporkan secara kualitatif
Alat & Bahan : Urin segar, Reagen Rothera (diganti Kristal
Ammonium Sulfat dan Natrium Nitroprusid 5%), Ammonium
hidroksida pekat (NH4OH 28%), Tabung reaksi besar, Rak
tabung reaksi

Cara Kerja :
1. Masukkan 5ml urin ke dlm tabung reaksi
2. Masukkan Kristal Ammonium Sulfat ke dalam tabung &
kocok/aduk hingga jenuh
3. Tambahkan 2-3 tetes Na Nitroprusid 5%
4. Pegang tabung posisi miring & teteskan 1-2 mL NH4OH 28%
melalui dinding tabung, sampai terbentuk dua lapisan cairan
yg tidak tercampur
5. Letakkan tabung dlm posisi tegak, baca hasil stlh 3 menit
Menilai Hasil :
• Warna ungu kemerahan pada perbatasan
kedua lapisan cairan menandakan adanya zat
keton.
• Makin cepat warna terbentuk & makin tua
warnanya  makin banyak zat keton
• Warna coklat menandakan hasil (-)
1
0

• + -> Ada Cincin


10

• (-) -> Kuning jernih tanpa cincin


Cara Gerhardt
Prinsip pemeriksaan :
• Reaksi antara ferri-chlorida dan asam aseto-
asetat yg membentuk warna anggur port
(merah coklat)
• Pemeriksaan ini sangat kurang peka dibanding
pemeriksaan Rothera utk mendeteksi asam
aseto-asetat, sedangkan untuk aseton & beta
hidroksibutirat tidak bereaksi!
• Hasil dilaporkan secara kualitatif
Cara Kerja :
1. Masukkan 5ml urin segar
ke dlm tabung reaksi
Alat & Bahan : 2. Teteskan larutan
• Urin segar ferrichlorida dlm tabung
tsb sambil mengocok
• Ferrichlorida 10%
3. Jika terbentuk presipitat
• Kertas saring putih ferrostaf berhenti,
• Corong saring cairan tsb
• Tabung reaksi 4. Teteskan bbrp tetes larutan
• Pipet volumetrik ferrichlorida lagi pada
filtrat
5. Warna merah-coklat
menandakan tes ini positif
11

• POSITIF -> UNGU


11

• NEGATIF -> KUNING


Menilai Hasil :
• Warna merah anggur tdk hanya ditimbulkan
oleh asama aseto-asetat, dapat ditimbulkan
oleh fenol, salisilat, antipyrin, & natrium
bikarbonat
• Tes Gerhardt (+) harus disertai tes Rothera (+)
• Jika Tes Gerhardt (+), Tes Rothera (-)  maka
Tes Gerhardt positif palsu
• Cara menentukan hasil pemeriksaan Gerhart
dan Rothera:

Gerhart (-), Rothera (-): negatif


Gerhart (+), Rothera (-): kemungkinan positif
palsu
Gerhart (-), Rothera (+): positif
Gerhart (+), Rothera (+): positif kuat
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH
Prinsip
• Menggunakan glukosameter
• Pengambilan darah kapiler (ujung jari)
• Tusuk dengan lanset, teteskan ke strip
• Diamkan beberapa detik, baca hasil di layar
glukosameter
• kadar normal glukosa darah  70-100
mg/dL
Bismillah, semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai