Anda di halaman 1dari 6

Korektor 1 Korektor 2

PEMERIKSAAN
PROTEIN URINE

Tanggal Pemeriksaan : 26 Oktober 2020


Sampel : Kode U22

1. Tujuan : Bang :-
Ewit’z : Untuk Mengetahui adanya protein dalam urine secara
semikwantitatif
Purdys :-

2. Prinsip : Ewit’z : Protein dalam Urine akan dipresipitatkan oleh asam sulfosalisil
20% tanpa pemanaan dan kekeruhan yang terjadi dinilai secara
semikwantitatif

3. Alat dan Bahan : 1) Tabung Reaksi (2 buah) 5) Sampel Urine


2) Pipet Tetes 6) Reagen Asam Sulfosalisil 20%
3) Pembakar Spirtus
4) Penjepit Tabung

4. Cara Kerja : 1) Siapkan 2 buah tabung reaksi


2) Masing – masing tabung diberi 2 ml urine
3) Pada salah satu tabung ditambahkan 2 tetes Asam Sulfosalisil 20%
4) Bandingkan isi tabung pertama dengan tabung kedua
a. Jika jernih berarti test terhadap protein negatif
b. Jika terjadi kekeruhan pada tabung pertama, maka :
Panaskan tabung petama sampai mendidih, dinginkan dengan air
pada air mengalir
5) Baca Hasil :
- Jika kekeruhan tetap ada pada waktu pemanasan dan setelah

didinginkan kembali, maka test terhadap protein (+)

- Jika kekeruhan hilang pada saat dipanaskan dan muncul lagi pada
saat didinginkan, maka penyebab kekeruhan tadi adalah protein bence
jones (perlu diselidiki lebih lanjut)
5. Interprestasi Hasil : (-) Tidak terjadi kekeruhan
(+1) Kekeruhan ringan tanpa butir – butir (kadar protein 0,01 – 0,05%)
(+2) Kekeruhan berbutir (kadar protein 0,05 – 0,2%)
(+3) Kekeruhan berkeping – keping (kadar protein 0,2 – 0,5%)
(+4) Kekeruhan berkeping – keping atau bergumpal atau memadat
(kadar protein > 0,5%)

6. Harga Normal : (-) Tidak terjadi Kekeruhan

7. Hasil : (+1) Kekeruhan ringan tanpa butir – burtir (kadar protein 0,01 – 0,05%)

8. Kesimpulan : Pemeriksaan protein urine pada urine probandus yang diperiksa tidak normal

9. Pembahasan :
Korektor 1 Korektor 2
PEMERIKSAAN
REDUKSI URINE

Tanggal Pemeriksaan : 26 Oktober 2020


Sampel : Kode U22

1. Tujuan : Benedict : Untuk mengetahui adanya zat – zat reduksi dalam urine
Fehling :-

2. Prinsip : Benedict : Cuprisullfat akan direduksi oleh reduktor dalam urine


Membentuk cuprosulfat dan cuprooksida. Cuprooksida yang
terbentuk akan memberi warna tertentu dari hijau sampai
merah bata.
Fehling :-

3. Alat dan Bahan : 1) Tabung reaksi panjang 6) Sampel urine


2) Pembakar spirtus 7) Reagen benedict
3) Penjepit tabung
4) Gelas ukur
5) Pipet tetes

4. Cara Kerja : 1) Masukkan 5 ml reagen benedict kwalitatif kedalam tabung reaksi panjang
2) Tambahkan 8 – 10 tetes sampel urine
(untuk menghemat reagen dapat digunkan 2,5ml reagen benedict ditambah
3 tetes sampel urine)
3) Panaskan mendidih 2 menit

5. Interprestasi Hasil : (-) Tidak ada perubahan warna / tetap biru jernih (kadar glukosa <0,5%)
(+1) Terjadi warna hijau kekuningan (kadar glukosa 0,5 – 1%)
(+2) Terjadi warna kuning keruh (kadar glukosa 1 – 1,5%)
(+3) Terjadi warna jingga / lumpur keruh (kadar glukosa 2 – 3,5%)
(+4) Terjadi warna merah bata (kadar glukosa >3,5%)

6. Harga Normal : (-) tetap biru jernih

7. Hasil : (+3) Terjadi warna jingga / lumpur keruh (kadar glukosa 2 – 3,5%)
8. Kesimpulan : Pemeriksaan reduksi urine pada urine pobandus yang diperiksa tidak normal
9. Pembahasan :
Korektor 1 Korektor 2
PEMERIKSAAN
BENDA KETON URINE

Tanggal Pemeriksaan : 26 Oktober 2020


Sampel : Kode U22

1. Tujuan : Rothera : Untuk mengetahui benda keton dalam urine terutama asam
aseto asetat atau aseton
Lange :-

2. Prinsip : Rothera : Reaksi antara natrium nitroprusida dengan asam aseto asetat /
aseton akan membentuk cincin berwarna ungu
Lange :-

3. Alat dan Bahan : 1) Tabung reaksi


2) Gelas ukur
3) Sampel urine
4) Reagen Rothera
5) NH4OH 28%

4. Cara Kerja : 1) Masukkan 5 ml urine kedalam tabung reaksi


2) Tambahkan kira – kira 1 gram (sepucuk pisau) reagen rothera, kocok
sampai larut
3) Teteskan 1 – 2 ml NH4OH 28%melalui dinding tabung
4) Letakkan tabung dalam sikap tegak dan bacalah hasil lewat 3 menit

5. Interprestasi Hasil : (+) Jika terjadi warna ungu ke merah – merahan / cincin ungu pada
perbatasan kedua lapisan cairan
(-) Tidak terjadi warna ungu pada perbatasan kedua lapisan cairan

6. Harga Normal : (-) tidak ada warna ungu pada perbatasan kedua lapisan cairan

7. Hasil : (+) Terjadi warna ungu kemerah –merahan / cincin ungu pada perbatasan
kedua lapisan cairan
8. Kesimpulan : Pemeriksaan benda keton pada urine robandus yang diperiksa tidak normal

9. Pembahasan :

Anda mungkin juga menyukai