Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM URINALISA DAN CAIRAN TUBUH

“Pemeriksaan Makroskopik dan Kimia Urine”

Disusun Oleh :
Aisya Anindya Syafitri ( P3.73.34.1.21.001)

Dosen Pengampu :
1. DR.Heru Setiawan,SKM.,M.Biomed
2. Dr. Astuti Giantini, Sp.PK
3. Desi Aryani, AMAK.,SE.,M.A
4. Fira Kuswandari,AMAK.,S.Si
5. Yessi Wulandari, AMAK.,SKM

PRODI D-III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2022
INSTALASI LABORATORIUM PRODI D3 TLM
J alan Arteri JORR Jatiwarna kec. Pondok Melati, Bekasi, 17415. Tel. 021 84978693

FORMULIR PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM URINALISIS


No. RM : 001
Nama Pasien : Aisya Anindya Syafitri
TTL/ Usia : Bekasi, 06 Desember 2003 / 18 thn 9 bln
Alamat : Perum BJI Kp. Crewet
Jenis Kelamin : Perempuan

URINE

o Warna
o Kejernihan
o pH
o Berat Jenis
o Bau
o Protein
o Glukosa
o Darah samar
o Bilirubin
o Urobilinogen
o Keton
o Sedimen
• Sel epitel
• Leukosit
• Eritrosit
• Kristal
• Silinder
• Bakteri

Bekasi, 5 September 2022


Dokter yang meminta

(dr. Erlita)
INSTALASI LABORATORIUM PRODI D3 TLM
Jalan Arteri JORR Jatiwarna kec. Pondok Melati, Bekasi, 17415. Tel. 021 84978693

FORMULIR HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM URINALISIS

No. Registrasi : No. Lab :

Nama Pasien : Dokter :

Tanggal Pemeriksaan : Usia/ TTL :

Alamat : Diterima Jam :

Jenis Kelamin :

No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Ket


URINE
1 o Warna Kuning Muda
2 o Kejernihan Jernih
3 o pH 4,5 – 8,0
4 o Berat Jenis 1,003-1,030
5 o Bau Bau Amoniak
6 o Protein Negatif (-)
7 o Glukosa Negatif (-)
8 o Darah samar Negatif (-)
9 o Bilirubin Negatif (-)
10 o Urobilinogen Negatif (-)
11 o Keton Negatif (-)
12 o Sedimen
• Sel Epitel 0-5 / LPB
• Leukosit 1-5 / LPB
• Eritrosit 0-1 / LPB
• • Kristal Negatif (-)
• • Silinder 0-1 / LPB
• • Bakteri Negatif (-)
Judul Praktikum

“Pemeriksaan Urine Metode Carik Celup (Manual) dan Urine Analyzer ”.

A. Pelaksanaan Praktikum
Hari & Tanggal : Senin, 05 September 2022
Pukul : 07.30 – 11.40 WIB
Tempat : Lab Kimia Klinik, Lt.3 gedung soerodo, Poltekkes Kemenkes
Jakarta III

B. Landasan Teori
Urin merupakan hasil cairan sisa hasil ekskresi ginjal yang dikeluarkan
dari tubuh memalui proses urineasi. Eksresi urin diperlukan untuk membuang
molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk
menjaga homeostatis cairan tubuh (Notoatmodjo, 2010). Komposisi urine
dapat mencerminkan kemampuan ginjal untuk menahan dan menyerap bahan-
bahan yang penting untuk metabolisme dasar dan mempertahankan
homeostasis tubuh. Normalnya jumlah bahan yang terdapat dalam urine
selama 24 jam adalah 35 gram bahan organik dan 25 gram bahan anorganik
(Ma’arufah, 2004).
Pemeriksaan carik celup merupakan alat diagnostik dasar yang
digunakan untuk menentukan perubahan patologis dalam urin. Pemeriksaan
carik celup ini ditandai dengan melihat perubahan warna yang terjadi sesuai
dengan keadaan urin yang sebenarnya.
Urine analyzer Urine analyzer merupakan alat laboratorium yang
berfungsi untuk membantu analisis sampel urine dari pasien, yang dibutuhkan
dokter dalam proses diagnosis.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan carik celup dan sedimen urine
2. Untuk mengetahui besarnya pH dan berat jenis pada urine
3. Untuk mengetahui jenis parameter yang dapat diperiksa dengan carik
celup
4. Untuk mengetahui adanya kandungan bilirubin, Urobilinogen, Benda
keton, Glukosa, Protein, Darah samar, pH, Nitrit, Leukosit, Berat jenis
dalam urine.
a. Bilirubin : Untuk mengetahui adanya bilirubin dalam urine.
b. Urobilinogen : Untuk mengetahui adanya urobilinogen dalam urine.
c. Benda Keton : Untuk mengetahui adanya benda keton dalam urine
d. Glukosa : Untuk mengetahui adanya glukosa dalam urine.
e. Protein : Untuk mengetahui adanya protein dalam urine.
f. Darah samar : Untuk mengetahui adanya darah dalam urine.
g. pH : Untuk mengetahui pH urine.
h. Nitrit : Untuk mengetahui adanya nitrit dalam urine
i. Leukosit : Untuk mengetahui adanya leukosit dalam urine.
j. Berat Jenis : Untuk mengetahui berat jenis urine.
D. Metode
Carik Celup Manual dan Urine Analyzer

E. Prinsip Pemeriksaan
1. Urobilinogen

Prinsip : Tes ini berdasarkan pada reaksi ehrlich, perubahan warna dari
merah jingga menjadi merah gelap.
2. Glukosa

Prinsip : Oksidasi glukosa dikatalis oleh glukosa oksidase menjadi


hidrogen peroksida, hidrogen peroksida yang terbentuk kemudian
dioksidasi oleh chromogen dengan adanya peroksidase.
3. Bilirubin

Prinsip : Reaksi azo coupling pada bilirubin dengan garam diazonium


dalam suasana agak asam membentuk azodye, perubahan warna dari coklat
terang menjadi merah.  
4. Benda Keton

Prinsip : Reaksi legais test nitroprusside asam asetat dalam suasana agak


basa bereaksi dengan nitro ferricanide menghasilkan perubahan warna dari
coklat menjadi ungu.
5. pH
Prinsip : Sistem 2 indikator, indikator methyl red dan brom thymol blue
digunakan untuk memberikan perubahan warna dari oranye menjadi hijau
sampai biru.
6. Darah Samar

Prinsip : Tes ini berdasarkan pada aktivitas pseudo peroksidase dalam


hemoglobin dan myoglobin, chromogen teroksidasi oleh hydroperoksida
yang terdapat pada hemoglobin dan mengubah warna dari kuning menjadi
biru.
7. Berat Jenis

Prinsip : Adanya ion dalam urine disebabkan oleh protein yang dilepaskan
dari polyelectrolyte. Proton yang disebabkan akan mengakibatkan
penurunan pH dan menghasilkan perubahan warna oleh bromthymol blue
dari biru kehijauan menjadi kuning kehijauan.
8. Protein

Prinsip : “Protein Error of Indicators” ketika pH menjadi konstan oleh


adanya buffer, indikator melepaskan ion H+ karena adanya protein dan
mengubah warna dari kuning menjadi biru kehijauan.
9. Nitrit

Prinsip : Tes ini berdasarkan reaksi diazotasi dari nitrit dengan amonia
aromatik untuk menghasilkan garam diazonium, diikuti oleh reaksi azo
coupling dan garam diazonium dengan komponen aromatik pada reaksi.
Produksi diazo menyebabkan perubahan warna dari putih menjadi merah.
10. Leukosit

Prinsip : Reaksi ini mengandung ester indoxil dan garam diazonium,


diikuti oleh reaksi azo coupling oleh amine aromatik, dengan pembentukan
oleh esterase leukosit dengan garam diazonium pada reaksi, hasil dari
azodye menyebabkan perubahan warna dari coklat menjadi ungu.

F. Alat dan Bahan


1. Sampel Urine
2. Strip carik celup
3. Standar pembanding
4. Tabung reaksi
5. Urine Analyzer

G. Cara Kerja
Prosedur Manual Carik Celup
1. Keluarkan strip carik celup secukupnya.
2. Lihat warna pada pita carik celup, cocokkan dengan pita yang negatif,
kecuali BJ.
3. Jangan lupa mengontrol carik celup dengan bahan kontrol sebelum
melakukan pemeriksaan urine.
4. Homogenkan urine sebelum diperiksa.
5. Celupkan carik celup dalam urine.
6. Urine yang berlebihan dihilangkan dengan meletakkannya diatas tisu.
7. Baca hasil dengan membandingkan warna dengan standar pembanding.

Prosedur Automatic Urine Analyzer


1. Pastikan anda sudah menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti jas
lab, sarung tangan dan masker.
2. Periksa tanggal kadaluwarsa pada botol strip test urine sebelum pengujian.
3. Hubungkan kabel daya ke stop kontak.
4. Tekan tombol ON untuk menyalakan urine analyzer.
5. Pastikan baki strip uji bersih dari residu apa pun. Jika ada residu pada
baki, segera bersihkan.
6. Campurkan spesimen dengan menutup kontainer.
7. Lepaskan tutup dari botol strip tes dan lepaskan satu strip tes urin.
8. Celupkan strip tes selama satu detik dalam sampel urin. Gambarkan tepi
strip uji di sepanjang tepi spesimen wadah.
9. Sentuh perlahan (satu detik) tepi panjang strip tes ke selembar kertas
penyerap untuk menghilangkan urin berlebih.
10. Jika penganalisis dalam mode Standby, tekan START untuk kembali ke
mode Ready-to-Measure. (Baki strip uji dan batang penahan harus dalam
posisi terbuka.)
11. Tempatkan strip tes, dengan bantalan menghadap ke atas dan masukkan
tepi depan strip di bawah klip plastik.
12. Tekan tombol Start dalam 5-10 detik setelah mencelupkan strip. Anda
akan mendengar bunyi bip dan kemudian baki bergerak sedikit, dan bilah
penahan menutup.
13. Setelah 60 detik, semua test strip pad akan terbaca. Hasilnya akan dicetak
dan nomor sampel berikutnya muncul di layar.
14. Baki strip uji akan kembali ke posisi awal dan palang penahan pada alat
akan terbuka.
15. Lepaskan strip tes yang digunakan dan bersihkan baki strip tes sesuai
kebutuhan dengan kain bebas serat untuk menghilangkan residu urin.

H. Nilai Normal dan Interpretasi


a. Urobilinogen : 0,1 – 1,0 mg/dl
b. Glukosa : negatif
c. Bilirubin : negatif
d. Benda keton : negatif
e. Berat jenis : 1.001 – 1.035
f. Darah samar : negatif
g. pH :5–9
h. Protein : negatif
i. Nitrit : negatif
j. Leukosit : negatif

I. HASIL
1. BJ : 1,030
2. pH : 6,0
3. leukosit : +1
4. Protein : trace
5. Glukosa : Negatif
6. Nirit : Negatif
7. Benda Keton : +1
8. Bilirubin : Negatif
9. Darah samar : Negatif
10. Urobilinogen : +1

1. Glukosa : Negatif
2. Protein : Normal
3. Bilirubin : 17 μmol/ l
4. Nitrit : Negatif
5. Urobilinogen : Normal
6. Darah Samar : Negatif
7. Keton : Negatif
8. Leukosit : Negatif
9. SG / BJ : 1,015
10. pH : 6

J. KESIMPULAN

Dari sampel a.n Annasa Afip menggunakan urin sewaktu dengan metode
manual carik celup dan automatic Urine Analyzer disimpulkan bahwa sampel
tersebut Abnormal. Hasil urin tersebut abnormal karena tidak sesuai dengan nilai
rujukan. Hasil abnormal juga dipengaruhi karena alat strip carik celup tersebut
sudah expired.

K. REFERENSI
Google Classroom - https://medlab.id/pemeriksaan-carik-celup- urine/
https://andarupm.co.id/urine-analyzer/

https://medlab.id/pemeriksaan-carik-celup-urine/

Mengetahui,

Dosen Pengampu I Dosen Pengampu II Dosen Pengampu III

DR. Heru Setiawan,SKM.,M.Biomed dr. Astuti Giantini, Sp.PK. Desi Aryani, AMAK.,SE.,M.A

Praktikan
Nilai

Aisya Anindya Syafitri

Anda mungkin juga menyukai