Anda di halaman 1dari 13

BATIK TULIS

A.IDENTIFIKASI ALAT DAN BAHAN

1. Canting
2. Pensil pola
3. Kain mori
4. Lilin malam (wax)
5. Kompor atau alat pemanas lilin malam (wax)
6. Bahan pewarna kain

B.TEKNIK PEMBUATAN
1. Proses pembuatan batik tulis adalah dengan menggambar pola
yang diinginkan dengan menggunakan pensil pola.
2. Teknik selanjutnya adalah proses menutupi pola gambar
dengan lilin malam (wax). Tujuan proses pelapisan lilin pada pola
ini adalah agar bagian pola yang terkena lilin malam akan tetap
berwarna putih.
3. Setelah proses pelapisan lilin malam selesai, siapkan bahan
pewarna muda yang ingin dipoleskan kepada kain.
4. Setelah kering, lakukan proses pelapisan lilin malam (wax)
seperti pada point kedua.
5. Setelah selesai teknik pewarnaan pada kain dalam pembuatan
batik tulis ini, maka bagian terakhir dengan melakukan teknik
“Pelorodan”, yaitu teknik pelepasan lapisan lilin malam (wax)
dari kain mori.

C. DESKRIPSI

Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus


dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu,
kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang
memiliki kekhasan.
LUKISAN

A.IDENTIFIKASI ALAT DAN BAHAN

1. Kuas
2. Alat pembersih kuas
3. Palet
4. Pisau palet
5. Cat/Tinta.
6. Media lukis.

B.TEKNIK PEMBUATAN
1. Teknik Aquarel
2. Teknik Plakat
3. Teknik Spray
4. Teknik Pointilis
5. Teknik Tempera
6. Teknik Basah
7. Teknik Kering
8. Teknik Campuran

C.DESKRIPSI
Lukisan adalah karya seni yang proses pembuatannya
dilakukan dengan memulaskan cat dengan alat kuas lukis,
pisau palet atau peralatan lain, yaitu memulaskan berbagai
warna dan nuansa gradasi warna, dengan kedalaman warna
tertentu juga komposisi warna tertentu dari bahan warna
pigmen warna dalam pelarut (atau medium) dan gen pengikat
(lem) untuk pengencer air, gen pegikat berupa minyak linen
untuk cat minyak dengan pengencer terpenthin, pada
permukaan (penyangga) seperti kertas, kanvas, atau dinding.

KALIGRAFI
A.IDENTIFIKASI ALAT DAN BAHAN
1. Kertas
2. Pensil Kaligrafi
3. Kuas
4. Palet
5. Alat pembersih kuas
6. Pisau palet
7. Easel
8. Cat/Tinta
9. Pastel / oil pastel / crayon

B.TEKNIK PEMBUATAN
1.KUFIC, merupakan bentuk tertua dari bangsa Arab dan
modifikasi di Siria. Tipe ini masih bias dilihat pada Al-Quran
yang ditulis pada awal penulisan.
2. THULUTH, merupakan kaligrafi yang bertahan selama
empat abad di Hegira dan memasukkan bentuk kurva dan
garis.
3. NASKHI, merupakan modifikasi dari Thuluth dengan
memperkenalkan ukuran-ukuran yang kecil dan halus.
Dibutuhkan pena khusus untuk menulisnya, pena ini disebut
cava pen dan digunakan untuk menyalin alat dalam bentuk
buku.
4. MUHAKKAK, merupakan penulisan yang menggunakan
ukuran yang sangat besar dan lebar. Teknik ini tidak terlalu
diminati karena makan tempat.
5. RIKA, adalah merupakan adiknya Naskhi yang lebih halus
dengan putara dan lika liku yang rumit dan biasa digunakan
untuk ijazah.
6. TEVKI, adalah wujud kecil dari Thuluth dan digunakan
untuk menulis surat atau dokumen penting.
7. TA’LIQ, merupakan seni menulis yang Berjaya di Negara
Iran dan dikenal sebagai tulisan polos dengan ruang yang
besar diantara huruf-hurufnya.
8. DIVANI, tulisan ini lebih hidup sekalipun ini adalah
perpanjangan tangan dari Ta’liq.Tulisan ini diperkenalkan
oleh Sultan Semin I.
9. SIYAKAT, tulisan ini dipergunakan untuk sertifikat tanah,
rumah dan berkas keuangan.
10. ICAZE, merupakan identitas dari si penulis atau tanda
tangan pada dokumen yang besar.

C.DESKRIPSI
"Kaligrafi adalah ilmu seni menulis indah, ia berasal dari
bahasa asing, yaitu: Bahasa inggris: Caligraphy is (art)
beautiful hand writing. Bahasa latin: Calios: indah; Graph:
tulisan, jadi artinya adalah tulisan indah. Kaligrafi dalam
bahasa Arab disebut al-khoth, yang berarti: guratan garis atau
tulisan.
TOPENG KAYU

A.IDENTIFIKASI ALAT DAN BAHAN


Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan topeng kayu
antara lain gergaji potong, pahat, bor, amplas, dan kapak.
Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah kayu, lem, kuas,
dan cat.
1. Gergaji potong digunakan untuk memotong kayu.
2. Kapak digunakan untuk membung bagian-bagian kayu
yang tidak dibutuhkan.
3. Pahat digunakan untuk membentuk sebuah kayu menjadi
sebuah bentuk yang diinginkan.
4. Bor digunakan untuk mempermudah dalam proses
melubangi kayu
5. Lem kayu digunakan untuk perekat, apabila pada proses
pemahatan ada kayu yang patah atau harus disambung.
6. Amplas digunakan untuk menghaluskan kayu yang telah
diukir.
7. Kuas digunakan untuk mengoleskan cat dalam pewarnaan
topeng.

B.TEKNIK PEMBUATAN
1. Potong kayu sesuai ukuran yang diinginkan menggunakan
gergaji potong. Buang bagian-bagian yang tidak
digunakan menggunakan kapak.
2. Ukir pola dasar untuk membentuk mata, hidung, mulut
dan motif tambahan lainnya menggunakan alat pahat,
hingga berbentuk sesuatu yang anda inginkan
3. Setelah diukir, maka haluskan kayu yang telah diukir tadi
dengan amplas. Haluskan permukaan topeng sampai
benar-benar halus, sehingga ketika pewarnaan akan dapat
sempurna. Setelah permukaan topeng halus, seluruh
permukaan diolesi wood filler untuk menutupi pori-pori
kayu, kemudian diamplas kembali.
4. Setelah cat kering, mulailah wajah topeng itu didandani
dengan menggunakan cat warna. Tentu saja disesuaikan
dengan jenis topengnya.
C.DESKRIPSI
Topeng adalah benda yang dipakai di atas wajah.
Biasanya topeng dipakai untuk mengiringi musik kesenian
daerah. Topeng di kesenian daerah umumnya untuk
menghormati sesembahan atau memperjelas watak dalam
mengiringi kesenian. Bentuk topeng bermacam-macam
ada yang menggambarkan watak marah, ada yang
menggambarkan lembut, dan adapula yang
menggambarkan kebijaksanaan.

ANYAMAN

A.IDENTIFIKASI ALAT DAN BAHAN


Membuat anyaman memerlukan bahan untuk
pengerjaannya. Beberapa bahan yang dapat dijadikan
anyaman adalah:
1. Bambu
Bahan yang sangat sering dipakai untuk bahan anyaman
karena bentuknya dan sifatnya yang lentur. Bambu yang
sering dipakai untuk membuat anyaman adalah jenis
Bambu Apus atau disebut Bambu Ori oleh suku jawa.
Membuat bambu tersebut menjadi bahan dasar anyaman
maka pertama harus ditebang. Setelah ditebang maka akan
dibuat menjadi sayatan-sayatan tipis untuk dianyam.
Anyaman bambu sering dipakai untuk menjadi aksesoris.

2. Plastik
Anyaman sangat go green karena menggunakan plastik,
tidak harus baru, tapi plastik bekas. Bahan plastik bekas
dapat diolah kembali menjadi bilahan plastik sehingga
dapat dipakai kembali. Bilahan tersebut kemudian dibuat
menjadi anyaman sesuai dengan pola yang diterapkan.
Bahan plastik sangat kuat dan awet sehingga akan tahan
lama. Sering dibuat menjadi tikar atau aksesoris seperti
tas.

3. Kertas
Bahan anyaman berikutnya adalah kertas, bahan yang
sangat dapat mudah dibeli dengan harga murah dan
ditemukan. Kertas dapat digunting dengan kecil-kecil
sehingga membentuk pola dan dibuat menjadi anyaman
sederhana. Bahan kertas yang mudah rusak tidak dapat
dijadikan menjadi peralatan lain. Umumnya bahan kertas
dijadikan sebagai dekorasi saja.
4. Rotan
Bahan rotan menjadi salah satu alternatif lain selain bambu
untuk ketahanannya dan kelenturannya. Sama dengan
bambu, rotan harus diproses terlebih dahulu menjadi kecil
sehingga bisa dianyam. Anyaman dari rotan sangat sering
digunakan untuk menjadi furnitur menggantikan meja,
kursi, lemari, dan lain-lain.

5. Daun Pandan
Bahan anyaman yang sudah cukup jarang dipakai, daun
pandan. Dahulu daun pandan digunakan untuk membuat
ayaman tikar. Zaman sekarang ini daun pandan lebih
sering digunakan untuk membungkus jenazah yang akan
dikubur. Penggunaan tersebut menyebabkan orang untuk
menghindari daun pandan sebagai anyaman.

6. Eceng Gondok
Bahan pengganti dari bambu dan rotan adalah eceng
gondok. Tanaman eceng gondok cukup mudah ditemukan
sehingga harganya menjadi lebih murah. Eceng gondok
memiliki struktur yang cukup kuat walau tidak sebanding
bambu dan rotan. Penggunaan eceng gondok sebagai
anyaman ditujukan kepada masyarakat menengah kebawah
dapat membeli.

7. Mendong
Bahan unik berikutnya adalah mendong. Asal mendong
adalah dari tanaman mendong, mirip alang-alang, dapat
ditemukan di rawa atau tempat tergenang air. Bahan
mendong harus dicuci dengan sangat bersih lalu dijemur
sampai kering. Mendong akan diberikan pewarna dan
pengawet agar tahan lama. Mendong sama seperti eceng
gondok, digunakan untuk ditujukan kepada masyarakat
menengah kebawah.

B.TEKNIK PEMBUATAN
1. Anyaman Dua Sumbu
2. Anyaman tiga sumbu
3. Anyaman Empat Sumbu
4. Anyaman Bilik atau Anyaman kepang
5. Anyaman teratai
6. Anyaman Cengkih
7. Anyaman lilit
8. Anyaman Renggang
9. Makrame

C.DESKRIPSI
Anyaman adalah teknik membuat karya seni rupa yang
dilakukan dengan cara menumpang tindihkan
(menyilangkan) bahan anyam yang berupa lungsi dan
pakan. Lungsi merupakan bahan anyaman yang menjadi
dasar dari media anyam, sedangkan pakan yaitu bahan
anyaman yang digunakan sebagai media anyaman dengan
cara memasukkannya ke dalam bagian lungsi yang sudah
siap untuk di anyam.
TUGAS SENI BUDAYA

NAMA : FAZALINA PUTRI SABHIRA


KELAS : XI IPS 5

Anda mungkin juga menyukai