Anda di halaman 1dari 7

A.

Paper Quilling

Paper quilling adalah seni menggulung kertas, hasil gulungan tersebut dirangkai sedemikian rupa
sehingga menghasilkan bentuk yang indah. Paper quilling yaitu seni menggulung kertas, rangkaian dari
gulungan-gulungan kertas tersebut kemudian dapat dirangkai menjadi sesuatu yang dekoratif dan
artistic.

Paper quilling dapat dijadikan ornament di dinding,pajangan dalam bingkai yang mewah, menambah
kesan unik di kartu undangan pernikahan bahkan membuat mahar dari uang kertas dengan tema paper
quilling. Paper quilling sendiri mulai dikenal sejak abad ke-17 di Eropa sana. Namun para penduduk
eropa menyebutnya dengan paper filigree atau roll work.

Di negara Perancis dan Italia pada masa itu, seni paper quilling ini digunakan oleh para biarawan untuk
menghiasi ornamen yang bersifat keagamaan. Membuat paper quilling sangat mudah . kita hanya perlu
bermain dengan pola dan imajinasi. Alat yang dibutuhkan pun mudah di dapat. Beberapa alat dan bahan
yang digunakan yaitu quilling needle.kertas warna warni mulai dari ukuran 3mm , 5 mm , dan juga 7 mm,
quilling mate, gunting dan juga lem . Semua bahan puntersediatoko krayon. Alat yang digunakan :
Quilling Mate, Quilling Needle

Ada dua jenis gulungan untuk membuat paper quilling :

a. Gulungan penuh .

Cara membuat gulungan penuh yaitu :

1. Selipkan ujung kertas di quilling needle

2. Gulung memutar kertas dan tahan agar kertas tidak lepas

3. Terus gulung hingga kertas habis

4. Lem ujung kertas yang tersisa , jangan sampai kertas melonggar .

b. Gulungan setengah penuh

Cara membuat gulungan setengah penuh yaitu

1. Selipkan ujung kertas di quilling needle

2. Gulung kertas memutar

3. Setelah kertas habis, biarkan gulungan tersebut longgar dengan sendirinya


4. Lem ujung kertas dengan ukuran yang diinginkan .

Dari gulungan longgar tersebut kita dapat membuat aneka jenis bentuk quilling, diantaranya , tetes
air, hati , kotak, segitiga, setengah lingkaran , dll .

Beberapa bentuk dasar Paper Quilling : gambar

Paper quilling adalah seni menggulung kertas, hasil gulungan tersebut dirangkai sedemikian rupa
sehingga menghasilkan bentuk yang menawan. Di Indonesia sendiri Paper Quilling sudah cukup populer,
tetapi belum sepenuhnya menyebar.

#Sejarah

Seni menggulung kertas telah dikenal di Eropa sejak abad ke-17 dahulu namanya adalah paper filigree
atau roll work. Di negara Perancis dan Italia pada masa itu, seni paper quilling ini digunalan oleh para
biarawan untuk menghiasi ornamen yang bersifat keagamaan.

Sedangkan di Inggris, seni ini terkenal pada zaman Victorian, masa Raja George III. Saat itu, putri raja
sangat menggemari seni ini sehingga ia dikenal dengan roll work-nya. Putri tsb rajin memberi hadiah
kepada teman²nya berupa benda² yang telah diberi hiasan paper filigree. Hadiah pemberiannya yang
paling terkenal, yaitu kotak perhiasan.

Dari Eropa, seni ini berkembang ke benua Amerika. Penggunaannya tidak lagi terbatas pada ornamen²
religius, tetapi mulai digunakan untuk menghiasi bermacam benda, seperti kotak perhiasan, perabotan,
baki, & tatakan gelas.

Pada pertengahan abad ke-20, seni menggulung kertas ini mulai dikenal oleh masyarakat luas dengan
nama paper quilling. Keindahannya telah membuat pecinta seni & craft mengembangkannya dengan
design yg indah & menjadikannya hiasan untuk kartu, pigura, dll. Di Indonesia, seni ini mulai meluas.
Awalnya memang tidak begitu populer karena terbatasnya kertas siap pakai dalam beberapa ukuran
dengan warna yang terbatas sehingga hanya bergantung pada kertas impor. Namun, sekarang sudah
tersedia kertas lokal dalam berbagai ukuran & warna yang sangat menarik.

B. BATIK

1. Pengertian Batik

Batik adalah gambar pola ragam hias atau lukisan ekspresif pada kain yang dibuat dari bahan lilin
(malam) dan pewarna (naphtol), menggunakan canting, dengan teknik rekalatar. Jadi, membatik adalah
kegiatan mewarnai kain dengan membuat motif tertentu dan diproses melalui pelilinan dengan alat yang
disebut canting.
Ada beberapa jenis batik berdasarkan teknik pembuatannya, yakni :

a. Batik tulis

Batik tulis dibuat dengan cara manual artinya seseorang menuliskan atau melukiskan cairan malam
pada kain sesuai dengan motif yang diinginkan dengan tangan satu persatu.

b. Batik cetak

Batik cetak dibuat dengan teknik cetak. Alat cetak/ stempel ini digunakan sebagai pengganti canting.
Batik stempel juga dikenal dengan batik cap.

c. Batik Jumputan

Batik jumputan dibuat dengan teknik celup ikat. Batik celup ikat perintangnya adalah tali, karet gelang
atau rafia sebagai pengikat. Setelah mengikat kain dengan pengikat tertentu misal karet gelang kemudian
dicelupkan ke pewarna.

d. Batik Prada

Batik prada adalah jenis kain batik yang dilapisi dengan warna emas. Batik prada sangat berkembang di
Palembang, Jawa Tengah, dan Bali. Kain prada biasanya dipakai untuk bahan kostum tari dan pakaian
adat tradisional.

2. Motif Batik

Ragam hias/motif batik adalah susunan pola hias yang menggunakan motif hias dengan kaidah-kaidah
tertentu pada suatu bidang atau ruang, sehingga menghasilkan suatu bentuk yang indah..

Ragam hias batik dapat dibedakan menjadi tiga motif, yakni :

a. Motif geomitris berupa tumpal, gandi, meander, swastika, dan kawung.

b. Motif nongeometris berupa manusia, binatang, dan tumbuhan.

c. Motif benda mati berupa awan, air, angin, api, gunung, matahari, dan batu.

(Gambar di galeri ss)

Di Pulau Jawa motif batik dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yakni :

a. Motif batik keraton

Batik keraton adalah batik yang tumbuh dan berkembang di dalam lingkungan masyarakat keraton,
khususnya keraton di Jawa Tengah. Ragam hias batik keraton dibuat atas dasar filsafat kebudayaan Jawa
yang mengacu pada nilai-nilai spiritual dan pemurnian diri. Batik keraton cenderung bernuansa tertib,
namun sarat dengan nilai dan makna spiritual, serta perlambang alam semesta.

b. Motif batik pesisiran

Batik pesisiran adalah kain-kain batik yang yang berasal dari luar benteng keraton. Batik pesisiran
berkembang alami menurut kreativitas seniman di suatu daerah. Bentuk gambarnya lebih bersifat
naturalis. Warna-warna yang dipakai adalah biru, merah, kuning, dan cokelat. Batik pesisiran yang
terkenal adalah batik dari Tuban, Gresik, Madura, Sidoarjo, Lasem, dan Cirebon.

3. Bahan dan Alat Batik

a. Bahan Batik

Bahan-bahan yang diperlukan untuk membatik yaitu: (1) Mori. (2) Malam. dan (3) Napthol. Napthol
adalah pewarna yang digunakan untuk membatik. Warna yang sering digunakan dalam membatik adalah
biru, cokelat, merah, kuning, dan hitam.

b. Alat Batik

Alat-alat untuk membatik terdiri dari :

(1) Gawangan,

(2) Canting,

(3) Wajan,

(4) kompor minyak/ gas,

(5) Kipas angin dan alat pewarna

(Gambar)

4. Pola Rancang Batik

Desain batik yang kita buat adalah berdasarkan ragam hias Nusantara, yaitu menggambarkan manusia,
tumbuhan, hewan, dan lingkungan alam sekitar kita. Pada bagian ini kita akan belajar menggambar
desain batik konstruktif dan desain batik nonkonstruktif. Pada batik konstruktif, unsur garis sangat
menonjol, misalnya : motif batik parang rusak dan motif kawung. Sementara batik nonkonstruktif
cenderung bermotif dekoratif, irama garis, komposisi, dan pewarnaan, misalnya : motif batik sido mukti
dan motif lung-lungan.
5. Membuat Batik

a. Tahap perancangan

Berikut ini adalah langkah-langkah membuat batik tulis.

1) Corak

Siapkanlah pola ragam hias dari corak tekstil Nusantara, kemudian salinlah pola tersebut di atas kertas.
Tentukan pula warna yang akan dipakai untuk mewarnai corak tersebut.

2) Bahan dan alat

Tentukan pula bahan dan alat yang diperlukan. Bahan dasar tekstil harus sesuai dengan teknik yang akan
digunakan. Untuk teknik pencelupan dingin diperlukan kain yang terbuat dari serat alam seperti katun,
rayon, atau sutra. Pencelupan dingin menggunakan pewarna sintetis sepertti napthol, rapid, dan
indigosol. Sebagai bahan perintang digunakan malam atau parafin. Alat utama yang diperlukan untuk
teknik batik tulis adalah canting atau kuas. Selain itu, perlu disiapkan wajan dan kompor untuk
mencairkan malam.

b. Tahap Pembatikan

Sebelum pola batik diterapkan, kain yang akan dibatik dicuci terlebih dahulu dengan sabun. Tujuannya
untuk melepaskan zat kimia yang menempel pada kain, sehingga kain dapat menyerap warna dengan
baik. Kemudian disiapkan kompor dan wajan yang berisi malam. Kain yang akan dibatik harus kering dan
permukannya licin. Untuk mempermudah membatik, kain tersebut digantung pada gawangan.

1. Membuat pola pada bahan dan desain. Hal ini diambil dengan menggunakan pensil.

2. Menggambar / melukis pola dengan menggunakan malam /lilin dan canting - pencedok kecil yang
digunakan untuk menerapkan lilin dalam proses-batik itu dibuat dengan mengikuti pola yang diambil
dengan pensil pada kedua sisi- kembali ke-belakang.

3. "Nyolet" adalah lukisan dengan kuas kanvas atau untuk kebutuhan tertentu warna di area pola
gambar. Hal ini dilakukan dengan mengikuti pola yang diambil oleh pensil.

4. Menutup bagian motif gambar dengan malam. Hal tersebut untuk menghindari pencampuran warna
untuk mewarnai berikutnya / ngerek.

5. Memberi warna pada bahan yang tidak tercakup oleh malam / lilin. Hal ini dilakukan dengan
penyelaman warna menggunakan warna tertentu/ ngerek.Setelah penyelaman warna kering di bawah
sinar matahari tak langsung, dan biarkan kering. Kemudian, ulangi proses sebelumnya.

6. "Nglorod" yaitu menghilangkan malam /lilin dari bahan pada wadah dengan air panas, perebusan
dalam suhu yang tinggi.
Lebih detailnya lagi begini :

1. KETEL

Proses ketel adalah tahap awal dari pembuatan kain batik. Secara garis besar, proses ketel adalah
perebusan kain dengan menggunakan bahan-bahan alami dan kurang-lebih memakan waktu 7 hari.
Setelah kain di ketel, kain dibersihkan dan dikeringkan kemudian diberi motif dengan menggunakan
pensil.

2. NYORET

Nyoret adalah menggambar pola pada kain dengan pensil. Biasanya pada corak tertentu seperti
Geometris dan cerita, membutuhkan proses nyoret ini…Biasanya hasil nyoret ini yang digunakan sebagai
bahan dalam pelajaran membatik bagi wisatawan yang datang ke pengrajin atau museum batik.

(Gambar)

3. NGLOWONG

Proses ini sangat dikenal oleh orang yang melihat proses batik. Dan biasanya ini yang diperagakan oleh
para wisatawan dalam pelajaran membuat batik…Prinsipnya nglowong berarti Tahap pertama pelekatan
malam ( Lilin dengan cap atau canting ) . Nglowong paa satu sisi kain disebut dengan ” ngengreng “

(Gambar)

Image

4. NEMBOK

Merupakan pengimbuhan malam tahap kedua untuk membuat warna -warna yang tertutup menjadi
tegas setelah pencelupan tahap berikutnya. Lilin ( malam ) untuk nembok biasanya lebih liat dan kuat
melekat pada kain

(Gambar)

5. MEDEL

Merupakan pencelupan pertama pada kain batik. Pada pembuatan batik klasik, biasanya menggunakan
warna biru tua. Sementara pada batik modern bisa menggunakan warna apapun karena tidak ada pakem
/ aturan tradisi

Image(gambar)

6. NGEROK / NGLOROD
Ngerok adalah Merontokkan malam / lilin dengan menggunakan pisau tumpul, sikat atau alat kerik
lainnya…Sedangkan jika dengan merebus kain seperti gambar di lampiran , prosesnya disebut nglorod

Image

7. MBIRONI

Mbironi adalah pelekatan malam tahap ketiga untuk mempertegas pola. Mbironi hanya menutup bagian
– bagian tertentu yang diharapkan tetap berwarna gelap

Image

8. NYOLET

Merupakan pembubuhan warna dengan kuas pada bagian – bagian kain yang sudah digambari dengan
pola malam. Tujuannya memberi efek warna warni pada kain atau untuk menonjolkan motif – motif
tertentu..proses ini kuat pada batik pesisiran (akan dibahas pada bab berikutnya )…Tunggu saja

Image

9. NYOGA

Proses terakhir dalam pembuatan batik adalah nyoga. Yaitu pencelupan tahap kedua…setelah proses ini
dirasa cukup, dilanjutkan dengan pengeringan…

Image

Setelah bersih dari malam / lilin, biarkan kering dan kembali ke proses sebelumnya meliputi
menggunakan /malam lilin untuk menahan pertama dan kedua warna buka tutup dan proses dapat
dilakukan berulang kali sesuai dengan jumlah warna dan kompleksitas desain.

Agar warna tidak mudah luntur dilakukan proses penguat warna. Caranya adalah dengan merendam kain
ke dalam larutan soda abu dan sodium sulfat yang dicampur dengan air. Proses terakhir adalah
membersihkan bahan menggunakan air bersih, dan jemur selanjutnya diseterika sebelum memakai.

Anda mungkin juga menyukai