Anda di halaman 1dari 39

DEFENISI

● Adalah usaha dalam melakukan


pekerjaan tanpa kecelakaan
■ Memberikan suasana atau lingkungan
kerja yang aman
■ Dicapai hasil yang menguntungkan dan
bebas dari segala macam bahaya
DASAR HUKUM K3
Peraturan pemerintah RI N0. 74 Tahun 2001 – Pengelolaan B3

◊ Bab I Ketentuan Umum, Pasal 4 : “Setiap orang yang melakukan kegiatan


pengelolaan B3 wajib mencegah terjadinya pencemaran dan atau kerusakan
lingkungan hidup”

◊ Bab V Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Pasal 22 (ayat 1) :


1) Setiap orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 wajib menjaga
keselamatan dan kesehatan kerja

DASAR HUKUM K3L


◊ Bab VI Penanggulangan Kecelakaan dan Keadaan Darurat, Pasal 24 : “Setiap
orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3
wajibmenanggulaniterjadinya kecelakaan dan atau keadaan darurat akibat
B3
◊ Bab VIII Peningkatan Kesadaran Masyarakat, Pasal 33 : “Setiap orang yang
melakukan pengelolaan B3 wajib meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap potensi dampak B3 yang akan timbul terhadap lingkungan hidup,
kesehatan manusia, dan makhluk hidup lainnya akibat adanya kegiatan
pengelolaan B3
MENGAPA DIPERLUKAN K3 ???
□ Untuk melindungi semua pengguna dari
risiko dan kecelakaan kerja di
laboratorium
□ Untuk memastikan semua peralatan dan
bahan di laboratorium aman dan efisien
digunakan
□ Untuk memastikan semua kegiatan
laboratorium seperti praktikum, penelitian
dan pelayanan sosial dilakukan dengan
benar
CONTOH KECELAKAAN KERJA DI LABORATORIUM
KECELAKAAN KERJA

DAPAT TERJADI
KAPAN SAJA
DIMANA SAJA
PADA SIAPA SAJA
TANPA DIRENCANAKAN
TANPA DIDUGA

TIDAK DIINGINKAN
MENGAPA
BISA TERJADI
KECELAKAAN
KERJA
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
DI LABORATORIUM
○ Tidak mengetahui dan memahami
- Sifat bahan
- Proses kimia/rekasi yang terjadi
- Penggunaan alat yang tidak tepat
- Penanganan alat atau bahan kimia tidak tepat

○ Tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan


tepat

○ Tidak memperhatikan/mengikuti instruksi atau aturan


yang berlaku
Menurut Peraturan Menteri Perindustrian RI no. 23/M-
IND/PER/4/2013
BAHAN KIMIA
Semua materi berupa unsur, senyawa tunggal dan/atau campuran yang
berwujud padat, cair atau gas.

BAHAYA KIMIA
Sifat kemampuan alamiah bahan kimia yang dapat memberikan dampak
negative

KLASIFIKASI BAHAN KIMIA BERDASARKAN KRITERIANYA


1. Bahaya fisik
2. Bahaya terhadap kesehatan
3. Bahaya terhadap lingkungan
Eksplosif
Mudah menyala/terbakar
Pengoksidasi
Korosif

Toksisitas akut
Korosi/iritasi kulit, mata
Mutagenitas
Karsinogen
Bahaya aspirasi

Bahaya akuatik
Bahaya terhadap lapisan
ozon
PIKTOGRAM BAHAYA BAHAN KIMIA
B3 (BERBAU, BERBAHAYA, BERACUN)
TOXIC (BERACUN)

ANILIN
BENZENE
BROMINE
CARBON TETRA
CHLORIDA
FORMALDEHIDE
FENOL
dll
CORROSIVE (MERUSAK JARINGAN)

CH3COOH
H2SO4
HCl
HNO3
H3PO4
NaOH
AMMONIA
FENOL dll
FLAMMABLE (MUDAH TERBAKAR)
ETER
ETENA
ACETON
SENYAWA ALKOHOL
BENZENE BUTANOL
CARBON DISULFID
BENZENE
CALCIUM CARBIDE
POTASSIUM
POSFIDA
ALUMINIUM
HYDRIDA
dll
DANGEROUS FOR THE ENVIRONMENT
(BERBAHAYA BAGI LINGKUNGAN)

PERAK NITRAT
MERCURY CHLORIDA
TETRAKLOROMETHANE
dll
OXIDIZING (OKSIDATOR)
HIDROGEN PEROKSIDA
KALIUM PERKLORAT
KALIUM
PERMANGANAT
ASETIL PEROKSIDA
ETER OKSIDA
AMMONIUM
DIKROMAT
ZINK PERMANGANAT
FERRIC NITRAT
SODIUM PEROKSIDA
POTASSIUM BROMATE
dll
EXPLOSIVE (MUDAH MELEDAK)

AMMONIUM NITRAT
ASAM NITRAT
KALIUM PERMANGANAT
KROM TRIOKSIDA
TRINITRO TOLUEN (TNT)
dll
KARSINOGENIK
(PENCETUS KANKER)

FORMALDEHIDE
PESTISIDA
DDT (Dichlor Diphenil
Trichloroethan)
H2O2
Siklamat
Natrium Nitrit
Asam Nitrit
dll
IRRITANT (MENGIRITASI)

AMMONIA
BENZYL CHLORIDA
PYRIDIN
dll
MSDS
DEFENISI
Lembar petunjuk yang berisi informasi bahan kimia meliputi sifat fisika, kimia dan jenis
bahaya yang ditimbulkan, cara penganan, tindakan khusus dalam keadaan darurat dan
informasi lain yang diperlukan (Peraturan Menteri Perindustrian RI nomor 87M-
IND/PER/9/2009
CAKUPAN DALAM MSDS
1. Identifikasi senyawa (tunggal atau campuran)
2. Identifikasi bahaya
3. Komposisi/informasi bahan penyusun senyawa
tunggal
4. Tindakan pertolongan pertama
5. Tindakan pemadam kebakaran
6. Tindakan penanggulangan jika terjadi kebocoran
7. Penanggulangan dan penyimpanan
8. Kontrol paparan/perlindungan diri
9. Sifat fisika dan kimia
10.Stabilitas dan reaktivitas
11.Informasi Toksikologi
12.Informasi Ekologi
13.Pertimbangan Pembuangan/pemusnahan
14.Informasi transportasi
15.Informasi yang berkaitan dengan regulasi
MANFAAT MSDS
1. Memberikan informasi dari suatu bahan kimia
yang dapat digunakan sebagai panduan dalam
bekerja dengan bahan kimia
2. Dapat mengurangi rekesiko kecelakaan kerja di
dalam laboratorium
3. Dapat melindungi diri dari paparan bahan kimia
yang berakhir fatal terhadap kesehatan, baik
dimasa kini maupun dimasa mendatang
APD
(ALAT PELINDUNG DIRI)
Defenisi
Peralatan pelindung yang digunakan oleh
seorang pekerja untuk melindungi dirinya dari
kontaminasi lingkungan.
APD ini juga dikenal dengan nama PPE (Personal
Protective Equipment).

Kegunaan APD
Mengurangi/meminimalkan resiko dan bahaya di
tempat kerja
JENIS-JENIS APD
JAS LAB

FUNGSI
Melindungi tubuh dari :
o Tumpahan bahan
kimia
o Kontaminasi dengan
minyak, lumpur
o dsb
SARUNG TANGAN

Fungsi
Melindungi tangan dan
jari tangan dari :
• Api
• Panas dan dingin
• Radiasi
elektromagnetik
• Listrik
• Bahan kimia
• Benturan dan pukulan
• Lecet
• dsb
MASKER
FUNGSI
Melindungi fungsi
pernafasan dari :
• Terhirup debu
(partikulat)
• Terhirup uap/gas
bahan kimia
PELINDUNG MUKA

FUNGSI
Untuk melindungi muka dari :
 Percikan bahan kimia dan
metal
 Tumbukan
 Panas
 Radiasi panas
 Bahaya lain
PELINDUNG MATA

FUNGSI
Melindungi mata dari berbagai
bahaya seperti :
o Benda beterbangan
o Percikan cairan yang korosif
o Lelehan metal
o Debu radiasi
o dsb
SEPATU
FUNGSI
Untuk melindungi kaki
dari :
 Tertimpa benda berat
 Tersandung atau
terpeleset
 Tersengat listrik
 Terkena besi cair
 Terkena bahan kimia
 Tertusuk paku
 dsb
BAGAIMANA
BEKERJA AMAN DI
LABORATORIUM
??????
PERSIAPAN KERJA DI LABORATORIUM
1. Gunakan APD dengan benar dan tepat
2. Bekerja sesuai instruksi/SOP
3. Memahami MSDS bahan yang akan digunakan
4. Tidak memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan kimia
5. Mengikat rambut yang panjang baik pria maupun wanita

BEKERJA AMAN
DI LABORATORIUM

BEKERJA AMAN DENGAN BAHAN KIMIA


 Hindari kontak langsung dengan bahan kimia
 Hindari menghisap langsung uap bahan kimia
 Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada
perintah khusus
MEMINDAHKAN BAHAN KIMIA

Baca label bahan kimia sekurang-kurangnya dua kali


untuk menghindari kesalahan
Pindahkan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan
Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan
Jangan mengembalikan bahan kimia ke daam botol
semula untuk mencegah kontaminasi
MEMINDAHKAN BAHAN KIMIA CAIR
1. Tutup botol dibuka dan dipegang dengan jari tangan sekaligus
telapak tangan memegang botol tersebut
2. Tutup botol jangan ditaruh di atas meja karena isi botol dapat
terkotori oleh kotoran di atas meja
3. Pindahkan cairan melalui batang pengaduk untuk mengalirkan
untuk menghindari percikan
4. Gunakan alat lain seperti pipet volume untuk mempermudah
pemindahan

MEMINDAHKAN BAHAN KIMIA PADAT


1. Gunakan sendok/spatula atau alat lain yang bukan berasal dari
logam untuk mengeluarkan bahan kimia
2. Jangan mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan
3. Pindahkan sesuai keperluan tanpa menggunakan sesuatu yang dapat
mengotori/mengkontaminasi bahan tersebut
MEMANASKAN LARUTAN DENGAN MENGGUNAKAN
TABUNG REAKSI
Alat yang digunakan :

Fungsi Tabung reaksi

• Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan


kimia
• Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala
Tabung reaksi kecil

Fungsi Pembakar spiritus

• Untuk memanaskan bahan kimia

Pembakar Spiritus
Fungsi Pipet tetes

• Untuk mengambil cairan dalam jumlah


sedikit

Pipet tetes

Fungsi Penjepit tabung reaksi

• Untuk menjepit tabung reaksi

Penjepit tabung reaksi


Tujuan pemanasan larutan :
untuk membuat sample mencapai suhu yang tepat secara cepat

CARA MEMANASKAN LARUTAN MENGGUNAKAN


TABUNG REAKSI

a. Isi tabung reaksi maksimal sepertiga nya


b. Api pemanas hendaknya terletak pada
bagian atas larutan
c. Goyangkan tabung agar pemanasan
merata
d. Arahkan mulut tabung reaksi pada tempat
yang aman agar percikannya tidak melukai
orang lain maupun diri sendiri
MEMANASKAN LARUTAN DENGAN MENGGUNAKAN
GELAS KIMIA

1. Gunakan kaki tiga dan kawat kasa


untuk menopang gelas kimia tersebut
2. Letakkan batu didih dalam gelas kimia
untuk mencegah pemanasan
mendadak
3. Jika gelas kimia digunakan sebagai
penangas air, isilah dengan air
maksimum seperempatnya
APA YANG HARUS DILAKUKAN
BILA TERKENA TUMPAHAN BAHAN KIMIA

 Bersihkan bahan kimia dari bagian yang terkena dengan


air dingin yang mengalir selama 10-20 menit.
 Lepaskan pakaian yang terkena tumpahan bahan kimia
 Jika terkena logam Alkali dan Alkali Tanah, maka ambil
dahulu logam tersebut dengan pinset secara hati-hati,
kemudian cuci kulit yang terkena zat tersebut dengan air
mengalir selama kira-kira 15-20 menit. Netralkan dengan
larutan asam asetat 1% kemudian keringkan dan olesi
dengan salep lavertran atau luka ditutup dengan kapas
steril atau kapas yag telah dibasahi dengan asam pikrat
 Laporkan pada asisten atau analis laboratorium

Anda mungkin juga menyukai