Anda di halaman 1dari 10

GAYA ANTARMOLEKUL

Gaya dipol-dipol
terinduksi

Gaya ion-dipol
Gaya-gaya Van der
waals
Gaya london
Ikatan Hidrogen
Gaya dipol sesaat
Antar molekul-molekul kovalen terdapat gaya tarik yang
bekerja untuk mengikat molekul-molekul tersebut dalam satu
Gaya van der Waals kesatuan. Gaya tarik antar-molekul ini berpangruh terhadap
wujud zat. Semakin kuat gaya tarik antar-molekul maka semakin
dekat jarak antar-molekul tersebut.

Jika suatu molekul polar berdekatan dengan molekul


nonpolar, maka molekul polar dapat menginduksi molekul
Gaya dipol-dipol terinduksi nonpolar. Akibatnya, molekul nonpolar tersebut memiliki dipol
terinduksi. Dipol dari molekul polar akan saling tarik menarik
dengan dipol terinduksi dari molekul nonpolar. Gaya tarik
menarik seperti ini disebut gaya dipol-dipol terinduksi.

Pada suhu yang sangat rendah dan tekanan yang sangat


tinggi, atom-atom neon akan saling berdekatan sehingga
Gaya London (Gaya kestabilan elektronnya akan terganggu. Hal ini mengakibatkan
dispersi) dalam atom neon terbentuk dua kutub (dipol) antar molekul
yang sama, kemudian antara dipol mengadakan ikatan, sehingga
gas neon berubah menjadi neon cair karena adanya gaya tarik
antarmolekul.
Gaya antar molekul jenis ini terjadi antara senyawa ion
dan senyawa kovalen polar. Ketika dilarutkan dalam senyawa
kovalen polar, senyawa ion akan terionisasi menjadi ion positif
Gaya ion-dipol dan ion negatif. Ion positif akan tarik menari dengan dipol
negatif, sedangkan ion negatif akan tarik menarik dengan dipol
positif.
 
Ketika kebanyakan zat cair lain mmebeku, wujud zat padat
menjadi lebih padat dan lebih berat daripada wujud cair masing-
masing utuk volume yang sama, karena dalam wujud zat padat
molekul-molekul berkumpul lebih rapat dibandingkan dengan
Ikatan hidrogen molekul-molekul dalam wujud cair yang saling selip dengan mudah.
Semakin besar Mr dari suatu senyawa, semakin tinggi titik didihnya.

Gaya ion-dipol sesaat terjadi interaksi antar gaya dipol-


diol terinduksi dengan gaya ion-dipol. Jika ion dari senyawa
ion berdekatan dengan molekul nonpolar, ion tersebut dapat
menginduksi dipol molekul nonpolar. Dipol terinduksi molekul
Gaya ion dipol sesaat nonpolar yang dihasilkan akan berikatan degan ion. Jenis gaya
antar molekul ini memegang peranan penting dalam sirkulasi
aliran darah dalam tubuh.
Kekuatan gaya van der waals ditentukan oleh dua faktor
utama yaitu ukuran molekul dan kerumitan
( bentuk molekul).

a. Ukuran Molekul
Molekul-molekul yang berukuran besar aakan mudah mengalami dipol sesaat sebab
elektron-elektronnya dapat jauh dari inti sehingga pergerakan elektronnya dapat lebih
leluasa dibandin pada molekul yang berukuran kecil. Hal ini dapat dilihat pada
perubahan titik didih dan titik lebur halogen. Pada dereta molekul halogen (F 2, Cl2, Br2
dan I2), ukuran molekulmya bertambah besar sebab jari-jari atomnya makin panjang.
Halogen F2 Cl2 Br2 I­2

Titik
85 238 332 457
didih (K)

Titik
53 172 265,8 387
lebur (K)

Ukuran suatu molekul umunya sejalan dengan besarnya massa rumus


molekul tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar massa
rumus suatu molekul semakin tinggi titik didih dan titik leburnya.
 
b. Bentuk molekul
Gaya antar molekul dapat bekerja pada jarak yang sangat dekat. Semakin dekat jarak
antar-molekul, semakin kuat gaya natar molekul tersebut. Oleh karena itu, molekul-
molekul yang bentuknya sederhana akan mempunyai gaya antar molekul yang lebih
kuat daripada yang bentuknya rumit. Mislanya molekul n-butana mempunyai titik
lebur 134 K sedangkan metil propana titik leburnya 114 K.

Jenis gaya antar molekul yang terjadi bergatung pada jenis senyawa yang berinteraksi. Ada beberapa
kemungkinan gaya antar molekul, yaitu gaya dipol-dipol,dipol sesaat-dipol terinduksi, dipol-dipol terinduksi,
dipol-ion, dan dipol sesat-ion.
Ikatan hidrogen

Ketika kebanyakan zat cair lain membeku, wujud zat padat menjadi lebih padat dan lebih
berat daripada wujud cair masing-masing utuk volume yang sama, karena dalam wujud zat
padat molekul-molekul berkumpul lebih rapat dibandingkan dengan molekul-molekul dalam
wujud cair yang saling selip dengan mudah. Semakin besar Mr dari suatu senyawa, semakin
tinggi titik didihnya.

Senyawa Mr Titik didih

H2O 18 +100

H 2S 34 -60

H2Se 81 -42

H2Te 129,5 -2

Tabel 1.2 Titik didih senyawa hidrogen dengan golongan VIA


Gaya antarmolekul yang dihasilkan memnegaruhi sifat fisika
Pengaruh gaya antarmolekul senyawa, diantarnya titik didih dan titik leleh, wujud zat,
terhadap sifat fisika zat kekntalan, kelarutan, dan bentuk permukaan cairan.

Seperti halnya ikatan hidrogen, kekuatan gaya london berbanding


Pengaruh gaya london terhadap titik lurus dengan titik didih dan titik leleh. Semakin besar gaya london
didih dan titik leleh suatu senyawa, titik didih dan titik lelehnya akan semakin tinggi.
Pada suhu rendah, gas nitrogen berwujud cair. Sebaliknya pada
kondisi suhu normal (antibient temperatur), gas nitrogen berwujud
Pengaruh gaya antarmolekul gas. Gas nitrogen tersusun dari molekul-molekul nitrogen (N 2).
terhadap wujud gas nitrogen Aom-atom N pada molekul N2 diikat oleg iktan intramolekul yang
sangat kuat yaitu ikatan kovalen
 

Ketika suatu zat mengalami pendidihan dan pelelahan, gaya tarik menarik
Pengaruh ikatan hidrogen terhadap antarolekul yang dimiliki zat akan terputus. Dengan kata lain, peristiwa pendidihan
titik didih dan titik leleh dan pelelahan pada dasarnya merupakan pemutusan ikatan. Semakin kuat ikatan
yang terbentuk, semakin tinggi titik didih dan titik leleh zat. Jadi, kekuatan gaya
antarmolekul berbanding lurus dengan titik didih dan titik leleh zat. Demikian pula
dengan kekuatan ikatan hidrogen.

Anda mungkin juga menyukai