Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RAHMANIAR

NIM : 1713040016
KELAS : PENDIDIKAN KIMIA B

Pertanyaan :
SULFIANA : Dalam penanggulangan dampak pencemaran tanah terdapat yang namanya
remediasi, bagaimana cara kerja dari remediasi tersebut?
Jawaban :
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Ada dua cara remediasi tanah yang bisa dilakukan, yaitu:
1) in-situ (atau on-site), adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan
lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
2) ex-situ (atau off-site), meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke
daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat
pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat
pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan
keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan
off-site ini jauh lebih mahal dan rumit..

NOVI AULIA DEWI : Bisakah anda menjelaskan pencemaran tanah yang disebabkan
limbah domestik berdasarkan ilmu kimia?
Jawaban :
Limbah domestik dapat berasal dari daerah pemukiman penduduk, perdagangan,
pasar,tempat usaha, hotel, kantor-kantor pemerintahan dan swasta dan tempat wisata, dapat
berupa limbah padat dan cair. Salah satu contoh limbah dometik yaitu deterjen. Detergen
dapat membentuk banyak busa dalam air dan banyak jenis detergen sulit sekali diuraikan oleh
enzim-enzim bakteri pengurai sehingga akan tetap utuh dan berbusa. Limbah detergen yang
tidak dapat diurai dalam waktu yang singkat ini menyebabkan penurunan tingkat kesuburan
tanah dan juga menyebabkan polusi udara karena baunya yang tidak sedap.
Menurut Petra Widmer dan Heinz Frick menyatakan bahwa, detergen terurai dalam
hitungan minggu hingga bulanan sedangkan persyaratan ekolabel memberikan jangka waktu
peruraian limbah detergen di lingkungan alam hanya dua hari. Selain itu detergen dalam air
buangan dapat meresap ke air tanah atau sumur-sumur di masyarakat. Air yang tercemar
limbah detergen tidak baik bagi kesehatan karena dapat menyebabkan kanker. Kanker ini
diakibatkan oleh menumpuknya surfaktan di dalam tubuh manusia.
Bahan lain yang terkandung dalam detergen adalah filler (pengisi). Filler adalah bahan
tambahan detergen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi
menambah kuantitas. Contoh Sodium sulfat. Sedangkan aditif adalah bahan suplemen atau
tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih,
pewarna. Bahan aditif ini sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan daya cuci detergen.
Aditif ditambahkan untuk komersialisasi produk atau agar produk dapat menarik perhatian
konsumen. Contoh dari aditif adalah enzim, boraks, Natrium klorida, Carboxy methyl
cellulose (CMC). Sayangnya diantara zat-zat tersebut ada yang tidak bisa dihancurkan oleh
mikroorganisme sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Limbah detergen juga
menyebabkan pencemaran tanah yang menurunkan kualitas kesuburan tanah yang
mengakibatkan tanaman serta membuat cacing menjadi mati. Padahal cacing berfungsi untuk
menguraikan limbah organik maupun non organik dan menyuburkan tanah.
Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke
dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah
tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari
air tanah dan udara di atasnya.

Anda mungkin juga menyukai