1. Temukan masalah gizi dan tantangan respon gizi yang ada pada lembar kasus.
Lembar Kasus dapat dilihat di
https://1drv.ms/b/s!Ankvdgp8PojZtyok9tZyAR8wuktK?e=7WbPTq
- Masalah gizi sebelum bencana (Anemia pada ibu hamil, gizi kurang dan
gizi buruk pada balita)
- Data tingkat kabupaten sebagai berikut:
Data Nilai
Prevalensi anemia pada ibu hamil 46,8%
Cakupan ASI Eksklusif 20%
Prevalensi balita mengonsumsi susu 3%
formula
Prevalensi balita mengalami anemia 57%
Prevalensi balita gizi kurang 14,6%
Prevalensi balita gizi buruk 3,6%
Prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk di Kecamatan terdampak pada tabel di
bawah ini:
1
Pada situasi juga disebutkan banjir berdampak pemerintahan yaitu
tergenangnya kantor kecamatan yang dapat menyebabkan tantangan
koordinasi pada saat melakukan respon bencana. Selain itu banjir juga
menyebabkan rusaknya persawahan yang dapat menyebabkan terbatasnya
ketersediaan pangan dan mata pencaharian masyarakat yang dapat
mempengaruhi akses korban bencana terhadap makanan bergizi.
2
B. Penugasan Mata Pelatihan Inti 3. Kajian Dampak Bencana
1. Buatlah estimasi jumlah sasaran gizi pada setiap kecamatan di lokasi terdampak.
Catatan Tutor:
Informasi yang perlu dihasilkan oleh peserta sebagai berikut:
- Jumlah kelompok sasaran yang mengungsi per kecamatan
- Kecamatan yang memiliki jumlah sasaran mengungsi yang paling banyak
- Proporsi kelompok sasaran di tiga kecamatan. Ini bisa di tampilkan dalam
bentuk diagram pie. 1 diagram saja untuk tiga kecamatan terdampak
Penderita penyakit
kronik/Penyakit Tidak
4% 631 284 114 170
Menular (Diabetes,
Jantung, Hipertensi)
Penyandang
2% 316 142 57 85
Disabilitas
3
Total 6628 2983 966 1661
Keterangan:
Kolom C = Jumlah Penduduk Kecamatan X Kolom B
Kolom D = Proporsi penduduk terdampak banjir dan mengungsi X Jumlah Penduduk
kecamatan
Kolom E = Kolom D x Proporsi Laki-laki
Kolom F = Kolom D x Proporsi Perempuan
b. Kecamatan Punai
Estimasi Pengungsi
Proporsi Laki-
Kelompok Total Total Perempuan
Penduduk laki
(A) (C) (D) (F)
(B) (E)
30% 45% 55%
Balita 17% 1437 431 194 237
Baduta 4% 338 101 46 56
Lansia 11% 930 279 126 153
Ibu Hamil 3% 254 76 NA
Ibu Nifas 3% 254 76 NA
Penderita
penyakit
kronik/Penyakit
Tidak Menular 2% 169 51 23 28
(Diabetes,
Jantung,
Hipertensi)
Remaja putri 5% 423 127 NA 127
Penyandang
3% 254 76 34 42
Disabilitas
Total 4059 1218 422 643
Keterangan:
Kolom C = Jumlah Penduduk Kecamatan X Kolom B
4
Kolom D = Proporsi penduduk terdampak banjir dan mengungsi X Jumlah Penduduk
kecamatan
Kolom E = Kolom D x Proporsi Laki-laki
Kolom F = Kolom D x Proporsi Perempuan
c. Kecamatan Senarai
Estimasi Pengungsi
Proporsi Laki-
Kelompok Total Total Perempuan
Penduduk laki
40% 47% 53%
Balita 13% 1646 658 309 349
Baduta 4% 506 202 95 107
Lansia 9% 1140 456 214 242
Ibu Hamil 6% 760 304 NA
Penderita
penyakit
5% 633 253 119 171
kronik/Penyakit
Tidak Menular
Penyandang
1% 127 51 24 27
Disabilitas
Keterangan:
Kolom C = Jumlah Penduduk Kecamatan X Kolom B
5
Kolom D = Proporsi penduduk terdampak banjir dan mengungsi X Jumlah Penduduk
kecamatan
Kolom E = Kolom D x Proporsi Laki-laki
Kolom F = Kolom D x Proporsi Perempuan
% Gizi
Kecamatan Kurang Balita Total
Bukit Raya 14 1065 149
Punai 18 431 78
Senarai 12 658 79
Total 306
% Gizi
Kecamatan Buruk Balita Total
Bukit Raya 5 1065 53
Punai 3 431 13
Senarai 3 658 20
Total 86
Dari estimasi perkelompok sasaran diatas, didapatkan estimasi kelompok sasaran gizi
yang mengungsi sebagai berikut:
Kelompok Bukit
Raya Punai Senarai Total
Balita 1065 431 658 2155
Baduta 355 101 202 659
Lansia 568 279 456 1303
Ibu Hamil 213 76 304 593
Ibu Nifas 142 76 152 370
6
Penderita penyakit kronik/Penyakit
284 51 253
Tidak Menular
588
Remaja putri 213 127 304 644
Penyandang Disabilitas 142 76 51 269
Gizi Kurang 149 78 79 306
Gizi Buruk 53 13 20 86
Total
3,185 1,309 2,480 6,973
1065
1000
800
658
600 568
456
431
400 355
304 304
284 279
253
213 213 202
200 152
142 142 149 127
101
76 76 76 78 79
53 51 51
13 20
0
Bukit Raya Punai Senarai
Balita Baduta Lansia Ibu Hamil Ibu Nifas Penderita penyakit kronik/Penyakit Tidak Menular Remaja putri Penyandang Disabilitas Gizi Kurang Gizi Buruk
7
Bukit Raya Punai Senarai
35%
46%
19%
2. Buatlah peta sasaran gizi di lokasi terdampak berdasarkan estimasi jumlah sasaran
gizi di atas.
Catatan Tutor:
Peserta diharapkan memvisualisasikan data kedalam peta untuk melihat
kecataman mana yang memiliki jumlah terbanyak untuk masing-masing
sasaran.
Peta dapat dibuat menggunakan power point atau media lain (Digambar di
kertas) selama informasinya terlihat dengan jelas.
Apabila membutuhkan, peserta dapat menggunakan template berikut:
https://1drv.ms/p/s!Ankvdgp8PojZtzHDmoCjh22wmQyk
8
Untuk mempermudah melihat kecamatan yang memiliki jumlah kelompok sasaran
tertinggi, berikan tanda (berupa icon bintang, atau warna yang berbeda) pada data
kelompok sasaran tersebut. Hal ini untuk nantinya digunakan untuk memberikan
informasi intervensi mana yang perlu diprioritaskan pada kecamatan tertentu. Bisa
juga menggunakan template berikut:
9
C. Penugasan Mata Pelatihan Inti 4. Rencana respon gizi
Catatan Tutor:
Dalam proses membuat rencana respon, peserta diharapkan dapat
menambahkan informasi baru kedalam analisis situasi yang sudah
dilakukan di MPI sebelumnya. Termasuk melakukan update data estimasi
sasaran berdasarkan tambahan data yang diberikan di lembar penugasan.
Pada lembar penugasan terdapat data paskabencana termasuk hasil
penapisan, jumlah pengungsian dan informasi yang dapat digunakan
peserta memperbaharui analisis situasi dan membuat perencanaan
respon. Data baru dari hasil penapisan adalah data balita, data balita gizi
kurang dan buruk, ibu hamil dan ibu hamil KEK.
Pada lampiran Analisis kebutuhan, asumsi waktu respon adalah 14 hari.
Peserta dapat membuat asumsi perencanaan untuk memperkirakan
kebutuhan namun perlu untuk dituliskan pada kolom keterangan. Harga
satuan yang digunakan untuk perencanaan respon dapat menggunakan
harga perkiraan saja.
A. Analisis Situasi
Bagaimana status gizi sebelum bencana?
Kabupaten Z memiliki masalah gizi antara lain gizi kurang dan gizi buruk,
serta anemia pada ibu hamil. Data tingkat kabupaten sebagai berikut:
Data Nilai
Prevalensi anemia pada ibu hamil 46,8%
Cakupan ASI Eksklusif 20%
Prevalensi balita mengonsumsi susu 3%
formula
Prevalensi balita mengalami anemia 57%
Prevalensi balita gizi kurang 14,6%
Prevalensi balita gizi buruk 3,6%
10
Prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk di Kecamatan terdampak pada
tabel di bawah ini:
11
Berdasarkan data sebelum bencana dan hasil penapisan (data
pascabencana), diperkirakan sekitar sembilan ribu kelompok sasaran gizi
yang terdampak dan mengungsi. Jumlah sasaran berdasarkan kelompok
dan kecamatan dapat dilihat pada tabel dibawah in.
Informasi lainnya
12
8. Stok TTD untuk ibu hamil, remaja putri tersedia 3.000 tablet
9. Banyak dari ibu berhenti memberikan ASI kepada baduta akibat susu formula
yang diberikan secara gratis.
10. Stok obat dan perbekalan kesehatan untuk penanganan gizi buruk hanya
tersedia 50% dari kebutuhan.
11. Tim Asuhan Gizi (TAG) terlatih di Kabupaten Z hanya dapat memenuhi 30%
dari kebutuhan.
12. Sebagian besar fasilitas kesehatan untuk penanganan gizi buruk di wilayah
bencana tidak dapat beroperasi.
Wilayah mana yang prioritas untuk didukung?
Secara umum dukungan repon gizi dapat diprioritaskan pada Kec. Punai
Kecamatan dengan proporsi kelompok sasaran terbanyak adalah Kec.
Bukit Raya jumlah sasaran sebanyak 3,185 jiwa (46%), diikuti oleh Kec.
Senarai sebanyak 2,480 jiwa (35%) dan Punai 2,480 (19%).
31.9%
41.0%
27.0%
13
Hamil KEK, Ibu Nifas dan Remaja Putri yang paling banyak. Kecamatan
Punai memiliki jumlah balita gizi kurang dan gizi buruk yang paling
banyak.
14
a. Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)
Pengelolaan donasi susu formula, botol dan dot bayi yang tidak
terkontrol
Penyelenggaran Dapur PMBA
Memastikan akses terhadap Ruang Ramah Ibu dan Anak
Memastikan akses terhadap Konselor menyusui
c. Suplementasi gizi
Pemberian Makanan Tambahan (MT) pada balita dan ibu hamil
Suplementasi Tablet Tambah Darah bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas dan
Remaja Putri
Suplementasi Vitamin A
15
RHA Gizi
Kajian multi sektor
Survey cepat gizi (apabila durasi bencana cukup panjang)
16
D. Koordinasi Sub Klaster Gizi
Jelaskan:
17
pencegahan diare, rujukan penderita penyakit kronis apabila
ditemukan.
Dengan klaster perlindungan dan pengungsian (Dinas Sosial)
terkait
Bagaimana hasil pertemuan akan disebarkan?
Catatan pertemuan dapat disebarkan secara elektronik melalui group
Whatssap atau email atau disimpan pada website yang disepakati dan
dapat diakses bersama
E. Rencana monitoring
Apa saja indikator yang akan dilaporkan untuk setiap komponen
intervensi?
Komponen Indikator
intervensi
18
1. Persentase balita Gizi Buruk yang
Pencegahan
ditangani
dan
2. Persentase balita Gizi Buruk yang
penanganan
ditangani dan sembuh
gizi kurang dan
3. Persentase balita gizi buruk yang
gizi buruk
ditangani dan meninggal
4. Persentase balita gizi buruk yang
ditangani dan re-lapse
5. Persentase balita Gizi Kurang yang
ditangani/mendapat PMT dan konseling
gizi
6. Presentase jumlah Balita Gizi Kurang
yang ditangani/mendapat PMT,
konseling gizi dan sembuh
7. Jumlah fasilitas kesehatan rujukan yang
diidentifikasi mampu melaksanakan
tata laksana gizi buruk
Suplementasi
Gizi 1. Persentase Balita 6-59 bulan yang
diberikan MT
2. Persentase Ibu Hamil yang diberikan
MT
3. Persentase Ibu Hamil yang menerima
TTD sesuai standar
4. Persentase remaja putri yang
menerima TTD sesuai standar
5. Persentase dan jumlah Suplementasi
Vitamin A Pada Balita dan Ibu Nifas
Dukungan
kelompok Jumlah pendampingan yang dilakukan
terhadap penyelenggaraan dapur
rentan lainnya umum
19
Siapa saja yang akan terlibat didalam monitoring?
Puskesmas dan koordinator sub klaster gizi di setiap tingkatan
20
LAMPIRAN FORM ANALISIS KEBUTUHAN RESPON GIZI
A B C D E F G H I J
Item
Jumla Kebutuh
Kegiatan/SDM/O Keterangan/Asu Harga Total (Rp)
h Kel. an Frekuen Satua
bat dan msi Satuan Satuan
Sasara Sasaran (Estimasi si n (2)
Pebekalan Perencanaan (RP)
n )
Kesehatan (G x H x J)
I. PMBA
Penyelenggar
an Dapur
PMBA
Sudah tersedia
untuk 2000
balita. Tersisa
1888 yang
Bahan makanan 3888 Balita belum tercover. 189 Unit 2,000,0 14 hari 5,286,400,00
Kapasitas 1 00 0
Dapur melayani
100 Anak per
Hari 3 x Makan
2 x snack.
21
Peralatan
189 unit 189 Unit 1 kali
Dapur PMBA 500,000 94,500,000
Konseling
Menyusui
Sudah Tersedia
di 12
Konselor Baduta &
1029 Pengungsian ( 17 Orang 14 hari
Menyusui Ibu Nifas 200,000 48,020,000
1 Konselor 30
orang
Konseling
17 konselor 17 Kit 1 hari
Kit 500,000 8,500,000
II.
Pencegahan
dan
Penanganan
Gizi Kurang
dan Gizi Buruk
1 Pita lila untuk
Pita LiLa 2155 Balita 415 lembar 1 kali
10 Anak 10,000 4,150,000
Balita Gizi
Mobilisasi Tim 1 Tim untuk 50
636 Kurang 13 Tim 5,000,0 1 kali
Asuhan Gizi Anak 63,600,000
dan Buruk 00
1 paket untuk 1
Obat dan Balita Gizi
anak. Tersedia
Perbekalan Tata 636 Kurang 318 paket 1,000,0 1 kali
50%. Bisa juga 318,000,000
Laksana Gizi dan Buruk 00
didapatkan
22
Kurang dan Gizi dengan
Buruk meminta ke
provinsi
C.
Suplementasi
Gizi
Tersedia untuk
200 balita.
bungk
MT balita 2155 Balita 1 1955 2300 14 hari
us 62,951,000
anak/bungkus/
hari
Tersedia untuk
500 ibu hamil.
bungk
MT Ibu hamil 990 Ibu Hamil 1 490 3500 14 hari
us 24,010,000
anak/bungkus/
hari
Balita gizi
3
MT Balita kurang bungk
636 bungkus/anak/ 1908 2300 14 hari
Kurang Gizi dan gizi us 61,437,600
hari
buruk
3
MT Ibu Hamil Ibu hamil bungk
80 bungkus/anak/ 240 3500 14 hari
KEK KEK us 11,760,000
hari
1 Paket (2
TTD Ibu Hamil 990 Ibu Hamil 1980 tablet 226 1 kali
tablet) 447,480
23
1 Kapsul biru
untuk bayi 6-11
bulan dan 1
Vitamin A balita 1567 1567 kapsul 553 3 kali
kapsul merah 2,599,653
untuk bayi 12-
59 bulan
Vitamin A Ibu
370 1 kapsul merah 370 kapsul 553 4 kali
Nifas 818,440
Total 5,987,776,3
49
24
D. Mata Pelatihan Inti 5. Rencana kesiapsiagaan gizi
Catatan Tutor:
- Komponen kegiatan yang perlu ada dalam rencana kesiapsiagaan gizi adalah: i) Perencanaan, ii) Pengorganisasian &
Penyiapan sumberdaya iii) Pelatihan & Latihan
- Asumsi rentang waktu yang dapat digunakan adalah 1 tahun.
- Peserta dapat mengisi kolom Pihak yang Terlibat dan kolom Sumber Pendanaan Potensial berdasarkan pemahaman
terhadap pihak-pihak terkait di respon gizi. Mereka dapat menyebutkan mitra dan sumber pendanaan potensial yang
sebenarnya, diluar aktor/sumber yang disebutkan pada studi kasus di penugasan-penugasan sebelumnya.
- Kegiatan yang disusun perlu memenuhi prinsip SMART (Specific, Measureable, Attainable, Realistic & Time-bound).
No Hambatan Upaya yang Perlu Pihak Yang Tingkatan Durasi Waktu Sumber
dilakukan Terlibat Pelaksanaan yang Pendanaan
(Desa/Kelurahan/ Diperlukan Potensial
Puskesmas/Dinkes) untuk
melaksanakan
kegiatan
1 Tidak ada hambatan Penyusunan Rencana BPBD, Dinas Kabupaten 6 bulan Pemerintah
khusus namun di Kontinjensi Gizi dalam Sosial, Mitra Januari – Juni) daerah
perlukan untuk mengahadapi bencana Sub Klaster
kesiapsiagaan banjir Gizi
2 respon gizi secara Pembentukan Sub Klaster Unsur 1 bulan Tidak perlu
umum Gizi pemerintahan, Januari dana
LSM,
Universitas,
25
3 Kekurangan stok Penyiapan buffer-stock Dinas 3 bulan (April Dinas
obat dan perbekalan obat dan alat perbekalan Kesehatan – Juni) Kesehatan,
kesehatan kesehatan terkait gizi: Kemenkes
- Inventarisir
kebutuhan
- Pengadaan
4 Tidak ada hambatan Pelatihan Gizi Bencana 1 minggu (juli) Kemenkes,
khusus namun di bagi penanggung jawab Mitra Sub
perlukan untuk gizi dan mitra Klaster
kesiapsiagaan
respon gizi secara
umum
5 Kekurangan SDM Pelatihan Tata Laksana Kemenkes Kabupaten 1 minggu Kemenkes,
Terlatih (Tenaga Gizi Buruk pada balita (Narasumber) (Agustus) Mitra Sub
Asuhan Gizi) bagi tenaga kesehatan Klaster
6 Kekurangan SDM Pelatihan Konselor Kabupaten 1 minggu Kemenkes,
Terlatih (Konselor) menyusui (September) Mitra Sub
Klaster
7 Diperlukan untuk Simulasi Latihan respon Kabupaten 2 hari Kemenkes,
melakukan gizi (Oktober) Mitra Sub
Klaster
26
E. Simulasi Gabungan
Catatan Tutor:
……….
……..
27