Usia : 18 tahun
Tempat Lahir :
TB : 153 cm
BB : 55 kg
Prestasi :
Berat
Waktu Bahan
Menu
Makan Makanan
Gram
URT
**
Nasi putih Beras 3 centong 150
Makan Pagi Tumis sayur Tauge ¼ ptg kecil 5
Tahu ¼ ptg kecil 5
Tempe ¼ ptg kecil 5
Kacang ¼ ptg kecil 5
panjang
Minyak 1 sdm 5
goreng
Ikan haruan goreng Ikan haruan 1 ptg sdg 40
Minyak 1 sdm 5
goreng
Selingan Susu Ultramilk Susu sapi 1 kotak 200
Pagi
Tebal Lemak :
Trisep = 19 mm
Scapula = 9 mm
Db = 1,0913 – 0,00116 (trisep +
scapula)
= 1, 0913 – 0,00116 (19 + 9)
= 1, 0913 – 0,03248
= 1,05882
% BF = (4,97/Db) – 4,52) x 100
= (4,97/1,05882) – 4,52) x 100
= (0,1572 – 4,52) x 100
= 17 (mendekati gemuk)
Biokimia :
Fisik/Klinis :
TD = 120/70 mmHg (N = 120/80 mmHg)
Nadi = 68x/menit (N = 70 – 80x/menit)
Riwayat Gizi
Pola Makan :
Makan pagi : nasi putih 3 centong, tumis sayur 3 sdm, ikan haruan goreng 2 potong.
Selingan pagi : susu Ultramilk 1 kotak
Makan siang : nasi putih 3 centong, tumis sayur 3 sdm, ayam asam manis 1 potong,
mie kuning 1 sdm
Selingan sore :
Makan malam : nasi putih 3 centong, telur dadar 1 butir, tumis sayur 2 sdm, nugget 2
potong
Asupan Gizi :
Implementas Energi Protein Lemak Karbohidrat
i (kkal) (gram) (gram) (gram)
Asupan oral 1527,6 63,9 68,7 160,3
Kebutuhan 2575,8 96,59 57,24 418,56
% Asupan 59 66 120 38
Riwayat Personal :
Riwayat penyakit sekarang : Tn.M.S tidak memiliki riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit keluarga : Tn.M.S tidak memiliki riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit dahulu : Tn.M.S tidak memiliki riwayat penyakit dahulu
DIAGNOSIS/MASALAH GIZI
Intake :
(NI-2.1) Kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan dengan kurangnya
kemampuan memenuhi bahan makanan ditandai dengan intake energi, protein dan
karbohidrat tidak mencukupi atau kurang dibandingkan dengan standar kebutuhan,
yaitu dengan persentase energi sebesar 59% (defisit), protein 66% (defisit), dan
karbohidrat 38% (defisit).
(NI-5.6.2) Kelebihan intake lemak berkaitan dengan kepercayaan atau sikap yang salah
terhadap makanan ditandai dengan intake lemak lebih tinggi dari yang telah ditetapkan
yaitu dengan persentase sebesar 120% (lebih)
Clinic :
Behavior :
INTERVENSI GIZI
A. Tujuan Intervensi :
- Mempertahankan status gizi agar tetap normal
- Menambah asupan energi, protein dan karbohidrat agar mendekati batas normal
- Mengurangi asupan lemak agar mendekati batas normal
- Memberikan cairan sesuai dengan kebutuhan
B. Syarat dan prinsip diet
Prinsip Diet
Makanaan atlet harus mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan untuk
mengganti zat- zat gizi dalam tubuh yang berkurang akibat digunakan untuk
aktivitas olahraga.
Syarat Diet
1. Energi sesuai dengan kebutuhan, yaitu sebesar 2.575,8 kkal
2. Protein 15% dari kebutuhan energi total, yaitu sebesar 96,59 gram
3. Lemak 20% dari kebutuhan energi total, yaitu sebesar 57,24 gram
4. Karbohidrat 65% dari kebutuhan energi total, yaitu sebesar 418,56 gram
5. Cukup mineral, vitamin dan kaya serat
6. Porsi kecil frekuensi banyak
7. Konsumsi banyak sayur dan buah-buah segar
8. Kurangi minyak dan lemak
9. Cukup minum dan sari buah
Perhitungan
Energi = BBI x Kalori Jenis OR
= 47,7 x 54 (OR Berat)
= 2.575,8 kkal
a. Konseling Gizi
Sasaran : Tn. M.S
Waktu : 30 menit
Tempat : Gedung latihan gulat
Tujuan : memberikan pengetahuan tentang makanan dengan gizi seimbang
saat latihan, sebelum bertanding, saat bertanding dan
sesudah bertanding.
Materi : Gizi seimbang pada atlet
Kesimpulan :
Dari data hasil assesmen gizi antropometri, dapat disimpulkan bahwa status gizi atlet
gulat Tn M.S termasuk ke dalam kategori normal yaitu ditunjukkan dengan IMT sebesar
23,50 kg/m2. Dengan aktivitas harian kuliah dan latihan. Jadwal latihan pagi dan sore
dengan frekuaensi latihan 9x seminggu dengan durasi 2 jam setiap 1x latihan. Pada
pemeriksaan fisik/klinis, TD atlet termasuk ke dalam kategori normal, yaitu sebesar
120/70 mmHg, namun pemeriksaan nadi termasuk bradikardi, yaitu nadi sebesar
68x/menit. Pada asupan gizi pasien, asupan energi, lemak dan karbohidrat termasuk ke
dalam kategori defisit dengan persentase energi sebesar (59%), protein (66%) dan
karbohidrat (38%). Sedangkan pada asupan lemak termasuk ke dalam kategori lebih
dengan presentase sebesar (120%).