Oleh:
1
Satuan Acara Pembelajaran Konsultasi Gizi
2
2. Tahap Penjelasan / Menggali Permasalah (Exploring)
Pada tahap ini, konselor akan mengumpukan data, verifikasi, dan interpretasi data
yang sistematis dalam upaya mengidentifikasi masalah gizi dan penyebabnya. Tujuan
dari tahap ini adalah untuk mendapatkan informasi atau data yang lengkap dan sesuai
dalam upaya mengidentifikasi masalah gizi yang terkait dengan masalah asupan energi
dan zat gizi atau faktor lain yang dapat menimbulkan masalah gizi. Informasi yang
dapat dikaji berupa data antropometri, data biokimia, data klinis dan fisik data riwayat
makan serta data riwayat personal. Adapun data-data yang dimaksud perinciannya
sebagai berikut :
Data Antropometri
Berat Badan (BB) : 50 kg
Tinggi Badan (TB) : 160 cm
IMT : 19,5 kg/m2
BBI : 54 kg
3
= 222,39 Kkal
4
= 55,5 gram
4
Waktu Energi (Kkal) Protein (gram) Lemak (gram) Karbohidrat (gram)
Pagi (35%) 518,91 19,45 11,53 84,32
Siang (35%) 518,91 19,45 11,53 84,32
Malam (30%) 444,78 16,65 9,88 72,276
Jumlah 1482,6 55,5 32,94 240,92
Recall 24 Jam
Tabel 3. Hasil Recall 24 Jam
Waktu Banyaknya
No Nama Makanan Bahan Makanan
Makan URT gram
1 Pagi (Pukul Air putih Air 1 gelas
6.00 – 7.30)
2 Selingan Pagi - ½ buah
-kentang - 50 gr
(Pukul 11.00) sedang
-wortel - 50 gr
- risoles - ½ gls
- telur - 50 gr
- 1 btr
- tepung terigu - 25 gr
- 5 sdm
3 Siang (Pukul - soto ayam - ayam - 1 ptg sdg -50 gr
13.30) - telur - ½ btr - 25 gr
- bihun - ½ gls - 50 gr
- kol
4 Selingan Siang
- - - -
(Pukul 16.00)
5 Malam (Pukul - lontong - Nasi Beras Giling 1 prg2 ptg 100
19.00) - sate ayam - daging ayam sdng 100
Dari hasil recall 24 jam yang dilakukan, konselor menganalisis kandungan zat gizi total
dari bahan makanan yang sudah didata. Setelah dianalisis, dapat disimpulkan bahwa
dalam sehari, asupan klien belum memenuhi kebutuhan yang dapat dilihat dari tabel di
bawah ini.
Tabel 4. Asupan Zat Gizi Sebelum Konseling
5
Energi Protein Lemak Karbohidrat
(Kkal) (gram) (gram) (gram)
Recall 24
1274,5 50,475 47,45 155,225
Jam
Riwayat Personal
Klien memiliki riwayat penyakit anemia dari orang tua atau keluarga terdekat.
Ibu klien juga sebelumnya mengalami penyakit anemia
6
- Biasakan sarapan pada pagi hari
- Mengkonsumsi vitamin c dengan makanan kaya zat besi untuk membantu
meneyarp zat besi lebih mudah seperti jus jeruk
- Hindari minum teh karena dengan makanan karenan dapat mengurangi jumlah zat
besi yang diserap
- Konsumsi daging merah pada saat makan
- Biasakan sarapan dengan sereal tinggi serat, seperti havermout kacang hijau,
jagung rebus, atau roti bekatul (whole wheat bread) setiap hari.
- Makanan pokok bisa bervariasi antara nasi (sebaiknya nasi beras merah/beras
tumbuk), kentang, roti (sebaiknya roti bekatul/whole wheat bread) dan jagung.
- Jangan menggabungkan dua atau lebih makanan pokok seperti nasi dengan lauk mi
goreng dan perkedel kentang (karena ketiganya memiliki indeks glikemik yang
tinggi).
- Gunakan minyak goreng dalam jumlah terbatas (kurang lebih setengah sendok
makan untuk sekali makan). Biasakan memasak dengan cara menumis, merebus,
memepes, memanggang serta menanak, dan hindari kebiasaan menggoreng
makanan dengan banyak minyak.
- Biasakan mengonsumsi makanan vegetarian pada waktu santap malam.
Berikut adalah menu sehari untuk klien sesuai dengan penyakit diabetes melitus
yang diderita :
Tabel 5. Rincian Menu Sehari untuk Klien
Total Zat Gizi Makro
Waktu Menu Energi Protein (gram) Lemak Karbohidrat
(Kkal) Hewani Nabati (gram) (gram)
Pagi - roti gandum
(07.00) - telur ceplok
232,55 6,4 3,835 6,5 33,33
- jus jeruk
Selingan yoghurt
Pagi 52 3,3 0 2,5 4
(10.00)
Siang - Nasi
605,5 18 8,6 14,95 87,4
(13.00) - sapi panggang
7
- sayur rebus
- Air Mineral
Selingan - Jus papaya
Siang bayam 108,2 1,64 2 2,25 20,35
(16.00)
Malam - kentang rebus
(19.00) - steak ayam crispy
433,25 9,1 8,625 13,225 62,425
- brokoli rebus
- Air Mineral
Total 1431,5 61,5 39,425 207,505
Pada perencanaan menu, konselor mengatur bahan makanan yang beragam dan
sesuai dengan aturan dietetik untuk penderita anemia. Dengan mengatur keberagaman,
total kebutuhan sehari klien dapat terpenuhi. Selain itu, menambahkan selingan
makanan pada pagi dan siang hari juga dapat membantu kecukupan zat gizi klien yang
sebelumnya tidak terpenuhi karena klien tidak mengonsumsi selingan makanan dalam
seharinya (dapat dilihat dari hasil recall 24 jam).
Selain perencanaan diet, klien diharuskan untuk melakukan aktivitas mengingat
klien terlihat letih lemah lesu dan pucat. Maka dari itu, klien dapat melakukan aktivitas
dengan berolahraga teratur.
8
IV. Daftar Pustaka
https://www.google.com/amp/s/m.liputan6.com/amp/2579942/sajian-menu-diet-
untuk-anda-yang-anemia
Rizema Putra, Sitiatava. 2013. Pengantar Ilmu Gizi dan Diet. Jogjakarta: D-Medika
Subandriyo, vera dkk. 2017. Penuntun praktikum dasar dasar ilmu gizi. Bogor: Badan
Penerbit IPB
http://sangobion.co.id/bebasanemia/waspadai-anemia-pada-wanita-usia-subur.php
https://www.alodokter.com/anemia.html
V. Lampiran
9
mengandung zat tanin yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Tubuh tak
mampu menyerap unsur gizi dari makanan, termasuk zat besi.
Faktor lain yang berpengaruh terhadap kejadian anemia antara lain gaya hidup
seperti merokok, minum minuman keras, kebiasaan sarapan pagi, sosial ekonomi
dan demografi, pendidikan, jenis kelamin, umur dan wilayah. Anemia yang paling
sering terjadi adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi. Zat besi
merupakan mikroelemen yang esensial bagi tubuh, terutama untuk pembentukan
hemoglobin. Anemia terjadi pada saat tubuh kekurangan sel darah merah sehat yang
mengandung hemoglobin. Terdapat sekitar 400 kondisi yang dapat menyebabkan
anemia pada seseorang dan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
Anemia akibat kekurangan zat besi. Anemia jenis ini merupakan yang paling umum
terjadi di seluruh dunia. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan tubuh mengalami
anemia dikarenakan sumsum tulang membutuhkan zat besi untuk membuat sel darah.
Anemia dapat terjadi pada wanita hamil yang tidak mengonsumsi suplemen penambah
zat besi. Anemia juga dapat terjadi pada perdarahan menstruasi yang banyak, tukak
organ (luka), kanker, dan penggunaan obat pereda nyeri seperti aspirin. Gejala-gejala
yang umumnya dialami penderita anemia kekurangan zat besi adalah:
o Memiliki nafsu makan terhadap benda-benda aneh seperti kertas, cat atau es
(kondisi ini dinamakan pica).
o Mulut terasa kering dan pecah-pecah di bagian sudutnya.
o Kuku yang melengkung ke atas (koilonychia).
Anemia akibat kekurangan vitamin. Selain membutuhkan zat besi, tubuh juga
membutuhkan vitamin B12 dan asam folat untuk membuat sel darah merah.
Kekurangan dua unsur nutrisi tersebut dapat menyebabkan tubuh tidak dapat
memproduksi sel darah merah sehat dalam jumlah cukup sehingga terjadi anemia. Pada
beberapa kasus, terdapat penderita anemia akibat lambung tidak dapat menyerap
10
vitamin B12 dari makanan yang dicerna. Kondisi tersebut dinamakan anemia
pernisiosa. Gejala-gejala yang umumnya dialami oleh penderita anemia kekurangan
vitamin B-12 dan asam folat adalah:
o Geli dan rasa menggelenyar di bagian tangan dan kaki.
o Kehilangan kepekaan pada indera peraba.
o Sulit berjalan.
o Mengalami kekakuan pada kaki dan tangan.
o Mengalami demensia.
Tanda dan gejala anemia defisiensi besi biasanya tidak khas dan sering tidak jelas seperti pucat,
mudah lelah, berdebar, takikardia, dan sesak nafas. kepucatan bisa diperiksa pada telapak
tangan, kuku, dan konjungtiva pelpebra. ejala anemia tergantung pada tingkat keparahannya.
Bila anemia ringan, gejala yang muncul kadang tak terdeteksi. Ada beberapa gejala yang
muncul, yaitu gampang lelah, tidak nafsu makan, sakit dada, pusing/sakit kepala, wajah pucat,
sesak napas, jantung berdebar, lidah membengkak/sakit, rambut rontok/mudah patah,
kesemutan kaki, kuku rapuh/mudah patah. Anemia dapat dikenali dari gejala-gejala berikut ini:
Pada awalnya, gejala anemia sering kali tidak disadari oleh penderita. Gejala anemia akan
semakin terasa apabila kondisi yang diderita semakin memburuk.
Akibat
11
Anemia dapat menyebabkan lekas lelah, konsentrasi belajar menurun sehingga prestasi
belajar rendah dan dapat menurunkan produktivitas kerja. Disamping itu juga menurunkan
daya tahan tubuh sehingga mudah terkena infeksi. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi
belajar. Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal.
Menurunkan kemampuan fisik olahragawati. Produktifitas dan aktivitas menurun.
Mengakibatkan muka pucat. Daya tahan tubuh menurun sehingga mudah tersern penyakit
Beberapa jenis anemia tidak dapat dihindari, akan tetapi anemia yang disebabkan oleh
kekurangan vitamin dan zat besi dapat dicegah dengan cara mengatur pola makan. Beberapa
makanan yang dapat membantu mencegah anemia antara lain adalah:
Makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging sapi, kacang-kacangan, sereal yang
diperkaya zat besi, sayuran berdaun hijau gelap, dan buah kering.
Makanan yang kaya akan asam folat, seperti buah-buahan, sayuran berdaun hijau gelap,
kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, gandum, sereal, pasta, dan nasi.
Makanan yang kaya akan vitamin B12, seperti daging, susu, keju, sereal, dan makanan
dari kedelai (tempe atau tahu).
Makanan yang kaya akan vitamin C, seperti jeruk, merica, brokoli, tomat, melon, dan
stroberi. Makanan-makanan tersebut dapat membantu penyerapan zat besi.
12
Jika terdapat kekhawatiran bahwa makanan yang dikonsumsi tidak mengandung cukup
vitamin, disarankan untuk mengonsumsi multivitamin. Bagi vegetarian, hendaknya
berkonsultasi kepada ahli gizi untuk mengatur pola makan agar kebutuhan zat besi bagi tubuh
tetap tercukupi dengan baik. Jika pada keluarga terdapat riwayat munculnya penderita anemia
bawaan seperti anemia sel sabit atau thalassemia, hendakya dikonsultasikan kepada dokter.
Konsultasi ini bertujuan untuk memperkirakan jika terdapat risiko anemia serupa yang dapat
muncul pada anak.
Anemia juga dapat muncul sebagai komplikasi dari penyakit malaria. Jika akan bepergian ke
tempat yang umum ditemukan penyakit malaria, konsultasikan ke dokter terkait obat pencegah
malaria. Pencegahan dapat juga dilakukan dengan cara menghindari gigitan nyamuk, misalnya
menggunakan kelambu, obat anti nyamuk, atau insektisida.
Penanggulangan
1. Mencari penyebab utama anemia agar penanganan tepat. Selain itu, untuk menghindari
kemunculan kembali anemia dan risiko komplikasi.
2. Pastikan pola makan bergizi seimbang dengan makanan yang bervariasi. Konsumsi
makanan kaya zat besi seperti bayam, brokoli, hati ayam/sapi, daging sapi, ikan,
kacang-kacangan (kacang merah, kacang hiijau), tahu, tempe. Makanan mengandung
vitamin C membantu penyerapan zat besi, seperti jeruk, tomat, kiwi, brokoli atau
paprika merah.
Contoh Skenario
13
Klien lalu duduk
Konselor : (berjabat tangan) “perkenalkan dik, nama saya ari kusuma, saya biasa
dipanggil arik, saya ahli gizi yang bertugas di rumah sakit ini. Dengan
adik siapa ya ini?
14
Klien : saya belum pernah ke dokter kak, tidak berani tes darah. Makanya saya
kesini untuk berkonsultasi apa saja yang harus saya lakukan agar tidak
terkena anemia.
Konselor : tapi alngkah baiknya adik ke dokter untuk cek lab agar kita sama2 tahu
hasilnya bagaimana. Jadi sebelum memastikan apakah adik benar
memiliki penyakit anemia saya kingin bertanya makanan apa yang
biasanya adik konsumsi atau adik masih ingat kemarin dari pagi sampai
malam adik makan apa saja? Bisa diceritakan?
Klien : wah kak sebentar saya ingat2 dulu, kira2 pagi hari saya bangun jam 7
pagi saya tidak makan apa2 hanya minum air putih, lalu pada siang
sekitar jam 11an itu saya makan risoles 1 biji, sorenya saya makan soto
tanpa nasi, lalu malamnya syaa makan sate lontong kak. Sudah segitu
aja kira2 kak
Konselor : jadi adik tidak sarapan pagi?
Klien : tidak kak, bisanya saya hanya minum secangkir teh, malamnya juga
kopi. Apakah itu berpengaruh ya kak?
Konselor : untuk sarapan pagi adik harus membiasakannya karenansaraoan pagi
sangat penting untuk menambah energy dipagi hari agar tubuh siap
untuk menjalani hari, lalu utnuk meminum the dan kopi itu sangat
berpengaruh.bisa saja benar adik terkenan anemia karena dilihat dari
tanda2 yang adik rasakan dan penyebabnya yakni minum teh dan kopi
yang sering. Karena the dan kopi ini sifatnya enghambat penyerapan zat
besi didalam tubuh, dimana zat besi ini sangat penting dalam darah.
Klien : berarti saya harus membatasi minum teh dan kopi ya kak? Lalu
makananapa yang sebaiknya saya makan agar saya tidak terkenan
anemia dan tidak menghambat penyerapan zat besi saya kak?
Konselor : iya sebaiknya adik membatsi untuk meminum kopi dan teh, itu bisa
diganti dengan meminum jus buah/sayur yang mengandung zat besi
contohnya jeruk dan bayam. Sebantar saya tuliskan menu sehari yang
bisa adik terapkan untuk memenuhi kebutuhan kalori setiap hari dan
untuk mencegah terjadinya anemia.
Klien : terimaksih ya kak
Konselor : tapi bukan hanya mengkonsumsi makanan saja, tapi adik harus
seimbangan dengan olahraga secara teratur minimal 15 menit sehari
15
Klien ; baik kak saya akan terapkan hidup sehat
Konselor : ini menu sehari yang bisa kamu terapkan
Klien :terimakasih kak, jika ini berhasil saya akan dating kesini lagi untuk
memberitahu hasilnya dan berkonsultasi dengan kakak lagi
Konselor : sama-sama dik, silahkan dating saja. Saya selalu siap untuk membantu.
Terimaksih sudah dating ya dik.
16