Anda di halaman 1dari 10

1

PRAKTIKUM IV

A. FOOD RECALL 24 Hours


B. Tujuan Praktikum :
1. Untuk mengetahui cara penggunaan metode Food Recall 24 Hours
2. Untuk mengetahui asupan zat gizi yang dikonsumsi sehari
3. Untuk menghitung nilai gizi pangan
C. Pendahuluan :
1. Latar Belakang
Manusia membutuhkan makanan untuk memenuhi kebutuhan zat
gizi dalam tubuh. Kebutuhan zat gizi setiap orang berbeda-beda sesuai
dengan umur dan jenis kelamin. Agar kebutuhan zat gizi dapat terpenuhi,
maka harus mengonsumsi makanan setiap hari sesuai dengan anjuran gizi.
Makanan yang dikonsumsi seseorang dapat diketahui jumlah dan
kandungan zat gizinya dengan cara melakukan penilaian konsumsi
makanan atau survei diet. Survei diet atau penilaian konsumsi makanan
adalah salah satu metode yang digunakan dalam penentuan status gizi
perorangan atau kelompok. Pada awal tahun empat puluhan survei
konsumsi, terutama metode Recall 24 Jam banyak digunakan dalam
penelitian kesehatan dan gizi. Di Amerika serikat survei konsumsi
makanan digunakan sebagai salah satu cara dalam penetuan status gizi
(Willet, 1990). Di Indonesia, survei konsumsi sudah sering digunakan
dalam penelitian di bidang gizi. Survei konsumsi makanan bertujuan untuk
mengetahui konsumsi makanan seseorang atau kelompok orang, baik
secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Metode yang bersifat kualitatif
untuk mengetahui frekuensi makan, frekuensi konsumsi menurut jenis
bahan makanan dan menggali informasi tentang kebiasaan makan serta
cara-cara memperoleh bahan makanan tersebut. Metode pengukuran
konsumsi makanan yang bersifat kualitatif antara lain : metode frekuensi
makanan ( food frequency ), metode dietary history, metode telepon dan
metode pendaftaran makanan ( food list ). Sedangkan metode yang bersifat
2

kuantitatif untuk mengetahui jumlah makanan yang dikonsumsi sehingga


dapat dihitung konsumsi zat gizi dengan menggunakan Daftar Konsumsi
Bahan Makanan (DKBM) atau daftar lain yang diperlukan seperti Daftar
Ukuran Rumah Tangga (URT), Daftar Konversi Mentah-Masak (DKMM)
dan Daftar Penyerapan Minyak. Metode pengukuran konsumsi secara
kuantitatif antara lain : metode recall nutrition, perkiraan makanan
(estimated food records ), penimbangan makanan ( food weighing ),
metode food account , metode inventaris ( inventory method ) dan
pencatatan ( household food records ). Selain itu, untuk mengetahui
konsumsi makan seseorang
2. Landasan Teori
Metode mengingat – ingat ( recall method ) Metode ini dilakukan
dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada
masa yang lalu. Wawancara dilakukan serinci mungkin agar responden
dapat mengungkapkan jenis bahan makanan dan perkiraan jumlah bahan
makanan yang dikonsumsinya beberapa hari yang lalu. Penentuan jumlah
hari recall sangat ditentukan oleh keragaman jenis konsumsi bahan
makanan antar waktu atau tipe responden dalam memperoleh makanan.
Biasanya dilakukan selama 2 - 3 hari atau seminggu, bila terlalau lama
dikuatirkan responden akan banyak yang lupa. Urutan waktu makan dalam
sehari terdiri dari makan pagi, makan siang, makan malam dan makanan
selingan atau jajanan. Pengelompokan bahan makanan dapat berupa bahan
makanan pokok, sumber protein nabati (kacangkacangan), sumber protein
hewani (daging, ikan, telur dan susu), sayuran, buah-buahan dan lainnya.
Penaksiran jumlah makanan yang dikonsumsi diawali dengan menyatakan
dalam bentuk ukuran rumah tangga (URT), seperti : potong, ikat, piring,
gelas, mangkok, sendok makan dan alat atau ukuran lain yang biasa
dilakukan dalam rumah tangga.
Dari ukuran rumah tangga (URT), jumlah makanan dikonversikan
menjadi satuan berat (gram) yang menggunakan daftar URT yang umum
berlaku atau dibuat sendiri pada saat survei. Agar hasil survei cukup teliti
3

sebaiknya pewawancara telah berpengalaman atau dilatih sebelumnya


mengenal URT dan mengkonversikannya kesatuan berat. Selain itu
mengenal cara-cara pengolahan pangan dan pola pangan penduduk
didaerah yang diteliti. Metode racall sering digunakan untuk survei
konsumsi individu dibanding keluarga. Tetapi metode ini dapat digunakan
untuk survei konsumsi keluarga bila semua anggota. Keluarga
diwawancara atau salah seorang anggota keluarga yang mengetahui
tentang konsumsi anggota keluarga lainnya. Metode mengingat-ingat
mempunyai kelemahan dalam tingkat ketelitiannya, karena keterangannya
diperoleh dari hasil ingatan. Kelemahan dapat diatasi dengan
memperpanjang waktu survei. (task. 2008) Metode Ingatan Makanan
(Food Recall 24 Hours)
Metode ingatan makanan (Food Recall 24 Jam) adalah metode
SKP yang fokusnya pada kemampuan mengingat subjek terhadap seluruh
makanan dan minuman yang telah dikonsumsinya selama 24 jam terakhir.
Kemampuan mengingat adalah menjadi kunci pokok pada metode ini,
Subjek dengan kemampuan mengingat lemah sebaiknya tidak
menggunakan metode ini, karena hasilnya tidak akan menggambarkan
konsumsi aktualnya. Subjek dengan kemampuan mengingat lemah antara
lain adalah lanjut usia, dan anak di bawah umur. Khusus untuk lanjut usia
sebaiknya dihindari penggunaan metode ini pada mereka yang memasuki
phase amnesia karena faktor usia sedangkan pada anak di bawah umur
biasanya di bawah 8 tahun atau di bawah 13 tahun. Usia antara 9-13 tahun
sebaiknya metode ini harus didampingi orang ibunya (Charlebois 2011).
Metode ingatan makanan (food recal 24 hours) adalah dapat
dilakukan di semua setting lokasi survei baik di tingkat rumah tangga
maupun masyarakat dan rumah sakit atau instansi. Metode ini sangat
memungkinkan untuk dilakukan setiap saat apabila dibutuhkan informasi
yang bersifat segera. Metode ini juga dilakukan untuk tujuan penapisan
(skrining) asupan gizi individu.
4

Metode ini dilakukan dengan alat bantu minimal yaitu hanya


menggunakan foto makanan sudah dapat digunakan. Secara institusi
ataupun secara individu. Beberapa metode SKP tidak dapat dilakukan
ditingkat komunitas tetapi dengan metode ini keterbatasan itu dapat diatasi
karena metode ini sangat luwes. Kesederhanaan metode ini memerlukan
cara yang tepat untuk mengurangi kesalahan. Cara yang dianggap paling
baik adalah mengikuti metode lima langkah dalam recall konsumsi
makanan atau yang dikenal dengan istilah Five Steps Multi Pass Method.
Metode lima langkah ini adalah metode yang paling sering digunakan pada
berbagai penelitian konsumsi pangan. Metode lima langkah ini diawali
dengan daftar singkat menu makanan yang akan dikonsumsi. Daftar
singkat inilah yang kemudian dielaborasi untuk menguraikan jenis bahan
makanan yang dikonsumsi oleh subjek.
D. Hasil Praktikum
FOOD RECALL 24 HOURS KONSUMSI GIZI
Nama Responden/subjek : Rindang Rifqi Akmalia
Alamat rumah : Tulung Agung
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal : 12 Oktober 2019
Recall hari ke : I/II/III/IV/V/VI/VII
Usia : 22 Tahun

Bahan Makanan
Banyaknya
No Waktu Makan Nama Masakan
Jenis Gram
URT
(g)
Makan Siang - - - -

1
Selingan

2 Makan Pagi -Sari Roti Rasa - 1 Bungkus 42 g


Coklat
5

-Indomilk Rasa - 1 Bungkus 190 ml


Pisang
Selingan -Air putih - 2 gelas 450 ml

Makan Malam -Nasi Goreng -Nasi Putih 1P.Besar 300 gr


-Sosis Nugget 1 Buah 20 gr
-Telur ½ Butir 30 gr
-Ayam Suwiran 2 SDM 20 gr
3 Selingan -Timun 1 Ptg 15 gr
-Kobis 2 SDM 20 gr

-Es Jeruk 1 Gelas 225ml


-Air Putih 4 Gelas 900 ml
Makan Siang

4
Selingan -Air Putih 2 Gelas 450 ml

Rumus menghitung kadar zat gizi pangan


= bdd x berat pangan x nilai zat gizi/100g
1. Sari Roti Rasa Coklat
 Energi : 150 kkal
 Lemak : 6 g
 Karbohidrat : 21 g
2. Indomilk Rasa Pisang
 Energi 160 kkal
 Lemak 5 g
 Proten 6 g
 Karbohidrat 24 g
 Vitamin A 20%
 Vitamin B1 10%
3. Air putih 450 ml
4. Nasi Goreng
 Nasi Putih
Energi = 100 x 300 x 178 = 534 kkal
100 100

Karbohidrat = 100 x 300 x 40,60 = 121,8 g


100 100
6

Protein Nabati = 100 x 300 x 2,10 = 6,3 g


100 100
Vitamin B1 = 100 x 300 x 0,02 = 0,06 mg
100 100
Lemak = 100 x 300 x 0,10 = 0,3 g
100 100
 Sosis Nugget
Energi = 100 x 20 x 452= 98,4 kkal
100 100
Karbohidrat = 100 x 20 x 2,30 = 0,46 g
100 100
Protein Hewani = 100 x 20 x 14,50 = 2,9 g
100 100
Vitamin B1 = 100 x 20 x 0,10 = 0,02 mg
100 100
Lemak = 100 x 20 x 42,30 = 8,46 g
100 100
 Telur
Energi = 90 x 30 x 162= 43,76 kkal
100 100
Karbohidrat = 90 x 30 x 0,70 = 0,189 g
100 100
Protein Hewani = 90 x 30 x 12,80 = 3,456 g
100 100
Vitamin A = 90 x 30 x 900 = 243 mcg
100 100
Vitamin B1 = 90 x 30 x 0,10 = 0,027 mg
100 100
Lemak = 90 x 30 x 11,50 = 3,105 g
100 100
 Ayam Suwiran
Energi = 58 x 20 x 162= 35,032 kkal
100 100
Karbohidrat = 58 x 20 x 0,7 = 0,0812 g
100 100
Protein Hewani = 58 x 20 x 18,20 = 2,1112 g
100 100
Vitamin A = 58 x 20 x 810= 93,96 mcg
100 100
Vitamin B1 = 58 x 20 x 0,08= 0,00928 g
100 100
Lemak = 58 x 20 x 25 = 2,9 g
100 100
 Mentimun
Energi = 70 x 15 x 12 = 1,26 kkal
100 100
Karbohidrat = 70 x 15 x 2,7 = 0,2835 g
100 100
Protein Nabati = 70 x 15 x 0,7 = 0,0735 g
100 100
7

Vitamin B1 = 70 x 15 x 0,03 = 0,00315 mg


100 100
Vitamin C = 70 x 15 x 8,0 = 0,84 mg
100 100
Lemak = 70 x 15 x 1,70 = 0,1785 g
100 100
 Kubis
Energi = 75 x 20 x 24,0 = 3,6 kkal
100 100
Karbohidrat = 75 x 20 x 1,4 = 0,21 g
100 100
Protein Nabati = 75 x 20 x 5,30 = 0,795 g
100 100
Vitamin A = 75 x 20 x 80 = 12 mcg
100 100
Vitamin B1 = 75 x 20 x 0,06 = 0,09 mg
100 100
Vitamin C = 75 x 20 x 50 = 7,5 mg
100 100
Lemak = 75 x 20 x 0,03 = 0,20 g
100 100
5. Es Jeruk
 Air Putih = 1 Gelas 225 ml
 Jeruk =
Energi = 76 x 15 x 44 = 5,016 kkal
100 100
Karbohidrat = 76 x 15 x 11= 1,254 g
100 100
Protein Nabati = 76 x 15 x 0,80 = 9,12 g
100 100
Vitamin B1 = 76 x 15 x 0,04 = 0,00456 mg
100 100
Vitamin C = 76 x 15 x 27= 1,26 mg
100 100
Lemak = 76 x 15 x 0,2 = 0,0228 g
100 100

6. Air Putih

4 Gelas = 900 ml

7. Air Putih

2 Gelas = 450 ml

  
E. Pembahasan :
8

Hasil Total Energi, Karbohidrat, Protein, Vitamin dan Lemak


Energi Karbo Protein Vit A Vit Vit C Lemak Air
(kkal) (g) Hewani Nabati (mcg) B1 (mg) (g) (ml)
(mg)
(g) (g)

Makan - - - - - - - - -
Siang
Makan 310 45 - 6 0,20 0,20 - 11 450
Pagi
Makan 721,05 124,28 8,46 16,28 348,9 0,214 345,9 15,16 1125
Malam
Makan - - - - - - - - 450
Siang
Total 1031,05 169,28 8,46 22,28 349,1 0,414 345,9 26,16 2025
Food
Recall

1. Kelebihan metode recall 24 jam yaitu Mudah melaksanakannya serta


tidak terlalu membebani responden ,Biaya relatif murah, karena tidak
memerlukan peralatan khusus dan tempat yang luas untuk wawancara,
Cepat, sehingga dapat mencakup banyak responden, Dapat
memberikan gambaran nyata yang benar – benar dikonsumsi individu
sehingga dapat dihitung intake zat gizi sehari.
2. Kekurangan metode recall 24 jam yaitu Tidak dapat menggambarkan
asupan makanan sehari-hari, bila hanya dilakukan recall satu hari,
Ketepatannya sangat tergantung pada daya ingat responden. Oleh
karena itu responden harus mempunyai daya ingat yang baik, sehingga
metode ini tidak cocok dilakukan pada anak usia 7 tahun, orang tua
berusia di atas 70 tahun dan orang yang hilang ingatan atau orang yang
pelupa. The flat slope syndrome, yaitu kecenderungan bagi responden
yang kurus untuk melaporkan konsumsinya lebih banyak (over
estimate) dan bagi responden yang gemuk cenderung melaporkan lebih
9

sedikit (under estimate). Membutuhkan tenaga atau petugas yang


terlatih dan terampil dalam menggunakan alat – alat bantu URT dan
ketepatan alat bantu yang dipakai menurut kebiasaan masyarakat
Responden harus diberi motivasi dan penjelasan tentang tujuan dari
penelitian. (Supariasa dkk, 2001)
Keberhasilan metode recall 24 jam ini sangat ditentukan oleh daya
ingat responden dan kesungguhan serta kesabaran dari pewawancara,
maka untuk dapat meningkatkan mutu data recall 24 jam dilakukan
selama beberapa kali pada hari yang berbeda (tidak berturut-turut).
Apabila pengukuran hanya dilakukan 1 kali (1x24 jam), maka data
yang diperoleh kurang representatif menggambarkan kebiasaan makan
individu (Supariasa dkk, 2002).
F. Kesimpulan :
Probandus atas nama Rindang Rifqi Akmalia didapatkan hasil
untuk food recall 24 jam sebagai berikut :
 Energi 1031,05 kkal
 Karbohidrat 169,28 g
 Protein Hewani 8,46 g
 Protein Nabati 22,28 g
 Vit A 349,1 mcg
 Vit B1 0,414 mg
 Vit C 345,9 mg
 Lemak 345,9 g
 Air 2025 ml
G. Daftar Pustaka :
Kementrian Kesehatan RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar, Bakti Husada, Jakarta

Sirajuddin, Saifuddin. 2011. Penuntun Praktikum Food Recall 24 jam. Makassar:


Laboratorium Terpada Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas
hasanuddin.

Supariasta Nyoman Dewa I. 2001. Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku


Kedokteran EGC. Jakarta
10

Anda mungkin juga menyukai