Anda di halaman 1dari 30

Pertemuan 8

Penilaian status gizi tidak langsung


Survei Konsumsi
GIZI KURANG

Asupan Penyakit/
Makanan Kurang Infeksi
Perawatan
Akses terhadap Anak dan Sanitasi/Pelayanan
makanan kurang Ibu hamil Kesehatan

Kemiskinan,Pengetahuan,
Ketrampilan, Perilaku

Ipoleksosbud
Adaptasi dari The State of the World’s Children 1998, UNICEF
Metode Survei Konsumsi
Salah satu metode disamping antropometri,
pemeriksaan biokimia, pemeriksaan klinis yang
digunakan untuk penentuan status gizi
perorangan atau masyarakat/kelompok.

Langsung
Tidak langsung
Tujuan
 mengetahui kebiasaan makan,
 Gambaran tingkat kecukupan bahan makanan
dan zat gizi pada kelompok, rumah tangga
atau individu.

Khusus:

 menentukan tingkat kecukupankonsumsi


pangan nasional dan kelompok masyarakat.
 menentukan status kesehatan dan gizi baik
keluarga maupun individu
 menentukan pedoman kecukupan makanan
dan program pengadaan pangan,

 sebagai dasar perencanaan dan program


pengembangan gizi,

 sebagai sarana pendidikan gizi masyarakat


terutama risiko tinggi kekurangan gizi.

 menentukan perundang-undangan yang


berkenaan dengan makanan, kesehatan dan
gizi masyarakat.
Metode survei konsumsi menurut sasaran
NASIONAL

Food Balance Sheet (FBS)


Menghitung perkiraan persediaan makanan secara
nasional.
Kapasitas produksi/th (cadangan, prod, impor)
Dikurangi penegluaran untuk bibit, ekspor, kerusakan
pasca panen dan transportasi,
Jumlah makanan yanga ada dibagi dengan jumlah
penduduk.
Dikethaui ketersediaan makanan perkapita per tahun
secara nasional.
FBS dapat dipakai:
Menentukan kebijakan di bidang pertanian,
Memperkirakan pola konsumsi masyarakat
Perubahan pola konsumsi masyarakat

TINGKAT RUMAH TANGGA


Konsumsi rumah tangga adalah makanan dan minuman
yang tersedia untuk dikonsumsi oleh anggota keluarga
atau institusi.

Food account
Food list
Inventory method
Household food record.
Food account
Keluarga mencatat setiap hari semua makanan
yang dibeli, diterima atau hasil produksi sendiri.

Dicatat dalam URT termasuk harga eceran.


Tidak memperhitungkan makanan cadangan,
Tidak memperhatikan makanan atau minuman
yang dikonsumsi di luar rumah, rusak dll.
Food List
Menanyakan dan mencatat seluruh bahan makanan
yang digunakan keluarga selama periode survei
dilakukan (1-7 hari).

Dibeli, harga, URT, food model, wawancara.

Inventory Method atau Log book method


Menghitung persediaan makanan di rumah mulai dari
awal sampai akhir survei,
Makanan terbuang, tersisa dan busuk juga
diperhitungkan.
Dilakukan oleh petugas atau responden yang sudah
mampu.
Catat dan timbang semua bahan makanan yang
ada di rumah pada hari pertama survei,

Ukur semua jenis bahan makanan yang


diperoleh, dibeli dari orang lain.

Ukur semua bahan makanan yang diberikan


kepada orang lain.

Catat dan ukur semua jenis bahan makanan


yang ada di rumah pada hari terakhir survei.
Metode survei konsumsi menurut
jenis data
Metode Kualitatif
Mengetahui frekuensi makan, frekuensi
konsumsi jenis bahan makanan dan kebiasaan
makan (food habits)

Food frequency
Dietary history
telepon
Food list
Metode Kuantitatif
Mengetahui jumlah makanan yang dikonsumsi
sehingga dapat dihitung konsumsi zat gizi
dengan DKBM.
Recall 24 jam
Estimated food record
Food weighing
Food account
Inventory method
Household food record
FFQ (food frequency questinaire)
Kualitatif
Daftar makanan
Seperangkat kategori frkuensi yang
digunakan/dimakan.

Tujuan:
menentukan kekerapan bahan makanan
yang dikonsumsi dalam periode
hari/minggu/bulan/tahun.
Sederhana, kategori terdifinisi,
Open ended dapat dihindari

Biasa digunakan dalam bidang epidemiologi.


Food Recall
Responden (ibu/pengasuh) menceritakan
semua yang dimakan/diminum selama 24 jam
yang lalu,

Intake zat gizi


Kuesioner
Alat bantu/visual aids
Ukuran rumah tangga
Food models
Kekurangan metode recall:
 Tidak menggambarkan asupan sehari bila
dilakuakn sehari,
 tergantung daya ingat responden,
 The flat slope syndrome yaitu kecenderungan
responden kurus melaporkan konsumsinya
lebih banyak dan yang gemuk melaporkan
lebih sedikit,
 membutuhkan tenaga terlatih
 jangan dilakukan pada hari raya, panen,
pasar dan lain-lain.
Kesalahan konsumsi makanan
Kesalahan kuesioner tidak memasukkan bahan
makanan yang sebetulnya penting

Kesalahan pewawancara yang melewatkan pertanyaa


bahan makanan tertentu.

Sumber BIAS
 Bias pengumpul data
Sikap pewawancara, mencatat hasil
Situasi wawancara
Hubungan timbal balik pewawancara dengan
responden.
Pertemuan 12
Cara Melakukan Survei Konsumsi

Titus Priyo Harjatmo, M.Kes


Bagaimana membuat pertanyaan:

Gunakan pertanyaan terbuka lebih banyak


Hindari leading question
Pertanyaan dapat dikaitkan dengan aktifitas
Cek dengan waktu untuk food frekuensi
Langkah2 Food recall 24 jam:
Pewawancara menjelaskan tujuan
Menanyajakan kembali dan mencatat makanan,
Dan minuman yang dikonsumsi dalam waktu
24 jam yang lalu,
Menanyakan berapa besar porsinya. Gunakan
ukuran rumah tangga baru konversikan
beratnya.
Cek dengan waktu dan food frekuensi.
Menghitung kandungan energi dan zat gizi
Menghitung kecukupan dibandingkan dengan
standar.
Apa alat bantu?

DKBM (Daftar komposisi bahan makanan)


DKGJ (Daftar komposisi gizi jajanan)
DKMM (Daftar konversi berat mentah masak)
DKPM (Daftar konversi penyerapan minyak)
URT (Ukuran rumah tangga)
DBMP (Daftar bahan makanan penukar)
Contoh perhitungan:
Ani minum kopi dengan gula 3 sdm
Konversi ke berat 3 smd; 30 gram
Ani makan bubur nasi 200 gram. Konversi
bubur 0.2
Maka berat mentah bubur (beras): 0.2 * 200
gram: 40 gram
Ani makan perkedel jagung goreng 100 gram.
Maka perlu berat jagung mentah dan berat
minyak yang digunakan.
Konversi perkedel: 0.9
DKPM perkedel 16.7% maka

Berat jagung mentah: 0.9 *100 gram:90 gr


Minyak yang digunakan: 16.7*90/100: 15 gr
Bagaimana Analisis Zat Gizi:
Gunakan DKBM per 100 gram
Contoh: ani makan beras 40 gram.
Dalam DKBM nilai energi 368/100 gram

Maka beras 40 gram mengadung 150 kcal.


Tingkat Kecukupan?
Gunakan AKG terakhir
Perlu koreksi berat badan nyata dengan BB
standar pada tabel AKG.
Contoh:

Amin 18 th konsumsi 2000 BB 45 kg


AKG anak16-18 th laki-laki 56 kg 2500 kcal
AKG amin 45/56 *2500 kcal: 2009 kcal
Tingkat kecukupan 2009/2000 *100%: 101%
PRAKTEK
Menetapkan faktor konversi bahan makanan
mentah menjadi makanan matang
Tujuan praktek:
Setelah melakukan praktikum mahasiswa
mendapatkan nilai konversi berbagai bahan
makanan mentah menjadi matang (sumber
krbohidrat, protein, minyak/lemak, sayuran dan
buah)
Cara:
Siapkan timbangan, nol kan
Timbang bahan makanan dalam keadaan aslinya
(berat bahan kotor)
Timbang bahan makanan setelah dibersihkan (berat
bersih) dan catat beratnya.
Bahan makanan dipotong-potong sesuai kebutuhan
(ukuran porsi, non porsi, ukuran jajanan)
Timbang seluruh bahan mentah tersebut, catat
beratnya
Hiutng faktor konversi dengan rumus: B M/mt*100

Buat daftar konversi menurut peneglompokkan bahan


makanan
Praktek Penyerapan Minyak:
Tujaun praktik:
Setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu
menaksir banyaknya minyak yang diserap serbagai
bahan makanan yang digoreng.

Cara:
Siapkan timbangan
Timbang semua peralatan yang diperlukan untuk
menggoreng (wajan, sutil, serok, wadah untuk
meniriskan) dalam keadaan kosong. Jumlah semua dan
catat beratnya
Timbang bahan makanan mentah yang akan digoreng
bila akan digoreng denga adonan, timbang bersama
seluruh adonan. Catat beratnya.
Goreng seluruh bahan kemudian tiriskan.
Setelah tiris pindahkan makanan goreng ke wadah saji
Timbang semua alat menggoreng dan minyak yang
ada. Catat beratnya
Hitung selisih berat seluruh perlatanan menggoreng
dan minyak dengan berat seluruh perlatanan
menggoreng kosong
Berat minyak ynag diserap perpotong adalah selisiish
tersebut dibagi dengan banyaknya hasil gorengan.
Praktek menaksir berat makanan
dalam ukuran rumah tangga:
Tujuan:
Setelah melakukan praktik mahasiswa mampu menaksir
bahan makanan menurut URT.

Cara:
Siapkan timbangan
Ambil bahan makanan dengan berbagai ukuran
Rumah tangga (1/2 URT, URT)
Timbang dan catat beratnya.
Untuk makanan matang perkirakan berat mentah
dengan menggunakan faktor konversi di atas.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai