Anda di halaman 1dari 29

PENILAIAN KONSUMSI MAKANAN

Hardyanti Pratiwi, SGz., Msi

SEMESTER GANJIL (III)


S1 GIZI STIKES BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA - PALOPO
TAHUN AJARAN 2020/2021
Overview

✓ Penilaian status guzi dapat dilakukan dengan berbagai cara baik


secara langsung maupun tidak langsung.
✓ Penilaian status gizi secara langsung yaitu melalui metode
antropometri, biokimia, klinik, dan biofisik
✓ Penilaian status gizi secara tidak langsung melalui metode statistic
vital, faktor ekologi, dan survei konsumsi
✓ Seorang petugas gizi professional harus menguasai bagaimana
menilai status gizi individu, kelompok dan masyarakat.
 PENGERTIAN, ALASAN
PENGGUNAAN, TUJUAN &
SASARAN
 TINGKATAN DATA KONSUMSI
MAKANAN
 METODE-METODE
PENGUKURAN KONSUMSI
OUTLINE MAKANAN
 PERTIMBANGAN PEMILIHAN
METODE SURVEI KONSUMSI
PENGERTIAN, TUJUAN & SASARAN
Penilaian Konsumsi Makanan
PENGERTIAN

▪ Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun
tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia,
termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan
dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman
(Kementan 2016).
▪ Pola Konsumsi adalah susunan makanan yang mencakup jenis dan jumlah bahan makanan
rata-rata per orang per hari, yang umum dikonsumsi masyarakat dalam jangka waktu
tertentu.
Survei konsumsi pangan atau penilaian
konsumsi makanan adalah serangkaian
kegiatan pengukuran konsumsi makanan pada
individu, keluarga dan kelompok masyarakat
dengan menggunakan metode pengukuran
yang sistematis, menilai asupan zat gizi dan
mengevaluasi asupan zat gizi sebagai cara
penilaian status gizi secara tidak langsung.
ALASAN PENGGUNAAN METODE PENGUKURAN
KONSUMSI MAKANAN

Untuk menilai dan memonitor asupan zat gizi


• Sebagai contoh adalah mengetahui persediaan pangan,
• memperkirakan kecukupan makanan dan zat gizi pada individu dan kelompok,
• memonitor kecukupan zat gizi dan makanan, dan
• untuk memperkirakan paparan bahan tambahan makanan (food additives) dan
pencemaran makanan

Untuk Menyusun dan mengevaluasi kebijakan di bidang pertanian


dan kesehatan
• Perencanaan distribusi dan produksi pangan
• Peraturan di bidang pangan dan gizi
• Program Pendidikan gizi dan penurunan resiko penyakit
• Menilai keberhasilan dan efektifitas program Pendidikan gizi
Alasan penggunaan metode pengukuran konsumsi makanan

Untuk mempelajari hubungan antara Kesehatan dan gizi dan


mengidentifikasi golongan yang rawan gizi atau beresiko terkena
penyakit gizi akibat dari konsumsi gizi

Untuk membantu tujuan komersial atau perdagangan seperti


kampanye iklan makanan dan kampanye produk makanan yang
baru
TUJUAN

Tujuan untuk mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat


Umum kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok,
rumah tangga, dan perorangan serta faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap konsumsi makanan tersebut.
Tujuan Menentukan tingkat kecukupan konsumsi pangan dan ketersediaan
Khusus pangan individu, kelompok masyarakat atau nasional

Menentukan status kesehatan dan gizi keluarga dan individu.

Menentukan pedoman kecukupan dan program pengadaan pangan.

Sebagai dasar perencanaan dan program pengembangan gizi.

Sebagai sarana pendidikan gizi masyarakat khususnya golongan


rawan gizi.

Menentukan perundang-undangan yang berkenaan dengan


makanan, kesehatan dan gizi masyarakat
SASARAN

Sasaran SKP dapat diketahui berdasarkan tujuan penilaian SKP. Tujuan yang berkaitan
dengan Survei Konsumsi Pangan pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua bagian
yaitu secara tidak langsung (Indirect/ecological) dan langsung (direct). Secara rinci
dijelaskan oleh Ruth E Peterson dan Pirjo Pieinen (2004) sebagai berikut:
Skema sasaran
survei konsumsi
pangan Survei Konsumsi Pangan

Tidak Langsung Langsung


(Indirect) (Direct)

Nasional Rumah Tangga Prospektive Retrospective

FFQ, Food recall


Neraca Bahan Foor Record,
Food Account 24 hour, Food
Makanan Dietary Hystory
Weighing

Sumber : E Peterson dan Pirjo Pietinen, (2004) dalam Sirajuddin dkk (2018)
TINGAKATAN DATA
Penilaian Konsumsi Makanan
Tingkatan Data Konsumsi Makanan
Konsumsi
makanan
tingkat
Nasional

Konsumsi
Makanan
Tingkat Rumah
Tangga

Konsumsi
Makanan
Tingkat
Individu
Konsumsi Makanan Tingkat Nasional
Untuk pengukuran konsumsi makanan pada tingkat nasional dengan cara Food Balance
Sheet (FBS) atau Neraca Bahan Makanan (NBM), dan Total Diet Study (TDS).
Langkah-langkah perhitungan FBS antara lain :
1) Menghitung kapasitas produksi makanan dalam satu tahun (berasal dari persediaan
atau cadangan, produksi dan import bahan makanan dari negara atau wilayah.
2) Dikurangi dengan pengurangan untuk bibit, eksport, kerusakan pasca panen dan
transportasi, diberikan untuk makanan ternak dan untuk cadangan.
3) Jumlah makanan yang ada tersebut dibagi dengan jumlah penduduk.
4) Diketahui ketersediaan makanan perkapita, pertahun secara nasional.
Konsumsi Makanan Tingkat Nasional

Data Food Balace Sheet tidak dapat memberikan informasi tentang distribusi dari
makanan yang tersedia tersebut untuk berbagai daerah, apalagi gambaran distribusi di
tingkat rumah tangga atau perorangan. Selain itu juga tidak menggambarkan perkiraan
konsumsi pangan masyarakat berdasarkan status ekonomi, keadaan ekologi, keadaam
musim dan sebagainya. Oleh karena itu, FBS tidak boleh dipakai untuk menetukan
status gizi masyarakat suatu Negara atau wilayah.

Berdasarkan kegunaannya data FBS dapat dipakai untuk :


1) Menentukan kebijaksanaan dibidang pertanian seperti produksi bahan makanan
dan distribusi.
2) Memperkirakan pola konsumsi masyarakat.
3) Mengetahui perubahan pola konsumsi masyarakat.
Konsumsi Makanan Tingkat Rumah Tangga
Data ini diperoleh dengan pengukuran konsumsi makanan pada tingkat rumah tangga,
untuk menilai jumlah total ketersediaan pangan untuk konsumsi rumah tangga.
Metode pengukuran konsumsi untuk keluarga atau rumah tangga :
1) Pencatatan Bahan Makanan (Food account)
2) Pencatatan Makanan Keluarga (household food record)
3) Recall 24 jam rumah tangga (household 24-hours recall)
Konsumsi Makanan Tingkat Individu
Data ini diperoleh dengan pengukuran konsumsi makanan pada tingkat individu, untuk
mengetahui pola dan jumlah konsumsi individu yang berhubungan dengan keadaan
kesehatannya.
Metode pengukuran konsumsi makanan individu dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1) metode konsumsi sehari-hari secara kuantitatif : Food Record & Food 24-hours
Recall
2) metode kualitatif yang menyediakan informasi pola makanan yang digunakan
dalam periode jangka panjang : Food Frequency Questionnaire (FFQ) & Dietary
History Methode
METODE_METODE PENGUKURAN
Penilaian Konsumsi Makanan
Metode survei konsumsi pangan yang dikenal saat
ini ada berbagai macam :

• Berdasarkan jenis data yang diperoleh


pengukuran konsumsi makanan menghasilkan
dua jenis data konsumsi, yaitu data yang bersifat
kualitatif & kuantitatif

• Metode survei konsumsi pangan menurut


sasarannya dapat dibedakan menjadi tingkat
nasional, rumah tangga dan tingkat individu

• Berdasarkan waktu pengumpulan : metode


prospektif, retrospektif dan kombinasi keduanya
Berdasarkan jenis data yang diperoleh Metode kuantitatif dipergunakan untuk
mengetahui tingkat konsumsi energi
Metode kualitatif umumnya untuk dan zat gizi baik individu maupun
mengetahui frekuensi bahan makanan kelompok. Untuk menghitung
yang dikonsumsi dan mengetahui pola VS kecukupan menggunakan Tabel
kebiasaan makan Komposisi Pangan Indonesi (2017) atau
1. Metode frekuensi makan (Food
Nutri Survey
Frequency)
1. Recal 24 jam (Food recall 24 hours)
2. Metode Riwayat makan (Dietary History) 2. Perkiraan makanan (Estimated food
records)
3. Metode Telepon
3. Penimbangan makanan (Food
4. Metode Pendaftaran Makanan (Food Weighing)
List) 4. Pencatatan (Food Account)
5. Inventaris (Inventory methode)
6. Household food record
Berdasarkan Sarana Pengamatan atau Pengguna

Tingkat Nasional Tingkat RT Tingkat Individu


1) Metode pencatatan 1) Metode recall 24 jam
Metode survei tingkat (food account) 2) Metode perkiraan
nasional yang digunakan 2) Metode pendaftaran
adalah food balance sheets makanan
(food list)
3) Metode penimbangan
(FBS). Penggunaan metode 3) Metode inventaris
ini adalah untuk (inventory methods) makanan
4) Metode pencatatan 4) Metode Riwayat makan
menghitung perkiraan
makanan rumah tangga 5) Metode frekuensi
kecukupan persediaan
makanan secara nasional. (household food makanan
records)
5) Metode telepon
Berdasarkan Waktu Pengumpulan Data

Metode prospektif Metode retrospektif Metode kombinasi


adalah pengumpulan adalah pengumpulan prospektif dan
data saat ini dan hari- data konsumsi pada retrospektif adalah
hari berikutnya. masa yang telah berlalu. pengumpulan data
• Penimbangan • Recall 24 jam
konsumsi pada masa
makanan yang lalu dan konsumsi
• Frekuensi makanan saat ini.
• Pencatatan makanan
• Semi kuantitatif • Pendaftaran makanan
• Riwayat makanan frekuensi makanan dengan Recall 24 jam
PERTIMBANGAN PEMILIHAN METODE & KESALAHAN
DALAM SURVEI KONSUMSI
Penilaian Konsumsi Makanan
Ada beberapa pertimbangana yang dipergunakan untuk memilih metode survei
konsumsi yaitu :

Tujuan Penelitian Keadaan social


Jumlah Responde Ketersediaan
/ Pengumpulan Umur responden ekonomi
yang diteliti dana
Data responden

Bahasa sehari hari


Ketersediaan Pendidikan Pertimbangan
yang digunakan
tenaga responden Logistik
responden
Kesalahan dalam Survei Konsumsi

1) Kesalahan dari kuesioner : kuesioner tidak dirancang dengan baik, baik urutan
pertanyaan, isi pertanyaan dan desain pertanyaan.
2) Kesalahan pewawancara : Hal ini disebabkan karena pewawancara belum
memenuhi kriteria seperti tingkat Pendidikan, apakah sudah mendapatkan pelatihan
sebelum mengumpulkan data
3) Kesalahan alat : Alat yang digunakan tidak akurat dan alat yang rusak masih tetap
dipakai.
4) Kesalahan dari table komposisi pangan Indonesia (TKPI). Terbitan TKPI sudah
beberapa kali direvisi. Kesalahan terjadi apabila menggunakan TKPI yang lama dan
tidak semua bahan makanan yang dimakan responden ada dalam TKPI.
❑ Clara M. Kusharto & I Dewa N
Supariasa. 2014. Survei Konsumsi
Gizi. Yogyakarta : Graha Ilmu
BUKU
❑ I Dewa Nyoman Supariasa. 2016. REFERENSI
Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.

❑ Sirajuddin, Surmita & Trina Astuti.


2018. Survey Konsumsi Pangan.
Jakarta : BPPPSDMK, Kemkes RI
LinkedIn
Link to Your LinkedIn Profile

FB - IG
@hardyantipratiwi

CONTACT US Email
hardyantipr@gmail.com

Phone / WA
+62 85242773334

Anda mungkin juga menyukai